Malam yang gelap bertabur bintang di langit, ya dan ada bulan juga di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus musik di chenel TVRI Palembang, ya seperti biasa sih....Budi duduk santai sih di depan rumahnya sedang membaca cerpen sambil minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang baca Budi :
Arnab Ghosh adalah Editor Senior dan pembawa berita di saluran berita NB. Ia memandu acara utama, mewawancarai banyak orang, termasuk politisi. Karena ratingnya rendah, bosnya, Roy, memindahkannya ke acara memasak dan memintanya untuk memberikan ide baru untuk acara lainnya.
Parul, istri Arnab, menyarankan agar ia mewawancarai bos Don/kriminal yang ditakuti, D. Arnab dan rekan-rekannya merekam video palsu tentang D, dan mengunggahnya di media sosial untuk membuat D marah. Ia setuju untuk berhenti mengunggah video tersebut setelah menerima telepon dari Girdhari, CEO D, dengan syarat D setuju untuk diwawancarai. D setuju, sambil berencana untuk membunuh Arnab secara langsung, selama acara TV.
Arnab dan rekan-rekannya dibawa ke lokasi rahasia di Karachi oleh anak buah D, sementara dua gangster lainnya tiba di rumah Arnab untuk menyandera keluarganya. Arnab memulai wawancara, tetapi D tidak menjawab pertanyaan apa pun dengan benar. Arnab menerima telepon dari istrinya, yang memintanya untuk tidak menjadi pengecut, dan membuktikan D salah. Di bagian akhir wawancara, Arnab menuduh D bertanggung jawab atas kegiatan teroris, menyebutnya penipu dan bukan Don. Mendengar ini, D meninggal karena serangan jantung.
Kemudian, di rumahnya, Arnab menerima telepon dari David Adrees Kaleman, yang mengaku sebagai D. Kilas balik menunjukkan bahwa D hanya berpura-pura mati, agar ia bisa meninggalkan identitas aslinya dan memulai hidup baru. Arnab senang karena tidak ada lagi persona seperti D di dunia ini.
***
Budi selesai membaca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi. Ya di meja, ya Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas gitu dan piring yang ada singkong goreng gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Langsung saja Budi...main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Hidup ini tetap sama sih Budi!" kata Eko.
"Ada orang masih mencari kebenaran ini dan itu," kata Budi.
"Kebenaran," kata Eko.
"Yaaa kebenaran tentang rahasia kitab-kitab ajaran agama yang ini dan itu," kata Budi.
"Proses penelitian yang di jalankan orang untuk mencari kebenaran dari rahasia kitab-kitab ajaran agama ini dan itu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Pertanyaan yang selalu di pikiran orang yang meneliti adalah apakah benar atau tidak kebenaran dari kitab-kitab ajaran agama yang ini dan itu?" kata Eko.
"Rasa penasaran untuk mengungkap rahasia dari kitab-kitab ajaran agama ini dan itu, ya sampai mendapatkan kebenaran gitu," kata Budi.
"Bagi orang-orang biasa saja sih, ya ilmu di bawah rata-rata pendidikan tinggi gitu, ya cukup menyakini ajaran agama yang di yakini....yang terpenting di jalan baik," kata Eko.
"Memang sih...Eko....tentang orang-orang yang ilmu di bawah rata-rata pendidikan tinggi, ya cukup menyakini ajaran agama yang di yakini....yang terpenting di jalan baik saja demi diri, keluarga, dan orang lain," kata Budi.
"Bagi orang-orang yang menolak ajaran agama, ya tingkah laku masih membuat kerusakan di muka bumi ini, ya harus di sabarin menghadapi orang-orang itu," kata Eko.
"Yaaa hidup ini memang penuh ujian sih. Jadi memang harus di sabarin sih menghadapi orang-orang yang menolak ajaran agama sih," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Usaha orang yang meneliti, ya keras banget kan Budi?" kata Eko.
"Memang sih Eko...usaha orang yang meneliti mencari kebenaran dari rahasia kitab-kitab ajaran agama....keras banget, ya sungguh-sungguh sampai di usaha kan berhasil gitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya asik main permainan ular tangga gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Bisa saja apa yang di teliti gagal kan Budi?" kata Eko.
"Bisa sih...Eko....apa yang di teliti gagal? Ya karena ada ini dan itu yang menyebabkan kegagalan," kata Budi.
"Usaha tetaplah usaha," kata Eko.
"Memang usaha tetap usaha," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Seperti biasa sih...urusan mencari kebenaran dari rahasia kitab ajaran agama ini dan itu, ya saran aku sih....lampauin batasan manusia sampai mendengarkan Roh, ya maka Roh akan menjelaskan kebenaran ini dan itu," kata Eko.
"Seperti biasanya Eko, ya aku juga sama aja sih.....sarannya sama sih....lampauin batasan manusia sampai mendengarkan Roh, ya maka Roh akan menjelaskan kebenaran ini dan itu. Ujian...berat sih, ya Setan ikut campur dalam ujiannya....jika gagal mati," kata Budi.
"Ujian ambang kematian," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ahli agama yang menekuti ajaran dari agama dari kecil sampai dewasa, ya gagal dengan ujian ambang kematian, ya akhir mati," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi, yaaa masih asik main permainan ular tangga gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ngomongin berita Tv," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Berita Tv tentang meninggalnya ahli agama ajaran agama Katolik....ceritanya berjalan dengan baik, ya kan Eko?" kata Budi.
"Memang begitu lah ceritanya berjalan baik....berita Tv tentang ahli agama ajaran Katolik, ya yang meninggal gitu," kata Eko.
"Tuhan," kata Budi.
"Tuhan yang menghidupkan dan mematikan manusia," kata Eko.
"Omongan Eko benar," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Demi dunia ini, ya yang meninggal di gantikan yang hidup," kata Budi.
"Ahli agama ajaran agama Katolik meninggal di gantikan dengan ahli agama ajaran agama Katolik yang masih hidup... demi dunia ini," kata Eko.
"Generasi ke generasi," kata Budi.
"Siklus dari manusia," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment