Hari yang cerah dan matahari tak pernah lelah menyinari dunia dengan cahayanya yang menjadi sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia. Saya mulai hari ini dengan bersiap pergi ke sekolah. Saya selalu menyukai hari sekolah, karena entah mengapa Saya selalu menunggunya. Tak ada yang spesial sebenarnya, hanya saja rasa ingin melihatnya dan melihat gerak geriknya yang menjadikanku semangat untuk sekolah. Saya tau ini tak baik bagi Saya, tak ada ajaran di agama manapun di dunia yang memperbolehkan hal ini terjadi, tapi tidak denganku. Tak bisa Saya pungkiri rasanya Saya sekolah karena dirinya dan dirinya, melamunkannya setiap saat. Melihatnya memakai baju rapi dengan rambut di beri gel bagai melihat seorang aktor dan tampan dari Indonesia. "Tukul Arwana" yah....artis Tukul yang ada di benakku saat melihatnya. Tapi itu unik, dia terlihat tampan dengan caranya sendiri.
Tak lama teman baikku membubarkan Saya dari lamunan indah Saya "Ira....kantin yuk," kata Rinda.
"Okok......ayok, emang jam istirahat rin?"
"Iyalah, ayo buruan ra!!!"
"lh......iya cerewet ayo."
Aku dan temanku berangkat ke kantin dan kita memesan makanan masing-masing, sedang enak enaknya kami makan tiba tiba Mas Tukul datang untuk membeli minuman.
"woy.....tuh Mas Kul beli minum"
"apaan?, emang ada hubungannya sama Saya gitu?"
"udahlah....jangan bohong Saya tahu kok kalau kamu ada rasa sama dia"
"apaaan sih......."
Setelah percakapan di kantin itu, Saya jadi sering curhat tentang dia ke rinda, maklum kita sudah kayak sendok sama garpu, di mana ada Saya selalu ada dia. Pernah suatu hari Saya lihat si Mas Tukul senyum senyum sendiri, dengan reflek Saya ikutan senyum dan bodohnya Saya emang gak konsen sama jalan, dan bodohnya Saya yang emang Hobby bikin malu diri sendiri. Tanpa Saya sadari di depan ada sekolah, aku tiba tiba masuk ke dalam selokan depan kelas. Saya bisa nahan sakit di kaki, tapi nahan malu depan si dia? banyak temen yang ke tawa lihat Saya jatuh dan Saya hanya cengar cengir nahan malu gara gara jatuh. Yang lebih parahnya lagi dia malah ikutan ke tawa, oh God.......help me.
Saya pulang dengan rasa malu yang amat sangat, Saya bete gak ketulungan dan akhirnya Saya mandi, terus tidur siang. Sekitar jam 3 sore saat matahari lagi ada di sudut 34, 98 derajat Saya bangun dan mandi.
Masih jelas teringat kejadian tadi di sekolah, akhirnya dengan muka kusut bak baju belum di setrika Saya iseng iseng buka fb, dan ternyata ada yang add fb Saya, nama fbnya (sensor) : D.
"wah........mati Saya, Mas Tukul pake acara add Saya lagi, terima gak ya? ok hitung sampek lima aja.......nggak, terima, nggak, terima, terima. Oh..........ok terima ajalah"
Saya menerima permintaan pertemanannya dengan harapan bisa berteman lebih dekat dengannya. Tak lama kemudian si Mas Tukul kirim inbox di fb Saya, senangnya hatiku turun panas demamku.
"hy.....kamu Ira kan?"
"hy juga, iya Saya Ira kamu kok tahu? tahu dari temen Saya atau emang cari tahu tentang Saya? kamu suka Saya ya? kamu penggemar rahasia Saya ya? udah jujur aja, Saya gak papa kok Ikhlas malah"
"oh.......nggak, Saya tahu kamu gara gara kamu tadi masuk selokan dan diketawain sama anak anak"
"oh......gitu ya, kirain"
"emang kamu kenapa kok sampe masuk selokan gitu?"
"itu gara gara Saya lihat senyum kamu tahu" suara dalam hati.
"oh.......Saya cuman ngelamun kok" ngelamunin kamu maksudnya.
"oh....."
"iya....."
"iya....."
"hmmmmm....."
"ya udah..."
"iya....."
"udah dulu ya...."
"iya..."
"ya udah jangan di bales....."
"iya Saya gak bales kok"
"ini kok di bales?"
"hmmmm...."
"gue timpuk juga lu...."
"....."
Setelah kejadian itu setiap ketemu Saya dimanapun dia pasti senyum senyum. Saya pun membalasnya dengan sepenuh hati. Saya dibuatnya melayang dengan senyum indahnya dan deretan gigi putihnya, Saya jadi lebih sering Stalkering dia di fb dan Saya kaget bagai di sambar kilat di siang bolong saat Saya mengetahui bahwa dia memiliki status berpacaran dengan temanku sendiri rinda. Jadi selam ini dia senyum senyum bukan buat Saya? tapi buat rinda? ah.....bete.......ok gak papa kok, Saya strong. Saya juga gak akan bikin perhitungan sama dia, soalnya Saya lemah di bidang menghitung matematika. Tapi mungkin kalau bikin perhitungan siklus akuntansi Saya masih mau. Soalnya ada Rp.xxxxx
No comments:
Post a Comment