Siang hari di sebuah kafe kota Metro. Jonatan sedang santai menikmati makan siangnya yang enak. Datenglah dua orang pemuda yang gagah dengan jaket hitam. Lalu mendatengin Jonatan.
"Apakah saudara Jonatan?" tanya Pemuda berjaket hitam.
"Iya...ada apa kalian mencari saya? hari ini saya tidak mau berurusan dengan siapa pun? karena lagi liburan ke kota Metro ini," kata Jonatan.
"Maaf..saya menggangu...liburan anda, tapi dari kepolisian untuk menangkap anda. Karena anda terduga berkerja sama denga penjahat yang bernama Predator," kata Pemuda berjaket hitam.
"Oh...itu masih..dugaan...saja. Saya menolak ikut," kata Jonatan.
Lalu salah satu pemuda berjaket hitam memaksa Jonatan ikut. Tetapi temannya yang dari tadi bicara untuk melerai pertengkaran itu. Tapi kenyataannya pemuda berjaket hitam tetap ngeyel tidak mau menerima solusi dari temannya. Terjadilah pertengkaran antara Jonatan dan polisi di dalam kafe.
Karena Jonatan kesal di tinju dan di tendang polisi yang ngeyel sampai terjatuh. Para pelanggan kafe langsung kabur keluar dan tidak mau berurusan dengan pertengkaran. Pemilik kafe pun ikut campur untuk meleraikan pertengkaran tersebut. Hal hasil makin keruh karena Jonatan menghajar satu persatu pelayan kafe.
"Cukup....hentikan..," teriak Pemuda berjaket hitam wibawanya.
"Diam.....lah," saut Jonatan.
Dengan cepat menghajar polisi dengan bokem mentah di wajahnya sampai terpental. Temannya si polisi bangun, lalu tidak segan-segan menghajar polisi tersebut sampai tidak berdaya. Jonatan yang kesal keluar dari kafe. Tapi sebelum keluar Jonatan mendatengin kasir.
"Saya bayar semua kerusakan ini dan sekalian untuk biaya pengobatan mereka yang terluka," kata Jonatan sambil mengeluarkan amplop kuning berisi setumpuk uang.
"Iya," jawab penjaga kasir yang ketakutan.
Jonatan keluar dari kafe. Di luar kafe penuh dengan kerumunan orang yang ingin melihat pertengkaran di kafe. Selang berapa saat polisi dateng dengan atribut yang wah weh wohnya untuk membereskan permasalahan di kafe. Sedangkan Jonatan sudah mengendari mobil boxnya menuju ke kota berikutnya.
Lagi santai-santainya mengendarai mobil boxnya. Mobil polisi mulai mengejar Jonatan.Terlihat dari kaca sepion dua polisi yang di hajar Jonatan membawa bala bantuan.
"Brengsek," kata Jonatan yang kesal.
Jonatan menancap gas mobilnya. Dengan lihainya Jonatan mengendarai mobil box di jalan tol yang penuh dengan kepadatan mobil yang sedang berjalan. Jonatan melihat mobil trek lewat dengan cepat menyalipnya dan mobil polisi mengekorin mobilnya Jonatan. Hal hasil karena salah perhitungan mobil polisi menyerempet mobil trek. Terjadilah kecelakan beruntun.
"Haaaa..menyingkir," kata Polisi berjaket hitam menyuruh temannya saat mengendarai mobil polisi.
Polisi berjaket hitam langsung selamat dari rentetan kecelakaan. Tetapi bala bantuannya kacau terjebak oleh kemacetan di akibatkan kecelakan mobil trek yang di tabrak mobil polisi. Jonatan sedikit lega dan mengendarai mobil boxnya sedikit santai. Seling berapa saat terlihat polisi yang berjaket hitam mengejar Jonatan dari kaca sepion.
"Dasar...sial....gak kapoknya mereka berdua.. Dasar polisi ngeyel," kata Jonatan yang kesal.
Jonatan menancap gas mobil boxnya. Lalu menyalip dari mobil yang sedang berjalan. Sampai-sampai mobil polisi yang berjaket hitam sudah di sebelah mobil Jonatan. Sambil mengeluarkan pistol ke arah Jonatan.
"Menepi...hai penjahat...kalau gak saya tembak," teriak Polisi berjaket hitam yang duduk di sebelah kanan.
"Brengsek...," saut Jonatan.
Dengan pikir pendek Jonatan menyerempet mobil polisi sampai ke pinggir tortoar. Dengan susah payah polisi menyetabilkan mobilnya agar tidak keluar jalur. Jonatan terus saja menyerempet mobil polisi. Tiba-tiba ada tiang rambu lalu lintas di depan. Polisi yang berjaket hitam menghentikan laju mobilnya dengan rem mendadak.
"Ahhhhhhhh," teriak Polisi berjaket hitam yang duduk di sebelah kanan.
"Selamat....," saut teman polisi yang mengendarai mobil.
Jonatan melaju kencang mobil boxnya.
"Yes...berhasil saya menyingkirkan polisi yang mengejar saya," kata Jonatan.
Jonatan terus melaju mobil boxnya sampai di kota berikutnya dengan selamat..
No comments:
Post a Comment