CAMPUR ADUK

Thursday, February 29, 2024

CRUEL JAWS

Budi duduk santai di rumahnya. 

"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Ada cinta yang sejatiAda sayang yang abadiWalau kau masih memikirkannyaAku masih berharap kau milikku
Sejauh ku melangkahHatiku kamuSejauh aku pergiRinduku kamu
Masihkah hatimu akuMeski ada hati yang lain
Ada cinta yang sejatiAda sayang yang abadiWalau kau masih memikirkannyaAku masih berharap kau milikku
Andai harus terpisahkan (ha ha ha ha)Mungkin inilah takdir cintaku
Ada cinta yang sejatiAda sayang yang abadiWalau kau masih memikirkannyaAku masih berharap hu hu (ada cinta yang sejati ada sayang yang abadi)Walau kau masih memikirkannyaAku masih berharap kau milikku
Masih berharap kau untukku"

***

Budi selesai bernyanyi, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Ketika sebuah kapal militer yang jatuh, Cleveland, ya dikabarkan memegang bahan rahasia Angkatan Laut, tiga teman bernama Paco, José, dan Ramone menaiki perahu mereka dan menyelidiki daerah di mana kapal itu tenggelam, berniat untuk menjual bahan Angkatan Laut dan menjadi kaya. Paco dan José turun untuk mencarinya, meninggalkan Ramone untuk berjaga-jaga. Saat mencari, pasangan itu terperangkap setelah hiu macan besar menjatuhkan sekelompok batu dari tebing, menghalangi jalan keluar. Salah satu penyelam, Paco, menggunakan bom untuk meledakkan pintu keluar. Ledakan itu cukup keras untuk menarik hiu macan kembali ke lokasi mereka, dan berhasil membunuh para penyelam. Ramone bingung dengan ledakan itu, tetapi juga terbunuh oleh hiu setelah menyerang perahu mereka.

Sementara itu, di Hampton Bay, Florida, akuarium Dag Soerensen ditutup oleh petinggi Samuel Lewis. Di pantai, tubuh seorang penyelam ditemukan, dan Kepala Polisi Francis Berger dan Ahli Ikan Bill Morrison membawanya ke otopsi, mengetahui bahwa itu memang hiu macan.

Meskipun Samuel dan Walikota Godfrey tidak setuju dengan teori hiu, mereka tidak repot-repot menunda Regatta yang akan datang. Di Pantai Tua, sepasang suami istri pergi berenang, dan salah satu dari mereka terbunuh oleh hiu. Sementara itu, Dag melakukan semua yang dia bisa untuk menghentikan Lewis agar tidak menghancurkan akuariumnya. Berger mencoba berunding dengan Walikota, yang menolak. Beberapa gerbang anti-hiu ditempatkan, dan tampaknya hiu itu terbunuh, tetapi Bill tidak setuju. Bahkan ketika perahu rusak Ramone muncul, mereka masih melanjutkan Regatta. Hiu menerobos gerbang dan membunuh banyak peselancar. Ketika merusak dermaga, ini menyebabkan putri Dag yang terikat kursi roda, Susy, jatuh. Jadi, pacar Bill, Vanessa, melompat untuk menyelamatkannya dan terbunuh.

Lewis menawarkan hadiah dan terungkap bekerja dengan mafia. Putranya, Ronnie, keluar dan mencoba membunuhnya bersama teman-temannya, tetapi ketakutan menyebabkan dia jatuh dan diserang. Teman-temannya meninggal setelah secara tidak sengaja meledakkan perahu. Berger keluar untuk membunuh hiu dengan helikopter, tetapi hiu itu panjangnya lebih dari delapan meter dan cukup kuat untuk menabrak helikopter sehingga Berger jatuh ke air dan mati. Bos mafia mengirim dua preman untuk membunuh hiu. Mereka menjelajahi bangkai kapal Cleveland dan juga dibunuh oleh hiu. Rupanya, hiu adalah bahan angkatan laut yang sangat rahasia.

Ketika para penjahat itu dimakan, Dag, Billy, putra-putra Dag, Bob dan Larry keluar untuk membunuh hiu dengan meledakkan Cleveland. Ini berhasil, dan akuarium Dag dibuka kembali.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Hidup ini masih pilihan manusia yang menjalankan hidup ini, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya memang masih sih hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Eko. 

"A dan B," kata Budi.

"Apa maksudnya...A dan B, ya Budi?" kata Eko. 

"A, ya tetap biasa saja. Dan B, ya perubahan. A dan B, ya masih berkaitan dengan tata cara ibadah gitu," kata Budi. 

"Ya milih A saja!" kata Eko. 

"Eko. Milih A. Tapi?" kata Budi. 

"Tapi kenapa Budi?" kata Eko. 

"Kan kalau terjadi masalah. Tata cara ibadah bisa berubah jadi milih B gitu," kata Budi.

"Masalah. Berarti tentang wabah penyakit yang terjadi di masa lalu. COVID-19," kata Eko. 

"Wabah penyakit. Ya bisa terjadi lagi," kata Budi. 

"Yaaa kalau terjadi lagi wabah penyakit, ya di sesuaikan saja tata cara ibadahnya. Jadi milih B," kata Eko. 

"Penyesuaian keadaan toh," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Jadi Budi milih apa?" kata Eko. 

"Ya milih A saja karena keadaan masih baik," kata Budi. 

"Keadaan baik. Milih A!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

"A dan B," kata Eko. 

"Apa maksudnya A dan B, ya Eko?" kata Budi. 

"A, ya patah hati. Dan B, ya tidak patah hati. A dan B, ya masih berkaitan cowok menyukai cewek yang kerjaannya artis, ya ceweknya menikah dengan cowok yang kerjaan artis gitu," kata Eko. 

"Serius apa becandaan, ya Eko?" kata Budi. 

"Becandaan lah," kata Eko. 

"Ooo becandaan toh," kata Budi. 

"Berdasarkan cerita artis menikahkan berdasarkan berita yang aku baca di koran," kata Eko. 

"Ooo berita koran. Ya cuma bahan mainan saja toh. Urusan cinta. A dan B," kata Budi. 

"Jadi..Budi milih apa?" kata Eko. 

"Milih apa ya? Ya milih A saja!" kata Budi. 

"Budi...milih A," kata Eko. 

"Gimana dengan Eko...milih apa?" kata Budi. 

"Ya aku milih B lah!" kata Eko. 

"Kok milih B, ya Eko?" kata Budi. 

"Kan cuma becandaan. Ya milih B, ya tidak patah hati lah!" kata Eko. 

"Oke. Keputusan Eko. Milih B. Alasan becandaan. Aku milih A, ya karena terbiasa mengikuti alur cerita cinta saja," kata Budi. 

"Kebiasaan Budi. Mengikuti alur cerita cinta. Seakan-seakan menjalankan. Padahal tidak menjalankan," kata Eko. 

"Perasa gitu," kata Budi. 

"Perasa. Sensitif dong," kata Eko. 

"Dang ding dong," kata Budi. 

"Ya dang ding dong," kata Eko. 

"Seperti nonton Tv, ya nonton drama cinta. Terbawa suasana alur cerita. Jadi Perasa gitu," kata Budi. 

"Ooo seperti nonton Tv drama cinta toh. Perasa. Sensitif," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK