Sepulang sekolah Dono berjalan santai menuju ke rumahnya. Ya pada akhirnya Dono sudah di depan pintu rumahnya. Dono pun hendak membuka pintu rumahnya dan berkata dengan kebiasannya "Saya....pulang".
Setelah masuk kerumah dan menutup pintu depan. Keadaan berubah seperti di padang rumput yang luas.
"Di mana saya," kata Dono yang panik.
Dono mencoba membuka pintu depan rumah...tadinya, sekarang cuma pintu saja.
"Loh kok padang rumput yang terlihat harusnya halaman rumah," kata Dono yang bingung.
Dono pun berusaha berpikir keras apa yang terjadi pada dirinya dan berkata "Jangan saya pergi ke dunia lain. Dan pintu ini pintu ajaib. Kalau....begitu ulahnya...Doraemon."
Dono mencoba membenarkan pikirannya tapi dengan gejala yang ada kemungkinan ulah Doraemon. Maka Dono berteriak keras memanggil nama "Doraemon".
Ternyata Doraemon tidak ada yang ada. Dono pun murung. Seekor makluk seperti kucing berwarna biru mendekati Dono dan berkata "Hay...kamu?"
Dono pun nyaut "Saya..yang kamu maksud?"
"Iya...kamu, siapa lagi?"
"Tapi kamu ini siapa?" tanya Dono.
"Oh..iya. Saya belum memperkenalkan diri. Nama saya Gabriel...seorang penyihir yang hebat...dulunya. Tapi saya kalah oleh penyihir jahat Satan dan menyihir saya jadi seekor kucing. Kamu saya panggil dengan sihir terlarang untuk mendatangkan satria dari dunia lain untuk menolong saya," penjelasannya.
"Haaa....jadi ulah kamu...yang memanggil saya dateng ke dunia ini. Kalau begitu kembali saya ke dunia asal saya!" kata Dono.
"Itu...sih bisa saja. Asalkan kamu bisa mengalahkan Satan dan membalikkan wujud saya jadi manusia," kata Gabriel.
"Kayanya gak ada pilihan. Ok saya ikut mau kamu. Menjadi satria dan mengalahkan Satan," kata Dono yang optimis.
"Kalau begitu kita harus ke lembah kematian untuk mencabut pedang di sebuah batu untuk di gunakan sebagai senjata kamu melawan Satan," kata Gabriel.
"Iya...saya..ikutin mau kamu," kata Dono.
Dono dan Gabriel pun berjalan menuju lembah kematian. Sampai di lembah kematian Dono dan Gabriel berjalan penuh kehati-hatian. Dono awalnya berani jadi takut....sekujur bulu kuduknya merinding dengan keadaan lembah kematian yang sunyi senyap dan banyak tulang belulang binatang berserakan di mana-mana.
Saat di tengah lembah kematian ada sebuah pedang di tancapkan di batu. Dono dan Gabriel menghentikan perjalannya karena sampai ke tujuannya.
"Cabut pedang itu!" kata Gabriel.
"Iya," saut Dono.
Dono pun mencabut pedang tersebut dengan sekuat tenaganya. Tetap pedang tidak tercabut.
"Sudah banget pedang ini di cabut," kata Dono.
"Kayanya saya salah manggil orang...untuk di jadikan satria," kata Gabriel.
"Mungkin juga....saya tidak pantas jadi satria," kata Dono yang pesimis.
Tanah pun bergetar. Dono mulai panik karena perkiraannya adalah gempa bumi. Gabriel pun tenang dan waspada. Permukaan tanah mulai menonjol seperti gundukan dan keluarlah dari gundukan seekor ular besar....yang ingin memangsa Dono dan Gabriel.
Dono mulai panik karena melihat ular besar yang ingin memakan dirinya. Ular besar pun menyerang Dono, lalu Gabriel menyelamatkan Dono dari serangan tersebut. Gabriel berusaha melawan ular besar tersebut dengan menggunakan tongkat di tangannya. Sang ular besar menghempaskan Gabriel dengan ekornya sampai tersungkur di tanah.
"Gabriel," teriak Dono.
Dono pun ingin membantu Gabriel yang bertarung melawan ular besar. Keberanian Dono pun membangkitkan semangat bertarungnya untuk melawan ular besar. Pedang yang tertancap di batu jadi terlepas dari batu dan terbang menuju Dono, segera pedang di pegang dengan baik oleh Dono.
Digunakan pedang tersebut oleh Dono untuk mengalahkan ular besar yang mau melahap Gabriel. Ular besar di tebas oleh Dono bagian dekat kepalanya dan jatuh ke tanah.
Dono pun berhasil membunuh ular besar dan menyelamatkan Gabriel.
"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Dono.
"Iya. Saya tidak apa-apa?! Kamu berhasil mencabut pedang tersebut. Ayo kita lanjutkan perjalan kita menuju istana di mana Satan tinggal!" kata Gabriel.
"Ayo...kita lanjutkan perjalan kita. Saya pasti bisa mengalahkan Satan dengan pedang ini," kata Dono yang optimis banget.
Dono dan Gabriel keluar dari lembah kematian. Semenjak ular besar di bunuh oleh Dono, lembah kematian menghilang menjadi taman bunga yang cantik.
Saat melanjutkan perjalan Dono dan Gabriel, di ikuti oleh seorang gadis cantik. Gabriel pun sadar ada yang mengikuti perjalannya. Saat bersantai untuk makan di pinggir sungai. Tiba-tiba Dono dan Gabriel meninggalkan makannya yaitu ikan bakar begitu saja dekat api ungun.
Orang mengikuti Dono dan Gabriel segera mendekati makan tersebut dan mengambilnya segera memakannya dan berusaha secepat mungkin agar tidak ketahuan. Dono dan Gabriel sudah ada di belakang orang tersebut.
"Dasar pencuri," kata Dono.
Orang tersebut yang sedang makan ikan bakar terkejut banget dan berusaha melarikan diri, tapi dihalangi oleh Dono dan Gabriel. Karena tidak bisa kemana-kemana meminta ampun sama Dono dan Gabriel sambil membuka krudung yang menutupi diri orang tersebut. Dono terkejut melihatnya karena seorang gadis cantik. Sedangkan Gabriel pun sudah tahu yang mengikutinya adalah seorang penjaga kembah kematian yang di kenal dengan peri bunga yang perwujudan cantik seperti manusia.
Dono dan Gabriel pun memaafkan kesalahan peri bunga tersebut dan berkenalan untuk mengetahui nama peri bunga tersebut. Dono pun peri cantik tersebut bernama Rara seperti nama temannya dan juga parasnya juga mirip banget. Setelah perut kenyang. Melanjutkan perjalan Dono, Gabriel dan Rara yang ingin ikut.
Perjalan menuju istana Satan masih cukup jauh. Sampai memasuki perbatasan pedesaan yang terdekat. Ada kejadian kejahatan seorang gadis yang berpenampilan lusuh di paksa untuk masuk ke dalam gerobak.
Warga desa tidak ada yang berani dengan para penjahat yang. Dono dan Gabriel tidak tinggal diam dengan kejahatan di depan matanya. Maka itu Dono dan Gabriel bertarung untuk mengalahkan para penjahat dan membebaskan para warga desa dari belenggu kejahatan yang merajalela.
Pertarungan sangat sengit sekali. Dono dan Gabriel berhasil menghajar para penjahat sampai tunggang langgang. Lalu Dono membebaskan gadis yang berpakaian lusuh tersebut sekaligus berkenalan. Ternyata sosok gadis yang di tolong Dono mirip dengan Selfi temannya dan juga namanya juga sama.
Karena warga desa sudah aman dari kejahatan, maka di jamulah Dono dan kawan-kawan di rumah kepala desa dan sekaligus untuk menginap satu hari karena hari sudah malem dan besok baru melanjutkan perjalannya.
Dono pun istirahat di kamarnya bersama Gabriel. Saat malam masih larut sekali.....Dono gak bisa tidur. Keluar dari kamar untuk duduk di depan rumah seperti kebiasaannya di rumah. Saat Dono memandangin langit yang indah bertabur bintang ada sosok cantik banget.
Rara menunjukkan pesona kecantikan layaknya peri bunga. Rara pun duduk di sebelah Dono untuk ngobrol sampai waktu ngantuk dateng dan segera kembali ke kamar masing-masing.
Pagi yang cerah. Mulai Dono dan kawan-kawan melanjutkan perjalannya. Ternyata Selfi ingin ikut dalam perjalan tersebut. Padahal Dono dan Gabriel melarangnya untuk ikut dalam perjalan tersebut karena berbahaya. Tetap Selfi karena alasan yang begitu sepontan "Saya suka sama Dono". Dono sebenarnya dengan maunya gadis seperti Selfi. Pada akhirnya Dono dan Gabriel ya...memperbolehkan Selfi ikut...termasuk Rara. Jadi Rara ada temen ngobrol....sama-sama cewek.
Karena perjalan masih jauh untung saja ada gerobak yang ditarik pakek kuda....yang di rampas dari para penjahat. Dono pun mengendalikan kudanya dengan baik agar gerobak berjalan dengan baik juga.
Sampai di tengah hutan belantara. Terdengar teriakan minta tolong. Dono menghentikan laju gerobaknya dan bergerak dengan cepat dengan bersama Gabriel mencari suara yang meminta pertolongan.
Sampai di dekat air terjun ada seorang gadis cantik yang sedang di bawa paksa oleh satria berbaju besi.
"Lepaskan gadis tersebut!" kata Dono dengan tegas.
"Siapa kamu? Berani memerintah saya?" kata satria berbaju besi.
"Saya....cuma seorang petualang saja," kata Dono.
"Jadi... rakyat jelatah. Mau ikut campur urusan kaum bangsawan. Saya pangeran dari kerajaan Akengka nama Rahwana. Dan gadis ini calon istri saya," katanya.
"Rahwana. Penculikan gadis cantik seperti cerita Ramayana. Jangan....nama gadis tersebut adalah Sinta?" kata Dono.
"Bukan," saut Rahwana.
"Saya....Aulia. Saya putri dari kerajaan Britiniaraya," saut Aulia.
"Aulia...namanya kamu. Sama seperti nama teman saya dan juga parasnya juga mirip banget," kata Dono yang terkejut.
Dono ingin membebaskan putri Aulia dari Rahwana. Bersama Gabriel, Dono menyerang Rahwana. Ternyata para prajurit Rahwana keluar melindunginya. Mau gak mau Dono dan Gabriel untuk mengalahkan para prajurit Rahwan dengan pertarungan yang sangat sengit sekali.
Sampai pada akhirnya Dono dan Gabriel mengalahkan semua prajurit Rahwana dan memojokkan Rahwana dengan pedangnya Dono di arahkan ke lehernya. Rahwana yang ketakutan langsung kabur dari situ dengan tunggang langgang.
Dono berhasil membebaskan Aulia dari pangeran Rahwana yang memaksakan kehendaknya untuk niat menikahinya. Lalu Aulia pun di ajak Dono untuk ikut perjalanannya sekalian di antarkan kekerajaannya.
Perjalanpun berlanjut menuju kerajaan Britiniaraya untuk memulangkan Aulia.
Perjalan pun memang memakan waktu yang panjang dan akhirnya sampai juga di kerajaan Britiniaraya. Dono dan kawan-kawan di sambut baik oleh Raja, Ayahandanya Aulia.
Karena masih ada persoalan yang harus di selesaikan dan cukup berbahaya, maka sekalian menitipi Rara dan Selfi ke Raja. Sedangkan Raja tidak ada masalah karena Aulia pun sudah akrab dengan Rara dan Selfi sebagai teman baik. Dono dan Gabriel melanjutkan perjalan menuju istana Satan dengan menunggani kuda yang di berikan oleh Raja sebagai hadiah.
Berhari-hari perjalan Dono dan Gabriel akhirnya sampai di perbatasan di depan pintu gmistana Satan. Masuklah Dono dan Gabriel ke dalam istana setelah turun dari kuda masing-masing. Baru seratus langkah Dono dan Gabriel di serang satria dengan menggunakan pedang. Dono pun bertarung dengan satria berbaju besi tersebut dengan adu pedang sampai pada akhirnya bisa melepaskan topeng besinya. Dono terkejut lagi melihatnya "Haaa....cewek".
"Kebiasan mengendalin...orang dengan ilmu sihir jahat," kata Gabriel.
Dono pun mengalahkan satria tersebut sampai tidak berkutik lagi. Lalu Gabriel menyadarkan satria tersebut.
"Dimana saya?" kata satria.
"Istana Satan," kata Dono.
"Saya baru ingin...saya di kendalikan sihir Satan untuk menjadi anak buahnya," kata satria.
"Karena sudah terbebas sekarang....lebih baik kamu pergi dari sini! Tapi ngomong namamu siapa?" kata Dono.
"Putri," katanya.
Dalam hati Dono berkata "Putri sama dengan nama teman saya dan wajahnya pun mirip."
Putri pun meninggalkan istana Satan dengan segera. Dono dan Gabriel masuk lagi ke dalam istana. Di aula kerajaan. Satan sedang duduk disinggahsananya.
"Selamat datang Gabriel...kawan lama saya. Akhirnya kamu membawa bantuan juga untuk mengalahkan saya. Tapi apakah dia memampu mengalahkan saya?" kata Satan.
"Saya punya harapan tinggi...bahwa pemuda ini bisa mengalahkan kamu Satan," kata Gabriel.
"Iya...saya pasti bisa," saut Dono yang optimis.
"Baiklah....ayo serang saya!" kata Satan.
Satan pun beranjak dari duduk disinggahsananya. Dono pun mulai menyerang Satan dengan pedangnya. Tapi Satan menggunakan sihir kegelapannya mengendalikan Dono untuk di jadikan anak buahnya seperti satria Putri. Dono tidak bisa berkutik dengan sihir kegelapan Satan. Gabriel ingin menolong Dono, tapi tetap tidak bisa karena di hempaskan oleh sihirnya Satan ke dinding sampai tidak bisa bangun lagi dan pingsan.
Dono terus berjuang sekuat tenaga terbebas dari sihirnya Satan. Ternyata Dono tenggelam dalam kegelapan yang membalut dirinya seperti bola hitam. Dono merasa sudah kembali di dunianya dan bertemu dengan orangtuanya dan juga teman-temannya. Saat di ruangan. Dono di intrograsi oleh Rara, Selfi, Aulia, dan Putri dan berkata bersama-sama "Kenapa kamu....menyukai kami dan sering di tulis dalam tulisan di buku diari ini?"
Dono bingung dan bimbang, tapi akhirnya menjawab juga "Karena saya menyukai kalian berempat."
"Jadi kamu adalah cowok yang serakah mencintai kami," kata Rara, Aulia, Selfi dan Putri bersamaan.
"Saya...memang serakah dengan cinta. Saya ingin bersama kalian....berempat," kata Dono yang makin tenggelam dalam kegelapan.
"Kalau begitu....begitu kami akan berikan cinta kami pada kamu," kata Rara, Aulia, Selfi dan Putri
bersamaan.
bersamaan.
"Iya...saya terima," Dono makin tenggelam dalam kegelapan.
Tiba-tiba cahaya ada setitik cahaya seperti kunang-kunang.
Dono mulai merasakan sesuatu pada setitik cahaya itu. Teringat Dono dengan ke pedihan dirinya di mana dia sedang berdiri tegak memandang langit.
"Saya...baru mengerti. Saya memang egois, serakah, bodoh dan takabur. Tapi saya....punya impian yang terbesar bukan cinta tapi harapan di masa depan untuk bisa lebih lama lagi melihat dunia. Karena...alasannya penyakit di dalam diri saya yang akan membunuh diri ini kapan...pun?" kata Dono.
Dono pun bangkit dari kegelapan meraih cahaya hidupnya. Rara, Aulia, Selfi dan Putri menghilang begitu juga dengan sihir kegelapan mengelimuti Dono. Kembalilah Dono ke dunia kenyataan yang penuh dengan cahaya harapan yang sebenarnya.
Satan terkejut dengan belenggu sihirnya yang sudah hampir membuat lawannya tunduk. Dono menyerang Satan dengan pedangnya dan bergerak dengan cepat sampai Satan tidak bisa melihat pergerakan musuhnya. Tahu-tahu pedang sudah di dada Satan.
"Matilah...kau Satan," kata Dono.
"Aaaaaah....," teriak Satan terakhir kalinya dan akhirnya mati.
Dono mencabut pedang dari tubuh Satan yang tergeletak di lantai dan segera menolong Gabriel. Seketika Gabriel kembali ke wujudnya sebagai manusia....tidak jadi kucing berwarna biru. Gabriel sadar dari pingsannya dan melihat Satan telah di kalahkan dan mati.
Pertarungan pun selesai.
Kehidupan Gabriel menjadi normal. Dono pun memutuskan untuk pulang ke dunianya, lalu tak lupa menyerahkan pedangnya ke Rara karena peri bunga yang selama ini menjaga pedang tersebut di lembah kematian. Baru deh berpamitan dengan Rara, Aulia, Selfi dan Putri untuk balik ke dunia asal Dono.
Gabriel pun menggunakan sihir terlarang lagi. Dono pun melewati pintu rumahnya selayaknya masuk rumah. Ternyata Dono sampai di tengah kerusuhan di Hongkong. Dono pun berteriak keras "Doraemon".
Gabriel pun sadar ada kesalahan teknik sihirnya saat memulangkan Dono. Maka Dono pun mengulang cara masuk ke dalam rumahnya karena Gabriel langsung dateng menemui Dono untuk memandunya pulang. Saat masuk rumahnya.....langsung dunia kembali seperti semula. Dono berada di rumahnya....tepatnya di tanah air Indonesia.
Dono pun menjalankan aktivitas seperti biasanya selayaknya pemuda yang normal dan melupakan penyakitnya yang masih menggerogotinya dan dapet membunuhnya sewaktu-waktu kambuh dan berakibat fatal.
numpang promote ya min ^^
ReplyDeleteUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||