Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
"Aku masih ada di sini
Masih dengan perasaanku yang dahulu
Tak berubah dan tak pernah berbeda
Aku masih yakin nanti milikmu
Aku masih di tempat ini
Masih dengan setia menunggu kabarmu
Masih ingin mendengar suaramu
Cinta membuatku kuat begini
Aku merindu, ku yakin kau tau
Tanpa batas waktu, ku terpaku
Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa
Aku merindukanmu
Aku masih di dunia ini
Melihatmu dari jauh bersama dia
Walau pasti ku terbakar cemburu
Tapi janganlah kau ke mana-mana
Aku merindu, ku yakin kau tau
Tanpa batas waktu, ku terpaku
Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya, ooh
Aku merindu, ku yakin kau tau
Tanpa batas waktu, aku terpaku
Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu"
***
Budi selesai menyanyikan lagu, ya gitar di taruh di bangku yang kosong. Budi mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Eko sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya sebelah Budi. Budi menaruh kopi botolan di meja.
"Aku merindukanmu," kata Budi.
Eko pun berkata "Siapa yang Budi rindukan."
"Ada deh!!!" kata Budi.
"Jangan-jangan. Budi sudah dapet cewek yang di jadikan pacar gitu?!" kata Eko.
"Cewek. Ya dalam khayalan aku," kata Budi.
"Kebiasaan. Becanda. Aku kirain serius," kata Eko.
"Aku sebenarnya sih. Abis nyanyikan sebuah lagu 'Tampa Batas Waktu'....," kata Budi.
"Ooooo. Abis nyanyikan lagu 'Tampa Batas Waktu'.....," kata Eko.
"Kata-kata dari lagu tersebut yang aku sukai 'Engkau jauh di mata tapi dekat di doa'...," kata Budi.
"Memang sih aku akui. Kata-kata di lagu tersebut bermakna sih. 'Engkau jauh di mata tapi dekat di doa'. Kayanya aku melakukan itu dalam doa yang kupanjatkan untuk Purnama," kata Eko.
"Kalau aku inget sih. Eko pernah berdoa dengan baik untuk mendapat jodoh. Ternyata jodohnya adalah Purnama. Cewek masih di lingkungan rumah Eko, ya tetangga lah," kata Budi.
"Aku melakukan dengan jalan yang baik, ya urusan jodoh sih," kata Eko.
"Berarti. Abdul dengan Putri. Ya Abdul berdoa dengan baik, ya agar bisa berjodoh dengan Putri. Kaya kata-kata lagu sih 'Engkau jauh di mata tapi dekat di doa'...," kata Budi.
"Nama juga di usahakan Abdul dengan baik. Agar berjodoh beneran dengan Putri," kata Eko.
"Memang sih di usuhain Abdul dengan baik sih urusan dengan Putri. Tapi yang aku pikirkan adalah perawan tidak bisa di dapatkan, ya janda di dapatkan. Gimana pendapat Eko?!" kata Budi.
"Kalau urusan itu sih. Perawan tidak bisa di dapatkan, ya janda di dapatkan. Ya tidak boleh di amini sih!" kata Eko.
"Memang sih tidak boleh di amini sih. Karena itu bisa saja jadi doa. Kalau doa di kabulkan, ya beneran dapet jodohnya....janda," kata Budi.
"Kadang setan bisa denger doa itu. Ya jadinya setan melaksakan rencananya, ya menghancurkan hubungan orang, ya membuat urusan rumah tangga jadi hancur. Dari bercerai sampai urusan kematian. Ya ceweknya jadi janda," kata Eko.
"Misteri!!!!," kata Budi.
"Kesempatan orang yang selama menunggu dari perawan tolak, ya sampai janda, ya akhirnya orang itu mendapatkan janda dari cewek yang di sukainya," kata Abdul.
"Cewek yang janda pun berkata seperti ini 'Apakah kodar aku bersama orang yang ingin bersama aku dari keadaan ku sudah janda. Padahal saat aku perawan, ya aku tolak orang itu. Seharusnya lebih baik aku tidak menolaknya saat aku perawan, ya hidup ku jadi lebih baik. Tidak bersedih karena menangisin suami ku yang meninggal," kata Budi.
"Teka-tekinya kehidupan. Manusia tidak tahu. Esok jadi seperti apa. Maka banyak orang berkata 'Manusia berencana ini dan itu demi masa depan yang baik. Tuhan yang menentukan segalanya'...," kata Eko.
"Benar-benar misteri deh!" kata Budi.
"Ya kalau begitu main catur saja!' kata Eko.
"Ok....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas mejalah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Kalau sudah punya cewek yang di sukai, ya pastinya selalu merindukan cewek yang di sukai," kata Budi.
"Ceweknya artis, ya Budi?!" kata Eko.
"Maunya sih. Ceweknya artis sih. Cantik, pinter dan juga kaya gitu," kata Budi.
"Artis Mahalini, ya Budi?!" kata Eko.
"Permainan apa beneran ini?!" kata Budi.
"Ya permainan lah," kata Eko.
"Ooooo becandaan," kata Budi.
"Memang becandaan. Mana mungkin Budi dapetin artis Mahalini. Siapa Budi, ya siapa artis Mahalini," kata Eko.
"Kata orang sih yang pantes dapetin artis Mahalini, ya artis juga sih artis Rizky," kata Budi.
"Itu sih berita seputar artis. Semakin di bicarakan semakin sip urusan kisah cinta artis. Dari episode satu sampai episode yang panjang kaya sinetron Indonesia," kata Eko.
"Realita cerita seperti itu di dunia Tv. Kita kan cuma penonton yang baik. Dan juga sekedar jadi bahan obrolan saja. Permainan. Becanda!" kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi botolan dan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment