CAMPUR ADUK

Friday, November 8, 2019

SEANDAINYA AGAMA TIDAK TERLAHIR

Pagi yang cerah sekali. Keadaan lingkungan tenang sekali. Dono santai di halaman belakang rumah sambil melihat burung yang bermain di sebuah pohon yang rindang dan juga berkicau.

Indro yang selesai memasak untuk sarapan pagi dan telah menyiapkan hidangan di meja makan dengan baik. Indro pun pergi segera menghampiri Dono di halaman belakang.

"Don....sarapan yuk!" ajakan Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro melihat Dono yang telihat murung, kaya ada masalah. 

"Don. Kayanya kamu ada masalah," kata Indro.

"Sebenarnya bukan masalah. Cuma pikiran aja sih. Hal ini di mulai dari pemberitaan tentang masalah agama yang ini dan itu," kata Dono.

"Kalau pemberitaan tentang agama gak usah di pikirkan. Cuma sekedar saja," saran Indro.

"Maunya cuma sekedar. Seandainya agama tidak terlahir, hidup di dunia ini kayanya lebih baik. Karena perdebatan antara agama yang satu dan lain untuk menunjukkan kebenaran gak ada. Apalagi aliran sesat ini dan itu yang berkaitan dari penyimpangan agama pun gak ada," kata Dono.

"Kalau seandainya agama tidak terlahir ada benarnya sih manusia tidak meributkan agama ini benar agama itu benar. Perselisihan manusia tentang agama pun gak ada. Karena agama telah terlahir, ya terima nasif aja jalan agama yang di jalanin kaum masing-masing. Toh agama pun banyak mengajarkan kebaikan untuk menjalankan hidup," kata Indro.

"Ya itu benar sekali. Agama yang telahir di muka bumi telah mengajarkan banyak kebaikan pada manusia yang ingin hidup di jalan kebaikan. Tetap saja pokok masalahnya kembali lagi. Gara-gara agama terlahir jadi perselisihan antara agama satu dengan lain, karena jalan yang di jalanin manusia berbeda-beda sesuai pilihan manusia itu sendiri untuk hidup layak di dunia ini. Pada akhirnya menunjukkan kebenaran lagi dan lagi," kata Dono.

"Itumah sama aja bulet. Kembali ke pokok yang sama. Tidak ada penyelesaiannya. Ya udah lebih baik sarapan aja. Jangan di obrolin lagi urusan agama ini dan itu yang menunjukkan kebenaran masing-masing kaum di muka bumi. Runyem tahu," kata Indro.

"Ya, sarapan," kata Dono.

Dono dan Indro ke meja makan untuk sarapan. Ternyata eee ternyata Kasino sedang santai makan. Dono dan Indro segera menyantap makan di meja dengan penuh ketenangan. Setelah perut terisi penuh alias kenyang. Dono, Kasino dan Indro menjalankan aktivitas masing-masing dengan penuh tanggung jawab karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena beban hidup yang di jalanin ya....cukup berat sih, tetap saja di jalanin dengan penuh kecerian dan berusaha membuang beban masalah yang terjadi pada diri karena suatu keadaan yang tidak harapkan.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK