Diana selesai membantu membereskan rumah dengan baik. Diana duduk santai di ruang tengah sambil membaca bukunya dengan baik.
Isi buku yang di baca Diana :
Jauh di bawah laut tinggal seorang putri duyung kecil bernama Ariel. Dia suka sekali menjelajahi rumahnya di bawah air bersama temannya yang lucu bernama flounder. Ariel memiliki impian untuk tinggal di darat sebagai manusia. Ariel senang sekali mencari harta karun manusia yang tenggelam didasar laut. Ketika dia dan Flounder menemukan benda bercabang aneh, mereka berenang ke permukaan untuk bertanya pada Scuttle si burung camar.
“Ini adalah sebuah garfu!” ucap si burung camar
Ayah Ariel adalah Raja Triton, sang penguasa laut. Dia pikir manusia adalah makhluk yang sangat berbahaya. Ketika sang raja tahu bahwa Ariel sering pergi ke permukaan, dia melarang ariel untuk pergi lagi! Sang raja memerintahkan kepiting Sebastian untuk mangawasi putrinya.
Namun ariel sering mengabaikan perintah ayahnya dan terus pergi ke permukaan. Suatu malam, badai yang mengerikan melanda laut. Ariel dan Flounder melihat seorang pangeran terjatuh dari sebuah kapal besar. “Aku harus menyelamatkannya!” Teriaknya.
Ariel menarik Pangeran Eric ke pantai dan bernyanyi untuknya sampai sang pangeran siuman. Lalu Ariel berenang menjauh. Pangeran Eric hanya bisa melihat sekilas wajah Ariel, tapi dia tahu dia akan mengingat suaranya yang indah itu selamanya. Putus asa ingin bertemu Pangeran Eric lagi, Ariel setuju untuk memberikan suaranya kepada penyihir laut jahat Ursula. Dengan rencana yang lebih besar dalam pikiran, Ursula megucapkan mantra …… dan mengubah Ariel menjadi manusia!
Namun jika Pangeran Eric tidak memeluk Ariel saat matahari terbenam di hari ketiga, Maka ariel akan menjadi putri duyung lagi. Bahkan Lebih buruk, Ariel akan menjadi penyihir laut selamanya! Terpesona oleh kecantikan ariel yang mempesona, Pangeran Eric menunjukkan Ariel kerajaannya. Ariel senang berada bersama sang pangeran di dunia manusia, namun keduanya belum berpelukan. Khawatir bahwa Pangeran Eric jatuh cinta pada Ariel, Ursula mengubah dirinya menjadi Vanessa yang cantik. Dia akan membuat sang pangeran jatuh cinta padanya agar ariel berubah menjadi penyihir laut yang jahat dibawah kekuasaanya.
Menyamar sebagai Vanessa dan menggunakan suara Ariel, penyihir laut itu memberi mantra pada Pangeran Eric. sehingga Pangeran Eric berpikir bahwa dia sedang jatuh cinta pada vanesa. Dia akan menikahi Vanessa! Ariel telah kehilangan cinta sejatinya. Tepat sebelum matahari terbenam pada hari ketiga, Scuttle mengetahui bahwa Vanessa adalah Ursula yang menyamar. Dia bergegas untuk memperingatkan Ariel. Saat Sebastian pergi menemui Raja Triton, Ariel dan Flounder berlari untuk mengejar kapal Eric.
Dengan bantuan teman-temannya, Ariel bisa menghentikan pernikahan mereka dan mendapatkan suaranya kembali. Tersadar dari mantra Ursula, Pangeran Eric menyadari bahwa Ariel adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tapi sudah terlambat. Matahari terbenam sebelum Ariel dan sang pangeran berpelukan. Ariel kembali menjadi putri duyung, dan dia milik Ursula.
Untuk menyelamatkan putrinya, Raja Triton memberi Ursula kekuatan besarnya dan menjadi tawanan si penyihir laut jahat ursula. “Sekarang aku penguasa samudera!” Teriak Ursula.
Saat Ursula tumbuh menjadi raksasa dan menjulang tinggi di atas laut, Pangeran Eric melompat ke sebuah kapal tua. Dia mengarahkan busurnya yang bergerigi menembus hati Ursula. Dengan lolongan, penyihir laut menghilang dalam ombak. Dengan Ursula pergi, Raja Triton mendapatkan kembali kekuatannya. Melihat cinta Ariel untuk Pangeran Eric yang besar, sang raja mengabulkan permintaan putrinya untuk menjadi manusia! Ariel dan Pangeran Eric menikah dan hidup bahagia di sebuah kastil di tepi laut.
Demikian cerita ariel si putri duyung yang berubah menjadi manusia.
***
Diana selesai membaca bukunya dan berkata "Bagus ceritanya."
Diana menutup bukunya dan beranjak dari duduknya di ruang tengah dengan membawa bukunya, ya kemarlah. Diana menaruh bukunya di rak buku dengan baik dan mengambil buku di tasnya, ya mengerjakan PR-nya dengan baik lah.
No comments:
Post a Comment