Siang yang cukup panas di sebuah rumah yang gubuk di pinggiran kota. Biru mulai menyusun ritualnya dengan baik. Tiap mantra-mantra di baca Biru dari sebuah buku hitam. Muncullah sesosok roh yang duduk di kursi yang awalnya kosong. Biru terus membaca mantra wujut roh sempurna di kursi kayu jati. Sang roh pun mulai membuka matanya. Melihat pengikutnya yang setia.
"Hentikan mantra pemanggilan itu....wahai hamba ku yang setia," kata Roh yang di puja Biru.
Biru sontak berhenti membaca mantra dari buku hitam.
"Ampuni saya yang telah menggangu Dewa kegelapan untuk hadir di tempat kediaman saya..," kata Biru sambil bersujut.
"Saya ampuni kamu. Sekarang apa permintaan kamu hambaku yang setia," kata Roh.
"Saya ...ingin mendapatkan gadis cantik yang menolak saya.....bernama Saskia," kata Biru.
"Bacakan mantra pemikat dengan menyebut nama seribu kali setiap malam," kata Roh.
"Baik saya akan jalankan," kata Biru.
Roh langsung menghilang setelah memberi petunjuk pada Biru. Tanpa berpikir panjang lagi Biru melaksanakan perintah petunjuk dari Dewa kegelapan. Mantra pemikat terus di baca oleh Biru setiap malam. Selang waktu satu minggu Saskia mulai berubah total pada dirinya seperti kerasukan. Saskia mendatengin Biru di rumahnya.
Pada saat itu Biru sedang berjualan di depan rumahnya. Karena Saskia dateng kerumahnya Biru di sambut dengan baik selayaknya tamu. Sangking terkejutnya Biru lagi bahwa Saskia menerima cinta Biru. Dengan perasaan terkejut Biru tetap menahan diri.
"Ternyata roh telah mengabulkan permintaanku...," kata hati Biru.
Biru mulai merajut hubungan cinta kasihnya dengan Saskia. Walau dengan latar belakang Biru orang miskin dan Saskia orang kaya yang terpandang. Orang tuanya tetap tidak menyetujui hubungan Saskia. Biru tetap sabar sekali dengan penentangan dari orang tua Saskia.
Biru pun meminta lagi pada roh yang di puja-pujanya. Biru pun mendapatkan petunjuk dengan baik. Biru merapalkan mantra penunduk di tambah nama orang yang ingin di tundukkan. Setiap malam Biru menjalankan ritualnya. Selang seminggu orang tua Saskia menerima Biru dengan baik. Dengan penuh perhitungan Biru pun menikah dengan Saskia anak orang kaya.
Biru terus berjuang dengan bekerja keras dengan meminjam modal dari orang tua Saskia untuk membiayai hidupnya. Biru pun berhasil menjadi pengusaha yang tangguh dan berhasil. Tetapi Biru tidak pernah melupakan ritualnya setiap malam untuk melancarkan semua urusannnya dengan membaca ritual ke suksesan. Roh pun memberi petunjuk Biru dengan baik.
Tapi Biru pun sadar sekali dengan kehancuran yang akan terjadi di saat Gerhana Bulan dan Matahari. Salah satu orang yang di cintainya akan menghilang. Biru menerima konsekwen dari perjanjian dari Dewa kegelapan. Saat itu terjadi gerhana bulan total. Anak kesayangan Biru meninggal dunia saat usianya masih umur 2 tahun. Biru bersedih sekali.
Biru sadar sekali dengan ke hilangan anaknya. Sampai-sampai Saskia hampir gila karena benturan antara kesadaran dan mantra pemikat. Biru.mulai meninggalkan semua ritualnya demi orang di cintainya. Biru membakar semua alat-alat ritual beserta buku hitam di sebuah tempat yang sepi.
Mantra yang memikat Saskia dan Orang tuanya terlepas. Biru melihatnya dengan baik dan menerima konsekwensi dari perbuatannya. Biru pun pergi dan menyerahkan semua harta yang di bangun bersama Saskia. Dengan penuh penyesalan Biru melangkah pasti meninggalkan semuanya.
Karena kehilangan anak yang di cintainya Biru terus meminta ampunan ke pada Sang Pencipta. Biru terus memasuki mesjid dan menjalankan tugasnya sebagai umat muslim yang baik. Selang waktu yang cukup lama. Biru bertemu dengan Saskia di mesjid tapi bersama seorang pemuda yang gagah mendampinginya. Biru yang sadar telah menjadi suami yang buruk buat Saskia langsung pergi dengan cepat dengan membawa barang jualannya.
Tapi Saskia melihat Biru dan memanggilnya "Kak..."
Sontak Biru berhenti sejenak dan membalikkan tubuhnya.
"Adik...Saskia sudah lama tidak bertemu..," kata Biru dengan lembut.
Saskia langsung memeluk Biru dengan erat.
"Jangan tinggalkan saya lagi...Kak..," permintaan Saskia dengan air mata berlinang.
Biru pun Bingung ulah Saskia. Tiba-tiba melihat roh anaknya bermain mengelilingi Biru dan Saskia. Biru pun menangis.
"Baiklah.....Dek saya tidak akan meninggalkan kamu lagi demi kamu dan anak kita di surga," kata Biru.
Saskia makin senang dan nambah memeluk erat Biru.
Lalu sesosok pemuda yang gagah menghampiri Biru dan Saskia.
"Udah cukup pelukkannya.....malu sama orang-orang yang melihatnya," kata Pemuda.
"Oh.iya," jawab Saskia dengan melepaskan pelukkan kasih sayangnya pada suaminya.
"Sebenarnya kamu...siapa...dekat banget dengan Saskia..?" tanya Biru.
"Oh.....iya.....Kak...Saskia perkenalkan Toha.... rekan bisnis. Usaha yang Kakak tinggalkan Saskia bangun dengan baik sesuai petunjuk yang ada di buku di ruang kerja Kakak.
Dengan bantuan Toha rekan kerja yang baik. Usaha kita sukses," penjelasan Saskia.
"Saya kiraan pengganti saya," kata hati Biru.
"Saya .....Toha....senang bekerja sama dengan anda," kata Toha sambil menjulurkan tangan kanannya tanda berkenalan.
Biru langsung menyambutnya dan bersalaman dengan Toha.
"Terima kasih telah membantu.....Saskia dengan baik selama saya tidak ada...," kata Biru.
"Kak...pulang ke rumah..ya.....kita buka lembaran baru," permintaan Saskia.
"Tapi...bagaimana dengan orang tua kamu Saskia?" tanya Biru.
"Ayah dan Ibu....sudah lama memaafkan Kakak. Jadi pulang ya...," kata Saskia.
"Baiklah..," jawab Biru.
Biru pulang bersama Saskia dan Toha ke rumah orang tua Saskia setelah sholat. Saskia terlihat bahagia bersama Biru. Toha hanya memperhatikan dengan baik kemersaan ke duanya. Biru yang sadar bahwa yang di berikan pada Saskia adalah cinta yang sesungguhnya bukan mantra pemikat sampai anaknya terlahir. Biru membangun rumah tangga dengan baik lagi bersama Saskia dan melupakan kesalahannya dalam melangkah menjalankan hidup.
No comments:
Post a Comment