CAMPUR ADUK

Friday, January 14, 2022

ADA YANG SUKA DAN ADA YANG TIDAK SUKA

Eko dan Budi duduk di depan rumah Eko, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah. 

"Eko. Berita di Tv tentang minyak goreng ini dan itu, ya tetap namanya kebutuhan sehari-hari di usahakan di beli kan?! ," kata Budi. 

"Ya..begitu kan keadaan ya kan," kata Eko. 

"Pemerintahan menjual minyak goreng murah, ya nolong rakyat miskin kan?!" kata Budi.

"Ya iya sih menolong," kata Eko.

"Emmmm. Ya hidup ini lebih banyak orang menyukai kita apa tidak menyukai kita?!" kata Budi.

"Orang tua itu banyak ngomong tentang menyataan hidup ini. Lebih orang membawa senjata, ya dengan berpura-pura baik demi menghancurkan orang lain. Sedangkan sedikit orang yang merangkul kita, ya di sambut baik dan di ajarkan kebaikan," kata Eko. 

"Tujuan orang tua ngomong begitu, ya berhati-hati dalam menjalankan hidup. Malapetaka atau musibah, ya bisa saja datangnya dari manusia yang perilaku buruk. Contoh : berita di Tv tentang kriminalitas, ya sampai urusannya kematian manusia," kata Budi. 

"Manusia di pengadilan, ya berusaha menghukum manusia yang bersalah, ya seberat-beratnya. Tujuannya agar tidak ada manusia bodoh lagi yang mengulang perbuatan yang bodoh, ya merugikan orang lain," kata Eko. 

"Kenyataan tetap kenyataan...kan Eko?!" kata Budi. 

"Memang. Kenyataan tetap kenyataan. Kejahatan tetap jadi bayang-bayang kehidupan ini. Mau di kata apa lagi?" kata Eko. 

"Sedangkan urusan Eko yang berkata kemarin. Tentang : Siapa yang jadi Tuhan?. Berarti ada yang menyukainya dan ada tidak menyukainya...kan Eko?!" kata Budi. 

"Sekedar pendapat saja. Ya pastinya ada yang menerima dan tidak. Nama juga lulusan SMA, ya sekedar bahan obrolan saja!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA. Beda dengan lulusan Universitas, ya berkaitan penelitian ini dan itu," kata Budi. 

"Kalau di pikir baik-baik sih. Bentuk berita di Tv ini dan itu, ya bentuk promosi ini dan itu," kata Eko. 

"Memang kalau di pikir baik-baik. Ya bentuk berita ini dan itu, ya bentuk promosi ini dan itu. Ya nama juga manusia mencari uang, ya demi hidup ini," kata Budi. 

"Demi hidup ini," kata Eko. 

"Kalau begitu, ya main kartu gaplek saja, ya Eko?!" kata Budi. 

"Main kartu gaplek. Jadi tidak main catur?!" kata Eko. 

"Aku inginnya main kartu gaplek!" kata Budi. 

"Ya...oke lah main kartu gaplek, ya mengikuti maunya Budi!" kata Eko. 

Eko mengambil kartu gaplek di bawah meja, ya segera di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik. Eko dan Budi, ya main kartu gaplek dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. 

SIAPA YANG JADI TUHAN?

Budi dan Eko duduk di depan rumah Eko, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah. Keadaan sih hujan sih. Memang Dingin-dingin, ya enaknya minum kopi panas deh. 

"Manusia itu di bimbing dengan baik, ya agar berjalan di jalan kebaikan, ya kan Eko?!" kata Budi. 

"Seharusnya yang ngomong kata-kata itu, ya para Ustad lah. Tujuan mereka belajar ilmu agama Islam, ya agar membimbing manusia di jalan kebaikan," kata Eko. 

"Seharusnya sih yang ngomong para Ustad. Yang ada kan kita, ya lulusan SMA," kata Budi. 

"Memang....sih cuma ada kita, ya lulusan SMA," kata Eko. 

"Ujian manusia, ya jatuh pada keburukan, ya kan Eko?!" kata Budi. 

"Ya...begitu lah...ujian manusia," kata Eko. 

"Contoh saja : berita di Tv, ya tentang pemerkosaan. Sampai pelakunya di tuntut hukuman mati," kata Budi. 

"Hukuman mati. Waduh. Siapa yang jadi Tuhan?!" kata Eko. 

"Kok....ngomongnya gitu Eko. Siapa yang jadi Tuhan?!" kata Budi. 

"Perkara-perkara di antara manusia. Sampai urusan itu ke hukum kematian pada manusia yang bersalah karena melakukan kesalahan. Mencabut nyawa manusia secara paksa. Ya siapa yang jadi Tuhan?!" kata Eko. 

"Iya juga ya. Urusan nyawa. Siapa yang jadi Tuhan?!" kata Budi. 

"Berarti....Tuhan itu manusia," kata Eko. 

"Keruh deh. Permasalahan masa lalu sampai sekarang tentang Tuhan itu manusia," kata Budi. 

"Ya...sekedar obrolan saja sih," kata Eko. 

"Memang sekedar obrolan. Ya bisa di bilang pendapat saja sih. Karena dunia ini bermain kata-kata Tuhan, ya di buat begini dan begitu. Jadi....siapa yang jadi Tuhan di antara manusia?!" kata Budi. 

"Mana aku tahu sih. Kalau jadi Setan di antara manusia, ya banyak sih," kata Eko. 

"Berarti...Setan yang berani jadi Tuhan, ya seperti cerita ini dan itu, ya demi menyesatkan manusia," kata Budi. 

"Siapa yang jadi Tuhah? Ya Setan berwujud manusia!" kata Eko.

"Perkara-perkara manusia ini dan itu melebihi takaran ini dan itu," kata Budi. 

"Kalau begitu tidak perlu di bahas panjang lebar. Lebih baik main catur saja!" kata Eko. 

"Ok...main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja lah. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK