CAMPUR ADUK

Tuesday, July 27, 2021

JACK SI PEMALAS

Windy duduk bersama adiknya Andi di ruang tengah. Windy mengambil buku di meja.

"Mbak akan membacakan cerita dari asalnya Inggris yang Jack Si Pemalas," kata Windy.

"Iya Mbak," kata Andy.

Windy membaca buku cerita pada adiknya Andy belum sekolahlah. Dengan seksama Andy mendengarkan cerita Windy.

Isi cerita yang ceritakan sama Windy ke Andy :

Ada seorang anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya. Anak laki-laki itu bernama Jack. Setiap hari, ibunya selalu bekerja untuk mencukupi kebutuhan mereka. Sementara Jack hanya duduk bermalas-malasan di rumahnya. Melihat hal itu, ibunya menjadi kesal. Jack sudah dewasa, jadi sudah waktunya ia mencari pekerjaan dan menghidupi dirinya sendiri.

“Carilah pekerjaan, jangan malas seperti itu,” ucap ibunya.

Hari itu ibunya memarahi Jack. Setelah itu Jack pun bangkit dari tempat duduknya, lalu langsung keluar rumah untuk mencari pekerjaan. Jack mendatangi rumah pak tani. Di sana ia membantu petani di ladang. Petani itu memberikan upah pada Jack. Sungguh senang hati Jack. Namun karena tak berhati-hati, uang pemberian petani itu jatuh di jalan. Terpaksa Jack pulang tanpa membawa apa pun. Sesampainya di rumah, Jack bercerita kepada ibunya bahwa uang miliknya hilang.

“Harusnya kau menaruh uang itu di saku bajumu,” seru ibunya.

“Lain kali aku akan melakukan itu, Bu,” jawab Jack.

Keesokan harinya, Jack kembali bermalas-malasan. Ibunya kembali menyuruh Jack untuk mencari pekerjaan. Jack lalu pergi keluar untuk mencari pekerjaan. Ia bertemu dengan penjual roti. Jack membantu si penjual roti untuk menjajakan roti-roti itu. Penjual roti memberikan kucing miliknya sebagai imbalan untuk Jack. Jack menggendong kucing itu. Namun, kucing itu terlihat galak. Saat Jack memeluknya, kucing itu malah mencakar tangan Jack. Jack buru-buru melepaskan kucing itu. Kemudian kucing itu lari entah ke mana. Akhirnya lagi-lagi Jack pulang tanpa membawa apa pun.

“Ibuku pasti akan memarahiku,”  gumam Jack, sedih.

Jack kembali berjalan ke rumahnya. Wajahnya terlihat kusut. Tentu saja, sebab seharusnya ia membawa seekor kucing untuk ibunya. Tetapi, ia tak bisa menjaga kucing itu sehingga kucing itu kabur. Setibanya di rumah, Jack menceritakan hal tersebut kepada ibunya. Ibunya hanya menggeleng-geleng. Ia merasa anaknya sungguh bodoh.

“Harusnya kau mengikat kucing itu dengan tali. Lalu, kau menuntunnya. Pasti kucing itu tidak akan kabur dan tidak akan mencakarmu,” ucap ibunya.

“Lain waktu aku akan melakukan hal itu, Bu,” jawab Jack. Kemudian ia pergi ke kamarnya. Ia berniat untuk pergi bekerja lagi besok, dan akan mendengarkan perkataan ibunya.

Keesokan harinya, ibunya tak memarahi Jack. Jack sudah siap pergi bekerja. Setelah sarapan, ia pun Iangsung berangkat. Hari ini Jack bekerja pada seorang penjual daging. Ia membantu penjual daging memotong hewan. Penjual daging sangat senang. Jack terlihat sangat rajin bekerja. Penjual daging lalu memberikan upah kepada Jack berupa sepotong daging sapi yang besar. Jack sangat senang. Ia teringat dengan perkataan ibunya saat Jack kehilangan kucingnya. Jack mengikat daging itu seperti seekor kucing. Ia lalu menariknya sampai ke rumahnya. Sesampainya di rumah, daging itu sudah hancur. Ibunya menjadi semakin sedih melihat itu.

“Harusnya kau membawa daging itu, bukan menariknya,” keluh ibunya.

“Lain kali akan aku lakukan itu, Bu.” ucap Jack.

Jack belum bisa membahagiakan ibunya dengan pekerjaannya. Ia selalu gagal mendapatkan sesuatu. Esok ia berharap tidak akan gagal lagi. Hari ini ibunya mengharuskan Jack memanggul apa pun yang dia dapatkan. Jack hanya mengangguk setuju. Ia akan melakukannya hari ini. Jack kembali pergi bekerja. Ia bekerja pada seorang peternak keledai. Ia harus memberi makan banyak keledai. Melihat Jack yang bekerja dengan rajin, si peternak memberikan Jack imbalan seekor keledai.

Jack teringat perkataan ibunya. Ia akan memanggul apa yang ia peroleh hari ini. Jack pun memanggul keledai itu. Keledai itu terus saja meringkik dan menendang-nendang pundak Jack. Namun, Jack tak peduli. Ia akan memberikan keledai itu kepada ibunya. Jalan yang harus dilewati Jack cukup jauh. Ia melewati rumah seorang gadis yang selalu bersedih. Gadis itu tak pernah mau tertawa dan berbicara. Hingga orangtuanya jadi sangat sedih. Selama ini tak ada yang mampu membuat gadis itu tertawa.

Gadis itu sedang duduk di kamarnya. Ia melihat ke arah jendela. Olala… ia melihat Jack yang sedang memanggul seekor keledai. Hal itu terlihat sangat konyol. Keledai itu terus saja menendang-nendang Jack. Namun, Jack sama sekali tak peduli. Tanpa sadar, gadis itu tertawa. Olala… melihat hal itu, orangtua si gadis sangat senang. Bahkan, gadis itu mau berbicara dan meminta agar Jack dipanggil ke rumahnya. Jack pun segera dipanggil ke rumah gadis itu. Orangtua gadis itu kemudian meminta Jack untuk menikahi gadis tersebut. Jack sangat terkejut. Tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa ia akan menikahi gadis yang kaya raya.

Jack lalu pulang ke rumahnya dengan memanggul seekor keledai. Ibunya juga tertawa melihat tingkah Jack. Jack menceritakan semuanya kepada ibunya. Alangkah senang hati sang ibu. Itu artinya Jack akan menjadi orang yang kaya raya. Jadi Jack tak perlu bekerja pada orang lain lagi. Akhirnya Jack pun menikah dengan gadis itu. Kini hidupnya tak miskin lagi. Jack selalu bisa membuat gadis itu tertawa dengan tingkahnya. Jack juga membawa ibunya ke rumah barunya. Akhirnya mereka pun hidup bahagia.

***

Windy pun menjelaskan dengan baik pesan moral dari cerita "Bekerja keraslah untuk kehidupan yang lebih baik. Jangan malas bersekolah biar kamu bisa menjadi anak yang pintar."

Andy senang mendengarkan cerita dari Windy. Karena cerita telah selesai, ya Windy menutup bukunya dan buku di taruh di meja. Windy mengajak adiknya Andy, ya keluar dari ruang tamu untuk main di halaman, ya main sepedah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK