CAMPUR ADUK

Thursday, March 24, 2022

MISTERI KEHIDUPAN

Malam yang tenang di kediaman rumah Budi. Ya Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil membaca koran. 

"Berita menarik-menarik," kata Budi.

Budi terus membaca korannya dengan baik. Eko sampai di rumah Budi, ya segera memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi lah. Eko pun duduk bersama Budi. Karena ada Eko, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di atas meja. Memang di meja ada gorengan sih di piring, ya jadinya Eko mengambil bakwan goreng. Ya bakwan goreng di makan dengan baik sama Eko. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik.

"Aku punya cerita Eko," kata Budi.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Budi punya cerita saja!" kata Eko.

Eko terus makan bakwannya.

"Cerita tentang seorang pemuda yang berhasil dengan ilmunya, ya mendengar kan suara-suara roh.Ya memang roh menjelaskan banyak hal tentang kehidupan ini. Kenyataan kehidupan, ya manusia lebih senang yang pasti saja seperti contohnya : makan atau minuman. Pemuda paham dengan manusia-manusia yang tidak bisa mendengarkan suara-suara roh. Pemuda itu tetap di nyatakan pembohong karena tidak bisa di buktikan kebenaran tentang suara-suara roh, ya pada manusia-manusia yang lain. Ya sebenarnya pemuda itu, ya malas untuk mengajarkan ilmunya pada manusia-manusia lain karena resikonya terlalu berat, ya kematian lah. Maka itu lah pemuda itu cuma cerita saja seperti kebiasaan para pemuka agama menceritakan cerita tentang para nabi sampai dengan para dewa. Setiap cerita yang di ceritakan para pemuka agama, ya ada tujuannya untuk menasehati dan mengajarkan manusia berjalan di jalan kebaikkan. Pemuda itu terus mencari orang-orang yang memiliki kemampuan sama dengan dirinya dengan tujuannya, ya pemuda itu tidak di golongkan golongan pembohong. Inginnya pemuda itu masuk golongan kejujuran dari ilmunya yang dapat mendengarkan suara-suara roh yang membimbing dirinya di jalan kebaikkan. Pemuda itu sering menonton Tv dengan asik di rumahnya, ya menonton manusia-manusia yang punya kemampuan lebih dari ilmu pendidikan sampai mendapatkan gelar pendidikan yang tinggi banget dan juga kedudukan di pemerintahan, ya jadi pemimpin di negeri ini dan negeri lain. Pemuda itu pun belum mendapatkan petunjuk tentang manusia-manusia yang dapat mendengarkan suara-suara roh tersebut. Pemuda itu tetap saja menjalankan hidupnya seperti biasanya, ya sambil mencari manusia-manusia yang mampu mendengarkan suara-suara roh dan tujuannya pemuda itu masuk dalam golongan kejujuran. Begitulah ceritanya," kata Budi.

Ternyata Eko telah makan gorengan dua buah, ya karena mendengarkan cerita Budi lah. Eko membuat kopi dengan baik, ya semuanya telah di sediakan Budi di meja untuk membuat kopi lah. Eko pun berkata pada Budi "Cerita yang bagus."

Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Eko selesai membuat kopinya dan segera di minum dengan baik kopi.

"Misterinya kehidupan ini," kata Eko.

Eko pun menaruh gelas berisi kopi di meja. Budi pun menaruh gelas berisi kopi di meja lah.

"Memang misterinya kehidupan ini," kata Budi.

"Bagi yang memahami ilmu-ilmu pasti. Ya harus di buktikan dengan baik. Agar manusia percaya. Apalagi tentang ilmu-ilmu yang dapat mendengarkan suara-suara roh, ya harus bisa di buktikan dengan baik, ya agar manusia lain percaya gitu dengan ilmu-ilmu tersebut," kata Eko.

"Kalau tidak bisa di buktikan, ya bisa di bilang mitos saja kan, ya Eko?" kata Budi.

"Ya begitulah kenyataan hidup ini. Tidak bisa di buktikan dengan baik, ya bisa di bilang mitos saja," kata Eko.

"Karena manusia telah berhasil pergi keluar angkasa dengan kemajuan teknologi. Maka itu harus di buktikan. Ilmu-ilmu tingkat Universitas," kata Budi.

"Manusia-manusia yang berpendidikan tinggi yang belajar di Universitas, ya terus meneliti ini dan itu. Untuk membuktikan ini dan itu. Apakah benar semua atau kah salah?" kata Eko.

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lagi. Sekedar bahan obrolan saja. Lebih baik kita main catur saja!" kata Budi.

"Ok main catur!" kata Eko.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan yang enak banget gitu.

WORTEL

Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca koran sih.

"Beritanya tentang yang lagi hits di beritakan tentang demo ini dan itu," kata Budi.

Budi terus membaca koran dengan baik. Dari berita-berita di dalam negeri dengan bentuk persoalan yang ini dan itu, ya sampai berita-berita luar negeri dengan persoalan ini dan itu. Berita olah raga di baca dengan baik juga sama Budi lah. Berita tentang artis Indonesia, ya di baca dengan baik sama Budi juga sih. Eko yang selesai dengan urusannya, ya ke rumah Budilah. Eko membawa motornya dengan baik dan juga memakai perlengkapan berkendaraan dengan baik, ya satunya helm dan juga masker karena masih dalam keadaan urusan kebijakan pemerintahan dalam urusan kesehatan manusia, ya covid-19. Eko membawa dengan baik surat-surat motor dan juga sim lah. Kan ada cerita di masyarakat tentang motor curian, maka itu polisi memeriksa surat-surat kelengkapan kepemilikan motor. Sedangkan sim, ya ada cerita di masyarakat tentang orang yang tidak memiliki sim tapi mengendarai motor atau juga mobil, ya jadinya polisi bertindak tegas lah. Abdul yang selesai urusan kerjaannya, ya ke rumah Budi lah. Abdul membaca motornya dengan baik dan juga memakai pelengkapan berkendaraan dengan baik juga demi keamanan diri. Di  jalan Eko mengikuti aturan berlalu lintas yang baik, ya demi keselamatan diri dan juga orang lain....tujuannya menghindari musibah kecelakaan di jalan raya. Abdul pun berkendara bermotor, ya mengikuti aturan di jalan raya dengan baik lah. 

Singkat waktu, ya Eko sampai di rumah Budi. Eko memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi lah. Eko pun duduk bersama Budi lah. Eko pun melihat di meja, ya ada satu piring berisi wortel, satu gelas berisi kopi dan juga ada benda-benda untuk membuat kopi lah.

"Budi," kata Eko.

Budi pun menghentikan baca korannya dengan baik dan koran di taruh di mejalah. 

"Apa Eko?" kata Budi.

"Tumben tidak ada gorengan. Yang ada wortel," kata Eko, ya sambil menunjuk wortel di piring di mejalah.

Budi mengambil wortel di piring.

"Wortel ini makan sehat Eko," kata Budi.

Budi memakan wortel tersebut dengan baik.

"Emmmmm....rasanya manis wortel," kata Budi.

"Budi. Kaya kelinci saja makan wortelnya seperti itu. Seharus tuh wortel di olah Budi, ya jadi makan apa atau minuman apa gitu?!" kata Eko.

"Aku maunya makan wortel, ya seperti ini saja. Sehat dan alami gitu," kata Budi.

"Memang sih sehat dan juga alami. Ok. Aku coba makan wortelnya," kata Eko.

Eko mengambil wortel di piring, ya di makan dengan baik wortel sama Eko lah.

"Emmmmmm enak. Manis. Wortelnya," kata Eko.

"Manis kan wortelnya," kata Budi.

Budi dan Eko makan wortelnya dengan baik sih. Budi selesai makan wortel satu buah, ya mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik lah kopi. Eko juga selesai makan wortel satu buah, ya segera Eko membuat kopinya. Setelah kopi jadi, ya Eko minum kopinya dengan baik. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. Abdul dateng, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi lah. Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah. Abdul duduk bersama dengan Budi dan Eko. Abdul membawa makan di plastik sih. Abdul melihat di piring ada wortel, ya Abdul berkata "Wortel. Biasa gorengan."

"Ya memang biasa gorengan. Cuma Budinya kepengen tuh makan wortel," kata Eko.

"Wortel kan makanan sehat," kata Budi.

"Ya memang wortel makan sehat," kata Abdul.

Abdul mengambil wortel di piring dan segera di makan.

"Manis wortel ini," kata Abdul.

"Memang wortelnya rasanya manis," kata Eko.

"Wortel memang manis," kata Budi.

"Aku bawa makan," kata Abdul, ya menaruh plastik yang berisi makanan di meja. "Ya seperti biasa gorengan," kata Abdul.

"Gorengan. Abdul membeli gorengan," kata Eko.

"Gorengan toh," kata Budi.

Abdul menghabiskan wortel satu buah dan segera membuat kopilah. Eko dan Budi, ya mengambil gorengan di plastik dan di makan dengan baik. Kopi jadi, ya Abdul segera meminum kopinya dengan baik.

"Gorengan yang di beli Abdul. Enak rasanya gorengannya. Penjual gorengannya pinter buat makan yang enak. Murah meriah makanan gorengan," kata Eko.

"Memang gorengan yang di beli Abdul. Enak rasanya gorengannya. Tapi....kalah sih manis sama wortel," kata Budi yang sedikit becanda gitu.

Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Ya....wortelnya manis," kata  Abdul menegaskan omongannya Budi.

"Kalau begitu main remi saja!" kata Eko.

"Ok..main kartu remi," kata Budi.

"Ok main kartu remi," kata Abdul.

Budi selesai makan satu buah  gorengan, ya mengambil gelas berisi kopi di meja dan segera di minum dengan baik. Ya Eko selesai sih makan gorengan satu buah dan segera mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minum dengan baik lah. 

"Kartunya di mana Budi?!" kata Abdul.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Di bawah meja," kata Budi.

Abdul segera mengambil kartu di bawah meja. Eko menaruh gelas berisi kopi di mejalah. Abdul mengocok kartu dengan baik banget dan di bagikan dengan baik. Budi, Eko dan Abdul main kartu remi dengan baik, ya permainannya cangkulan lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK