CAMPUR ADUK

Wednesday, August 11, 2021

HANSEL DAN GRETEL

Novi duduk di dengan baik di dalam kamarnya sih sedang membaca buku cerita yang di sukailah.

Isi buku yang di baca Novi :

Dahulu kala di sebuah desa, hiduplah keluarga sederhana. Mereka memiliki dua anak yang masih kecil yaitu Hansel dan Gretel. Sayangnya, sang ibu meninggal karena sakit. Setiap hari, Hansel dan Gretel selalu bersedih mengenang ibu mereka. Karena tidak mau anak-anaknya terus bersedih, akhirnya sang ayah menikah lagi. Tapi, ternyata sang ibu tiri memiliki sifat yang kurang baik. Sejak saat itulah, kehidupan Hansel dan Gretel menjadi sangat buruk.

“Ayah. musim kemarau telah tiba. Sebaiknya Hansel dan Gretel kita bawa saja ke hutan, karena persediaan makanan telah habis. Aku tak mau kita semua mati kelaparan,” usul sang ibu tiri kepada suaminya suatu hari.

Rupanya sang ayah menyetujui perkataan istrinya. Tak sengaja, Hansel dan Gretel mendengar percakapan orangtuanya. Mereka pun ketakutan dan menangis. Namun, Hansel segera menenangkan adiknya agar tidak panik.

“Tenang saja, adikku. Semua akan baik-baik saja. Berdoalah kepada Tuhan agar kita selalu dilindungi oleh-Nya,” ujar Hansel kepada Gretel dengan penuh kasih.

Keesokan harinya. sang ibu tiri memberikan dua potong roti untuk Hansel dan Gretel. Ia mengajak kedua anak itu untuk ikut menebang kayu. Sambil berjalan dengan tanpa sepengetahuan ibu tiri, Hansel membuang batu putih satu per satu. Ia memang telah menyiapkan batu putih di dalam kantong celananya.

Sesampainya di hutan, sang ibu tiri segera meninggalkan Hansel dan Gretel. Setelah beberapa saat, senja datang menghampiri. Matahari tak lagi menampakkan sinarnya. hanya ada semilir angin malam yang menemani.

Kegelapan malam membuat Gretel menangis ketakutan. Tapi, Hansel menenangkan adiknya. “Kita akan sampai dengan selamat,” ucap Hansel.

Tanpa ragu-ragu, Hansel memegang tangan Gretel untuk menyusuri jalan bercahaya. Rupanya jalan bercahaya tersebut muncul dari batu putih itu. Mereka berdua berjalan dengan pelan hingga sampai di rumah dengan selamat.

Esok harinya, sang ibu tiri dan sang ayah kembali membawa Hansel dan Gretel ke dalam hutan. Tetapi, Hansel memiliki banyak akal. Ia membuat penunjuk jalan untuk pulang dengan menaburkan potongan roti di sepanjang jalan. Sesampainya di tengah hutan, sang ibu tiri dan sang ayah meninggalkan kedua anaknya itu. Gretel sangat ketakutan, tetapi Hansel selalu memberikan ketenangan untuk adiknya.

“Aaauuuuuuuumm.” terdengar suara lolongan harimau.

“Kak, suara apakah itu.” ujar Gretel dengan bergetar ketakutan.

“Tenang saja, adikku. Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita.” jawab Hansel

Sayangnya, potongan roti yang ditaburkan Hansel telah dimakan burung-burung. Hansel dan Gretel pun terpaksa berjalan tanpa arah. Karena kelelahan, akhirnya mereka tertidur di bawah pohon.

Esok paginya, mereka kembali berjalan. Tak lama kemudian, mereka melihat rumah kue. Rumah yang unik dengan dinding terbuat dari biskuit, atap dari tar, dan pintu seperti cokelat. Hmm… terlihat sangat lezat. Dengan cepat, Hansel dan Gretel segera memakan kue-kue yang ada di sana. Hansel dan Gretel tidak tahu bahwa rumah kue itu milik nenek sihir yang jahat. Alhasil, Hansel dan Gretel ditangkap untuk dijadikan santapan nenek sihir. Nenek sihir itu sudah tua dan matanya rabun.

Suatu hari, nenek sihir mendekati tempat di mana Hansel dikurung.

“Hari ini aku sangat lapar. Ulurkan tanganmu, agar aku tahu seberapa gemuk tubuhmu,” ujar si nenek sihir.

Hansel yang tak pernah kehabisan akal, segera memberikan tulang sisa makanan. Nenek sihir pun amat kecewa. Ia mengira bahwa Hansel masih kurus dan tak kunjung gemuk. Tiba-tiba, nenek sihir itu ingat dengan Gretel. Ia bisa menjadikan Gretel sebagai santapannya. Nenek sihir lalu menyuruh Gretel untuk membakar roti. Ia berniat mendorong Gretel agar anak itu masuk ke dalam api. Tetapi, Gretel sudah tahu maksud si nenek sihir. Dengan cepat, Gretel berbalik arah.

“Nenek yang cantik, aku tak bisa membuka tutup tungku.” ucap Gretel.

Nenek sihir tidak sadar bahwa ia sedang diperdaya Gretel. Tanpa berlama-lama, Gretel mendorong nenek sihir ke tungku hingga nenek sihir berteriak kepanasan. Betapa bahagianya Hansel dan Gretel karena berhasil selamat dari nenek sihir. Mereka pun berpelukan dan segera meninggalkan rumah kue itu.

Tapi, mereka bingung karena mereka harus melewati sungai. Tiba-tiba, datang burung-burung yang pernah memakan potongan roti mereka. Burung-burung itu pun mengantar Hansel dan Gretel kembali ke rumahnya. Sang ayah muncul dari kejauhan. Begitu melihat anak-anaknya pulang, ia segera menghampiri mereka dengan wajah cemas. Sang ayah kemudian mengatakan bahwa ibu tiri Hansel dan Gretel telah meninggal. Ia memeluk kedua anaknya sambil meminta maaf atas kesalahannya.

***

Novi terus membaca pesan moral yang di tulis buku dengan baik yaitu sayangilah saudaramu dan keluargamu. Hidupmu akan bahagia jika saling berkasih sayang.

"Cerita bagus sih," kata Novi.

Novi selesai membaca bukunya dengan baik, ya buku di tutup di taruh di meja. Novi melanjutkan dengan belajar, ya mengulas pelajaran yang di berikan guru di bangku sekolah dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK