CAMPUR ADUK

Thursday, October 5, 2023

HAPPY NEW YEAR

Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil minum aqua gelas dan makan arum manis.

Isi cerita yang di baca Budi :

Chandramohan "Charlie" Sharma adalah seorang pejuang jalanan yang mendambakan balas dendam dari pemasok keamanan terkenal dan pemilik Shalimar Securities, Charan Grover, selama delapan tahun. Grover membuat ayah Charlie, Manohar Sharma, ditangkap secara salah sebagai pencuri karena Grover telah menipu Manohar untuk mencuri berlian miliknya sendiri senilai $15 juta. Berlian senilai 300 crore ($39,48 juta) akan mencapai Atlantis Hotel, Dubai pada Malam Natal. Charlie ingin mencuri berlian dan menjebak Grover. Untuk mencapai hal ini, dia membentuk sebuah tim; Mantan Kapten Jagmohan "Jag" Prakash, orang kuat yang mengalami gangguan pendengaran, Tehamton "Tammy" Irani, seorang safecracker tua dan rawan kejang yang merupakan sahabat Manohar, Rohan Singh, seorang peretas muda cerdas yang merupakan keponakan Jag, dan Nandu menyembunyikan,

Charlie menjelaskan kepada tim bahwa kamar 9C di hotel terhubung ke lemari besi yang menyimpan berlian melalui sistem saluran. Namun, ruang 9C disediakan untuk tim peserta Kejuaraan Tari Dunia (WDC), babak final diadakan di Hotel Atlantis di Dubai. Kelompok tersebut segera menolak untuk bergabung dengan WDC, menunjukkan bahwa tidak satupun dari mereka adalah penari, namun Charlie kembali memotivasi kelompok tersebut, meyakinkan mereka untuk menjadi tim dansa.

Sebuah kilas balik menunjukkan bahwa Charan Grover bertemu Manohar dan memberinya kontrak untuk membangun brankas yang tidak bisa ditembus, Shaalimar. Setelah brankas selesai dibangun, Charan membius Manohar dan menipunya untuk mencuri berlian dengan menggunakan sidik jarinya.

Kelompok tersebut mencoba mempekerjakan seorang instruktur tari, tetapi tidak berhasil; dalam keputusasaan, Nandu memperkenalkan Charlie kepada Mohini, seorang penari bar Marathi, yang terkesan dengan aksen Inggris Charlie dan akhirnya setuju untuk membantu mereka belajar menari, tanpa menyadari niat mereka. Charlie dan Mohini menjadi sangat dekat.

Mereka berhasil lolos di babak pertama dan akhirnya memenangkan kompetisi untuk mewakili Tim India di WDC dengan memperoleh suara melalui peretasan. Banyak pemirsa yang membenci mereka karena kurangnya keterampilan mereka, tetapi Charlie dan timnya (sans Mohini) hanya peduli dengan pencurian tersebut. Di Dubai, Tim Korea sangat memusuhi Tim India, termasuk Grover, sponsor mereka. Di semifinal, Charlie menyelamatkan anggota tim Korea dari cedera parah saat melakukan aksi menari, yang langsung mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari penonton. Setelah membahas rencananya, semuanya sudah siap. Sayangnya, tim mengetahui bahwa berlian tersebut akan tiba pada Malam Tahun Baru, bukan Natal, sehingga menghambat pencurian tersebut. Untungnya, India melaju ke final setelah para juri tergerak oleh tindakan Charlie.

Mohini akhirnya mendengar tentang pencurian itu, dan berbalik untuk pergi. Charlie menceritakan segalanya padanya, dan mengungkapkan bahwa Manohar sebenarnya sudah mati; setelah penangkapannya, dia mengajukan banding untuk diadili, tetapi Grover menyuap pengacara Manohar dan merusak bukti. Manohar, dengan segala harapan yang hilang, menggorok pergelangan tangannya. Namun, hal ini menambah tekad tim untuk membalaskan dendam Manohar. Mereka berbagi momen spesial, di mana Mohini mulai membantu mereka.

Malam babak final, perampokan dimulai. Mohini memikat Vicky ke dalam lift. Dia tersingkir, sidik jarinya diambil oleh Jag, dan digunakan oleh Nandu yang membuka ruangan. Tammy berhasil membuka brankas. Namun, Charlie dan Tammy menemukan brankas kaca lain yang menyimpan berlian. Itu dibuat oleh Manohar dan memiliki kata sandi 7 huruf. Charlie membuka brankas, menyadari bahwa kata sandi untuk membuka brankas adalah namanya sendiri. Usai mencuri berlian, tim menaiki perahu, namun Mohini menolak datang. Dia menjelaskan bahwa hal terpenting dalam hidup adalah rasa hormat. Seluruh India mendukung mereka, dan dia tidak akan membiarkan India kehilangan rasa hormatnya. Rohan bergabung dengannya juga, menyebabkan perkelahian di antara anggota yang tersisa.

Ketika Tim India ditemukan hilang, Grover mengklaim bahwa mereka adalah pencurinya. Mohini muncul di panggung, dan tampil sendiri selama beberapa menit. Segera setelah itu, anggota tim lainnya muncul, mengejutkan Grover. Charlie muncul pada akhirnya, dan tim memenangkan kompetisi. Charan dan Vicky Grover ditangkap. Charlie mengungkapkan dirinya kepada Charan dan menyelipkan ke dalam sakunya silet yang sama yang digunakan Manohar untuk menggorok pergelangan tangannya. Dia menyaksikan polisi membawanya pergi, balas dendamnya terpenuhi. Tim India mencapai bandara. Charlie menyamarkan berlian dalam minuman ringannya, namun penjaga keamanan membuangnya, sehingga menghancurkan tim. Namun, kemudian selama penerbangan, Charlie mengungkapkan bahwa dia menukar berlian palsu di piala tersebut dengan yang asli. Tim mencapai India.

Nandu diusir dari bank karena menunjukkan cek pemenang. Rohan akhirnya mendapatkan popularitas besar di kalangan gadis-gadis, sementara Jag mengambil alih mengarahkan film yang dibuat sebelumnya, dengan sutradara aslinya menjadi pengontrol bom (yang sebelumnya dilakukan Jag). Tammy sekarang memiliki banyak wanita tua yang mengejarnya sebagai pahlawan mereka. Setelah dijatuhi hukuman jangka panjang, Charan dan Vicky Grover kini terlihat di penjara kota Dubai, masih mengaku tidak bersalah. Mohini membuka Sekolah tarinya sendiri dan Charlie melamarnya dengan cincin yang terbuat dari salah satu berlian. Mereka semua berpelukan. 

***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Kebetulan, ya ada anak-anak lewat tiga orang, ya jadi Budi memanggil anak-anak tersebut untuk di berikan arum manis gratis, ya sodakoh, nilai kebaikan gitu. Budi segera membuat arum manis dengan alat buatannya yang di taruh di meja. Ketiga anak sabar menunggu. Sampai akhirnya, ya Budi selesai membuat tiga arum manis, ya di berikan kepada tiga anak. Ya anak-anak mengucapkan "Terima kasih". Ya ketiga anak-anak senang makan arum manis, ya berjalan meninggalkan rumah Budi. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Ngomong-ngomong. Tadi ada tiga anak makan arum manis, ya kaya dari rumah Budi. Apakah Budi jualan arum manis apa tidak?" kata Eko.

"Aku tidak jualan arum manis. Aku sodakoh kepada ketiga anak-anak yang lewat rumah aku," kata Budi.

"Oooo Budi beramal baik, ya memberikan arum manis pada ketiga anak toh," kata Eko.

"Eko mau arum manis. Aku buatin!" kata Budi.

"Aku mau arum manis!" kata Eko.

Budi membuatkan arum manis dengan baik. Eko sabar menunggu. Ya akhirnya, ya arum manis yang di buat Budi, ya jadi dan berikan pada Eko. Ya Eko mengambil arum manis dengan baik dan segera di makan dengan baik. Ya Budi makan arum manis juga.

"Emmm. Enak arum manis!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Hidup ini di nikmati dengan baik. Sederhana!" kata Eko.

"Ya sederhana. Menikmati hidup. Keadaan kita," kata Budi.

"Buat kerjaan sambilan. Boleh juga menghasilkan jualan arum manis. Saat tidak kerja buruh gitu," kata Eko. 

"Sambilan di buatan di depan rumah saja dengan baik," kata Budi. 

"Mungkin hasilnya lumayan!" kata Eko. 

"Mungkin!" kata Budi. 

"Apa usaha yang di jalankan manusia, ya demi hidup ini?. Ya hasilnya pasang surut dengan keadaan gitu!" kata Eko. 

"Omongan Eko. Sama omongan Abdul. Hasil dari usaha yang di jalankan manusia. Karena kerjaan Abdul pedagang di pasar, ya jadi tahu pergerakan ekonomi dengan baik," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Hasil selalu di syukurin dengan baik," kata Budi. 

"Hasil memang di syukurin dengan baik. Terkadang, ya ada yang di sokadokin rezeki pada orang lain, ya nilai kebaikan," kata Eko. 

"Ya bagi paham ilmu agama. Pasti berbuat kebaikan," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Arum manis habis di makan Eko. Ya Eko mengambil aqua gelas di meja yang di siapkan Budi untuk tamu, ya Eko. Aqua gelas di minum aqua gelas gitu. 

"Ngomong-ngomong acara Tv. Tentang awards tentang penyanyi dangdut. Bagus kan Eko?" kata Budi. 

"Iya bagus seperti biasanya," kata Eko. 

Eko menaruh aqua gelas di meja gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi habis makan arum manis, ya mengambil aqua gelas di meja, ya di minum dengan baik. 

"Yang mengisi acara artis dan juga ada pejabat pemerintah. Ya jadinya meriah, ya acaranya!" kata Eko. 

"Realitanya begitu," kata Budi. 

Budi menaruh aqua gelas di meja. 

"Sedangkan acara TNI yang di tayangkan di Tv, ya bagus juga!" kata Eko. 

"Ya acara TNI. Memang bagus!" kata Budi. 

"Sekedar penilaian penonton Tv, ya kan Budi!" kata Eko. 

"Ya memang penilaian penonton. Kita ini. Walau sebenarnya, ya banyak yang lebih baik menilai dari aku dan Eko," kata Budi. 

"Memang banyak yang lebih baik, ya menilai," kata Eko. 

"Main kartu remi saja Eko!" kata Budi. 

"Oke. Main kartu remi!" kata Eko. 

Alat pembuat arum manis di taruh di bawah dengan baik, ya sama Budi. Ya Budi segera mengambil kartu remi di bawah meja, ya segera di kocok dengan baik kartu remi dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu. 

"Menurut aku. Artis Rara, ya cantik itu terlihat baik kalau keadaan padat berisi dari pada kurus karena mungkin keadaan sesuatu. Gimana pendapat Eko?" kata Budi. 

"Pendapat aku ya?" kata Eko berpikir dengan baik. 

"Emmm," kata Budi.

"Ya menilai baik. Ya pipi artis Rara tembem, ya cantik terlihat gitu. Badan berisi gitu. Ya okelah aku setuju dengan Budi. Sekedar penilaian saja. Kan ada yang paling baik, ya menilai artis Rara, ya orang-orang yang terdekat yang mencintai artis Rara," kata Eko. 

"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK