CAMPUR ADUK

Sunday, November 6, 2022

THE LORD OF THE RINGS : THE TWO TOWERS

Budi duduk di bawah pohon. 

"Keadaan tenang banget di sini. Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di dalam tasnya. Ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca Budi. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerpen yang di baca Budi :

Terbangun dari mimpi Gandalf melawan Balrog di Moria, Frodo Baggins dan Samwise Gamgee menemukan diri mereka tersesat di Emyn Muil dekat Mordor dan menemukan bahwa mereka sedang dilacak oleh Gollum, mantan pembawa One Ring. Menangkap Gollum, Frodo merasa kasihan dan mengizinkannya untuk membimbing mereka, mengingatkan Sam bahwa mereka akan membutuhkan bantuan Gollum untuk menyusup ke Mordor.

Aragon, Legolas, dan Gimli mengejar sekelompok Uruk-hai untuk menyelamatkan rekan mereka Merry dan Pippin, memasuki kerajaan Rohan. Uruk-hai disergap oleh sekelompok Rohirrim, memungkinkan para Hobbit melarikan diri ke Hutan Fangorn. Bertemu dengan kelompok Aragorn, pemimpin Rohirrim omer menjelaskan bahwa dia dan anak buahnya telah diasingkan oleh raja Rohan, Theoden, yang berada di bawah kendali Saruman dan pelayannya Grima Wormtongue. Eomer percaya Merry dan Pippin terbunuh dalam serangan itu tetapi meninggalkan kelompok itu dua kuda. Mencari Hobbit di Fangorn, kelompok Aragorn bertemu Gandalf, yang setelah perjuangannya melawan Balrog dibangkitkan sebagai Gandalf Putih untuk membantu menyelamatkan Middle-earth. 

Gandalf memimpin trio ke ibukota Rohan, Edoras, di mana Gandalf membebaskan Theoden dari kendali Saruman. Aragorn menghentikan Theoden dari mengeksekusi Wormtongue, yang melarikan diri. Mengetahui rencana Saruman untuk menghancurkan Rohan dengan pasukan Uruk-hainya, Theoden mengevakuasi warganya ke benteng The Hornburg di Helm's Deep. Gandalf berangkat untuk mencari Eomer dan para pengikutnya, berharap mereka akan berjuang untuk raja mereka yang dipulihkan. Aragorn berteman dengan keponakan Theoden, Eowyn, yang tergila-gila padanya. Ketika para pengungsi yang melakukan perjalanan ke Helm's Deep diserang oleh Orc Saruman's Warg - riding, Aragorn jatuh dari tebing dan dianggap mati. Dia ditemukan oleh kudanya Brego dan naik ke Helm's Deep, menyaksikan pasukan Saruman berbaris ke benteng.

Di Rivendell, Arwen diberitahu oleh ayahnya Elrond bahwa Aragorn tidak akan kembali. Dia mengingatkannya bahwa jika dia tetap di Middle-earth, dia akan hidup lebih lama dari Aragorn selama ribuan tahun, dan dia dengan enggan berangkat ke Valinor. Elrond dihubungi oleh Galadriel dari Lothlorien, ya yang meyakinkannya bahwa Elf harus menghormati aliansi mereka dengan manusia, dan mereka mengirim pasukan Elf ke Helm's Deep.

Di Fangorn, Merry dan Pippin bertemu Treebeard, seekor Ent. Meyakinkan Treebeard bahwa mereka adalah sekutu, mereka dibawa ke Dewan Ent, di mana Ent memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam perang yang akan datang. Pippin meminta Treebeard untuk membawa mereka ke arah Isengard di mana mereka menyaksikan deforestasi yang disebabkan oleh upaya perang Saruman. Marah, Treebeard dan para Ent menyerbu Isengard, ya menjebak Saruman di menaranya.

Aragorn tiba di Helm's Deep, ya membawa kabar bahwa pasukan Saruman sudah dekat dan Theoden harus bersiap untuk pertempuran meskipun kalah jumlah. Tentara Elf dari Lothlórien tiba, seperti halnya tentara Saruman, dan pertempuran pun terjadi. Uruk-hai menembus dinding luar dengan bahan peledak dan selama serangan berikutnya membunuh komandan Peri, Haldir. Para pembela mundur ke dalam benteng, di mana Aragorn meyakinkan Theoden untuk bertemu dengan Uruk-hai dalam satu serangan terakhir. Saat fajar, saat para pembela kewalahan, Gandalf dan Eomer tiba dengan Rohirrim, mengubah gelombang pertempuran. Uruk-hai yang masih hidup melarikan diri ke Hutan Fangorn dan dibunuh oleh Ent. Gandalf memperingatkan bahwa Sauron akan membalas.

Gollum memimpin Frodo dan Sam melalui Rawa - Rawa Mati ke Gerbang Hitam, ya tetapi merekomendasikan mereka memasuki Mordor melalui rute lain. Frodo dan Sam ditangkap oleh Penjaga Hutan Ithilien yang dipimpin oleh Faramir, ya saudara mendiang Boromir. Frodo membantu Faramir menangkap Gollum untuk menyelamatkannya dari pembunuhan Rangers. Belajar dari Satu Cincin, ya Faramir membawa tawanannya ke Gondor untuk membawa cincin itu kepada ayahnya Denethor. Melewati kota Osgiliath yang terkepung, Frodo mencoba menjelaskan kepada Faramir sifat asli cincin itu, dan Sam menjelaskan bahwa Boromir menjadi gila karena kekuatannya. Seorang Nazgul hampir menangkap Frodo, yang jatuh di bawah kekuasaan cincin, ya tapi Sam menyelamatkan dia dan mengingatkan dia bahwa mereka berjuang untuk kebaikan yang masih tersisa di Middle-earth. Terkesan dengan tekad Frodo, Faramir melepaskan mereka. Gollum memutuskan untuk mengkhianati Frodo dan merebut kembali Cincin dengan memimpin kelompok ke "Dia" setelah tiba di Cirith Ungol.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di dalam tas. Botol yang berisi teh, ya di ambil dari dalam tas dan segera di minum dengan baik teh lah.

"Emmm enak teh yang aku minum ini," kata Budi.

Eko melihat Budi yang duduk santai di bawah pohon, ya sambil minum teh botolan, ya seperti minum botolan yang di iklan Tv gitu. Eko ke tempat Budi duduk.

"Santai Budi?" kata Eko.

Eko pun duduk di sebelah Budi.

"Iya," kata Budi.

Budi menaruh botol yang berisi teh, ya di dalam tas.

"Ngomong-ngomong. Eko sudah selesai, ya dateng ke acara pernikahan, ya di lingkungan sekitar sini?" kata Budi.

"Ya karena di undang, ya dateng. Sudah selesai lah menghadiri acara pernikahan," kata Eko. 

"Acaranya pernikahan seperti biasanya kan Eko?" kata Budi. 

"Iya lah. Acaranya seperti biasa," kata Eko. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi," kata Eko. 

"Ngomong-ngomong. Ustad yang sering mengisi di acara Tv. Pertanyaan ku adalah Ustad yang mengisi acara Tv. Bisa mendengarkan Roh apa tidak?" kata Budi. 

"Kalau itu aku tidak tahu lah Budi. Apakah Ustad yang mengisi acara di Tv, ya bisa mendengarkan Roh apa tidak?. Tapi kenapa Budi bertanya seperti itu? Ya Ustad yang mengisi acara Tv, ya cuma mencari jalan rezeki dengan berdakwa lewat program acara Tv. Sama hal dengan ahli agama yang lain gitu," kata Eko. 

"Rasanya. Jika obrolan kita di publikasikan di jaringan internet. Kemungkinan ada yang mengutipnya. Jadi aku seperti biasanya, ya bertanya tentang manusia yang bisa mendengarkan Roh apa tidak?" kata Budi. 

"Kemungkinan di kutip. Obrolan kita toh. Ya hal itu biasa di jaringan ini dan itu. Kalau urusan Budi bertanya kepada Ustad yang mengisi acara di Tv, ya mendengar Roh apa tidak?. Ya yang harus jawab, ya Ustad yang acara Tv yang di maksud gitu!. Kalau aku yang jawab, ya tetap tidak tahu lah," kata Eko. 

"Kalau tidak bisa mendengarkan Roh, ya tidak masalah. Nama juga manusia. Padahal jika bisa mendengarkan Roh, ya pastinya di bimbing dengan baik sama Roh. Ya apa yang di sembunyikan kesalahan? Ya Roh tahu lah," kata Budi. 

"Kebanyakan manusia. Ya tidak bisa mendengarkan Roh. Manusia itu didik dengan baik sama orang tua dan guru, ya dari kecil sampai dewasa. Dengan tujuan di jalan yang baik. Hidup ini ada juga cerita yang buruk, ya begini dan begitu," kata Eko. 

"Ya kaya guru memukul muridnya. Berita di Tv. Atau cerita kenyataan dari cerita masa lalu orang-orang. Dari tingkat SMP sampai SMA. Ya guru memukul muridnya," kata Budi. 

"Dulu tidak di proses dengan baik, ya guru mukul muridnya. Guru-guru yang stres," kata Eko. 

"Kenapa mau jadi guru. Kalau psikologisnya buruk?" kata Budi. 

"Pilihan dari keadaan manusia, ya yang milih pendidikan sampai pekerjaan jadi guru," kata Eko. 

"Padahal ada kata orang. Pendidikan tidak menjamin menjadi orang sukses," kata Budi. 

"Karena rebutan pekerjaan. Maka jadi sulit untuk jadi sukses dari sisi pendidikan," kata Eko. 

"Kalau cerita tentang guru mukul murid terus berlangsung sampai sekarang. Ya lebih baik bubarin saja pendidikan!" kata Budi. 

"Pendapat Budi yang bentuk extrim. Ya boleh juga sih. Lebih baik pendidikan di bubarin saja!" kata Eko. 

"Sudah ah santai di sini. Lebih baik pulang!" kata Budi. 

"Pulang ke rumah masing-masing!" kata Eko. 

"Emmmm," kata Budi. 

Budi dan Eko beranjak dari duduknya di bawah pohon. Keduanya berjalan menuju rumah masing-masing. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK