"Hari ini perayaan Imlek, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Berita media ini dan itu sampai keadaan, ya hari ini perayaan Imlek di Indonesia. Lebarannya orang China karena cenderung memang orang China yang membangun pradabannnya dari seni dan budaya sampai agama kepercayaan yang di bangun leluhur sampai di turunkan ke anak, cucu, ya sampai seterusnya," kata Eko.
"Ya...realitanya begitu sih," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ngomong-ngomong Eko," kata Budi.
"Dari tadi kan ngobrol kita. Gimana Budi ini?!" kata Eko.
"Memang dari tadi ngobrol. Maksud ku itu. Cewek-cewek keturunan China cantik," kata Budi.
"Mulai deh. Ngomongin cewek," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan saja!" kata Budi.
"Memang sih sekedar bahan obrolan saja. Jangan-jangan Budi ada kenalan cewek keturunan China?!" kata Eko.
"Ya...ada sih. Kenalan cewek keturunan China," kata Budi.
"Ada toh. Budi kenalan cewek keturunan China. Gimana kepribadian tuh cewek. Hal penting dalam menilai seorang cewek!" kata Eko.
"Kepribadian cewek keturunan China. Ya ada baiknya sih. Tapi?!" kata Budi.
"Tapi kenapa?!" kata Eko.
"Aku agama Islam, ya melihat dari sudut agama Islam, ya ada baik dan buruknya. Kan beda dengan orang-orang yang agama lain. Apalagi yang di jalanin tuh cewek keturunan China kan agama yang di yakini tuh cewek itu, ya menurut dia, ya begini sudah bagus, ya sesuai dengan ini dan itu," kata Budi.
"Ada yang buruk dari kepribadiannya. Kalau mengoreksinya, ya takut menyinggungnya. Berkata seperti ini "Siapa kamu mengoreksi aku, pacar bukan ini dan itu bukan. Kalau orang tua aku, ya mengeroksi aku agar aku punya kepribadian baik berdasarkan ajaran agama yang aku yakini".....," kata Eko.
"Takut sakleknya seperti itu yang di omongin Eko," kata Budi.
"Kalau begitu sih di biarkan saja!" kata Eko.
"Memang di biarkan saja. Ya sekedar teman saja!" kata Budi.
"Kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Ok....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur.
"Kita harus menghormati dan menghargai orang-orang yang merayakan hari raya Imlek, ya kan Budi?!" kata Budi.
"Ya memang kita harus menghormati dan menghargai orang-orang yang merayakan hari raya Imlek. Toleransi!!!" kata Eko.
"Toleransi. Kata-kata yang sering di omongin para pejabat pemerintahan, ya berita ini dan itu, ya salah satunya yang ngomong Presiden," kata Budi.
"Nama juga pemimpin negeri ini, ya menunjukkan contoh yang baik, ya demi kebaikan bersama. Kerukunan ini dan itu. Dampak baiknya, ya ke ekonomi bisa jadi baik," kata Eko.
"Perayaan agama ini dan itu, ya menggerakan ekonomi dengan baik," kata Budi.
Budi dan Eko main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment