CAMPUR ADUK

Monday, July 19, 2021

TETAP IBADAH

Kasino dan Indro duduk di ruang tengah, ya asik nonton Tv. Acara yang di tonton keduanya, ya acara berita seputar ini dan itu.....pokoknya menarik di tonton lah. Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik.

Isi cerita yang di baca Dono :

Toni bangun dari tidurnya, ya segera berbenah diri dengan baik dan menyiapkan perlengkapan untuk berburu. Toni keluar dari rumahnya dan melihat keadaan kampungnya. Semua warga kampung menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasa. Kakek mendekati Toni.

"Toni....hari ini berburu?" tanya Kakeknya Toni.

"Iya...Kakek," kata Toni.

"Hati-hati ya berburu di hutan," kata Kakek.

"Iya....Kakek," kata Toni.

Toni pun berjalan dengan baik menuju hutan. Selang berapa saat sampai di hutan. Toni mulai menggunakan panahnya untuk berburu binatang di hutan. Terlihatlah seekor rusa. Toni dengan pelan-pelan mengarahkan anak panahnya pada rusa. Ketika perhitungan Toni sudah tepat, ya anak panah di lepaskan dari busurnya. Panah melesat kearah rusah dan kena kebagian tubuh rusa. Ya Rusa pun jatuh ke tanah.

"Hore aku berhasil mendapatkan rusa," kata Toni.

Toni pun segera ke tempat rusa yang tergeletak di tanah yang berumput. Toni membawa hasil buruannya dengan baik, ya di bopong dengan baik. Terlihat di langit kepulan asap yang berasal dari kampung. Toni khawatir dengan keadaan kampungnya jadi Toni berlari menuju kampungnya. Sampai di kampung. Toni menggeletakan daging rusa di tanah, ya mencari kakeknya karena keadaan kampung terbakar dengan api dan juga banyak orang kampung yang mati, ya tergeletak di mana-mana dengan bekas luka yang parah dari pedang dan tombak.

Sampai di rumah. Toni mendapatkan Kakek meninggal yang terluka parah di tebas pedang. Toni menangis kehilangan Kakek dan semua warga kampungnya. Toni menguburkan Kakek dan juga semua warga kampungnya dengan baik. Setelah selesai semuanya.

"Semua ulahnya para penjahat yang menghabisi semua warga kampung dan juga kakek ku," kata Toni.

Toni masih bingung ingin bales dendam tapi cuma sendirian. Toni diam di kampungnya dengan baik. Toni terus menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasanya sampai menjalankan ibadah dengan baik. Perayaan agama pun di jalankan Toni sendirian. 

"Hidup sendirian penuh dengan kesepian. Ibadah tetap aku jalankan dengan baik dengan keadaan ku sendirian," kata Toni.

Toni akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampungnya, ya tujuannya bales dendam pada penjahat telah menghancurkan kampungnya. Berhari-hari Toni berjalan menuju tujuan yang sebenarnya Toni tidak tahu. Sampai di sebuah perkampungan. Ternyata perkampungan itu telah hancur. Banyak orang yang meninggal. Karena tidak ada yang menguburkan mayatnya, ya jadinya tegeletak di mana-mana sampai menjadi tengkorak gitu. Toni pun menguburkan semua dengan baik. Setelah itu Toni duduk santai sambil melihat langit. 

"Aku harus menghancurkan para penjahat yang menghancurkan kampung ini," kata Toni.

Toni yang telah memantapkan dirinya. Berjalanlah Toni dengan baik menuju tujuannya. Berhari-hari Toni mencari perkampungan penjahat. Pada akhirnya. Toni melihat dua orang yang bertarung dengan menggunakan pedang. Keduanya bertarung dengan sengit sampai akhirnya salah satu mati tertusuk pedang. Toni mendekati orang tersebut.

"Kamu ini penjahat apa orang baik?" tanya Toni dengan polos.

"Sedangkan kamu?" tanya Heru.

"Aku orang yang baik," kata Toni yang polos.

Heru memperhatikan dengan baik.

"Ternyata aku bertemu dengan orang baik," kata Heru.

Heru yang kehilangan banyak darah karena terluka di perutnya, ya jatuh ke tanah. Toni ingin menolongnya, ya berusaha mengobati dari lukanya yang parah.

"Aku berhasil menghancurkan kampung penjahat dengan meracuni semuanya," kata Heru.

"Jadi kamu telah menghancurkan kampung penjahat?" kata Toni.

"Balas dendam ku berhasil," kata Heru.

Heru pun menutupkan mata, ya meninggal dunia. 

"Jadi orang ini menghancurkan kampung penjahat," kata Toni.

Toni menguburkan mayat orang yang telah menghancurkan kampung penjahat. Setelah itu. Toni ke tempat kampung penjahat untuk melihat keadaan kampung tersebut. Ternyata semua penjahat mati semuanya dengan di racuni dari air minum dan makanan.

"Kejahatan telah musnah," kata Toni.

Toni pun memutuskan pulang ke kampung. Berhari-hari berjalan dengan baik, ya pada akhirnya sampailah di kampungnya. Toni menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik dan juga ibadah dengan baik, ya menjalankan agamanya dengan baik. 

"Sendirian di kampung ini tetap ibadah, ya menegakkan agama dengan baik," kata Toni.

Toni terus menjalankan hidupnya dengan baik sampai bertemu dengan seorang gadis cantik di hutan. Toni menjalankan hubungan dengan baik dengan gadis tersebut. Lira menerima perteman dengan Toni. Keduanya pada akhirnya tumbuh rasa cinta dan memutuskan menikah. Toni pada akhirnya tidak hidup sendiri di kampungnya, ya ada Lira menemaninya. Toni dan Lira hidup dengan penuh bahagia dengan tetap menjalankan ibadah dengan baik, ya menegakkan agama dengan baiklah.

***

Dono selesai membaca bukunya.

"Keadaan apa pun terjadi sampai warga kampung meninggal semua. Tetap ibadah, ya menegakkan agama. Di jalankan dengan kesendirian," kata Dono.

Dono menutup bukunya.

"Kalau keadaan lingkungan di buat seperti cerita yang baru aku baca. Banyak warga masyarakat yang mati karena penyakit dan cuma aku yang hidup. Aku harus menjalankan ibadah dengan baik, ya menegakan agama dengan baik. Sampai perayaan hari raya agama, ya aku jalankan dengan baik....sendiri," kata Dono.

Dono pun menaruh buku di meja. Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK