Langit terlihat cerah sekali. Dono berada di tenggah penonton yang sedang asik konser musik di depan mall. Setelah membeli barang yang di butuhkan oleh Dono langsung pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Dono dengan santai menghabiskan waktu sorenya sampai ke rumah yang tidak jauh dari mall. Di tengah jalan Dono melihat sebuah tas tergeletak di pinggiran jalan. Dono penasaran dengan tas tersebut. Dengan menoleh berbagai arah untuk melihat orang sekitar.
"Aman," kata hati Dono.
Dengan berani mengambil tas yang tergeletak di pinggir jalan dan bawa pulang. Dono pun jalan dengan santai tanpa mempengaruhi warga sekitar. Sesampai Di rumah Dono langsung menaruh barang yang di belinya di kamarnya. Sedangkan tas yang di temukan di taru di ruang tamu. Lalu Dono mengambil minum di kulkas dan di bawa ke ruang tamu.
Dono mulai memeriksa tas yang di temukannya. Dibuka tas dengan menarik releting tas. Lalu Dono mengambil benda yang terdapat di dalam tas yang terbungkus dalam pelastik.
"Benda...apaan ini ya? seperti obat-obat. Atau jangan-jangan ini bahan terlarang," celoteh Dono.
Dono menaruh benda yang terbungkus di meja. Lalu mengambil barang di dalam tas kembali. Terlihat sebuah benda yang terbungkus oleh plastik berbentuk bubuk. Dono pun melihatnya menjadi bingung. Karena penasaran Dono membukanya untuk memastikan bubuk tersebut.
"Seperti tepung.....tapi beda. Jangan-jangan bubuk heroin," kata Dono.
Dono menaruh kembali benda yang terbungkus plastik taruh di meja. Mengambil lagi barang di dalam tas. Setumpuk kertas di ambil Dono.
"Uang......uang beneran.... bukan palsu. Jangan - jangan uang transaksi narkoba," kata Dono.
Dono yang berpikir cerdas mengembalikan semua barang ke dalam tas kecuali uang di simpan di dalam kamar. Dono mulai bersiasat. Dono langsung mencari sebuah plastik hitam yang besar di dapur. Setelah dapet Dono memasukkan tas ke dalam pelastik hitam. Lalu bergegaslah Dono membawa plastik hitam keluar dari rumah. Para warga sekitar melihat Dono. Sesuai dengan perhitungan Dono mengenai plastik hitam di sangka sampah. Dono membawa dengan penuh santai sampai tempat menemukan tas.
Tapi dari jauh Dono sudah melihat ada pergerakan orang yang kebingungan di area di temukan tas dengan perawakan yang cukup seram. Dono tetap tetang dan waspada. Lalu Dono terus berjalan melewati orang-orang yang bertampang seram. Tapi tiba-tiba terlihat ada orang yang mencurigai di sebuah mobil yang kaca gelap. Dono pun berhenti dan mencoba memperhitungkan keadaan mobil dengan plat mobilnya.
"Eeeee......polisi lagi nyamar. Bahaya buat saya kalau terjebak mainan antara polisi dan penjahat," kata hati Dono.
Lalu Dono dengan penuh ke tenangan berjalan sampai pada sebuah tumpukan sampah.
"Lebih baik saya buang di sini di tempat sampah. Dari pada di taruh di tempat saya menemukan tas ini," kata hati Dono.
Dono setelah membuang plastik hitam berisi tas. Langsung pergi dan duduk sebuah di pinggiran tortoar layaknya orang yang frustasi. Dengan santai Dono menunggu dan mengamati sekitar. Datenglah seorang pemulung ke tempat sampah dan membuka plastik.
"Tas..bagus..ini," kata pemulung.
Dono melihat kegiatan pemulung tersebut dan juga pergerakan orang-orang yang mencari tas tersebut. Pemulung yang penasaran membuka tas tersebut dengan perlahan.
"Benda apa....ini kaya obat," kata pemulung.
"Itu tasnya.....," kata pemuda jiket hitam.
"Iya..itu tasnya di temukan pemulung. Aduh di membuang barang itu di tempat sampah," saut temannya memakai kaos.
Dua pemuda tersebut dengan berlari merampas tas dan langsung memasukkan obat ke dalam tas. Pemuda berbaju kaos langsung memberi uang ke pemulung tanda membeli barang dan tidak membuat kericuhan di lingkungan sekitar. Apalagi banyak penduduk yang mondar-mandir di sekitar kawasan.
"Ternyata benar obat-obat terlarang," kata hati Dono sambil melihat kejadian semuanya.
Lalu pemulung pun pergi mendapat rezeki nomplok dari jual tas yang di temukannya. Dua pemuda bergegas pergi dengan tergesa-gesa. Mobil yang di perhitungkan Dono adalah mobil polisi. Keluarlah polisi yang memantau dari jauh dari mobil. Dengan berkoordinasi dengan teman-temannya langsung mengejar tersangka narkotika.
"Ternyata benar......polisi sudah mengincar dari awal. Untung saja saya waspada," kata hati Dono.
Dua pemuda di tangkap di pinggiran gang oleh polisi yang menyamar sebagai warga biasa. Dono yang tahu kejadian tersebut dan para warga yang lain terkejut dengan kejadian penangkapan narkotika. Di tambah wartawan langsung dateng meliput kejadian setelah mengambil data dari konser musik di mall. Dono berpura-pura ikutan dengan warga yang lain menyaksikan penangkapan gembong narkotika sampai masuk mobil polisi. Lalu dengan cepat juga Dono pergi meninggalkan semuanya dan berjalan menuju mall menyaksikan konser musik Rosa sampai selesai.
No comments:
Post a Comment