Dono baru pulang dari kantor langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa. Lalu membuka tas kerjanya untuk memeriksa beberapa berkas kerjaan yang masih berantakan. Dengan cermat Dono menganalisa data keuangan dengan baik. Dateng Indro sambil membawa sepering gorengan dan 2 botol minuman segar yang di belinya di warung sebelah rumah. Lalu Indro duduk di depan Dono dan menaruh sepiring gorengan dan 2 botol minuman di meja.
"Sibuk amat Dono," kata Indro sambil asik makan gorengan.
"Ia....lagi membereskan pekerjaan kantor. Kalau gak di selesaikan takutnya jadi masalah. Maklum urusan keuangan rentan sekali," kata Dono.
"Oh...begitu. Kalau begitu sih...sambil di makan dan minuman yang saya sediakan. Untuk mengisi perut kosong kamu itu," kata Indro.
Tiba-tiba suara perut berbunyi "Krerukkkkkk.
Dono sedikit malu. Kemudian mengambil gorengan di meja dan botol minuman.
"Saya..makan ya," kata Dono.
"Iya.....," saut Indro.
Dengan asiknya Dono makan dan minum. Indro langsung ke ruang tengah untuk menyetel Tv. Acara kesukaan Indro tayang. Dengan santai Indro menyaksikan acara bertemakan cinta. Sinetron yang di tonton Indro membuatnya senang dirinya. Terkadang Indro tertawa sendiri, karena alur cerita yang serius berubah ke komedi. Tawa Indro makin nyaring. Sampai-sampai Dono terkejut sekali. Sampai tersedak gorengan.
Dengan usaha keras Dono berhasil mengeluarkan gorengan yang membuatnya tersedak. Dengan segera minum untuk melegakan tenggorokannya. Lalu Dono segera membereskan pekerjaannya. Kasino pun masuk ke dalam rumah dengan membawa sekresek buah apel dan roti tawar. Kasino duduk di samping Dono dan menaruh sekresek buah apel dan roti tawar di meja.
"Hati-hati dong naruhnya....berkas kerjaan saya jatuh semuanya," kat Dono.
"Maaf ....deh...gak sengaja.,"saut Kasino.
"Ya...saya...maafkan..kali ini, kalau terulang lagi tidak ada maaf bagi mu," kata Dono.
"Lagu...lama....masih di pake..," kata Kasino.
"Biarin.......yang penting..........maknanya berkesan di hati," kata Dono.
"Eh.....Dono..terlalu puitis....... seperti penyair saja," kata Kasino.
Kasino langsung ke dapur untuk minum air putih untuk menghilangkan rasa kehausannya. Dono terus saja jojong mengerjakan pekerjaannya sampai selesai. Kasino membawa piring dan pisau dan duduk di depan Dono.
"Kasino......mau..apakamu? mau bunuh diri karena urusan cinta ya?" kata Dono sambil makan gorengan.
"Ah..........Dono....pisau digunakan untuk ngocek buah dan piringnya untuk menepatin buah yang sudah di kocek. Becanda...aja.......," kata Kasino sambil menaruh piring dang pisau di meja.
"Saya...kira..in..mau di gunakan bunuh diri," kata Dono.
"Kamu..itu yang mau bunuh diri.......gara di tinggal Wulan..pergi dengan cowok lain," kata Kasino.
"Ia....itu sih saya akui. Tapi.....ketika Indro ngasih informasi eh........Wulan pergi sama sepupunya. Cemburu saya tidak beralasan. Malu sendiri. Ya..Wulannya marah lagi," kata Dono.
"Kebiasan pikir pendek sih urusan cinta. Gak pake logika. Kalau namanya jodoh gak usah di kejar. Nanti menclok sendiri," kata Kasino.
"Jaman sekarang...gak..mungkin....Kasino. Kebanyakan hubungan pacaran itu bukan untuk setia tapi untuk perselingkuhan. Alias...untuk pilih-pilih pasangan yang terbaik. Pada akhirnya malah membohongin diri sendiri," kata Dono.
"Itukan..orang-orang yang gak waras. Cinta hanya sebuah kata yang terpentingkan maknanya. Menjalin perasaan untuk menyatukan 2 karakter yang berbeda," kata Kasino.
"Itu saya tahu. Tapi tetaplah kenyataannya. Hidup bukan ngurusin cinta saja. Tapi memberikan nafkah demi orang yang kita cintai," kata Dono.
"Itulah yang bener Dono. Kamu sadar.......dengan makna cinta yang sebenarnya," kata Kasino.
"Dono..gitu..banyak pengalaman di sakitin wanita," katanya.
Dono langsung membereskan berkas kerjaannya di masukan ke dalam tas kerjanya. Dono berajak dari tempat duduknya dan membawa tas kerjaannya menuju kamar untuk berganti pakaian. Indro mematikan Tv karena acara kesukaannya habis. Bergerak Indro menuju Kasino yang lagi asik makan buah apel. Duduk Indro di sebelah Kasino dan mengambil buah apel di dalam kresek yang di taruh di meja. Indro dengan memakan buah apel.
"Enak..buah apel ini..Kasino," kata Indro.
"Jelas.....enak.......kan gratis," saut Kasino.
Selang berapa saat Dono keluar dari kamar dengan penampilan yang bersih sekali. Dono duduk di depan Kasino dan segera mengambil buah apel di dalam kresek. Dengan segera Dono memakan buah apel yang berwarna hijau mengkel.
"Emmmmmm....enak," kata Dono.
"Jelas...enak...kan gratis," saut Kasino.
"Ngomong-ngomong.......apel apa ini?" tanya Dono.
"Apel malang......,"kata Kasino.
"Oh..ya..Kasino...bukannya kamu lagi cekak bulan ini. Karena banyak pengeluaran bulan lalu untuk kontrakan dan keluarga di kampung. Kok bisa kamu beli apel malang," kata Indro.
"Kalau urusan pribadi sih bener saya lagi cekak. Tapi saya sudah dibilangin gratis....Apel itu dan roti tawarnya. Semua itu dari Wulan. Saya bertemunya di depan. Katanya untuk Mas Dono," kata Kasino.
"Wulan..........asikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk," teriak Dono yang gembira sambil melompat-lompat.
"Oh..begitu...dari orang yang tersayang.... Dono beruntung dapet Wulan yang baik hatinya. Walau...terkadang hubungan Wulan dan Dono kaya kucing anjing kalau bertemu," kata Indro.
"Dono...bener-bener..beruntung...mendapat Wulan. Yang setia dengan komitmen hatinya," saut Kasino.
"Saya...bener Cinta...sama Wulan..................bukan omong kosong. Tapi kenyataan," kata Dono.
"Ya.....udah...kegirangannya........ Langsung lamar aja di ajak nikah Wulannya," kata Indro.
"Itu...bener...Dono......," saut Kasino.
"Kalau urusan..itu..sih......pasti di tolak sama Wulan," kata Dono.
"Kenapa di tolak Dono?" tanya Kasino.
"Iya..niat..baik kok di tolak," saut Indro.
"Alasannya......Wulannya....mau menyelesaikan kuliahnya dulu," kata Dono.
"Saya..kiraan..urusan besar....tahunya...masalah kecil," saut Kasino.
"Ya....kalau..maunya cewek begitu...ikutin saja......... Mengalah demi orang yang di cintai lebih baik dari pada keras kepala demi satu hal yang merusak segalanya," kata Indro yang mulai menasehati Dono.
"Iya..saya....terima semua masukan kalian berdua....sahabat terbaik.....sepanjang masa......dunia dan akherat,"kata Dono.
"Amin....................," jawab Kasino dan Indro.
Dono, Kasino dan Indro terus asik makan buah apel malang dan roti tawar sampai perut mereka kenyang
No comments:
Post a Comment