CAMPUR ADUK

Saturday, November 25, 2023

CINDERELLA MAN

Budi duduk di depan rumahnya. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Emmm. Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

James J. Braddock merupakan seorang petinju Irlandia-Amerika dari New Jersey, ya yang sebelumnya merupakan petinju kelas light heavyweight, yang terpaksa menyerah setelah mematahkan tangannya di atas ring tinju. Hal ini membuat istrinya, Mae, lega sekaligus terbeban. Mae tidak bisa memaksa dirinya melihat kekerasan dari profesi pilihan James, namun ia mengetahui bahwa mereka tidak akan memiliki penghasilan yang cukup tanpa profesi tinju James.

Seiring Amerika Serikat mengalami Depresi Besar, ya James melakukan kerja paksa sebagai kuli angkut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, bahkan dengan tangannya yang terluka. Sayangnya, ia tidak bisa bekerja setiap hari. Berkat pembatalan menit-menit terakhir oleh petinju lain, manajer dan teman lama James, Joe Gould, memberinya kesempatan untuk mengisi hanya satu malam dan mendapatkan uang tunai. James melawan petinju nomor dua di dunia, Corn Griffin.

James mengejutkan para ahli tinju dan penggemar dengan pukulan knockout di babak ketiga atas lawan tangguhnya. Ia percaya bahwa ketika tangan kanannya patah, ia menjadi lebih mahir dengan tangan kirinya, meningkatkan kemampuannya dalam ring tinju. Meskipun Mae keberatan, James menerima tawaran Joe untuk kembali ke ring tinju. Mae membenci usaha Joe ini untuk mendapatkan keuntungan dari profesi suaminya yang berbahaya hingga ia mengetahui bahwa Joe dan istrinya juga telah hancur oleh masa-masa sulit.

Dengan kemungkinan pukulan di kejuaraan kelas berat yang dipegang oleh Max Baer, James akan terus menang. Di luar rasa bangganya, James menggunakan sebagian dari uang hadiahnya untuk mengembalikan uang kepada pemerintah yang diberikan kepadanya ketika ia menganggur. Ketika kisah kekayaannya menjadi heboh, penulis cerita olahraga Damon Runyon menjulukinya "The Cinderella Man" dan sebelum James muncul untuk mewakili harapan dan aspirasi masyarakat Amerika Serikat yang berjuang melawan Depresi Besar.

Pertandingan tinju melawan Max diadakan sebentar lagi. James adalah underdog 10-ke-1. Mae takut karena Max, sang juara, merupakan orang jahat yang kabarnya telah membunuh setidaknya dua lawannya di ring tinju. Max sangat destruktif bahwa promotor pertandingan tersebut, James Johnston, memaksa baik James maupun Joe untuk menonton film Max yang sedang bertanding agar ia bisa mempertahankannya dan James Johnston memperingatkan mereka tentang apa yang ia hadapi.

James tidak menunjukkan rasa takut. Max yang sombong berusaha mengintimidasinya bahkan menghina Mae di depan umum bahwa suaminya mungkin tidak akan bertahan. Ketika Max mengintimidasinya, Mae sangat marah sehingga ia menyiram minuman ke arah Max. Mae tidak dapat menghadiri pertandingan di Madison Square Garden Bowl atau bahkan untuk mendengarkannya di radio. Pada tanggal 13 Juni 1935, James mengalahkan Max yang tampaknya tak terkalahkan untuk menjadi juara kelas berat dunia.

Akhir cerita menunjukkan bahwa James kemudian kehilangan gelarnya untuk Joe Lois dan bekerja di gedung Jembatan Verrazano, ya memiliki dan mengoperasikan mesin berat di dermaga tempat ia bekerja selama masa Depresi Besar, dan bahwa ia dan Mae menggunakan uang tinju untuk membeli sebuah rumah, tempat mereka menghabiskan sisa hidup mereka.

***

Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Hidup ini," kata Budi. 

"Yaaa hidup ini penuh dengan perjuangan, ya bagi latar belakangnya dari keluarga miskin, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Iya sih. Hidup ini penuh perjuangan dari latar belakang keluarga miskin. Kalau latar belakang keluarga kaya, ya sudah enak semuanya," kata Budi. 

"Realita orang kaya enak semuanya. Berkecukupan dengan baik," kata Eko. 

"Tetap hidup ini antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Budi. 

"Realitanya begitu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Budi pernah ngomong. Pemerintahan tanda tanya untuk urusan nolong orang miskin yang butuh pertolongan. Yang nolong tuh orang miskin, ya teman," kata Eko. 

"Yaaa kemarin-kemarin aku ngomong seperti itu, ya aku bertanggungjawab dengan omongan ku. Dan juga kan dasar temuan data di lapisan masyarakat untuk menguatkan omongan ku yang umumnya pendapat jadi fakta. Lagian pemerintahan di bilang baik ini dan itu, ya jadinya citra baik. Buat citra buruk pemerintahan juga tidak masalah kalau berdasarkan data temuan di lapisan masyarakat. Sebaiknya itu, ya pemerintahan itu terus di kritik dengan baik setajam mungkin dengan tujuan pembenahan sistem kerjanya," kata Budi. 

"Citra baik dan buruk pemerintahan. Tingkatan keilmuan lulusan Universitas, ya Sarjana. Memang pemerintahan itu sebaiknya di kritik dengan setajam mungkin untuk pembenahan sistem kerja, ya agar jadi lebih baik kerjanya," kata Eko. 

"Apa lagi sekarang ini, ya proses pergantian pemimpin, ya mau mengadakan Pemilu. Jadi waktunya untuk kritik habis-habisan, ya agar pemimpin berikut pembenahan sistem kerja, ya jadi lebih baik gitu," kata Budi.

"Perubahan," kata Eko. 

"Yang diinginkan masyarakat kecil itu, ya perubahan dari hidup yang di jalankan," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA. Ada yang lebih baik dunia ini dari pada obrolan kita. Yang lebih baik itu, ya obrolan di Tv, ya sampai dapat piala gitu," kata Budi. 

"Obrolan di Tv, ya urusan kerjaan orang-orang yang kerja di bidangnya. Ekonomi di jalankan dengan baik. Demi hidup ini," kata Eko. 

"Ekonomi di gerakkan dengan baik bidang media ini dan itu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main catur saja!" kata Eko. 

"Oke. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.

"Ngomongin urusan cinta," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Cewek berharap bersama cowok yang di sukai. Tapi cowoknya, ya tidak ingin bersama cewek itu," kata Budi.

"Cinta bertepuk sebelah tangan. Derita cinta," kata Eko.

"Ya begitulah realita kisah cinta hidup ini. Apa yang diinginkan tidak bisa di dapatkan," kata Budi.

"Kenyataan tetap kenyataan," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko terus main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK