Seorang dukun yang bernama Pak Atok keluar dari rumah malam-malam menuju sebuah kuburan tua pada malam jum'at kliwon. Pak Atok membawa sebuah pacul ke kuburuan untuk membongkar sebuah kuburan. Dengan susah payah membokar kuburan di saat hujan turun lebat sekali. Pak Atok terus menggali sampai mendapatkan tengkorak kepala dari pemilik kuburuan tersebut. Usaha Pak Atok berhasil mendapatkan batok kepala manusia.
Segera pulanglah Pak Atok ke rumahnya yang gubuk. Pak Atok mulai ritualnya dengan menghancurkan batok kepala manusia di tumbuk pada lumpang sampai halus. Setelah itu batok kepala menjadi halus di taruh di sebuah altar persembahan sampai 7 hari. Pak Atok mulai mencari kayu jati di tengah hutan dengan perhitungan yang baik. Dengan susah payah Pak Atok mencari kayu jati di tengah hutan. Sampai ketika melihat makluk gaib yang buruk rupa di atas pohon jati.
Pak Atok tidak gentar menghadapi makluk gaib. Dengan merampal mantra dan melempar sebuah benda yang berbentuk serbuk putih dari kantong hitam di bawa Pak Atok. Dengan segera di lempar serbuk putih ke pohon jati. Makluk gaib langsung kesakitan akibat serangan dari Pak Atok dan akhirnya menghilang. Pak Atok mulai menebang pohon jati sampai tumbang. Setelah itu mengambil bagian pohon jadi di tengah batang. Pak Atok berhasil mendapatkan batang pohon jati yang terbaik.
Pulanglah Pak Atok ke rumahnya dengan membawa batang pohon jati. Sampai di rumah Pak Atok mulai membuat sebuah mainan kesukaannya dari pohon jati. Dengan susah payah Pak Atok membuat bahan kerajinan pada masa kecilnya yaitu gasing. Tapi niat Pak Atok adalah menciptakan gasing magis. Jadi gasing dibuat menjadi 2 bagian atas dan bawah. Setelah 7 hari bubuk batok kepala yang di taruh di altar persembahan di masukkan pada bagian bawah gasing yang sengaja ada celahnya dan setelah itu di tutup rapat pada atas gasing.
Kemudian Pak Atok mengelemnya dengan kuat dengan getah hutan yang di raciknya agar tidak lepas antara bawah gasing dengan atasnya. Setelah selesai Semuanya Pak Atok memandikan gasing dengan bunga 7 rupa yang di temukan di tengah hutan selama 7 hari. Ritual pembuatan gasing berhasil di selesaikan Pak Atok dengan baik dan di taruh di altar persembahan selama 7 hari pembuatan tali untuk memutar gasing. Mulai Pak Atok mulai membuat tali untuk memutar gasing. Pak Atok menyulam benang dari kapas dengan baik dan kuat. Setelah menjadi tali yang panjang dan bagus Pak Atok mulai merendam tali di air yang berisi kembang 7 rupa selama 7 hari.
Waktu pun tiba Pak Atok mulai mengambil tali yang sudah di rendam di air kembang 7 rupa. Setelah itu di jemur sampai kering. Pada malam yang gelap sekali Pak Atok mulai menggulung benang pada gasing. Lalu di lemparkan ke tanah gasing dengan sangat kuat. Gasing berputar dengan sangat cepat sekali. Pak Atok pun sebagai tuan dari pemilik gasing menyuruh gasing untuk terbang di udara. Gasing pun mengikuti perintah dari Pak Atok dengan baik.
Pak Atok senang sekali dengan gasing buatannya. Mulailah Pak Atok ikut kejuaraan gasing tradisional di daerah tempat tinggalnya. Pertandingan gasing cukup sengit di kejuaran gasing tradisional. Pak Atok berhasil mengalahkan juara bertahan yang bernama Pak Amit. Pak Atok senang sekali usaha keras berhasil memenangkan pertandingan gasing tradisional. Terkadang Pak Atok pun mendapatkan pekerjaan yang cukup menjanjikan bayarannya untuk menghancurkan keluarga kepala desa dalam pemilihan kepala desa selanjutnya. Gasing buatan Pak Atok menunjukkan wujut aslinya yang jahat yaitu membinasahkan kepala desa sampai mati.
Sampai masa pun berganti. Pak Atok menutup usianya tetapi menurut cerita anaknya bernama Lestari. Kematian Pak Atok tidak wajar sekali yaitu kepalanya hancur berantakan. Lestari melihat Bapaknya dengan punya ilmu hitam sangat sedih sekali. Untung saja ada orang yang baik hati yang memusnahkan ilmu Pak Atok sebelum di kuburkan. Waktu terus berjalan dengan semestinya. Lestari menikah dengan seorang pemuda yang baik hati dan melahirkan anak gadis yang cantik bernama Lili.
Lestari pun mewariskan harta peninggalan mainan Bapak Atok ke cucunya. Dengan senang sekali Lili memainkan gasing. Suatu ketika Lili melihat acara di kampungnya yaitu orkes dangdut. Semenjak itu Lili mulai mengasah diri untuk menjadi penyanyi dan Ibunya mendukung. Lili tumbuh dewasa dan merataulah ke kota setelah lulus SMA dan tidak lupa membawa gasing kesayangannya.
Entah kenapa perjalan hidup Lili mulus begitu saja untuk menjadi penyanyi yang terkenal. Tapi Lili selalu berpikir positif saja dengan pencapaiannya di usia muda menjadi penyanyi terkenal. Sampai suatu ketika Lili mengadakan tur konser dari album terbarunya yang di berinama "Bunga Lili Yang Cantik." Tapi ternyata Lili mulai mengalami kejenuhan dalam hidupnya. Suatu ketika saat manggung Lili kehilangan ke sadarannya dan jatuh. Tapi jiwa ke duanya terbangun dari tidurnya dan mengantikannya.
Lili bangkit dari kejatuhannya dan mulai menyanyi lagunya. Sampai semua orang terpukau dengan suara merdu dari Lili. Setelah selesai manggung Lili mulai melanjutkan tur konser berikutnya ke kota lain dengan menggunakan pesawat pribadi dan di temanin menejernya bernama Alex. Lili pun memutuskan untuk istirahat ke sebuah vila yang cukup megah dan menghentikan tur konser. Tapi Alex awalnya tidak mau menerima permintaan Lili karena sudah kontrak kerja.
Tapi Lili terus meyakinkan Alex agar mengatur segalanya untuk menghendel semua permasalahan dari kontrak kerja untuk tur konser. Lili pun di antar Alex vila yang indah dan aman. Alex pun mengatur semua yang ada di tempat kediaman Lili. Dengan perasaan yang tenang Lili mulai berdiam diri di rumah yang bak istana yang megah. Menjalankan hidupnya seperti orang yang normal. Tetap saja Lili tidak sadar dengan jiwa ke duanya bangkit dari tidurnya. Setiap malam Lili bermain gasing di ruang tengah sambil menabur kembang 7 rupa. Sampai para pembantu yang mengurus rumah menjadi ngeri dengan ulah Lili tiap malam. Hidup Lili terbagi menjadi dua. Kalau pagi sampai malam menjadi Lili sejati, tapi ketika waktu tidur tiba Lili menjadi jiwa yang ke dua yang selalu bermain gasing.
Sampai suatu ketika Lili mulai sadar dengan keanehan dirinya. Lili menemukan sebuah kata-kata mengancam pada secarik kertas dan dinding kamar mandi. Lili menjadi bingung sekali. Ketakutannya makin menjadi-jadi. Sampai-sampai menelpon Alex untuk di bawa ke piskiater. Tapi ternyata tetap hasilnya nihil. Lili pun terbukti normal. Lili terus melanjutkan waktunya untuk istirahat yang cukup lama.
Ketika suatu malam Lili terbangun dari tidurnya. Lili bergerak menuju ruang tengah dan tak sengaja Lili melihat bayangan yang mengikutinya. Lili pun ketakutan sekali. Lari masuk ke dalam kamar. Tapi ternyata gasing yang di berikan oleh Ibunya berputar dengan sendirinya dan roh keluar dari gansing tersebut.
Lili makin ketakutan dan mencari Hp untuk menelpon Alex. Gasing terus mengikuti Lili di sertai roh. Ketika Hp ketemu langsung Lili menelpon Alex segera dateng. Alex pun yang khawatir dengan Lili dengan cepat membawa mobil ke tempat kediaman Lili. Lili makin frustasi dengan ketakutannya pada roh yang menghantuinya. Kemudian mengambil sebuah pajangan di dinding yang terbuat dari besi dan di pukulkan pada gasing.
Tapi ternyata gasing yang di pukul Lili cuma bayangannya saja. Gasing melayang di udara sambil menunjukan roh yang sangat menyeramkan pada Lili. Seketika Lili langsung pingsan. Alex pun sampai di kediaman Lili. Terlihat oleh mata Alex dengan jelas sekali Lili pingsan di lantai. Alex langsung menggendong Lili dan di bawa ke rumah sakit.
Seminggu lebih Lili di rumah sakit dan tidak sadarkan diri. Lalu Ibu Lestari pun datang setelah di telpon oleh Alex untuk melihat keadaan anaknya. Berdasarkan cerita Alex mengenai Lili, Ibunya langsung mengerti keadaan anaknya yang sakit dan mencari sebuah kotak kayu yang berisi gasing di lemari baju Lili. Dengan segera Ibu Lestari membawa gasing ke belakang rumah dan di geletakan begitu saja. Lalu Ibu Lestari membawa kampak dan membelah gasing menjadi dua.
Gansing pun mengeluarkan serbuk putih. Setelah itu gansing yang terbelah menjadi dua di buang Ibu Lestari ke aliran sungai yang tidak jauh dari vila tempat kediaman Lili. Roh yang terjebak di gansing akhirnya terbebas. Lili pun terbangun dari tidur panjangnya. Ibu Lestari senang dengan keadaan anaknya yang mulai sehat dan Alex pun senang melihat kebahagian Ibu dan anak. Lili kembali melanjutkan tur konser musik dan temani oleh Ibunya yang tersayang.
No comments:
Post a Comment