Anak laki-laki itu bersiap untuk minum di satu mata air, namun saudara perempuannya mendengar bagaimana suara desahan mata air berkata “Siapa pun yang minum dari saya akan menjadi harimau”.
Segera, gadis itu meminta kakaknya untuk tidak minum dari mata air, jangan sampai dia berubah menjadi harimau dan merobeknya berkeping-keping. Jadi mereka melanjutkan perjalanan, tetapi ketika mereka datang ke mata air kedua, gadis itu kembali mendengar mata air berkata, “Siapa pun yang minum dari saya akan menjadi serigala”.
Sekali lagi, dia berusaha keras untuk mencegah kakaknya minum dari mata itu. Dengan enggan sang kakak akhirnya menyetujui permintaan adiknya namun dengan syarat bahwa dia akan minum dari mata air berikutnya yang mereka temui.
Merekapun tiba di mata air ketiga, dan gadis itu tidak sengaja mendengar teriakan dari mata air, “Siapa pun yang minum dari saya akan menjadi rusa”. Tapi itu sudah terlambat, karena kakaknya mulai berubah menjadi rusa.
Ketika perasaan putus asa sudah mulai hilang, mereka memutuskan untuk tinggal di hutan selamanya. Gadis itu akan merawat kakaknya, dan mengikat rantai emasnya di leher kakaknya. Mereka pun tinggal di sebuah rumah kecil jauh di dalam hutan dan tinggal di sana dengan bahagia selama beberapa tahun, sampai mereka satu hari tergangu oleh pesta berburu Raja.
Di dlam hutan tersebut Raja bertemu dengan si gadis yang cantik. Setelah melihat gadis cantik itu, Sang Raja segera memintanya untuk menikah dengannya, dan si gadis menerimanya dengan syarat dia akan membawa kakaknya. Jadi dia menjadi ratu dan mereka semua hidup bahagia di istana raja. Waktu berlalu dan ratu melahirkan seorang putra.
Ibu tiri mereka si penyihir, khirnya mengetahui bahwa mereka masih hidup. Dia berencana akan membunuh ratu. Suatu malam, si penyihir memantrai roh ratu dan menggantikannya dengan anak perempuannya yang cacat, yang telah dia ubah mirip dengan sang ratu. Ketika roh ratu diam-diam mengunjungi tempat tidur bayinya selama tiga malam berturut-turut, raja bertemu dengannya dan rencana jahat ibu tiri sng ratu terungkap.
Sang ratu kembali hidup dan keluarga tirinya dihukum atas kejahatan mereka. Anak perempuan itu dibuang ke hutan, di mana ia diterkam oleh binatang buas, dan ibu tiri dibakar di tiang pancang. Tepat pada saat kematiannya, anak laki-laki itu menjadi manusia lagi, dan akhirnya keluarga itu bersatu kembali. Mereka semua hidup bahagia selamanya.
***
Alfian terus membaca bukunya sampai pesan moralnya "Harus saling sayang menyayangi dengan saudara kandung, karena merekalah yang akan membantu kita disaat kesusahan."
Alfian memahami apa yang ia baca dan buku di tutup.
"Cerita yang bagus asal dari Jerman," kata Alfian.
Alfian beranjak dari duduknya, ya masuk ke dalam rumah sambil membawa buku. Sampai di ruang tengah, ya buku di taruh di rak buku sama Alfian.
"Beres-beres diri ah!" kata Alfian.
Alfian ke kamarnya untuk beres-beres diri, setelah latihan silat lah.
No comments:
Post a Comment