CAMPUR ADUK

Thursday, September 2, 2021

DUA SIFAT

Malam bertabur bintang di langit. Kasino di halaman belakang sedang minum teh dan juga makan keripik singkong.

"Teh yang aku minum enak," kata Kasino.

Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja dengan baik.

"Main gitar dan bernyanyi ah!" kata Kasino.

Kasino mengambil gitar di samping tempat duduknya dan segera di mainkan gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino yang berjudul 'Mati Lampu' :

Ah-ha
Ah-ha
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Tiga minggu sudah berlalu
Disaat aku berdua waktu mati lampu
Hingga kenangannya sampai kini masih terasa
Malu tapi mau diriku disaat malam itu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Malam ini wajahmu terbayang
Kembali menerangi resahnya hatiku
Aku rindu ingin di sampingmu
Merasakan teduhnya kasih dan sayangmu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Tiga minggu telah berlalu
Disaat aku berdua waktu mati lampu
Hingga kenangannya sampai kini masih terasa
Malu tapi mau diriku disaat malam itu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Malam ini wajahmu terbayang
Kembali menerangi resahnya hatiku
Aku rindu ingin di sampingmu
Merasakan teduhnya kasih dan sayangmu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman

***

Kasino selesai main gitar dan menyanyikan lagu. Gitar di taruh di samping kursi sama Kasino. Cangkir di meja berisi teh, ya di ambil Kasino dan di minumnya dengan baik. 

"Memang rasa teh enak," kata Kasino.

Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja dan segera mengambil keripik singkong di meja dan di makan dengan baik keripik singkong. 

"Main game aja!" kata Kasino.

Kasino main game di Hp-nya dengan baik. Indro selesai urusan dengan Saskia, ya vidio call lah. Indro ke beranjak dari duduknya dari ruang tamu ke halaman belakang. Sampai di halaman belakang, ya Indro mengambil gitar di samping Kasino dan segera duduk dengan baik.

"Nyanyi lagu apa ya?!" kata Indro berpikir dengan baik.

Indro akhirnya memutuskan sebuah lagu yang di sukainya. Gitar di genjreng sama Indro. Kasino berhenti main game di Hp-nya.

"Indro ingin bernyanyi dan main gitar," kata Kasino.

Indro main gitar dan bernyanyi dengan baik. Kasino, ya bernyanyi juga sih.

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dan Kasino dengan judul 'Seperti Mati Lampu' :

Janganlah kau tanyakan besarnya cintaku
Ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu
Oh dan janganlah kau ragukan luasnya cintaku
Yang putih tulus untukmu, hanya kepadamu
Luasnya laut tak seluas cinta yang ku punya
Tak sedalam cinta yang ku rasa, cintaku satu untukmu
Tingginya langit tak setinggi kasih yang ku punya
Tak setinggi kasih yang ku rasa, cintaku satu untukmu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu
Janganlah, kau tanyakan besarnya cintaku
Ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu
Luasnya laut tak seluas cinta yang ku punya
Tak sedalam cinta yang ku rasa, cintaku satu untukmu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu
(Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
(Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu)
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu

***

Indro berhenti bermain gitar dan bernyanyi. Kasino, ya berhenti bernyanyilah.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Benci seorang cewek apa tanda dari cinta, ya Kasino?!" kata Indro.

"Benci tanda cinta. Benci...lama-lama jadinya dendam," kata Kasino.

"Kok jadinya dendam.Ya Kasino?!" kata Indro.

"Contohnya : aku benci sama Indro. Masa jadi cinta. Jijik banget. Cinta sama Indro. Laki sama laki. Jadinya sih lebih baik. Benci jadinya dendam. Aku dan Indro, ya rival dalam pertarungan," kata Kasino.

"Kasino. Itukan kalau cowok. Ini masalahnya yang aku tanyain urusannya cewek. Gimana Kasino?!" kata Indro.

"Ok....ok. Bencinya cewek, ya terkadang bukan cinta, tapi dendam. Karena di dalam diri cewek ada dua sifat. Antara baik dan buruk. Bisa di bilang sih sifat baik, ya malaikat. Sifat buruk, ya setan," kata Kasino.

"Jadi tergantung dominan mana yang muncul pada sifatnya cewek," kata Indro.

"Kalau orang tuanya mendidik baik anak ceweknya menjadi cewek sholeha, ya muncullah sifat malaikat. Kalau orang tua tidak bisa mendidik anak ceweknya, ya muncul deh sifat cewek yang buruk banget di sebut setan," kata Kasino.

"Banyak cerita tentang cewek yang karakternya jahat di sebut antagonis. Yang baik di sebut protagonis," kata Indro.

"Dalam memilih cewek untuk di jadikan kekasih, ya pilih dengan baik berdasarkan latar belakangnya dengan baik," kata Kasino.

"Omongan orang tua banyak benernya tentang milih cewek untuk di jadikan kekasih. Bibit, Bebet dan Bobotnya," kata Indro.

"Orang tua lebih dulu menjalankan dari kita. Ya lebih tahu banyak tentang perjalanan hidup ini dengan baik dari kita," kata Kasino.

"Cewek juga harus pinter juga memilih cowok yang di jadikan kekasih. Ya sifat cowok kan dua sifat juga, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Ya iyalah. Cowok juga ada dua sifat juga. Baik dan buruk. Malaikat dan juga Setan," kata Kasino.

"Kalau urusan tentang demokrasi. Gimana Kasino?!" kata Indro.

"Tidak perlu di bahas. Cukup nonton di Tv saja. Banyak ahli di bidang yang tahu tentang demokrasi yang menjelaskan seperti Dosen di Universitas ternama!" kata Kasino.

"Ok tidak perlu di bahas. Main catur saja Kasino!" kata Indro.

"Ayok main catur!" kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan di taruhlah papan catur di atas meja. Indro telah menaruh gitar di samping kursi. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK