Bul dan Cul sedang melatih diri di halaman depan. Sedangkan Bul berlatih toya ganda, sedangkan Cul berlatih pukulan yang kuat dari tongkat bisbol. Dengan suara yang keras Bul dan Cul mau menunjukkan kehebatanya kepada Lina yang sedang bersantai di ruang tengah sambil minum kopi susu.
“Yat.....yat.....ha.....hu,” suara Bul yang sok hebat.
“Kalau begitu kita latih tanding,” kata Cul menantang.
“Baik....siapa takut?,” kata Bul menjawab tantangan.
Keduanya mulai beraksi dengan ancang-ancang setiap gerakan dan sejata yang di tangan masing-masing. Suara keduanya yang besar lagaknya seperti petarung silat yang hebat. Bul mulai menyerang Cul dengan senjatanya. Cul menghindari serangan tersebut, lalu membalasnya. Pertarungan Bul dan Cul layaknya pertarungan anak kecil yang tidak sungguh-sungguh, hanya mainan.
“Ayolah...,” Cul.
“Ayo...apa?,” tanya Bul.
“Lebih serius lagi,” kata Cul.
“Seperti biasa saja,” kata Bul.
“Ya udah...,” kata Cul
Bul dan Cul mulai ulahnya pertarungan mainan tersebut agar di angap jagoan sama Lina. Tiba-tiba Bul terserang Cul dengan benaran bagian kepalanya.
“Dasar sial kok beneran,” kata Bul yang marah.
“Ya......gimana ya,” kata Cul ingin menjelaskan.
Bul langsung marah mengejar Cul dan ingin membalas pukulan tersebut. Kemudian melihat anak buahnya yang kekanak itu dan menghampirinya.
“Sebenarnya kalian lagi ngapain,” kata Akng.
“Gak bos Cuma unjuk gigi........agar cewek di dalam segen sama kita,” kata Bul.
“Itu bener bos,” sahut Cul.
“Kalau gitu saya ikutan... tapi Cuma lagak sok keren,” kata Akng.
“Beres itu mah,” jawab Bul dan Cul.
Mereka bertiga mulai berakting lagaknya seperti beneran. Akng menunjukkan kuasanya layaknya seorang bos yang bertindak tegas dengan anak buahnya. Dengan memegang tongkat bisbol menghukum Bul dan Cul. Dengan akting Bul dan Cul sambil berteriak keras kaya beneran hukuman dari bos Akng. Lina yang mendengarkan dari tadi mencari tahu dengan melihatnya dari pintu rumah. Karena di lihat Lina. Akng mulai menghukum beneran dengan anak buahnya dengan memukul dengan tongkat bisbol dan menendangnya. Kemudian Lina menghampiri mereka bertiga. Lalu Lina mengambil tongkat bisbol dari Akng dan menunjukkan cara memukul yang benar.
Lina memukul Cul dengan kecepatan di bagian bokong. Cul merasakan serangan tersebut tidak sakit. Lalu Lina menyerang bagian kepala dengan biasa aja. Pada akhirnya Bul merasakan sakit. Lina berlari ke sebuah kasur yang di jemur dan menabrakan dirinya. Lina menjelaskan untuk melatih otot punggung. Ketiganya terbengong. Tiba-tiba pintu gerbang terbuka muncul sesosok wanita melihat mereka semua. Tapi malah terjadi salah persepsi karena melihat ulah mereka berempat di tambah suara bentakan keras dari ketiga cowok yang berlaga hebat di hadapan Lina. Tamu wanita tersebut langsung pergi meninggalkan mereka semuanya karena ketakutan.
******
Di ruang tamu Akng membicarakan sesuatu dengan Lina beserta Cul dan Bul. Akng untuk mempekerjakan seorang untuk membantu Lina. Wanita yang di pekerjakan bernama Yuli. Akng menyuruh Cul dan Bul tetap mengawasi kerja Yuli dengan baik.
“Simpan tongkat bisbol ini,” kata Akng sambil melempar ke arah Cul.
“Baik,” jawab Cul sambil menangkapnya.
“Oh ya....kamu bisa masak?,” tanya Akng.
“Bisa sekali,” jawab Yuli dengan gerogi.
“Kalau begitu Bul ajak Yuli ke dapur untuk menyiapkan makan siang,” perintah Akng.
“Baik bos,” jawab Bul.
Bul mengajak Yuli ke dapur untuk memasak. Mereka berdua bekerja sama untuk menyiapkan masakan yang enak. Selang berapa saat masakan mateng semuanya. Bul dan Yuli menyajikan makan di meja makan yang tidak jauh dari dapur. Kemudian Akng datang seperti biasanya duduk di tempat duduknya. Ternyata baru mau duduk di salip Lina dengan santai. Akng yang terasa canggung lebih baik mengalah dan membiarkan duduk di kursi makan yang bagus. Sedangkan Bul dan Cul tetap tidak bisa bicara apapun di hadapan Lina. Sedangkan Yuli duduk di sebelah Lina. Mereka berlima makan siang bersama menikmati masakan Yuli dan Bul.
“Emmmm enak.....,” kata Lina.
“Ya....bener...enak,” sahut Akng.
“Ya... terima kasih...,” jawab Bul dan Yuli.
“Ok lah....seperti biasanya juga seperti ini rasanya,” sahut Cul.
“Ya udah ayo makan jangan banyak bicara.....,” ujar Akng.
Mereka semua menikmati makan yang di siapkan. Perut pun terisi penuh. Akng dan Lina meninggalkan meja makan kembali ke urusan masing-masing. Sedangkan Cul yang membereskan meja makan dan mencuci piring. Bul pun membantu Cul membereskan semuanya. Yuli langsung menemani Lina.
No comments:
Post a Comment