Liburan panjang kerja Dono, Kasino, dan Indro melakukan petualangan liar ke gunung agung untuk menghilang frustasi mereka bertiga karena urusan dengan masalah pekerjaan yang di jalani setiap hari. Sore hari ke tiganya sudah setengah perjalan menuju gunung agung.Terjadi letusan di gunung agung. Tanah pun bergetar sampai para binatang berlarian menuju tempat Dono, Kasino, dan Indro yang sedang istirahat. Suasana makin mencekam. Tapi ketiganya dengan berani dan berpikir tenang dalam keadaan sesulit apa pun?. Gunung agung pun berhenti menciptakan letusan lagi.
"Udah...aman sekarang," kata Dono.
"Jadi jadi pulang atau kita melanjutkan petualangan di alam liar?" tanya Indro.
"Besok..aja......pulangnya dan juga hari sudah sore," ujar Kasino.
"Ya...udah besok aja. Toh.....petualangan kita untuk lebih dekat dengan gunung agung belum selesai," kata Dono.
"Kalau kesepakan begitu....kita lanjutkan petualangan ini," kata Indro.
Dono, Kasino, dan Indro melanjutkan perjalan untuk sampai ke gunung agung. Pada hal hari sudah sore. Mereka belum juga berhenti bergerak dan membuat tenda untuk tidur. Selang berapa saat sampailah di kaki gunung agung yang aktif. Ketiganya penuh percaya diri untuk menghadapi tantangan alam. Gunung agung menunjukkan reaksinya lagi. Terjadi ledakan vulkanik di dalam gunung agung.
Dono, Kasino, dan Indro sedikit panik. Akibat reaksi dari gunung agung terjadilah fenomena. Sebuah goa terbuka di kaki gunung dan batu yang menutupinya menggelinding ke arah ke tiganya. Dengan pikir cepat ke tiganya berlari menghindari batu besar yang mau menghancurkan mereka. Dono, Kasino, dan Indro pun melompat ke arah kanan dengan sekuat tenaga. Batu besar langsung lewat begitu saja.
"Hampir saja," kata Dono.
"Bener-bener ...hampi mati," kata Indro.
"Bener-bener petualangan yang mempertaruhkan nyawa," kata Kasino.
"Enaknya..petualangan ini ada ceweknya," kata Dono.
"Maksudnya petualang cantik?" ujar Indro.
"Itu..sih..maunya Dono. Tetap saja ribet...kalau bawa anak cewek. Repot jaganya," kata Kasino.
"Masa ia. Pada hal mereka cewek-cewek suka petualangan liar. Katanya sensasinya luar biasa. Kalau saya tonton di Tv berdasarkan komentar para cewek petualang cantik," kata Dono.
"Sensasinya luar biasa bertualang di alam liar. Tapi masalahnya gunung agung ini masih aktif. Kalau salah perhitungan kita bisa mati dengan sia-sia," kata Kasino dengan menunjuk ke arah gunung agung.
"Yang..bener..itu Bolang (Bocah Petualang). Bukan petualang cantik. Eke nanti jadi banci.....neeeeee," saut Indro.
"Telat nyelenehnya......Indro.," saut Dono.
"Ya...udah....kita masuk ke dalam goa sekalian nginep di sana. Besok kita pulang!" perintah Kasino.
"Ok..ok..ok..bos," jawab Dono dan Indro.
Dono, Kasino, dan Indro bergerak masuk ke dalam gua di kaki bukit gunung agung. Goa sangat gelap sekali. Dono mengeluarkan senter dari tas ranselnya begitu juga dengan Kasino dan Indro. Dengan hati-hati mereka menyelusuri gua sampai ujungnya. Terlihat oleh ke tiganya cahaya yang sangat terang sekali. Dono, Kasino, dan Indro berlari untuk melihat lebih jelas lagi.
"Cantiknyaaaaa...," kata Dono.
"Bener-bener cantik......banget," kata Kasino.
"Betul-betul..cantik....banget," kata Indro.
"Ada hutan secantik di dalam perut bumi," kata Dono.
"Mungkin ini....fenomena alam. Apa lagi tanamannya terlihat subur-subur. Ditambah ada cahaya terpancar dari kristal atas dinding," sedikit penjelasan Kasino.
"Berarti ada makluk hidup yang bisa bertahan di dalam goa ini," kata Kasino.
"Kemungkinan besar banget," saut Indro.
Dono berjalan ke arah sebelah kiri dan melihat sebuah telur besar.
"Bukan kemungkinan besar ada makluk di dalam perut bumi. Tetapi benar-benar ada yang bertahan hidup di dalam ekosistem yang baik ini. Ada telur besar di sini," kata Dono dengan sangat keras.
Kasino dan Indro mendekati Dono. Dengan seksama melihat telur besar tersebut.
"Apa..jangan-jangan telur Dinosaurus?" kata Indro.
"Benar-benar Dinosaurus," kata Dono dengan gemetar saat melihat kebelakang.
"Maksudnya Dono...............?" tanya Indro.
"Lihat sendiri................ke belakang kalian berdua!" ujar Dono.
Kasino dan Indro membalikkan tubuhnya. Terlihat hewan besar sekali di hadapannya.
"Brontosaurus.......," kata Kasino dan Indro bersamaan.
Karena ketiganya ketakutan sekali dengan Dinosaurus langsung lari dan masuk ke dalam goa menuju jalan keluar. Gunung agung menunjukkan reaksi ledakan yang dasyat lagi. Dono, Kasino, dan Indro bener-bener tambah ketakutan. Karena dinding goa mulai runtuh. Mereka bertiga terus berlari sampai keluar goa.
Getaran tanah sangat hebat sekali. Akhirnya meruntuhkan batu besar dan menutup jalan goa. Dono, Kasino, dan Indro sudah di luar goa.
"Selamat..kita," kata Dono.
"Iya..selamat," saut Kasino dan Indro bersamaan.
"Saya....capek bertualang.....nyaris mati lagi," kata Dono.
"Namanya petualangan...mempertaruhkan nyawa..," kata Kasino.
"Nyawa....kalau ada cadangannya......saya beli," saut Indro.
"Kalau begitu kita istirahat di kaki gunung agung sampai pagi. Tapi jangan tidur semua bergantian," saran Dono.
"Kalau....begitu kamu yang jaga duluan Dono," kata Indro.
"Kok..saya...duluan. Harusnya di undikan biasanya," ujar Dono.
"Gak..usah.di undi. Yang tua yang ngalah sama yang muda biar panjang umur," kata Kasino.
"Kalau..alasan itu..sih saya terima," kata Dono.
Kasino dan Indro mengeluarkan alat tidurnya dari tas. Dono membuat api unggun untuk memanaskan kopi yang ada di dalam termos. Kasino dan Indro tidur di lingkungan liar dengan berbalut alat tidur yang di bawanya. Dono dengan asik menikmati kopi panas. Gunung agung pun berhenti bergolak malam itu juga. Dono, Kasino, dan Indro nyaman bermalam di kaki gunung agung. Keesokan harinya matahari terbit dari timur seperti biasanya. Ketiganya bergerak dari kaki gunung agung menuju arah pulang ke rumahnya.
No comments:
Post a Comment