"Eko. Saat menyatakan cinta sama Purnama. Eko pernah merasa geroji, ya mengucapkan kata suka sama Purnama, ya cinta gitu?!" kata Budi.
"Ada rasa gerogi itu saat mengucapkan rasa suka sama Purnama. Ketika berhasil mengucapkan, ya ada rasa puas. Dan ada rasa takut kalau cinta ku di tolak Purnama," kata Eko.
"Eko ada rasa puas setelah mengucapkan cinta sama Purnama. Dan ada rasa takut di tolak Purnama. Sebenarnya hal wajar sih di tolak sama cewek," kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng lah.
"Memang di tolak cewek, ya hal yang wajar. Karena keputusan cewek, ya mau atau tidak menjalin hubungan cinta dengan ku," kata Eko.
Eko mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng lah.
"Purnama ternyata menerima cinta Eko dengan baik," kata Budi.
"Rasa senang di terima cinta sama Purnama. Sebagai cowok yang baik, ya aku memberikan kepastian hubungan, ya beneran ingin menikahi Purnama," kata Eko.
"Eko beda dengan cowok lainnya. Kalau cowok lain, ya pacaran sekedar pacaran, ya entah kapan hubungan itu sampai pernikahan? Tahu-tahu hubungan pacaran di jalanin cukup lama, ya pada akhirnya putus di tengah jalan, ya tidak ada rasa cinta lagi!" kata Budi.
Budi mengambil teh botol di meja, ya di minum dengan baik teh botol lah.
"Nama juga jalan cerita cinta, ya beda-beda dalam mengambil keputusan dalam menjalankan suatu hubungan cinta," kata Eko.
Eko mengambil teh botol di meja, ya di minum dengan baik teh botol. Budi menaruh teh botol di meja.
"Dalam urusan pernikahan. Pasti ada ujiannya. Contoh saja : pernikahan para artis atau orang biasa saja," kata Budi.
Eko menaruh teh botol di meja.
"Urusan rumah tangga. Ya adalah ujian dari hal kecil sampai besar," kata Eko.
"Kalau ujian kecil, ya bisa di atasi dengan baik. Kalau ujian yang besar, ya susah untuk di atasi dan akhirnya putus, ya cerai," kata Budi.
"Ada orang yang bijak berkata untuk urusan pernikahan 'Suatu pernikahan harus di pertahankan'....," kata Eko.
"Suatu pernikahan harus di pertahankan," kata Budi.
"Ujian kecil dan besar dalam urusan rumah tangga, ya harus di sikapi dengan bijak, ya jadinya pernikahan harus di pertahankan dengan baik dan jangan sampai patah, ya putus atau cerai," kata Eko.
"Memang sih harus bersikap bijak dalam urusan rumah tangga. Banyak contoh : dari pernikahan artis atau orang biasa, ya bisa mempertahankan pernikahan dengan baik, ya tidak sampai putus, ya cerai. Karena bersikap bijak dalam urusan rumah tangga," kata Budi.
"Aku pun yang mau menapakin pernikahan sama Purnama, ya belajar dengan baik memahami segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ya mencontoh hubungan rumah tangga yang langgeng dari orang-orang yang berhasil menjalankan rumah tangga dengan baik," kata Eko.
"Termasuk orang tua Eko dan orang tua aku kan....Eko?!" kata Budi.
"Orang tua itu menjadi contoh yang baik dalam menjalankan rumah tangga yang baik," kata Eko.
"Aku masih harus berusaha keras mendapatkan cewek yang aku sukai," kata Budi.
"Tujuannya kan Budi ajak nikah kan cewek yang Budi sukai?!" kata Eko.
"Iya lah," kata Budi.
"Semoga sukses Budi mendapatkan cewek yang di sukai Budi!" kata Eko.
"Amin!!!!" kata Budi.
"Amin itu anaknya Pak Karno kan?!" kata Eko yang niat becanda.
"Malah becanda," kata Budi.
"Sekedar saja!" kata Eko.
"Kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok," kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment