Dono meminjam leptopnya Ustad Irfan, ya zaman sekarang Ustad Melenial gitu memahami ilmu agama dengan baik dan juga memahami ilmu lainnya maksudnya teknologi dan informasi. Sebenarnya Ustad Irfan kuliahlah, ya bidangnya rahasia sih nama juga cerita tidak perlu di ceritakan kongrit apa bidang keilmuan yang di jalankan dengan baik dengan tujuannya sih masa depan yang baik gitu. Dono mengetik cerita di Blognya keadaan di mesjid dengan baik banget. Dono pun teringat sebuah lagu berjudul 'Purnama'. Memang sih lagu yang di nyayikan seorang penyanyi terkenal bagus banget, ya menyentuh di hati Dono seperti biasa artis Lesti gitu. Karena ada kaitan dengan Bulan, ya Dono memutuskan membuat cerita tentang Bulan.
"Seandainya aku bertemu dengan Dewi Bulan. Rasanya gimana gitu. Cantik Dewi Bulan seperti bidadari," kata Dono.
Isi cerita di ketik Dono.
Seorang pemuda yang baik hati pekerjaannya seorang tabib. Pemuda itu mencari tanaman obat-obatan di hutan karena persedian telah habis. Di hutan, ya pemuda menemukan banyak tanaman obat. Sampai pemuda melihat seekor kelinci yang terjebak pada perangkap. Pemuda menolong seekor kelinci tersebut, ya membebaskan dari perangkap tersebut sih. Tahu-tahu seorang mendatangi pemuda itu dan meminta kelinci tersebut. Pemuda memang sadar banget bahwa perangkap yang di buat di hutan itu untuk orang yang mencari rezekinya menangkap binatang liar.
Demi kelinci itu, ya pemuda membelinya pada orang yang membuat perangkap jebakan. Orang tersebut pergi setelah memegang uang dari pemuda. Kelinci itu terluka pada kakinya. Pemuda membawa kelinci ke rumahnya untuk di obatin. Sampai di rumah. Segera kelinci di obatin dengan baik dan setelah itu membereskan obat-obatan yang di dapatkan di hutan.
"Hari lelah," kata Pemuda.
Pemuda pun menikmati makan dan minumnya dengan baik banget, ya kelinci di beri makan dan juga minum juga sih. Pemuda telah kenyang. Karena kehidupan di desa. Pemuda langsung istirahat tidur. Esok harinya. Pemuda menjalankan aktivitasnya dengan baik banget, jadi tabib dengan baik mengobatin pasien yang datang ke tempatnya untuk berobat. Kadang pemuda mendatangi ke tempat orang-orang sakitnya sudah parah dan tidak bisa dateng ke rumahnya. Karena tempat yang di datengin jauh bisa memakan waktu satu hari kadang dua hari. Kadang pemuda menginap di rumah kepala desa. Sekarang kehidupan pemuda tidak kesepian seperti dulu karena ada kelinci yang jadi teman baiknya gitu.
Saat di kamar. Memang pemuda ingin istirahat. Kelinci memang sudah sembuh dari luka di kakinya. Pemuda itu berkata pada kelinci "Aku mencintai mu" dan mencium kelinci. Sebenarnya pemuda hanya main andai-andai saja tidak serius tapi tulus gitu.
Terjadilah keajaiban pada kelinci. Ya kelinci melayang di udara dan berubah jadi seorang wanita yang cantik banget seperti bidadari, ya kaya Dewi gitu. Sebenarnya Dewi Bulan pun berterima kasih karena telah membebaskan kutukannya dari iblis. Dewi Bulan kalah bertarung dengan iblis dan berubah menjadi kelinci.
Pemuda memahami cerita dari Dewi Bulan tentang dirinya kalah melawan iblis dan berubah jadi kelinci. Dewi Bulan pun berterima kasih pada pemuda tersebut dengan membawanya main ke istana bulan. Pemuda memang senang banget melihat keindahan dunia ini dari langit karena terbang di bawa Dewi Bulan ke istananya di bulan. Di istana bulan, ya pemuda itu seneng juga sih melihat keindahan dari istana bulan gitu.
Pemuda itu masih ada kerjaan menolong manusia yang butuh bantuannya karena sakit. Jadi pemuda cuma sebentar di istana bulan. Dewi Bulan mengantarkan pemuda pulang ke rumahnya. Dewi Bulan kembali ke istananya di bulan. Iblis dateng lagi ke istana, ya ingin bertarung dengan Dewi Bulan. Pertarung Dewi Bulan dan iblis sangat sengit banget. Dewa Matahari pun dateng menolong Dewi Bulan untuk mengalahkan iblis. Ya iblis di kalahkan dengan baik sama Dewa Matahari. Jadi kehidupan Dewi Bulan kembali tenang. Pemuda setiap istirahat di kamarnya sambil melihat ke langit dari balik jendelanya dengan tujuan sih melihat Bulan yang indah.
***
Dono selesai mengetik di leptop.
"Sekedar cerita saja," kata Dono
Dono segera mempublikasikan dengan baik di Blognya.
"Beres," kata Dono.
Dono pun mematikan leptop dan mengucapkan terima kasih pada Ustad Irfan telah di pinjamkan leptop dengan baik gitu. Dono, Indro dan Ustad Irfan, ya keluar dari kamarnya Ustad Irfan ke mesjid untuk melanjutkan acara i'tikaf baca Al-Qur'an. Seperti biasa acara baca Al-Qur'an bergantian dengan baik. Sampai acara i'tikaf selesai.
No comments:
Post a Comment