Indro pun menangis sedih. Dono dan Kasino ingin nonton Tv di ruang tengah, ya melihat Indro menangis.
"Indro kenapa...kamu menangis?" tanya Dono.
"Waktu hidup itu singkat ya," kata Indro.
"Maksudnya?" tanya Dono.
"Iya, maksudnya Indro?" tanya Kasino.
"Orang meninggal karena sakit. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit agar di selamatkan...eeee meninggal dunia juga," penjelasan Indro.
Dono dan Kasino, ya melihat dengan baik tontonan yang di Tv di tonton Indro.
"Bener...Don. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit meninggal juga," kata Kasino.
"Kalau sudah meninggal mah. Inalilahi wainalilahi rojiun. Cuma tontonan aja. Hidup ini singkat tidak ada yang tahu kapan kita meninggal? Apalagi masih di bulan ramadhan lebih baik mengucapkan maaf ke pada semua orang. Awal lebih baik dari pada akhir" kata Dono.
"Maksudnya Don, aku tidak mengerti?" tanya Indro.
"Maksudnya Dono itu. Untuk apa nunggu hari raya Idul Fitri meminta maaf, sekarang juga boleh. Kan kamu sendiri yang ngomong Indro. Waktu hidup itu singkat. Banyak orang yang tidak sampai Idul Fitri, ya sudah meninggal dunia," penjelasan Kasino.
"Bener omonganmu Dono, Kasino. Lebih baik awal mengucap maaf ya. Walau kadang kita tidak ada salah dan juga untuk apa di tunggu tepat waktu saat Idul Fitri, sekarang juga boleh. Karena waktu hidup itu singkat," kata Indro.
"Kalau begitu, ganti aja tontonannya. Jangan nonton acara Tv yang membuat mu menangis!" kata Dono.
"Iya," kata Indro.
Indro pun mengganti chanel Tv dengan tontonan yang tidak membuat dirinya sedih. Dono dan Kasino tidak jadi nonton Tv, ya jadinya ke ruang tamu untuk baca buku. Tiba-tiba, Kasino menangis dan Dono melihatnya.
"Kasino kenapa kamu menangis?" tanya Dono.
"Waktu hidup itu singkat...ya. Aku teringat kucing kesayanganku ku telah lama sih meninggal sih," kata Kasino.
"Ya...ampun, Kasino...ikhlasin aja....ya sudah pergi ya sudah pergi, jangan di inget jadi sedih," kata Dono.
"Iya," kata Kasino menghapus air matanya.
Dono, ya mau baca buku dan Kasino juga. Tiba-tiba terdengar suara toa dari mesjid pemberitahuan tentang Pak Mansur meninggal dunia. Dono, Kasino dan Indro langsung mengucap "Inalilahi wainalilahi rojiun".
"Waktu hidup itu singkat. Belum sampe Idul Fitri. Pak Mansur sudah meninggal. Semoga amal ibadahnya di terima Alloh SWT," kata Dono.
"Amin, Don," saut Kasino.
Dono, Kasino dan Indro, ya segera berbenah diri untuk melayat ke rumah Pak Mansur, yang baru meninggal dunia.
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment