"Asalamualaikum," salamnya Hamid.
"Waalaikumsalam," jawab Anwar sambil membuka pintu.
Terlihat Hamid dan berkatalah Anwar "Masuk Hamid!".
"Iya," kata Hamid.
Hamid masuk rumah Anwar. Keduanya segera ke dalam rumah sampai duduk di ruang tengah.
"Sepi amat keadaan rumah?" tanya Hamid.
"Ayah dan Ibu ada urusan jadi aku...jaga rumah," kata Anwar.
"Oh, begitu," kata Hamid.
"Kita nonton Tv aja ya!" kata Anwar.
"Iya, nonton Tv aja. Tapi nonton acara Tv apa?" kata Hamid.
"Nonton..film kartun Upin Ipin...yang aku sukai," kata Anwar.
"Ok, nonton film kartun Upin Ipin. Aku juga suka," kata Hamid.
Tv pun di hidupkan pake remot di tangannya Anwar. Muncullah film kartun Upin Ipin. Anwar dan Hamid menonton Tv dengan tenang banget sampai film kartun Upin Ipin pun selesai dan Tv di matikan oleh Anwar pake remot.
"Film kartunnya bagus," pujian Hamid.
"Iya. Gimana kita main ular tangga!" kata Anwar.
"Ular tangga. Ayo kita mainkan!" kata Hamid.
Keduanya sepakat, ya main ular tangga untuk siapa yang memulai duluan? Keduanya suit dan yang menang Hamid, jadi Hamid pun mengocok dadu duluan, baru deh Anwar. Permain ular tangga antara Hamid dan Anwar berjalan dengan seru banget.....sampai akhir yang menang adalah Anwar. Hamid pun melihat jam diding rumahnya Anwar ternyata jam menunjukkan setengah enam, jadi Hamid pamit pulang ke Anwar karena hari sudah menjelang magrib dan juga mau buka puasa. Anwar mempersilakan Hamid pulang. Sepuluh langkah Hamid melangkahkan kakinya dari rumah Anwar. Hamid berpapasan dengan orang tua Anwar dan berkata "Om, Tante".
"Iya," jawab bersama Ayah dan Ibunya Awnar.
Ayah dan Ibu Anwar, ya segera masuk rumahnya dan pintu di tutup. Hamid pun bergegas pulang untuk buka bersama dengan orang tuanya di rumahnya.
No comments:
Post a Comment