Sebuah ruangan yang cukup nyaman. Terdengar suara merdu di dalam ruangan. Boni sedang asik karokean dengan teman ceweknya bernama Lira. Hp pun berdering dan bergetar. Boni bertingkah aneh. Lalu segera mengangkat Hp dari dalam saku baju jasnya. Terlihat nama bos Black koling Boni. Bergerak Boni ke luar dari ruangan karoke menuju ke kamar kecil.
Boni segera menerima telpon dari bos Black di kamar kecil.
"Halo...bos ada kerjaan apa lagi?," tanya Boni.
"Biasa....Boni sedikit kericuhan. Tolong hancurkan kantor Kementrian Perhubungan. Karena ada data penggelapan di dalam kantor. Klain kita di buat seperti kebakaran," kata bos Black.
"Cuma..itu saja!," kata Boni.
"Yoi. Urusan pembayaran kita temuan di Bali. Sekalian kita refesing," kata bos Black.
"Ok ...Bos," ujar Boni.
Bos Black mematikan Hpnya tanda selesai pembicaran. Boni langsung memasukkan Hp ke dalam jasnya lagi. Lalu Boni keluar menuju ruang karokean langsung memeluk Lira.
"Maaf...menunggu....," kata Boni sambil menciup pipi Lira.
"Enggak...apa-apa? saya siap menunggu kok," kata Lira.
Waktu terus berjalan seperti biasanya. Boni dan Lira sudah bersenang-senang di karoke milik Inul Daratista. Boni dan Lira ke luar dari karokean. Dengan berjalan Boni membawa Lira ke parkiran. Sampai masuk ke dalam mobil Boni langsung membawa mobil menuju rumah Lira.
Dengan santainya Boni membawa mobil sampai tujuan. Sampailah di rumah Lira. Boni langsung mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Ini..uang..bayaran sesuai perjanjian," kata Boni.
Lira menyambutnya uang dari Boni dengan senang sekali.
"Terima kasih," kata Lira.
"Sama-sama. Kalau saya butuh kamu lagi saya telpon," kata Boni.
"Beres pokoknya. Saya selalu setembai untuk abang," kata Lira.
Lira pun keluar dari mobil. Sedangkan Boni langsung membawa mobil menuju pulang ke rumahnya. Malam begitu larut sekali. Lira mau masuk ke dalam rumah. Di depan rumah ada seorang cowok ke tiduran. Lira pun membangunkan cowok yang ketiduran. Sontak cowok tersebut bangun dari tidurnya.
Lira punduduk di depan cowok tersebut.
"Sudah lama nunggu mas Hiro?" tanya Lira.
"Lumayan..Lira," jawab Hiro.
"Kalau begitu pulang sana. Udah terlalu malam mas Hiro," kata Lira.
"Tapi....Lira bagaimana janji kencan kita?," kata Hiro memohon.
"Lain..kali aja," kata Lira.
"Tapi saya sudah bawa uang banyak. Agar pas kencan tidak malu-malu in kamu. Kalau kamu minta belanja ini dan itu," kata Hiro dengan lugunya.
"Lain..kali aja mas...Lira capek. Mau istirahat," kata Lira.
Lira pun bangun dari duduknya dan masuk ke dalam rumah. Pintu pun di tutup rapat-rapat oleh Lira. Hiro pun bangun dari tempat duduknya.
"Gagal..lagi..kencan sama Lira. Ini gara-gara......teman kencan mistirusnya itu sih," kata Hiro yang kesal.
Hiro langsung mengambil motor yang di parkir di pekarangan depan rumah Lira. Pergilah Hiro dengan cepat membawa motornya dan perasaan kesal sekali. Lira di dalam rumah langsung beres-beres diri dan setelah itu langsung tidur. Sedangkan Boni baru sampai di rumah dan langsung menyiapkan alat-alat kerjanya. Keesokan harinya Boni berangkat menuju kantor Kementrian Perhubungan dengan pakaian rapih layaknya PNS dengan menggunakan motor dinas berplat merah.
Boni pun menyamar dengan penuh percaya diri . Langsung masuk ke dalam kantor dengan tidak ketahuan petugas di depan kantor. Boni pun berbaur dengan para PNS sampai di tempat penyimpanan data-data. Lalu Boni mengeluarkan benda dari tasnya berbentuk korek api yang di taruh di beberapa tempat untuk memicu terjadi kebakaran. Sampai-sampai di taruh di dalam tempat sampah kantor yang berisi tumpukan kertas tidak berguna.
Siasat Boni berjalan dengan rapih sekali. Dengan cepat Boni keluar dari kantor Kementrian Perhubungan dan langsung membawa motornya di parkiran. Dengan perasaan senang Boni kembali pulang ke rumah. Sampai di rumah Boni sibuk menyelesaikan pekerjaannya sampai malam tiba. Lalu Boni langsung keluar dari rumah menggunakan motor butut dan bergerak menuju kantor Kementrian Perhubungan. Selang berapa saat Boni sampai di kantor Kementrian Perhubungan.
Lalu mengeluarkan alat pemicu ledakan dari tasnya. Di tekanlah pemicu ledakan oleh Boni. Sistem pemicu terkoneksi dengan baik. Terjadilan ledakan kecil memecah dinding plastik korek api gas. Sekejab api pun memakan bahan-bahan mudah terbakar. Boni pun melihat kepulan asap dari gedung Kementrian Perhubungan.
"Pekerjaan saya berhasil," kata Boni.
Boni pun pergi meninggalkan Kantor Kementrian Perhubungan yang terbakar menuju pulang ke rumahnya. Sampai di rumah Boni menyetel Tv. Dengan santai Boni menonton Tv. Tiba-tiba ada berita langsung dari tempat kejadian. Boni pun menyaksikan pemberitaan tentang kebakaran di kantor Kementrian Perhubungan.
"Rencana saya berhasil....tidak tercium oleh polisi," kata Boni.
Selang beberapa saat bos Black sms Boni dan isinya "Bagus....bagus..kerja kamu bersih." Boni pun senang sekali menerima sms pujian dari bos Black dan membalesnya "Terima kasih atas pujiannya bos." Setelah itu Boni membereskan pakaiannya dan di masukkan ke dalam tas dan bergegas pergi ke bandara untuk terbang ke Bali.
No comments:
Post a Comment