Bobo berjalan santai menuju rumahnya. Saat melewati rumah Wati, ya Bobo melihat sih Wati yang duduk di teras sambil membuat bunga kertas gitu. Bobo tertarik sih ingin membuat bunga kertas, tapi teringat dengan omongan Ibunya "Bobo, seusai sekolah langsung pulang ke rumah!".
Wati yang asik membuat bunga, ya melihat Bobo gitu, jadi di panggil gitu "Bobo sini, mampir ke rumah aku!"
"Iya, Wati," saut Bobo.
Bobo pun mengabaikan pesan Ibunya, ya jadinya mampir ke rumah Wati.
"Wati, kamu suka bunga....ya!" tanya Bobo.
"Iya, maka itu...aku salurkan rasa suka ku dengan bunga, ya dengan membuat bunga kertas," kata Wati.
"Boleh aku di ajarkan membuat bunga kertas juga," permintaan Bobo.
"Ayo aku ajari membuat bunga kertas, gampang kok," kata Wati.
Bobo pun mengikuti arahan Wati dalam membuat bunga kertas, dari membuat pola bentuk bunga dari kertas dan gunting. Kawat yang di potong pake tang, untuk batang bunga. Kertas kraf yang potong yang ukurannya sudah di atur. Terakhir di satukan semuanya, maksudnya di rangkai jadi satu bunga mawar yang cantik banget.
"Aku berhasil membuat bunga kertas yang cantik," kata Bobo.
"Bobo, kamu mudah pahamnya," pujian Wati.
"Iya," kata Bobo yang malu dengan menunduk.
Bobo terus merangkai bunga kertas sampai menjadi 7 tangkai bunga mawar kertas yang cantik banget. Bobo pun melihat jam dinding.
"Astaga udah sore, pasti aku di marahin Ibu," kata Bobo.
Bobo pun permisi pulang gitu, ya Wati mempersilakan Bobo gitu. Dan juga Bobo meminta bunga mawar kertas yang di rangkainya itu ke Wati, ya untuk Bobo gitu. Wati ya memberikan 7 tangkai bunga ke Bobo, ya di tambah 3 tangkai buatan Wati, jadinya menjadi 10 tangkai. Tak lupa Bobo berterima kasih pada Wati, yang telah mengajarkan membuat bunga kertas gitu. Ya Wati menganggapnya biasa aja, karena teman satu kelas dan satu sekolahan lagi.
Bobo pun segera berlari menuju rumahnya. Sampai di depan rumah. Bobo ya segera masuk rumah.
"Aku pulang Ibu," kata Bobo.
"Bobo!!!" panggilan Ibu.
Bobo pun di sidang Ibu di ruang tamu.
"Bobo, kenapa pulangnya sore. Ibu pesan ke kamu. Selesai sekolah langsung pulang ke rumah!"
"Iya, Ibu...maaf Bobo salah, tapi Bobo di suruh mampir di rumah Wati, yang sedang membuat bunga kertas ini. Ini bunganya buat Ibu," kata Bobo.
"Bunga ini cantik juga. Siapa yang membuat bunga ini?" kata Ibu.
"Bobo....Ibu, yang mengajarkan Wati. Bunga mawar kertas itu hasilnya," kata Bobo yang jujur.
"Pinter juga Wati membuat bunga kertas ini, Bobo kamu juga pinter bisa membuat bunga kertas ini. Ya...sudahlah Ibu maafkan. Sekarang kamu mandi dan makan!" kata Ibu.
"Terima kasih Ibu," kata Bobo, sambil memeluk Ibu tercinta.
"Anak manja Ibu," katanya.
Bobo pun melepaskan pelukannya ke Ibunya, ya segera berbenah diri, mandi sore dan makan gitu. Ibu pun menaruh bunga mawar kertas buatan Bobo di taruh di dalam pot keramik dan di taruh di meja ruang tamu.
Ibu pun, ya biasa sih ngurus dedek bayi, yang butuh perhatian lebih gitu. Bobo selesai mandi dan makan di meja makan gitu. Ya Ibu tetap mengawasi Bobo, sambil gitu. Setelah perut terisi kenyang, ya Bobo mau nonton Tv, ya biasa acara anak-anak tapi sebelum Tv di hidupkan Bobo melihat bunga mawar kertasnya di pajang di ruang tamu oleh Ibu.
"Cantik," kata Bobo yang bangga dengan karyanya sendiri membuat bunga kertas.
Bobo pun duduk di sofa, ya Tv di hidupkan gitu dan acara kesukaan pun di tayangkan. Ibu seperti biasa menemani Bobo nonton Tv, ya acara anak-anak sambil momong dedek bayi.
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment