Sedang asik main game on line di kamar si Doni. Dengan ahlinya Doni menghajar semua musuhnya dengan serangan terkuat afatarnya Doni bernama Raja Iblis Mamra.
"Saya menang.....," teriak Doni penuh bahagia.
Lagi-lagi musuh mendatengi Raja Iblis Mamra. Saat itu Raja Iblis Mamra sedang duduk di singgah sananya yang megah. Musuh mengeluarkan sihir terkuatnya ke arah Raja Iblis Mamra. Doni pun telah memberikan kekuatan baru pada afatarnya sebuah cincin kekuatan yang mampu membalikkan kekuatan musuh.
Sekejab musuh kalah di hadapan kekuatan Raja Iblis Mamra.
"Saya.....menang lagi," teriak Doni yang senang banget.
Doni terus memainkan game on linenya di kamar. Lalu Doni pun punya keinginan terbesit dalam kepalanya sampai berkata "Andai saya bertualang ke dunia lain." Doni sedikit kelelahan dan memejamkan matanya. Lalu dua gadis mencium pipinya Doni yang sedang tidur. Doni pun terbangun dan melihat 2 gadis yang sedang berdebat.
"Gadis cantik berpakaian hijau seperti peri dan gadis cantik berpakaian hitam seperti penyihir. Apa salah lihat saya? dan saya ini dimana? kenapa saya berwujud Raja Iblis Mamra?" kata Doni.
Doni pun bergerak mencoba pergi diam-diam meninggalkan dua gadis yang sedang berdebat. Tapi ternyata ketahuan oleh ke dua gadis dan berkata "Mau pergi kemana?."
"Maaf saya ada urusan penting," kata Doni yang berwujud Raja Iblis Mamra.
"Tidak boleh pergi!" kata peri cantik.
"Iya..jangan coba melarikan diri!" saut penyihir cantik.
Doni hanya bisa terdiam di tempat sambil bingung dengan keadaanya menjadi Raja Iblis Mamra yaitu afatar yang sering ia mainkan.
"Proses pemanggilannya benar....," kata peri cantik.
"Iya..benar lah kan kita berdua melakukan proses pemanggilan untuk memperbudak makluk yang kita panggil," kata penyihir cantik.
"Jadi bagaimana?" tanya peri cantik.
"Ya..sudah lanjutin aja ....proses memperbudak makluk yang kita panggil," kata penyihir cantik.
"Ayo..kita lakukan," saut peri cantik.
"Ayo..," saut penyihir cantik.
Doni pun hanya bingung dengan pembicaraan ke dua gadis cantik. Kedua gadis cantik menguncapkan mantra sihir dan muncullah simbol mantra di bawah kaki Doni.
"Apa yang kalian berdua lakukan pada saya?" tanya Doni.
Ke dua gadis terus membaca mantra sihir untuk memperbudak Raja Iblis Mamra. Cahaya bersinar terang menyelimuti Doni yang berwujud Raja Iblis Mamra. Tiba-tiba energi sihir dari cincin Raja Iblis Mamra menolak sihir memperbudak dan malah di kembalikan kepada ke dua gadis yang ingin membelenggu. Muncullah sebuah kalung di leher ke dua gadis tanda sihir memperbudak.
"Kok saya kena sihir memperbudak," terkejut peri cantik.
"Saya juga terkena sihir memperbudak yang lancarkan," kata penyihir cantik.
"Kalian berdua tidak bisa memperbudak saya. Karena saya menolaknya," kata Doni.
"Gimana..ini mau memperbudak malah jadi budak si dia," kata peri cantik menunjukkan jari ke arah Raja Iblis Mamra alias Doni.
"Ya...gimana lagi..sihir dia lebih kuat dari kita," kata penyihir cantik.
"Asik saya dapet dua gadis cantik karena kebodohan mereka sendiri," kata hati Doni.
"Ayo kita pergi dari tempat pemujaan ini," kata penyihir cantik.
"Ayo..kita pulang," saut peri cantik.
"Et......entar dulu sebenarnya kalian siapa dan ini di mana?" tanya Doni.
"Saya ...Lisa....," kata peri cantik memperkenalkan dirinya.
"Saya..Lili.....," kata penyihir cantik memperkenalkan dirinya juga.
"Jadi kalian Lisa dan Lili apa kalian bersahabat?" tanya Doni.
"Iya..begitulah," saut ke dua gadis cantik.
Lalu Lisa dan Lili berjalan menuju kota terdekat. Doni yang berwujud menjadi Raja Iblis Mamra hanya pasrah dan mengikuti ke dua gadis bodoh yang mau memperbudak dirinya. Selang berapa saat sampai di kota. Hari pun sudah malam. Ketiganya pun masuk ke dalam sebuah rumah dan memesan kamar untuk menginap. Tapi karena ke Lisa dan Lili tidak punya uang yang cukup untuk memesan 3 kamar dan akhirnya memesan satu kamar. Doni pun terkejut sekali mendengar pembincangan mereka saat memesan kamar untuk menginap dan sekaligus kegirangan.
"Saya....tidur dengan 2 cewek cantikkkkkkk....," kata hati Doni.
Sampai di kamar penginapan. Doni langsung naik ke kasur. Karena kecapean berjalan seharian akhirnya tidur dengan pulas. Doni tidak memperhitungkan lagi ulah Lisa dan Lili. Ke esokan harinya Doni pun bangun pagi-pagi.
"Loh.....saya tetap menjadi Raja Iblis Mamra..jadi bukan mimpi," kata Doni.
Doni mau bangun dari tidurnya. Ternyata Lisa dan Lili tidur bersama Doni.
"Astagaaaaaaaa..............saya tidur bareng dengan cewek cantik. Pada hal kalau di dunia saya...boro-boro tidur sama cewek cantik. Malah di tolak cewek pada hal baru mengungkapkan perasaan sampai tampar pipi saya. Dunia asal saya bener-bener susah dapet cewek. Kalau di dunia ini saya mendapatkan cewek cantik. Kaya di surga saja," kata hati Doni yang berbicara kegirangan.
Doni pun turun dari kasur pelan-pelan agar tidak membangun kan Lisa dan Lili. Saat Doni hendak mau ke kamar mandi untuk bersih diri. Tiba-tiba Lisa bangun dan berkata "Selamat pagi."
Sontak Doni pun menjawab sebelum masuk ke kamar mandi "Pagi juga." Doni yang senang benar dengan kehidupan barunya menjadi Raja Iblis Mamra. Setelah setelah selesai bersih-bersih diri. Doni keluar dari kamar mandi dan melihat Lisa dan Lili dengan penampilan yang lain.
"Waaaaaw...cantiknya.....Lisa dan Lili ganti baju yang baru," kata hati Doni.
"Kamu kenapa?" tanya Lisa.
"Ahhhh...enggak," saut Doni yang terpukau dengan kecantikan Lisa dan Lili.
"Biasa...lah namanya lelaki..........," saut Lili.
"Pada....hal..kita berdua adalah budak dia kan," kata Lisa.
"Iya," saut Lili.
Doni pun terkejut mendengar omongan Lisa dan Lili.
"Mereka berduakan budak...saya. Kalau saya apa-apain gak jadi masalah," kata hati Doni.
Doni pun bergerak mendekati Lisa dan Lili ingin melancarkan niatnya. Tapi niat Doni pun berubah melihat kepolosan ke dua gadis cantik itu.
"Ah..niat saya yang ingin ini dan itu.gak jadi..lah," kata hati Doni.
Lisa dan Lili keluar dari kamar penginapan beserta Doni. Mereka bertiga melanjutkan perjalan menuju kota berikutnya. Di tengah perjalan di hadang oleh sekelompok penyihir jahat dengan perangainya menyeramkan. Lisa dan Lili pun bertarung dengan para penyihir jahat dengan melancarkan kekuatan sihir andalan mereka. Doni hanya diam saja males mengurusin pertarungan yang levelnya kecil. Lili dan Lisa kewalahan menghadapi para penyihir jahat dan bersembunyi di balik tubuh Raja Iblis Mamra yang perkasa.
"Tolong kami!" kata Lisa.
"Cepet kalahkan mereka penyihir jahat itu!" kata Lili.
Doni sebenarnya males banget. Tapi karena keadaan terdesak Doni yang menjadi afatar Raja Iblis Mamra mengeluarkan tongkat sihirnya. Lalu dengan hebatnya Raja Iblis Mamra melancarkan serangan sihir terkuat ke arah para penyihir jahat sampai binasah. Beberapa orang melarikan diri dengan menggunakan sapu terbang.
"Hebat..kamu," pujian Lisa.
"Hebat kamu," pujian Lili.
"Terang saja saya hebat..... saya adalah Raja Iblis Mamra yang kuat," kata Doni yang menyombongkan diri.
Ke tiganya melanjutkan perjalanannya. Hari mulai malam. Lalu Lisa, Lili dan Doni mencari penginapan terdekat. Lali-lagi karena Lisa dan Lili tidak punya uang yang banyak. Memesan satu kamar untuk tiga orang. Doni hanya bisa mengikuti maunya Lisa dan Lili. Tapi sebelum tidur Doni, Lisa dan Lili makan bersama di kedai di sebelah penginapan. Perut Doni terisi penuh dengan makanan dari dunia lain yang enak. Lalu ke kamarlah Doni untuk tidur begitu dengan Lisa dan Lili.
Ke esokan paginya Doni terbangun dari tidurnya tetap menjadi afatar Raja Iblis Mamra. Tak di sangka Doni tidur bersama Lisa dan Lili adalah budaknya dari kekuatan sihirnya.
"Saya..senang sekali hidup di dunia ini. Kaya di surga. Tidur bersama dengan cewek cantik yang menyukai saya," kata hati Doni.
Doni pun pelan-pelan turun dari kasur tidak membangunkan Lisa dan Lili. Ternyata Lisa mulai molet dan melihat Doni bangun lalu berkata "Selamat pagi." Doni yang berwujut Raja Iblis Mamra terkejut dan kikuk dengan keadaan. Lalu Doni pun menjawabnya "Selamat pagi..Lisa." Kemudian Lili pun bagun dari tidurnya.
Doni seperti biasa bergegas ke kamar mandi untuk berbenah diri. Selang beberapa saat selesai dari kamar mandi dan kembali ke kamar melihat Lisa dan Lili yang cantik dengan baju yang baru.
"Wahhhhh cantiknya... Bener-bener kaya di surga," kata hati Doni.
Lisa dan Lili keluar dari kamar penginapan dan Doni mengikutinya. Ke tiganya melanjutkan perjalan ke kota lain. Tapi di pikiran Doni berusaha mencari cara untuk kembali menjadi dirinya bukan menjadi afatar Raja Iblis Mamra dari dunia lain.
No comments:
Post a Comment