Akng ke kantor bersama Lina. Sampai di kantor Lina di suruh menunggu di lobi oleh Akng. Ternyata ada saingan dalam kerja Akng bernama Yaman sok petenteng di hadapan Lina. Akng berusaha untuk bersikap bijak dan tenang untuk menanggapi teman kerjanya itu. Lina dengan sikapnya yang susah di tebak. Saat Yaman mau masuk ke dalam lif. Kaki Lina menyenggol kaki Yaman. Sontak Yaman terjatuh dan tersungkur. Para karyawan pada mentertawakan Yaman yang jatuh.
Yaman berusaha bangkit menunjukkan wajah garangnya. Semua karyawan yang mentertawakan langsung diam. Akng dan Lina langsung masuk ke dalam lif meninggalkan kejadian itu semuanya. Pintu lif tertutup lalu Akng memencet tombol Lif ke lantai atas. Dengan sabar Akng dan dalam lif. Pintu lif pun terbuka. Sampailah Akng di depan kantor.
“Pak Akng jangan masuk. Bos lagi ada miting dengan teman kerjanya,” kata asiten bos.
“Ya saya mengerti. Jadi berapa lama mitingnya pak bos?,” tanya Akng.
“Cukup lama sih......,” jawab asiten bos.
“Ya udah saya tunggu,” kata Akng.
Lina tidak mau urusan dengan kesibukan Bosnya Akng. Dengan sikapnya yang acuh tak acuh masuk tanpa permisi dan mengejutkan mereka semua yang sedang miting.
“Oh kamu Lina,” kata Tuan Bay.
“Maaf....bos telah menggangu,” ujar Akng.
“Ya......maaf semuanya,” kata Tuan Bay terhadap para kelainnya.
“Kalau begitu saya permisi dulu,” kata Tuan Takesi.
“Ya....sekali lagi saya minta maaf. Saya persilakan,” ujar Tuan Bay.
Para kelain meninggalkan ruangan Tuan Bay.
“Bagaimana dengan keadaan mu Lina. Akng mengurus dengan baikkan,” kata Tuan Bay.
“Ya.....begitulah......salam dari ayah,” kata Lina.
“Ya....kalau begitu urusan kerja bagaimana Lina?,” tanya Tuan Bay.
“Atur seperti biasanya,” kataLina.
“Oh...ya udah......Akng jaga Lina baik-baik,” kata peritahTuan Bay.
“Eeee....beres Bos......... kalau begitu saya permisi dulu,” kata Akng.
Lina dan Akng meninggalkan ruangan Tuan Bay kembali pulang ke rumah Akng.
No comments:
Post a Comment