"Kritik," kata Budi.
"Ada apa dengan kritik?!" kata Abdul.
"Berita di Tv sih. Tentang lukisan mural, ya berbentuk kritik kan," kata Budi.
"Tentang kritik itu," kata Abdul.
"Apakah bentuk kritik kan kita bisa di terima, ya Abdul. Kita cuma lulusan SMA?!" kata Budi.
"Emangnya Budi kritik dengan bentuk apa?!" kata Abdul.
"Bentuk papan catur. Ya hidup ini kan baik dan buruk, ya hitam dan putih," kata Budi.
"Lagian hanya lulusan SMA, ya mau kritik. Apa di denger dan juga di pahami dengan baik....sama orang-orang pendidikannya tinggi dan juga mendapat gelar ini dan itu. Kadang ada gelarnya di dapatkan dari luar negeri ini?!" kata Abdul.
"Kalau itu kan mana aku tahu. Cuma lulusan SMA. Aku cuma bentuk mengemukakan pendapat berdasarkan UUD 1945 yang di akui di dalam sampai luar negeri, ya dunia gitu," kata Budi.
"Memang sih. UUD 1945, ya boleh mengeluarkan pendapat ini dan itu. Tetap kita ini hanya lulusan SMA," kata Abdul.
Abdul mengambil roti di piring, ya di buka plastiknya dan di makan roti lah.
"Tujuan kritik itu....kata orang yang gelar sajana sih, ya kritikan itu untuk membangun jadi lebih baik. Masalahnya apakah kritikan itu di terima atau di tolak?!" kata Budi.
"Contoh sederhana saja : nasehat dari ahli agama kepada umat, ya berdasarkan di kitab ajaran. Kadang bentuknya mengkritik ini dan itu. Ada yang menerima. Ada yang tidak menerima, ya bisa di bilang masa bodok. Padahal tujuannya nasehat ahli agama, ya membimbing dan mengarahkan pada kebaikan," kata Abdul.
Abdul mengambil teh gelas di meja, ya di minum dengan baik teh gelas lah.
"Iya juga ya. Nasehat saja ada yang bentuk kritik ini dan itu. Ada yang menerima dan ada juga tidak," kata Budi.
Budi mengambil teh gelas di meja, ya di minum dengan baik. Abdul menaruh teh gelas di meja.
"Emmmm," kata Abdul.
Budi menaruh teh gelas di meja.
"Kata Eko sih. Hitam bisa jadi putih. Dan putih bisa jadi hitam. Ya tidak sekedar hitam tetap lah hitam. Putih tetap lah putih," kata Budi.
"Omongan Eko benerlah. Kan bangunan penjara masih ada. Untuk menghukum manusia yang melanggar aturan karena berbuat kejahatan, ya merugikan orang. Yang melakukan kejahatan bisa siapa saja. Contoh : pencuri. Ada pencuri dari anak- anak sampai orang dewasa. Ada di luar sistem kerja sampai di dalam sistem kerja. Baik swasta sampai pemerintahan," kata Abdul.
"Berita di Tv kan di jelaskan semuanya," kata Budi.
"Memang berita di Tv, ya di jelaskan semuanya. Sedangkan kita, ya sekedar obrolan saja!" kata Abdul.
"Kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok. Main catur!" kata Abdul.
Budi telah mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Abdul menyusun bidak catur dengan baik di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment