CAMPUR ADUK

Tuesday, November 17, 2020

SAMA DENGAN MEDIA INI DAN ITU

Dono sedang duduk di ruang tamu sedang baca buku. Indro selesai memasak di dapur, ya masakan yang mateng di taruh di lemari makan. Indro ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono. 

"Don," kata Indro. 

"Apa," kata Dono, ya berhenti baca buku. 

"Apa perkembangan politik di Indonesia?" kata Indro. 

"Aku mana tahu," kata Dono. 

"Kok....gitu ngomongnya Don?!" kata Indro. 

"Aku tidak menelitinya," kata Dono. 

"Memang sih, Don. Tidak menelitinya. Tapi sekedar berpendapat boleh lah!" kata Indro. 

"Jadi berpendapat lagi. Di tulis di Blog dan di publikasikan untuk umum. Sebenarnya aku ini sekedar saja. Tapi di pikir baik-baik media juga. Yang selalu mengemukan pendapat pro dan kontra. Ada wadah untuk mengemukan pendapat di muka umum dengan bentuk Cerpen Campur Aduk," kata Dono. 

"Berarti pendapat mu di jamin UU, Don. Karena punya tempat untuk mengemukan pendapat mu dengan baik. Tidak menciptakan pergerakan. Cuma sekedar obrolan saja dalam kehidupan sehari-hari yang pro dan kontra," kata Indro. 

"Apa pendapat ku bisa mengubah keadaan atau tidak? Itu yang aku cari tahu!" kata Dono. 

"Kan secara diam-diam Dono, ya mengumpulkan data masyarakat yang ini dan itu. Lalu di bahas di Blog dengan obrolan ini dan itu," kata Indro. 

"Memang ia sih. Cuma sekedar mengumpulkan data ini dan itu, ya itu juga dari sudut keilmuaan aku saja. Ya jadi pendapat aku saja. Jika pendapat aku mau di perkuat, ya tinggal aku tambahan beberapa pendapat ahli bidangnya seperti di buku ini contohnya," kata Dono. 

"Berarti ada dasar penelitian yang di sesuaikan dengan keadaan dan tiori-tiori yang ada dong," kata Indro. 

"Memang iya sih. Jadinya tiori dan praktek. Contohnya : Tentang Pemilu. Ya aku meneliti proses dari penyelenggaraan pemilu sampai selesai. Data di kumpulan dari masyarakat dan juga media ini dan itu. Hasilnya dari penelitian bisa di jelaskan tingkat presentasenya, ya sesuai tiori yang di ambil dalam pengumpulan data. Jika hasil buruk, ya tidak sesuai dengan kenyataan. Aku langsung mengevaluasinya dengan baik dengan menjelaskan beberapa kesalahan. Setelah di dapatkanlah hasil yang memuaskan. Jadi Pemilu berjalan dengan baik," kata Dono. 

"Berarti itu semua di keluar kepala Don?!" kata Indro. 

"Bisa jadi sih. Aku cuma sekedar pendapat aku saja!" kata Dono. 

"Aku mengerti Don. Jadi bagaimana dengan perkembangan politik sekarang?!" kata Indro. 

"Masalah politik sih. Aku tidak menelitinya! Paling liat di Tv aja....tentang pergolakan politik ini dan itu lalu di sesuaikan dengan tiori ini dan itu," kata Dono. 

"Aku paham Don. Tapi sekedar pendapat saja!" kata Indro. 

"Baiklah. Bagus. Jadi sekedar pujian saja," kata Dono. 

"Bagus toh. Ya tidak ada masalah sih. Nama juga pendapat. Ada yang bilang bagus dan ada yang tidak bilang bagus. Berdasarkan penelitian data presentasenya juga jelas. Berarti aku termasuk bilang bagus aja deh, ya tentang politik sekarang," kata Indro. 

"Ya sudah tidak perlu di bahas lagi kan!" kata Dono. 

"Iya. Kalau begitu aku mau nonton Tv aja!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono kembali baca bukunya dengan santai banget. Indro ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya biasa sih yang di tonton Indro di Tv adalah berita ini dan itu. Kasino sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di kamar, ya biasa pembukuan ini dan itu. 

Dono berhenti baca bukunya dan berkata "Dasar bisa ngomong ini dan itu di Blog, ya sama dengan media yang ini dan itu yaitu ilmu". 

Dono kembali fokus baca bukunya dengan baik.

"Berita hari ini....bagus-bagus untuk di tonton," pujian Indro. 

Indro pun tetap fokus nonton Tv dengan santai banget. 

NAMA JUGA MANUSIA

Dono sedang asik mengetik di ruang tamu. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah bersama Kasino.

"Acara Tv hari ini membahas tentang yang melanggar protokol kesehatan. Ya kerumunan masa gitu," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Manusia itu susah di atur....ya," kata Indro.

"Menang iya, nama juga manusia. Ada yang taat peraturan dan ada yang tidak taat peraturan," kata Kasino.

"Padahal demi kepentingan bersama," kata Indro.

"Masalahnya kepentingan tiap orang beda-beda gitu. Seperti contohnya : menikahkan. Terjadilah kerumunan orang karena orang dateng di undang sama yang menyelenggarakan pernikahan. Jadinya melanggar protokol kesehatan. Padahal yang nama nikah zaman awal peradapan sih, ya cuma kerabat saja....jadi ya tidak begitu rame," kata Kasino.

"Iya juga ya. Cuma kerabat saja sih tidak begitu rame. Ya biaya pernikahan pun tidak membludak besar banget gitu. Kadang penikahan pun, ya ngarepin uang dari tamu yang di undang tujuannya membantu biaya pernikahan yang besar banget," kata Indro.

"Makanya pernikahan sekarang dan dulu beda banget," kata Kasino.

"Karena yang memberi contoh orang-orang kaya," kata Indro.

"Itu masalahnya. Jadi orang miskin, ya ikut-ikutan gitu. Belum paham ilmu agama, ya melaksanakan ilmunya jadi terlihat keriaan saja," kata Kasino.

"Memang benar kebanyak pernikahan terlihat keriaan saja," kata Indro.

"Kalau aku ingin menikah cukup sederhana saja," kata Kasino.

"Iya...aku lebih baik sederhana saja juga. Cukup kerabat saja. Kan mudah menanggulangi masalah. Apalagi masalah sekarang masih pelik dengan menanggulanggi Covid-19, ya dari pada melanggar protokol kesehatan," kata Indro.

"Kalau kerumunan masa karena acara Habib Rizieq Shihab. Pelanggaran protokol kesehatannya, waw luar biasa di tonton di Tv," kata Kasino.

"Luar biasa memang melanggar protokol kesehatannya," kata Indro.

"Namanya manusia. Ada yang taat peraturan ada yang tidak taat peraturan," kata Kasino.

"Kenyataannya seperti itulah. Nama juga manusia. Seperti anak kecil yang harus di bimbing dengan baik terus menerus agar tata pada peraturan," kata Indro.

"Anak kecil. Benar omongan Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

Indro dan Kasino, ya kembali fokus nonton Tv.....tentang pembahasan pelanggaran protokol kesehatan ini dan itu. Dono berhenti mengetik di leptonya, karena mendengarkan suara musik dari tetangganya yang menyetel keras padahal hari malam.

"Aku heran dengan kebiasaan tetangga depan rumah ku. Hajatan tidak. Kalau nyetel musik kaya ingin menunjukkan dirinya, jadi suara musik terdengar sampai kesemua tetangga," kata Dono.

Dono tidak peduli lagi dengan suara musik yang keras dari tetangga depan rumahnya. Dono mengetik lagi, ya melanjutkan cerita yang di ketik Dono di leptopnya. Saat iklan, Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu. Indro duduk di sebelah Dono.

"Don ngetik cerita apa?" kata Indro.

Dono berhenti mengetik.

"Biasalah...Indro, cerita ini dan itu," kata Dono.

"Ooooo...seeperti biasanya," kata Indro.

"Acara Tv tentang apa?" kata Dono.

"Biasa Don. Membahas tentang pelanggaran protokol kesehatan ini dan itu," kata Indro.

"Ooooo pelanggaran protokol kesehatan ini dan itu toh. Nama juga manusia. Ada yang taat dengan peraturan dan ada juga yang tidak taat pada peraturan," kata Dono.

"Memang kenyataan seperti itu saja Don," kata Indro.

"Sudah ya ngobrolnya aku fokus ngetik lagi!" kata Dono.

"Iya, aku nonton Tv!" kata Indro.

"Emmm," kata Dono, ya segera mengetik di leptopnya.

Dono terus mengetik di leptopnya untuk melanjutkan cerita yang ia ketik dengan baik. Indro kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino, ya mengganti tontonannya dengan acara sinetron 'Kembalinya Raden Kian Santang'. 

"Kok acaranya di ganti Kasino?" kata Indro.

"Aku ingin menonton kelanjutan sinetron "Kembalinya Raden Kian Santang'....," kata Kasino.

"Oooo begitu toh.Ya aku ikut saja," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv dengan acara sinetron 'Kembalinya Raden Kian Santang'. Dono berhenti lagi mengetiknya di leptop. Dono pun membuka jaringan internet untuk memeriksa beberapa artikel yang jadi bahan ceritanya. 

"Oooooo harus aku buat seperti ini, agar menarik," kata Dono.

Dono pun menghentikan baca artikel di jaringan internetnya dan kembali mengetik di leptopnya. Kasino dan Indro tetap fokus nonton Tv yang acaranya bangus banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK