"Indro," kata Kasino.
"Kasino. Tolongkan dua tangan mu di tunjukkan!" kata Indro.
Kasino mendengarkan omongan Indro aneh gitu jadi berkata "Untuk apa Indro?"
"Tunjukkan dua tangan Kasino!" kata Indro.
"Iya deh!" kata Kasino sambil menunjukkan dua tanganya ke Indro
Indro menggunakan borgol mainan dan di pakaikan ke dua tangan Kasino.
"Kasino. Aku tangkap. Karena melakukan kejahatan," kata Indro.
"Jadi ini mainan, ya Indro?!" kata Kasino.
"Ya iyalah mainan. Serius dong Kasino!" kata Indro.
"Kalau cuma mainan tidak perlu seriuslah. Kaya acara komedi yang gayanya seperti petugas polisi atau di sebut detektif gitu," kata Kasino.
"Polisi menangkap pejahat dengan sikap serius Kasino. Kaya acara Tv yang menangkap penjahat seperti pencuri, perampok, narkoba sampai anak jalan yang berkeliaran sana sini tidak menentu hidupnya dan bikin ulah lagi," kata Indro.
"Ok. Aku ikutin mainan Indro," kata Kasino.
"Kalau begitu jalan kita ke kantor untuk mengintrograsi Kasino," kata Indro.
"Ya Pak!" kata Kasino
Kasino berjalan, ya menundukkan kepala seperti orang-orang yang di tangkap polisi gitu. Indro membawa Kasino ke kantor sih. Kantor yang di maksud, ya ruang tamu yang di buat Indro seperti ruangan intrograsi. Kasino pun duduk dengan baik di ruangan Indrograsi, ya masih di borgol sih. Indro duduk dengan baik.
"Saudara Kasino. Apakah benar anda telah melakukan kejahatan?!" kata Indro.
"Kan Bapak yang menangkap saya dan menuduh saya melakukan kejahatan. Sekarang saya tanya. Apa kejahatan saya sampai saya di tangkap?!" kata Kasino.
"Kasino kenapa balik nanya?!" kata Indro.
"Lagian main polisi-polisian tapi tidak di beri tahu duduk permasalahannya. Apa kejahatan yang aku buat?!" kata Kasino.
"Baiklah Kasino. Kejahatan Kasino, ya selingkuh. Jadi membuat hatinya Selfi jadinya sakit hati," kata Indro.
"La. Selingkuh. Kan hubungan aku dengan Selfi, ya baik-baik saja!" kata Kasino.
"Memang Kasino. Hubungan Kasino dengan Selfi, ya baik-baik saja. Tidak ada orang ketiga yang membuat hubungan Kasino dan Selfi jadi masalah. Ya tapi Kasino. Inikan cuma main polisi-polisian kaya acara Tv gitu!" kata Indro.
"Ok lah. Aku ada masalah dengan Selfi, ya aku selingkuh dengan teman kerja ku yang bernama siapa ya?!" kata Kasino masih memikirkan nama tokoh cewek yang jadi selingkuhan Kasino dalam permainan.
"Gimana kalau Sulis saja!" kata Indro.
"Sulis yang mana?!" kata Kasino.
"Sulis. Peserta menyanyi yang jadi pemenang dalam lomba menyanyi, ya temannya artis Rara?!" kata Indro.
"Ooooo Sulis yang sekarang kedudukannya sama dengan artis Rara, ya jadi artis juga karena acara perlombaan menyanyi sudah selesai. Ok Sulis saja. Selingkuhan aku!" kata Kasino.
"Jadi saudara mengakui bahwa Sulis itu adalah selingkuhan saudara Kasino. Saudara Kasino telah bertindak jauh untuk menyingkirkan Selfi karena ingin merampas harta Selfi, karena bukti mengarah ke arah pembunuh terencana!" kata Indro.
"Entar. Kenapa urusannya jadi serius banget. Merampas harta Selfi dan juga ingin membunuh? Padahal awalnya cuma urusan sepele, ya selingkuh. Masih pacaran kok jadinya sudah kaya orang menikah!" kata Kasino.
"Kasino. Urusannya memang di buat serius. Jadi Kasino memang sudah menikah dengan Selfi. Pacarnya Kasino adalah Sulis. Jadi Kasino bekerja sama dengan Sulis, ya untuk merampas harta Selfi dengan cara menyingkirkan Selfi dengan cara merencanakan pembunuhan pada Selfi kaya acara di Tv, biasa sinetron gitu Kasino," kata Indro.
"Bener-bener serius. Padahal lebih baik. Aku di putusin Selfi karena Selfi yang selingkuh dan pergi meninggalkan aku. Jadi aku merana dengan minum-minuman keras untuk melupakan Selfi di warung pinggir jalan, ya minumnya bersama teman-teman. Polisi dateng, ya aku dan teman-teman di tangkap polisi dan di bawa ke kantor kaya acara Tv gitu. Lebih sepele urusan ceritanya," kata Kasino.
"Merubah cerita lagi. Kebiasaan Kasino. Ayolah Kasino mainan buat serius seperti alur cerita yang aku buat!" kata Indro.
"Oklah. Aku serius. Sesuai dengan alur cerita Indro buat," kata Kasino.
"Karena telah tebukti semuanya saudara Kasino di penjara untuk mempertanggungjawabkan semua kesalahan saudara!" kata Indro.
"Ok aku terima," kata Kasino.
Dono yang ikut mainannya Indro, ya nelpon Indro dan memberikan informasi lewat telepon bahwa Kasino tidak terbukti bersalah karena salah tangkap orang. Dono dan Indro selesai teleponan gitu.
"Maaf saudara Kasino. Saya mendapatkan info terbaru dari anggota kepolisian bahwa saudara tidak bersalah. Salah prosedur penangkapan, ya salah nangkap orang. Tersangkanya masih di proses dengan baik," kata Indro sambil melepaskan mainan borgol di tangan Kasino.
"Tadi itu yang nelpon Dono kan Indro?!" kata Kasino.
"Iya Dono ikutan main. Permainan polisian," kata Indro.
"Ok. Jadi uruannya salah tangkap orang jadi aneh urusannya?!" kata Kasino.
"Nama juga mainan. Jadi buat ranculah urusannya. Ngacok lah!" kata Indro.
"Jadi salah tangkap orang toh. Jadi saya tidak bersalah, ya Pak!" kata Kasino.
"Iya saudara tidak bersalah!" kata Indro.
"Maian polisian sudah selesai kan Indro?!" kata Kasino.
"Udahan mainan polisiannya!" kata Indro.
"Kalau begitu aku main game saja!" kata Kasino.
Kasino pun main game dengan baik. Ruang tamu di kembalikan seperti keadaan semula sama Indro.
"Main game ah!" kata Indro.
Indro menaruh mainan pistol dan borgol di meja, ya Indro duduk dengan baik di sofa dan segera main game di Hp-nya dengan baik.
No comments:
Post a Comment