CAMPUR ADUK

Thursday, October 5, 2023

TOM YUM GOONG 2

Budi duduk di depan rumah sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya sambil menikmati minum aqua gelas dan makan arum manis gitu.

Isi cerita yang baca Budi :

Kham telah melanjutkan kehidupan desa yang tenang dengan "saudara"/gajahnya, Khon, di Thailand. Job, seorang eksentrik yang suka bermain-main dengan peralatan listrik, telah tinggal di desa tersebut selama beberapa waktu dan mendapatkan kepercayaan dari penduduk setempat. Tanpa sepengetahuan Kham, dia adalah agen pedagang senjata yang dikenal sebagai Mr. LC. Sebagai penggemar eksploitasi Kham, LC menyuruh Ayub mengawasi Kham tanpa sepengetahuannya. Segalanya berubah bagi Kham ketika seorang pedagang, Suchart Vilawandei, ingin membeli Khon, namun Kham menolak menjual Khon. Suchart memberikan kartu namanya kepada Kham jika dia berubah pikiran.

Saat makan bersama penduduk desa setempat, Kham merasakan ada yang tidak beres dan kembali ke rumah untuk menemukan bahwa Ayub telah dipukuli dan Khon telah diambil oleh Suchart. Menggunakan kartu nama yang diberikan Suchart kepadanya, Kham pergi ke rumah Suchart untuk mendapatkan jawaban tetapi hanya menemukan bahwa Suchart telah dibunuh beberapa saat sebelumnya. Dua keponakan Suchart, seniman bela diri Ping-ping dan Sue-sue tiba dan percaya bahwa Kham harus bertanggung jawab. Keduanya menyerangnya, tapi dia menghindar dan melarikan diri; pihak berwenang disiagakan dan polisi mengejar.

Saat melarikan diri dari hukum, Kham bertemu Mark, yang berpura-pura diserang dan membiarkan Kham melarikan diri. Kemudian, mereka diam-diam bertemu untuk mengetahui lebih banyak tentang situasinya. Mark sendiri berada di Thailand untuk tugas Interpol menyelidiki rencana teroris baru-baru ini yang melibatkan pembicaraan damai antara Katana Timur dan Katana Barat di Bangkok. 

Kham diserang oleh keponakan Suchart dan juga geng pengendara motor. Kham bertarung melewati mereka dan menghadapi sekelompok kecil petarung LC. LC sendiri adalah pengagum seni bela diri dan telah mengumpulkan kelompok petarung pribadinya yang diberi peringkat berdasarkan kekuatan mereka. LC memiliki petarung terkuat kedua, No. 2, menghadapi Kham, sementara para gadis juga ikut campur. Nomor 2 membunuh Sue-sue, meninggalkan Ping-ping berduka. Kham kalah dalam pertarungan dengan No. 2 karena jarum tertancap di lehernya akibat pertarungan dengan Ping-ping. Nomor 2 menyadari bahwa dia hanya memenangkan pertarungan karena Kham cacat, dan membawanya ke LC.

Di markas LC, Kham menemukan gajahnya dan juga menemukan bahwa Ayub adalah pengkhianat. Musuh Kham mengikat perangkat listrik yang dikendalikan dari jarak jauh untuk menyetrum Kham dan Khon secara bersamaan setiap kali Kham tidak patuh. LC ingin Kham bergabung dengannya dan menggunakan perangkat tersebut untuk memaksa Kham membantunya membunuh tokoh politik yang terkait dengan pembicaraan damai. LC juga mencap Kham di dadanya sebagai petarung No.1.

Mark dicurigai melakukan pelanggaran oleh agen Interpol lainnya. Setelah dia gagal menangkap Kham, dia disuruh pulang. Namun, Mark menemukan Kham dan membantunya melepaskan perangkat listrik tersebut. Mark juga bertemu Ping-ping dan membawanya untuk memeriksa tubuh pamannya di kantor koroner, di mana dijelaskan kepadanya bahwa Suchart dibunuh oleh tiga pukulan kombo yang kuat, metode pembunuhan yang sama yang terjadi pada Sue-sue. Ping-ping menyadari bahwa Kham bukanlah pembunuhnya melainkan No.2.

LC, Job, No. 2, dan Kham semua pergi ke kuil pedesaan untuk membantu para pencatut keuntungan perang membunuh kedua pemimpin di pembicaraan damai Katana untuk menghasut perang dan menjual lebih banyak senjata. Kham menyusup ke kuil dan bertarung melawan semua anak buah LC dan No. 2. Kham dan Ping-ping bekerja sama untuk melawan musuh bersama mereka. Ping-ping membakar seluruh lantai yang berisi bensin dalam upaya untuk membakar No. 2, tapi No. 2 menghindari ledakan dan kebakaran dan menemukan Kham.

Kham, bertarung satu tingkat di bawah Ping-ping, memanfaatkan api tersebut, membakar sepatunya sendiri untuk menggunakannya untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Mereka pada gilirannya menirunya. Kham kemudian bertarung melawan No. 2 lagi, kali ini jauh di bawah, di rel kereta. Keduanya berebut rel listrik dan memanfaatkan listrik untuk saling menyetrum saat bertarung. Kham mengalahkan No. 2 dan menghadapi LC. Yang mengejutkan Kham, LC adalah seorang seniman bela diri yang sangat terlatih dan telah menandai dirinya sebagai No. 0. Pertarungan ini singkat karena keduanya terjatuh dan LC tersingkir.

Kham pulih dan menemukan Khon. Dia memberi tahu Mark bahwa ada ancaman bom, dan Mark mencoba menjelaskan hal ini kepada atasannya tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Mark memutuskan untuk berteriak bahwa ada bom dan itu membuat semua orang takut. Kham menemukan Ayub, dan keduanya menemukan bahwa gading Khon telah dipotong dan diganti dengan gading palsu yang dipasang untuk meledak. Kham mencoba mencari cara untuk menyelamatkan Khon, tapi LC dan No. 2 ikut campur.

Nomor 2 dan LC menghadapi Kham dalam pertarungan dua lawan satu sementara Kham sibuk memegang gading Khon untuk mencegahnya terjatuh dan meledak. Dengan bantuan Ping-ping dan Mark, No. 2 dikalahkan dan LC terbunuh setelah Kham melepaskan gadingnya dan menendangnya ke LC. Ledakan tersebut membunuh LC dan menjatuhkan Kham dan Khon dari tebing dan ke laut, namun mereka selamat.

***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Hari ini, ya Budi asik makan arum manis dan ada benda di meja. 

"Arum manis," kata Eko. 

"Iya. Arum manis. Eko mau?" kata Budi, ya sambil memberikan arum manis. 

"Ya mau lah. Di tawarin!" kata Eko. 

Eko mengambil arum manis tersebut dan memakan arum manis dengan baik gitu. 

"Enaknya. Arum manis!" kata Eko. 

"Emang enak," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Lebih enak lagi makan arum manis sama cewek yang di sukai. Kaya cerita orang pacaran gitu," kata Budi. 

"Maunya Budi!" kata Eko. 

"Memang maunya aku!" kata Budi. 

"Arum manis di buat dengan alat pembuat arum manis. Budi buat sendiri?" kata Eko. 

"Ya aku buat sendiri dengan bahan alakadarnya," kata Budi. 

"Kaleng bekas kue, ya di buat jadi pembuat arum manis. Kreatif kerja Budi!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi tetap menikmati arum manis, ya sambil minum aqua gelas. Arum manis habis di makan Eko. Di meja, ya ada aqua gelas yang di siapkan Budi untuk tamu gitu. Eko mengambil aqua di meja, ya di minum dengan baik. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko menaruh gelas aqua. 

"Aku ingin mencoba membuat arum manis dengan alat pembuat arum manis buatan Budi," kata Eko. 

"Silakan Eko!" kata Budi. 

Eko memasukkan gula pada tempat untuk membuat arum manis. Api di hidupkan Budi, ya bantu Eko buat arum manis gitu. Eko memutar secara manual sistem gitu. Berputar-putaran dengan baik, ya gula yang di masak dengan api yang baik gitu. Sebuah kertas yang telah di gulung Budi. Gulungan kertas di gunakan, ya untuk mengambil arum manis gitu. Ya akhirnya selesai membuat arum manis. Eko mencoba makannya. 

"Enak arum manisnya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Budi ada niat untuk jualan arum manis," kata Eko. 

"Niat. Mungkin ada sih. Ya aku masih fokus kerja jadi buruh!" kata Budi. 

"Kalau Budi tidak kerja jadi buruh. Karena keadaan. Kemungkinan besar yang di tekunin dengan baik, ya jualan arum manis demi hidup ini. Ya penuh dengan kompetisi demi hidup, ya jenis usaha lain," kata Eko. 

"Keadaan tetap keadaan. Seperti cerita orang-orang yang penjual arum manis karena keadaan miskin. Hasil usaha yang di lakukan dengan baik, ya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dengan baik. Terkadang jika terjadi masalah, ya inginnya bantuan dari pemerintahan atau orang kaya, ya dermawan gitu," kata Budi. 

"Cerita realita orang miskin," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Hidup ini penuh perjuangan," kata Eko. 

"Kalau cerita penjual arum manis di buat cerita kisah nyata atau pintu berkah, ya sinetron. Bagus juga ceritanya!" kata Budi. 

"Sinetron. Pasti bagus!" kata Eko. 

Budi selesai makan arum manis, ya mengambil aqua gelas di meja dan minum dengan baik aqua gelas. 

"Main catur saja Budi!" kata Eko. 

Eko selesai makan arum manis, ya mengambil aqua gelas di meja dan di minum dengan baik gitu. 

"Ya oke main catur!" kata Budi. 

Gelas aqua di taruh di meja. 

"Emmm," kata Eko. 

Gelas aqua di taruh di meja. 

Budi menaruh gelas aqua di meja. Benda pembuat arum manis di taruh di bawah dengan baik sama Budi. Papan catur di ambil di bawah meja di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

"Hidup ini. Enaknya hidup orang kaya dari pada orang miskin," kata Budi. 

"Realitanya begitu!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko terus main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK