Setelah nonton Tv yang acara sinetron tema cinta, ya Budi duduk di depan rumahnya sedang menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Vikrant Nerula enters alone the deserted Grandiose Hotel. He proceeds to Room 3046 and commits suicide by jumping off the terrace.
Seven friends, Sam, Maghhesh, Achint, Neel, Nina, Sonia, and Maggie, reunite in a local pub after several years to celebrate the farewell of Neel, who is going abroad. They learn about an abandoned hotel that was initially a mental asylum for the criminally insane but was almost destroyed in a fire. The ruins were refurbished into a five-star hotel. Rumours state that the hotel owner was pushed into suicide by the ghost of an asylum inmate.
They try to enter the hotel through the main door, but they enter through the back door as it is locked. Nina observes strange phenomena, but Neel brushes her claims aside. They find a TV set on with no transmission or power. Following this, Achint and Neel hear a voice saying, "WELCOME TO DIE". Ignoring it as a hallucination, they proceed to Room 3046, where Sam is killed. The group flees in panic and realises that they are trapped inside the hotel with no way out. Achint and Maghhesh go to the terrace to try and find a mobile signal, but a spirit kills Maghhesh.
A woman's ghost then terrorises the group, which drags Sonia into darkness. With three people dead, the remaining four find an abandoned jeep which they use to try to get out of the hotel amidst ghostly apparitions. After a drive through misty areas, the group escapes, only to find that they are back at the door of Room 3046. They realise that the only way to escape is to survive until dawn.
However, Sonia soon confronts them, whom Achint and Neel think is the ghost, but a tearful Sonia tells them that it is really her. The group learns that when the hotel was a mental asylum, a possessed girl named Maya was admitted after she murdered her entire family. Maya would always claim to have 'married the devil' and become very violent at the hospital, even killing the doctors and causing the fire that broke out and killed all the inmates. The group thus realises that it is Maya who is haunting them.
Sonia attempts to contact Maya to find out what she wants. She receives a call from Maya, who says she wants to kill them all and nothing else. Afterwards, Maya's spirit kills Sonia. Nina asks the time from Neel, only to be told that it is the same time (3:55 a.m.) she had seen on the clock in one of the rooms shortly after entering the hotel. Believing it is an intuition, they decide to go back to the same room to understand Nina's extrasensory perception.
There they find a book containing paranormal explanations and a way to locate the source of energy of the dark spirits. With the help of incantations from the book, they have visions of the past. They see that the hotel was a mental asylum and find that the source of energy of Maya's spirit is in a shock machine. They decide to burn it down to end the horror.
Neel and Maggie go to the kitchen in search of something flammable. Maggie sees a female spirit sitting on a chair and reading a newspaper. Afterwards, Maya's spirit, appearing in the form of Neel, kills Maggie. Achint is beheaded by the spirit, leaving only Neel and Nina alive.
Neel tries to burn the machine, but the spirit pulls him into a closet. The spirit starts terrorizing Nina. Nina starts a fire. Amidst ghostly apparitions and obstructions, and with the help of the spirit of Vikrant Narula (the previous owner of the hotel), she manages to burn the machine, destroying Maya's spirit. The film ends with the entrance doors of the hotel opening at dawn and a traumatized Nina, the only survivor, walking outside.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Yaaaa Eko belum datang juga ya," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Yaaaa. Kalau begitu baca koran saja lah!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik banget gitu. Berita-berita di koran ceritanya, ya banyak menarik-menarik gitu, ya jadi di baca dengan baik tuh berita di koran. Dari berita urusan pemerintahan yang ini dan itu, ya sampai berita tentang artis ini dan itu. Ya cukup lama Budi baca koran. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Karena ada Eko, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya koran di lihat Eko di meja dan berkata "Di koran ada foto makanan enak."
Eko mengambil koran di meja, ya di baca dengan baik artikel gitu.
"Biasa Eko. Promosi makan enak. Sama halnya berita di Tv," kata Budi.
Eko menaruh koran di meja, ya setelah membaca artikelnya gitu.
"Memang promosi makanan enak. Seperti acara Tv. Bener omongan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong. Budi masih punya keinginan kerja di pemerintahan, ya tidak selamanya kerja jadi buruh?" kata Eko.
"Masih ada sih keinginan ingin kerja di pemerintahan, ya tidak selamanya kerja jadi buruh. Tapi hidup ini penuh dengan kompetisi dengan baik, ya mendapatkan kerjaan di pemerintahan gitu," kata Budi.
"Memang hidup ini kompetisi untuk mendapatkan kerjaan di pemerintahan, ya maupun swasta. Yang pinter mendapatkan. Tetap saja, ya antara baik dan buruk cara manusia mendapatkan kerjaan. Karena kita tahu, ya belum tentu kepribadian manusia terbentuk dengan baik. Maka undang-undang ada untuk mengatur manusia," kata Eko.
"Hidup ini antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Budi.
"Apakah Budi mempelajari ajaran agama yang berkembang di Indonesia, ya sampai 6 ajaran berdasarkan undang-undang?" kata Eko.
"6 ajaran agama. Yang di tetapi sih, ya 1 sih, ya agama Islam. Jika penting sih, ya di pelajarin dengan baik, ya 5 ajaran agama yang lainnya, ya jadinya 6 ajaran agama. Kalau tidak penting, ya 5 ajaran agama tidak pelajari," kata Budi.
"Oooo jadi penting enggak penting, ya mempelajari ajaran agama lain toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya kalau di pelajarin dengan baik semua ajaran agama yang berkembang di Indonesia, ya jadi tahu kebenaran ini dan itu, ya kenapa tuh ajaran agama jadi terlahir di dunia ini?. Apa penyebab perselisihannya dari satu ajaran yang satu dengan lain?" kata Eko.
"Benar sih omongan Eko. Mempelajari semua ajaran agama yang berkembang Indonesia, ya tahu kebenaran ini dan itu. Pada akhirnya untuk menyelesaikan permasalahan karena perbedaan ini dan itu karena ajaran agama yang satu dengan lain. Seperti biasa omongan kita. Hidup ini pilihan manusia, ya jadi pilih agama yang di yakini dan di pertanggung jawabkan jika telah memilih dengan baik. Lebih baik diam dari pada bicara, ya kalau hanya ingin menunjukkan ajaran yang paling benar. Karena dunia ini orang tua dulu lahir, ya leluhur manusia, ya banyak ahli pembohong dari pada ahli kejujuran," kata Budi.
"Memang jadi itu, ya lebih baik itu. Sesuai omongan kita seperti biasanya, ya hidup ini pilihan manusia memilih ajaran agama yang di yakini dan harus di pertanggung jawabkan gitu," kata Eko.
"Selesai," kata Budi.
"Selesai masalahnya kan Budi?" kata Eko.
"Iya selesai masalahnya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main Jumanji!" kata Budi.
"OK. Main Jumanji!" kata Eko.
Budi mengambil koran di meja di taruh di bawah meja dan segera mengambil permainan Jumanji di bawah meja, ya permainan Jumanji di taruh di atas meja. Budi dan Eko main permainan Jumanji dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment