CAMPUR ADUK

Thursday, March 20, 2025

THE BRINK'S JOB

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus di chenel TVRI World, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Penjahat kelas teri dari Boston, Tony Pino, mencoba membuat namanya dikenal. Ia dan lima rekannya melakukan perampokan kapan pun mereka bisa. Tony menemukan fakta bahwa prosedur keamanan Brink sangat longgar. Ia dan gengnya dengan mudah merampok lebih dari $100.000 tunai dari mobil lapis baja Brink yang diparkir. Untuk mencari tahu lebih lanjut, Tony menyamar sebagai penjual busi untuk melihat bagian dalam kantor pusat Brink yang besar dan disebut "benteng yang tak tertembus" di North End, Boston. Perusahaan itu dianggap memiliki keamanan yang tidak dapat ditembus sebagai "bank" swasta di seluruh Pantai Timur.

Begitu masuk, Tony menyadari bahwa Brink's sama sekali bukan benteng dan bahwa karyawan memperlakukan uang "seperti sampah." Masih khawatir dengan citra publik Brink, Tony menerobos masuk suatu malam setelah memeriksa gedung. Ia menemukan bahwa hanya dua pintu di gedung itu yang terkunci, dan satu pintu dapat dengan mudah dilewati dengan melompati gerbang. Satu-satunya yang terkunci di gedung itu adalah brankas.

Tony juga menyadari bahwa terlepas dari apa yang diklaim Brink, hanya ada alarm 10 sen di ruang penyimpanan itu sendiri, yang hampir mustahil untuk dibunyikan. Tampaknya Brink sangat bergantung pada reputasinya sehingga tidak repot-repot mengunci pintu. Pino mulai merencanakan perampokan, menggunakan atap gedung tetangga sebagai platform observasi.

Tony dan saudara iparnya yang bodoh, Vinnie, mengumpulkan sekelompok pencuri yang beraneka ragam. Mereka termasuk Jazz Maffie yang sopan dan veteran Iwo Jima, Specs O'Keefe, yang ditangkap sebelum mereka menyadari betapa tidak seimbangnya dia. Meskipun para kru keberatan, Pino juga mengundang pemilik toko minuman keras/pagar yang arogan, Joe McGinnis, untuk ikut serta dalam pekerjaan itu.

Pada malam hari tanggal 17 Januari 1950, geng tersebut membawa kabur lebih dari 1,2 juta dolar dalam bentuk tunai, beserta 1,5 juta dolar lainnya dalam bentuk surat berharga dan cek. Brink's, sebuah perusahaan yang bangga akan keamanan uang, merasa malu secara nasional dengan apa yang disebut pers sebagai "kejahatan abad ini." Bahkan direktur FBI J. Edgar Hoover menaruh perhatian pribadi untuk menemukan pelakunya, bahkan mendirikan kantor FBI sementara di Boston untuk menangani kejahatan tersebut.

Petugas penegak hukum mulai menangkap tersangka. Mereka mendatangi rumah Tony dan Mary Pino, seperti yang sering mereka lakukan untuk menangani kejahatan di daerah tersebut. Mary sudah sangat mengenal mereka sekarang, dia memasak makan malam untuk polisi. Tony dibawa untuk diinterogasi, tetapi bereaksi dengan marah karena dituduh.

Namun, para penjahat itu mulai bertindak. McGinnis membuat mereka marah dengan mengaku telah menghancurkan 50 ribu uang, dengan alasan tagihannya dapat dilacak. Dia juga menyimpan sisanya, mengabaikan ancaman Pino dan yang lainnya untuk menyerahkan saham mereka.

Specs dan anggota geng lainnya, Stanley Gusciora, pergi ke jalan untuk menemui "donat gula"-nya di Pittsburgh. Mereka ditangkap oleh Polisi Negara Bagian Pennsylvania atas tuduhan perampokan dalam perjalanan di Bradford, Pennsylvania dan masing-masing dijatuhi hukuman penjara yang panjang, Gusciora di Penjara Barat-Pittsburgh. Specs semakin terganggu di balik jeruji besi, menuntut agar uang dari potongannya dikirim ke saudara perempuannya yang sakit. Dalam interogasi, Specs dan Stanley semakin ditekan setiap hari untuk mengungkapkan apa pun yang mungkin mereka ketahui tentang pekerjaan Brink. Specs akhirnya mengaku.

Satu per satu, anggota geng lainnya ditangkap, terutama oleh Departemen Kepolisian Boston. Tony sedang dalam perjalanan ke penjara di Boston dan begitu pula Vinnie, tetapi mereka tiba-tiba dipuji sebagai pahlawan oleh orang-orang di jalan karena telah melakukan salah satu kejahatan terbesar sepanjang masa. Seorang remaja berkata kepada Pino yang jelas-jelas senang, "Kau pencuri terhebat yang pernah ada! Tidak akan ada yang melakukan apa yang kau lakukan, Tony!"

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Eko. Di meja ada tekok kaleng berisi teh. 

"Emmm," kata Budi. 

"Hidup tetap sama, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang hidup ini tetap sama!" kata Budi. 

"Hidup di negeri ini....mayoritas agama Islam," kata Eko. 

"Realitanya memang begitu," kata Budi. 

"Hidup di negeri ini.....minoritas agama lain ini dan itu....seperti biasa sih....menunjukkan dengan baik nilai ini dan itu dengan tujuan berjaya di negeri ini, ya seperti negara lain menjadi mayoritas," kata Eko. 

"Agama lain ini dan itu....minoritas ingin jadi mayoritas seperti negara lain dengan tujuan berjaya. Contohnya....tentang agama lain ini dan itu...menunjukkan nilai ini dan itu...cermin baik dari agama yang di yakini...dari acara Tv yang ini dan itu, ya kan Eko?," kata Budi.

"Contoh.....yang di omongin Budi...tepat sekali," kata Eko.

"Terjadi juga kompetisi urusan agama ini dan itu berkaitan dengan baik dengan ekonomi, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Memang terjadi dengan baik sih.....kompetisi urusan agama ini dan itu berkaitan dengan ekonomi," kata Eko. 

"Harapan yang diinginkan orang miskin tetap sih perubahan hidup ini. Contohnya...pedagang yang menjajakan jualannya di jalan," kata Budi. 

"Orang miskin tetap ingin perubahan hidup ini. Karena miskin itu susah, ya menderita," kata Eko. 

"Kaya tetap enak," kata Budi. 

"Menang kaya tetap enak," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita toh!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Owan dan Mely saling mencintai, ya jadi menikah dengan baik. Rumah tangga yang di jalankan Owan dan Mely, ya karena saling pengertian. Kerjaan Owan tetap jualan ketoprak gitu. Mely masih di perbolehkan Owan kerja di toko kelontongnya milik Ibu Kiky gitu. Jhon teman baik Owan, ya Jhon gagal urusan rumah tangganya dengan Maria gitu. Maria seperti kebanyakan cewek-cewek yang ingin hidup mewah gitu. Ya Maria bercerai dengan Jhon, ya Maria menjalin hubungan dengan Alex. Ya Alex kerjaannya pegawai di perusahaan. Maria dan Alex menikah gitu. Jhon tetap menjalankan hidupnya dengan baik, ya berjualan bakso yang penting usaha demi hidup ini dari pada kerjaan orang-orang yang perilaku buruk bisa mencuri dan menipu seperti contohnya berdasarkan kisah kenyataan di ambil dari omongan masyarakat, ya nama orang-orang berperilaku buruk adalah Rio, Ilham, Steven, Ferdy, dan lain-lain gitu. Milea cewek cantik yang berpenampilan muslimah gitu dan kerjaannya di toko kaca mata milik Ibu Hesti gitu. Dilan teman Owan dan Jhon. Ya Dilan yang kerjaannya pegawai Bank gitu. Ketika Dilan bertemu dengan Milea, ya rasa suka pada pandangan pertama gitu. Ya Dilan pendekatan dengan baik sama Milea gitu. Sebenarnya Ibunya Milea bernama Ayu, ya Ayu tidak suka dengan Dilan gitu. Sedangkan Ayahnya Milea, ya telah lama meninggal gitu. Ayu suka dengan Burhan karena Burhan kaya raya. Ya Burhan tua itu seperti kakek-kakek gitu. Ayu menjodohkan Milea sama Burhan dengan tujuan Milea bahagia gitu. Milea tidak suka dengan Burhan gitu. Ayu terus memaksa Milea bersama Burhan gitu. Dilan yang suka dengan Milea, ya berusaha dengan baik untuk jadian, ya memang jadian sama Milea gitu. Sedangkan Ayu yang tidak suka dengan Dilan, ya usaha Dilan diiringi doa juga untuk meluluhkan hati Ibunya Milea, ya Ayu gitu. Burhan meninggal dunia gitu. Ayu gagal menikahi Milea sama Burhan gitu. Dilan dengan usaha diiringi doa, ya berhasil dapet restu dari Ayu untuk menikahi Milea. Ya Dilan dan Milea, ya menikah dengan sederhana gitu. Jhon dan Owan, ya hadir kepernikahan Dilan dan Milea. Rumah tangga Dilan bersama Milea, ya di jalankan dengan baik. Cerita di buat dua tahun telah berlalu gitu. Owan dan Mely, ya sudah punya anak yang bernama Loly gitu. Jhon sedang pendekatan dengan cewek cantik bernama Dewi. Ya Dewi kerja di toko baju milik Ibu Nunung gitu. Usaha yang di jalankan Jhon, ya berhasil jadian dengan Dewi, ya sampai menikah gitu. Owan dan Dilan, ya datang kepernikahan Jhon dan Dewi yang bahagia gitu. Milea dan Dilan menjalankan rumah tangga dengan baik gitu, ya tapi belum di karunai anak gitu. Cerita buat dengan baik, ya sampai lima tahun berlalu gitu. Rumah tangga yang di jalankan Dilan dan Milea, ya belum di karunai anak karena Milea keguguran dua kali gitu. Dilan dan Milea berusaha untuk punya anak gitu. Ibu tirinya Dilan yang bernama Marimar. Ibu kandung Dilan telah lama meninggal pada saat Dilan masih kecil gitu. Ayahnya Dilan yang bernama Ajiz menikah Marimar dengan tujuan Dilan butuh seorang Ibu gitu. Ya Marimar menyarankan Dilan karena belum dapet anak sama Milea, ya menikah lagi gitu. Dilan berkata dalam hatinya "Surga yang tak dirindukan". Dilan tidak menerima saran Marimar, ya karena Dilan cinta sama Milea. Ya Milea memikirkan omongan Marimar karena menyarankan Dilan menikah lagi dengan tujuan punya anak gitu. Milea berkata dalam hatinya "Poligami. Surga yang ke 2". Milea jadi mengabaikan omongan Marimar karena Dilan yang meyakini Milea karena Dilan cinta sama Milea dan tidak akan menikah lagi. Sampai suatu hari, ya Milea memeriksa dengan baik, ya dirinya hamil atau tidak, ya ke dokter Boyen gitu. Ya dokter Boyen memberitahu Milea, ya positif hamil gitu. Milea senang dirinya, ya hamil gitu. Ya Milea memberitahu Dilan, ya tentang kehamilan dirinya. Ya Dilan senang Milea, ya hamil gitu. Marimar senang sih, ya Milea hamil gitu. Milea menjaga dengan baik kandungannya, ya begitu juga Dilan gitu. Sampai pada waktunya, ya Milea melahirkan dengan baik, ya anak cewek yang di beri Aura gitu. Dilan senang punya anak Aura. Ya Marimar senang dapet cucu Aura gitu. Rumah tangga Dilan dan Milea, ya bahagia karena Aura gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Tokoh Dilan dan tokoh Milea, ya menjalankan rumah tangga dengan baik tapi belum punya anak gitu. Tokoh Dilan di suruh menikah lagi sama Ibu tirinya tokoh Marimar karena tujuan dapet anak gitu," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Surga yang tak dirindukan," kata Eko. 

"Memang surga yang tak dirindukan," kata Budi. 

"Demi cinta tokoh Milea, ya tokoh Dilan mengabaikan saran tokoh Marimar," kata Eko. 

"Demi cinta. Komitmen cukup satu cinta dan setia," kata Budi 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan maju mundur cantik saja!" kata Eko. 

"Oke. Main permainan maju mundur cantik!" kata Budi. 

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan maju mundur cantik dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

CHUPP

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acaranya bagus di Magna Chennel gitu, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya...

CAMPUR ADUK