CAMPUR ADUK

Wednesday, June 17, 2020

BERKESAN SAJA!

Dono sedang asik minum teh anget sambil dengerin musik di Hpnya....ya lagunya Rara. Kasino, lagi asik nonton Tv di ruang tengah....ya drama korea. Indro lagi asik makan malam yang enak di beliin Kasino yaitu lobster saus padang.

"Bener enak banget....banget...lobster yang aku makan ini. Sausnya itu....gimana jelasinnya...ya. Sippplah!!!" kata Indro yang antusias banget.

Indro terus makan malamnya sampai selesai. Baru setelah itu di bereskan dengan baik. Indro, ya ke ruang tengah ingin nonton Tv. Drama korea bagus banget memperlihatkan adegan demi adegan yang membuat terkesan yang menontonnya. Saat iklan, ya Indro bergerak ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono. Terdengar lagu dari Hpnya Dono, ya lagunya Rara.

"Don, tumben dengen lagu Rara?" tanya Indro.

Dono pun menaruh gelas berisi teh di meja dan berkata "Suasana hati aja...agak sedikit resah gitu."

"Suasana hati yang resah memikirkan Rara, ya!" kata Indro.

"Bisa...jadi-jadi," kata Dono.

"Serius...Don!" kata Indro.

"1000...serius, ya enggaklah mikiran Rara....cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas tapi sedikit becanda.

"Kebiasaan becandaan," kata Indro.

"Yo, i," saut Dono.

Dono, ya mengambil gelas berisi teh di meja untuk diminumnya. Indro, ya membuka Hp untuk melihat Blog-nya Dono, ya membacanya. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.

"Ada yang baru toh yang di tulis Dono. Konsepnya tetap sama. Ada yang ngacok sampai yang serius. Bener-bener suasana hatinya Dono....sebenarnya suasananya penulislah," celoteh Indro.

Indro, ya terus membaca tulisan Blog-nya Dono sampai selesai. Setelah itu Blog di tutup dan Hp di taruh di meja sama Indro.

"Oh, ya Don...kenapa kamu menulis daerah...kota Bandar Lampung di Blog mu Don....atau ada kaitannya dengan Andika Maesa?" tanya Indro.

Dono, ya menaruh gelas berisi teh di meja.

"Cuma cerita aja! Tidak ada kaitannya dengannya Andika Maesa, cuma kamu yang mengkaitkan," kata Dono.

"Maksudnya?" tanya Indro.

"Maksudnya! Aku tetap menulis aja sesuai keinginan aku. Seperti ini, kita berdua lagi ngobrol....nanti di tulis," kata Dono.

"Kebiasaan. Tetap aja di kaitan ini dan itu," kata Indro.

"Yo,..i...adanya itu," kata Dono.

"Berarti benar Don, kamu tahu data Andika Maesa?" tanya Indro.

"Kaya wartawan aja nanya gitu," kata Dono.

"Cuma nanya Don, siapa tahu tahu beneran gitu..berdasarkan informan kamu Don?" kata Indro.

"Rahasialah!!!!" kata Dono yang tegas.

"Kebiasaan, penuh rahasia. Sampai-sampai Pak Herman HM, Wali kota Bandar Lampung di tulis," kata Indro.

"Kalau masalah itu sih hal biasa-biasa Indro. Pak Joko Widodo, Presiden sering juga di tulis," kata Dono.

"Iya, aku tahu. Oh, Iya Don...kamu nulis tentang Billy, Amanda Manopo dan Amanda Casea...tujuannya apa Don?" kata Indro.

"Tujuannya sih seperti biasa...berkesan aja yang di tonton Tv, jadi aku tulis aja...cerita cinta yang aku ingin kan," kata Dono.

"Berkesan langsung di tulis. Berarti sama dong dengan cerita Rara...gitu," kata Indro.

"Iya, sama aja!" kata Dono yang tegas.

"Kenapa kamu tidak nulis cerita Rara lagi?" tanya Indro.

"Lagi males membuatnya," kata Dono.

"Males toh!!! Positif kapan-kapan di buatlah?!" kata Indro.

"Yo,...i," kata Dono.

"Padahal kemungkinan sih, kalau menceritakan keadaan kita ngobrol membicarakan Rara, pasti di tulis juga. Itu sih tandanya sudah berjalan," kata Indro.

"Itu...tahu," saut Dono.

"Ya, sudah lah aku nonton Tv aja. Drama koreanya bagus," kata  Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro, ya beranjak dari duduk ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton drama korea yang bagus. Dono mengambil gelas berisi di meja untuk di minumnya sambil mendengarkan lagu di Hp-nya...ya lagunya Rara.

"Suasana hati ku tenang banget," celoteh Dono.

KEPUTUSAN CINTA

Rafa terdiam seribu bahasa saat melihat Amanda Manopo bersama Billy di lokasi suting film. Rini pun mendekati Rafa dan berkata "Kayanya Amanda Manopo merespon Billy, jadi jalan cerita cinta jadi hidup gitu."

"Iya, benar," kata Rafa menegaskan omongan Rini.

Rafa dan Rini terus menyaksikan suting film dengan baik. Datang Amanda Caesa untuk beradu akting dengan Billy dan Amanda Manopo. Pergolakan konfik percintaan antara Billy, Amanda Manopo dan Amanda Caesa...jadi jauh lebih menarik lagi.

"Rafa, gimana pendapatmu dengan Amanda Caesa, yang kamu sukai sedang beradu akting dengan Billy..terlihat mesra untuk menghidupkan suasana?" tanya Reni.

"Bagus," jawab Rafa dengan tegas.

"Adakah diri mu, Rafa cemburu karena Amanda Caesa dekat dengan Billy?" kata Reni.

"Ada, tetapi sedikit," kata Rafa.

Reni pun memperhatikan ekspresi Rafa terlihat kesal gitu tapi tertahan karena keadaan.

"Rafa. Kamu, bohong ya. Aku bisa membaca ekspresi di wajah mu. Rasa api cemburu itu mulai meledak-meledak..kan," kata Reni.

"Diamlah," kata Rafa yang agak kasar sama Reni.

"Jadi Rafa. Kamu marah padaku?" tanya Reni.

Rafa mulai menyadari dirinya dengan baik untuk menyadari kesalahan dirinya bertindak kasar pada Reni, teman baliknya.

"Maaf tidak bermaksud kasar," kata Rafa.

"Aku mengerti keadaanmu Rafa," kata Reni.

Suting film pun selesai. Billy dan Amanda Manopo pulang bareng. Rafa mendekati Amanda Caesa.

"Amanda," kata Rafa.

"Rafa, kenapa kamu ada di sini?" kata Amanda Caesa.

Amanda Caesa memegang tangan Rafa dan bergerak menuju tempat yang baik untuk bicara, ya di parkirkan gitu.

"Rafa, sudah aku bilang...jangan ke lokasi suting film. Aku tidak ingin media tahu hubungan kita," kata Amanda Caesa.

"Aku, hanya menonton saja," kata Rafa.

"Iya, aku mengerti," kata Amanda Caesa.

Parto, Ayahnya Amanda melihat  Amanda sedang bicara dengan Rafa. Amanda Caesa dan Rafa pun melihat Parto, Ayah Amanda Caesa. Parto, bergerak menuju tempat Amanda Casea dan Rafa.

"Ada Ayah. Jangan Ayah tahu hubungan kita!" kata Amanda Caesa.

"Biar, Ayahmu tahu tentang hubungan kita," kata Rafa.

"Ayahku tahu hubungan kita, maka mempengaruhi keadaan karir aku di dunia hiburan. Sebaiknya hubungan kita di akhir di sini saja!" kata Amanda Caesa.

"Amanda, jangan sepihak begitu memutuskan hubungan kita, putus," kata Rafa.

"Lebih baik aku akhiri hubungan ini selamanya karena demi karir aku," kata Amanda Caesa yang tegas.

Amanda pun meninggalkan Rafa menuju Ayahnya. Rafa berusaha untuk memanggil Amanda Caesa, tetap tidak di gubris. Amanda Caesa pun pergi bersama Ayahnya menuju pulang ke rumah karena suting film sudah selesai.

Rafa kesal dengan keadaannya yang di putusin Amanda Casea. Reni melihat Rafa yang kesal di parkirkan, ya mendekatinya.

"Kenapa kamu Rafa?" kata Reni.

"Aku di putusin oleh Amanda," kata Rafa.

"Apa alasannya Rafa, kamu di putusin sama Amanda Caesa," tanya Reni.

"Aku, akan mengganggu karirnya di dunia hiburan," kata Rafa.

"Yang sabar Rafa. Mungkin jalan ini terbaik untuk Amanda Caesa, karena karirnya makin bagus di dunia hiburan," kata Reni.

"Aku mengerti. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan Amanda Caesa. Ada yang berubah pada dirinya....jangan-jangan ia ada rasa sama Billy. Jadinya aku diputusin," kata Rafa menceritakan kegelisahaannya.

"Ironis juga keadaan mu Rafa," kata Reni.

"Sudahlah. Aku lupakan Amanda Caesa," kata Rafa.

Rafa pun meninggalkan parkirkan bersama Reni, ya untuk pulang ke rumah. Sebulan berlalu. Amanda Caesa terus baik jalan karirnya di dunia hiburan bersama Billy dan Amanda Manopo. Rafa pun benar-benar melupakan Amanda Caesa. Reni sebagai teman baik selalu ada untuk Rafa untuk menghilangkan keresahan hati Rafa, jadi pada akhirnya...ya Reni dan Rafa jadikan gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK