CAMPUR ADUK

Friday, May 7, 2021

BULAN

Kasino dan Indro duduk di ruang tamu sedang menyanyi bersama dan main gitar adalah Kasino. Lagu yang di nyanyikan berjudul 'Cinta Kita', ya lagu ini di populerkan oleh Inka Christie, Amy.

Lirik lagu 'Cinta Kita' yang di nyanyikan Kasino dan Indro :

Demi cintaku padamu
Ke mana pun kau 'kan kubawa
Walaupun harus kutelan
Lautan bara

Demi cintaku padamu
Ke gurun kuikut denganmu
Biarpun harus berkorban
Jiwa dan raga

Bulan madu di awan biru
Tiada yang mengganggu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Nyanyikan lagu cinta
Walau seribu duka
Kita takkan terpisah

Andai dipisah laut dan pantai
Tak akan goyah gelora cinta
Andai dipisah api dan bara
Tak akan pudar sinaran cinta

Bulan madu di awan biru
Tiada yang mengganggu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Nyanyikan lagu cinta
Walau seribu duka
Kita takkan terpisah

Andai dipisah laut dan pantai
Tak akan goyah gelora cinta
Andai dipisah api dan bara
Tak akan pudar…

***
Kasino dan Indro berhenti menyanyi.

"Kasino lanjut lagu lain," kata Indro.

"Lagu apa?" kata Kasino.

"Bulan Bintang lagunya Rhoma Irama gitu," kata Indro.

"Ooooo lagu Bulan Bintang. Ok," kata Kasino.

Kasino dan Indro menyanyikan lagu yang berjudul 'Bulan Bintang', ya bersamaan gitu tetap yang main gitar adalah Kasino.

Lirik lagu 'Bulan Bintang' yang di nyanyikan Kasino dan Indro :

Bulan di manakah kini
Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Bintang sepi menyendiri
Berselimut sunyi selalu mencari

Malam semakin kelam tanpa kau sang rembulan
Bintang sedih bermuram tanpa kau sang rembulan

Bulan di manakah kini
Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri

Naluriku berkata bulan masih ada
Dan menanti bintang dengan penuh damba
Kuyakin bulan juga gelisah merana
Dan menanggung rindu dalam penantian

Bulan bintang pun merindukanmu

Bulan di manakah kini
Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Bintang sepi mengendiri
Berselimut sunyi selalu mencari

Malam semangkin kelam tanpa kau rembulan
Bintang sedih bermuram tanpa kau sang rembulan
Bulan di manakah kini
Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri

Narluriku berkata bulan masih ada
Dan menanti bintang dengan penuh…

***
Kasino dan Indro berhenti menyanyi.

"Kasino lanjut ke lagu yang lain," kata Indro.

"Lanjut ke lagu yang lain. Lagu apa?" kata Kasino.

"Lagu Bulan Bintang," kata Indro.

"Yang di nyanyikan lagu Bulan Bintang," kata Kasino.

"Yang ini lagunya Bulan Bintang yang menyanyikan Betrand Peto Putra Onsu," kata Indro.

"Ooooo lagu itu. Ok," kata Kasino.

"Kali ini aku yang main gitarnya Kasino," kata Indro.

"Boleh," kata Kasino sambil memberikan gitar ke Indro.

Indro mengambil gitar Kasino dan segera di mainkan gitar. Indro dan Kasino bernyanyi bersama gitu.

Lirik lagu 'Bulan Bintang' yang di nyanyikan Indro dan Kasino :

Bulan bintang yang bersinar
Temanilah langkahku
Menyusuri gemerlapnya kehidupan

Saat senang semua mendekat
Yang tak kenal pun jadi kawan
Aku terjebak dalam kehidupan
Semua yang mendekat tanpa ketulusan

Oh, Tuhan tunjukkan semua
Pada diriku teman yang setia
Memaniku apa adanya
Tanpa melihat aku ada apanya

Di mana teman setia seperti dulu
Saat aku susah
Menemaniku dengan ketulusan
Tanpa melihat arti ketenaran
Dan gemerlap bintang

Saat senang semua mendekat
Yang tak kenal pun jadi kawan
Aku terjebak dalam kehidupan
Semua yang mendekat tanpa ketulusan
(Tanpa ketulusan)

Oh, Tuhan tunjukkan semua
Pada diriku teman yang setia
Memaniku apa adanya
Tanpa melihat aku ada apanya…

***
Indro dan Kasino berhenti bernyanyi dan juga main gitar.

"Kasino apa pendapat mu dengan Bulan?" kata Indro.

"Bulan cantik di pandang maka ketika bulan purnama bersinar terang banget gitu," kata Kasino.

"Puitis banget kata-katanya," kata Indro.

"Biasa itu mah," kata Kasino.

"Gimana pendapat Kasino dengan artis bernama Bulan," kata Indro.

"Artis Bulan ya ? Ok sih cantik pembawaannya tuh artis Bulan. Terpesona aku memandang wajahnya yang manis gitu," kata Kasino.

"Terpesona toh kaya lagu gitu," kata Indro.

"Tren sekarang memang begitu. Terpesona," kata Kasino.

Dono ke ruang tamu, ya dari ruang tengah nonton Tv. 

"Lagi ngobrolin apa Kasino, Indro. Kayanya asik banget?" kata Dono sambil duduk di sebelah Kasino.

"Ngobrol Bulan," kata Kasino.

"Bulan...Don!" kata Indro.

"Bulan. Kaya lirik lagu. Bulan madu di atas pelangi," kata Dono.

"Lagu itu sih aku telah menyanyikan bersama Indro dengan judul Cinta Kita," kata Kasino.

"Bener Don. Sudah di nyanyikan. Lirik lagu....bulan madu di atas pelangi," kata Indro yang menegaskan.

"Bulan yang mana ya?" kata Dono.

"Artis namanya Bulan," kata Kasino.

"Artis Don. Bulan itu," kata Indro.

"Oooooo...iya. Artis Bulan. Aku nonton vidio Youtobe-nya. Salah satu lagu yang di nyanyikan Terpesona...," kata Dono.

"Terpesona kan memandang wajah Bulan yang manis gitu," kata Kasino.

"Ya memang terpesona memang wajah Bulan yang cantik," kata Indro.

"Ngomong-ngomong Bulan itu nyanyiin lagu Mamae," kata Dono.

"Lirik dari lagu Mamae. Ungkapan perasaan cewek yang tertarik pada cowok," kata Indro.

"Cewek selalu malu-malu kucing padahal mau," kata Kasino.

"Hal biasa itu kan," kata Dono.

"Memang biasa," kata Kasino.

"Emmm," kata Indro.

"Ya sudahlah lebih baik aku baca Al-Qur'an masih di bulan Ramadhan ini," kata Dono.

"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan.

Dono pindah duduknya di ruang tamu ke kamarnya untuk baca Al-Qur'an. Kasino dan Indro berhenti bernyanyi dan main gitar. Keduanya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Acara Tv memang bagus banget. Biasa berita seputar ini dan itu baik dalam negeri maupun luar negeri.

JALAN HALAL

Tino seorang pemuda baik kerjaannya tukang rongsokan, jalan pekerjaan yang halal. Tino dengan berteriak "Rongsokan", ya berkeliling ke sana ke sini dengan motornya untuk mencari rongsokan dari orang-orang yang ingin menjual barang bekasnya. Sampai di sebuah gang, ya sebutkan gang pisang. Tino masih sih berteriak "Rongsokan", ya dengan tujuan orang-orang mau menjual barang rongsokannya.

Sebuah rumah sederhana, ya Janda bernama Misla. Demi menjalankan kehidupan di tinggal Suami tercinta, ya Ibu Misla ingin menjual barang bekas dari buku-buku yang telah lusuh banget, koran-koran lama ya lusuh, plastik gelas dan botol yang memang di kumpulkan dengan tujuan untuk di jual gitu dan terakhir kardus yang cukup banyak sih.

Ibu Misla mendengar teriakan tukang rongsokan, ya keluar dari rumahnya dan memanggil tukang rongsokan. Tino di panggil Ibu-ibu yang ingin menjual rongsokannya.

Dalam hati Tino "Rezeki ku hari ini. Ada Ibu-ibu mau jual rongsokan."

Ibu Misla, ya negoisasi Tino si tukang rongsokan dengan tujuan harga barang rongsokan yang ingin di jual Ibu Misla. Tino dengan jujur menentukan harga barang tersebut. Ibu Misla sepakat harga barang dengan Tino si tukang rongsokan. Ibu Misla mengeluarkan barang-barang rongsokan dari rumahnya. Saat itu Indro yang membawa motor, ya lewat depan rumah Ibu Misla yang menjual barang rongsokan ke tukang rongsokan. Tetap Indro membawa motornya dengan baik menuju rumahnya. 

Tino mulai menimbang berat barang dengan baik dan setelah itu Tino memberikan uang pada Ibu Misla. Ya Ibu Misla menerima uang dari Tino si tukang rongsokan.

Dalam hati Ibu Misla "Alhamdullillah rezeki hari ini. Bisa di gunakan untuk melanjutkan kehidupan ini dengan baik dengan jalan kebaikan".

Ibu Misla masuk rumahnya, ya biasa beres-beres rumah. Tino si tukang rongsokan membawa barang rongsokan dengan motor ke tempat penampung barang rongsokan. Sampai di tempat penampungan rongsokan, Tino bertemu Pak Abah. 

"Tino hari barang yang mau di jual banyak juga," kata Pak Abah. 

"Alhamdullillah rezeki hari ini," kata Tino. 

Tino seperti biasa sepakat harga barang dengan Pak Abah. Ya Pak Abah memberikan uang ke Tino. Ya Tino menerima uang dari Pak Abah dengan baik.

Dalam hati Tino "Rezeki hari ini." 

Tino pun pulang ke rumahnya. Sampai di rumah Tino, ya istirahat dengan baik tetap harapan Tino esok hari seperti biasanya ada orang ingin menjual barang rongsokannya ke dirinya tujuannya kelancaran dari pekerjaan yang di jalankan dengan baik pastinya halal banget. Sebenarnya sih Ibu Misla mau menjual dua mesin jait yang rusak pada Tino si tukang rongsokan, ya Tino mau membeli tuh barang esok karena bawaannya sudah banyak hari ini. 

***

Indro sampai di rumah. Duduk di ruang tengah dan ngobrol dengan Kasino sambil nonton Tv. Indro bercerita tentang kerjaan tukang rongsokan pada Kasino. Ya seperti biasa Kasino menanggapi dengan baik cerita Indro. 

"Jalan rezeki manusia. Pastinya halal jalan pekerjaan tukang rongsokan," kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

"Jika orang-orang punya barang bekas tidak berguna lagi, ya lebih baik di jual. Tujuannya melancarkan jalan rezeki tukang rongsokan. Saling menguntungkan," kata Kasino. 

"Jalan kehidupan manusia. Realitanya," kata Indro. 

"Ooooo...iya Kasino. Aku mengulas obrolan pembicaraan yang semalam," kata Indro. 

"Tentang apa?" kata Indro. 

"Artis Maria Vania," kata Kasino. 

"Ooooo artis Maria Vania," kata Indro. 

"Nama juga jalan artis. Setiap penampilan artis adalah nilai jual....iklan berjalan. Jalan kehidupan manusia itu dalam mencari rezeki bermacam-macam yang penting jalan halal. Saling menguntungkan. Yang tidak boleh itu merugikan, ya tidak baik itu mah, " kata Kasino. 

"Bener sih omongan Kasino. Artis Maria Vania itu rajin olah raga menjaga bentuk tubuhnya sih, jadi terlihat waaaw gitu," kata Indro. 

"Sama halnya dengan artis Deddy Corbuzier yang suka olah raga jadinya tubuhnya waaaw berotot. Cewek-cewek melihat tubuh Deddy Corbuzier yang berotot gimana gitu?" kata Kasino. 

"Pandangan cewek melihat cowok. Sama halnya pandangan cowok melihat cewek. Hal biasa jika berpikir dengan pikiran yang sehat, ya tidak kotor gitu," kata Indro. 

"Pikiran kotor, ya cuci aja!" kata Kasino yang becanda. 

"Emangnya baju," kata Indro yang mengikuti becandaan Kasino. 

"Emmm," kata Kasino. 

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh!" kata Indro. 

"Emmm," kata Kasino. 

Kasino dan Indro fokus nonton Tv, ya acaranya bagus banget gitu. Dono di ruang tamu sedang baca Al-Qur'an dengan baik banget karena memang masih bulan Ramadhan. 

TINGKAHNYA

Dono, Kasino dan Indro di mesjid menjalankan i'tikaf di mesjid dengan baik seperti biasa sih acaranya baca Al-Qur'an bergantian. Sampai waktunya istirahat. Dono menikmati makan dan minum bersama remaja sih. Kasino di teras mesjid, ya sambil makan dan minum.

"Malam ini tenang banget ya Kasino," kata Indro.

"Memang malam ini malam yang tenang banget," kata Kasino.

Kucing berjalan di teras mesjid, ya melewati Kasino dan Indro. Kucing masuk ke dalam mesjid dan tiduran gitu, ya biasa ulah kucing gitu.

"Kucing," kata Indro.

"Kucing kampung, ya biasa main di mesjid," kata Kasino.

"Aku cuma teringat dengan film Batman sih," kata Indro.

"Film Batman. Ada apa dengan film Batman?" kata Kasino.

"Sebenarnya tidak ada urusan dengan karakter Batmannya. Cuma karakter Catwoman," kata Indro.

"Cewek lagi," kata Kasino.

"Cuma karakter dalam film saja Kasino," kata Indro.

"Aku paham," kata Kasino.

"Catwoman itu ada sebuah adegan merayu Batman. Kaya artis Maria Vania gitu tingkahnya," kata Indro.

"Jadi obrolan di kaitkan ke artis Maria Vania, ya sudahlah. Tingkahnya. Kalau aku pikir dengan baik, ya seperti Catwoman merayu Batman sih," kata Kasino.

"Kata-kata yang terucap dari mulut Maria Vania. Bikin gimana gitu. Susah untuk di omongin sih," kata Indro.

"Kalau dari data Dono yang pernah meneliti tentang tingkah cewek yang menggoda cowok. Kaya Maria Vania. Gimana ya susah banget untuk di omongin," kata Kasino.

"Ya bisa di bilang dengan baik sih...hot banget," kata Indro.

"Idem," kata Kasino.

"Sekedar saja obrolan cewek tadi," kata Indro.

"Aku paham. Cuma sekedar saja," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya masuk ke dalam mesjid untuk berbaur dengan remaja yang lainnya sedang makan dan minum. Dono keluar dari mesjid untuk melihat keadaan lingkungan dengan baik. Ya memang sih terdengar suara orang baca Al-Qur'an pake toa dari mesjid yang lain gitu. 

"Malam yang tenang banget bertabur bintang," kata Dono yang melihat langit yang gelap bertabur bintang gitu.

Dono mengambil Hp di sakunya dan membuka jaringan di internet untuk membaca artikel berita. Dengan seksama Dono membaca berita satu persatu dengan baik, ya ingin tahu perkembangan berita yang ini dan itu baik dalam negeri maupun luar negeri. Sampai Dono membuka jaringan Blog di Hp-nya.

"Memang aku membuat cerita di rumah sih. Apa aku mempublikasikan satu cerita dari Hp-ku ya?" kata Dono berpikir panjang dengan baik.

Dono memutuskan.

"Ok telah terpublikasi," kata Dono.

Dono tidak membaca lagi artikel di jaringan internet di Hp-nya, ya segera Hp di masukan ke dalam saku Dono. Bergerak Dono masuk ke dalam mesjid untuk melanjutkan acara i'tikaf. Acara baca Al-Qur'an di lanjutkan dengan baik, ya seperti biasa sih bergantian gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK