"Tumben ruang tengah kosong. Dono dan Kasino tidak menonton Tv," kata Indro.
Indro ke ruang tamu, ya lihat Dono ada apa enggak? Ternyata Dono di ruang tamu ada, ya sedang asik baca buku. Indro kembali ke ruang tengah.
"Kasino paling masih urusan kerjaannya di kamarnya," kata Indro.
Indro duduk di ruang tengah dan segera mengambil remot di meja. Tv di hidupkan Indro pake remot dan memilih acara musik dangdut gitu. Indro menaruh remot di meja dan asik nonton acara Tv yang bagus gitu. Sekitar setengah jam berlalu. Dono masih asik baca bukunya. Indro masih asik nonton Tv. Kasino selesai mengerjakan kerjaanya, ya keluar dari kamarnya menuju ruang tengah untuk istirahat gitu. Kasino duduk bersama Indro, ya nonton Tv.
"Indro," kata Kasino.
"Apa...Kasino?" kata Indro.
"Nonton acara musik dangdut, ya acara Tv yang lama gitu?" tanya Kasino.
"Kepengen nonton musik dangdut yang acara Tv lama," kata Indro.
"Kepengen toh," kata Kasino.
Kasino dan Indro terus menonton dengan baik acara Tv, ya musik dangdut bagus gitu.
"Lesti.....masih belum pake hijab," kata Kasino.
"Lesti pada masa lampau sih. Penampilannya banyak yang belum berhijab. Lesti cantik penampilannya sih," kata Indro.
"Nama juga cewek. Pastinya cantiklah Lesti itu," kata Kasino.
"Kalau di pikir dengan baik. Lesti bisa di bilang Ratu dangdut apa Putri dangdut ya?!" kata Indro.
"Mau di bilang Ratu dangdut juga boleh. Putri dangdut juga boleh. Semaunya...Indro mengomentari tentang Lesti," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Kasino. Menyukai seseorang itu lebih baik awal apa akhir?!" tanya Indro.
"Ya awallah," kata Kasino.
"Jadi....aku menyukai Lesti dari awal dia menitik karirnya menjadi penyanyi, ya jadi pemenang dalam perlombaan menyanyi. Aku lebih baik dari pada.........pasangan Lesti sekarang, ya Risky Billar?!" kata Indro.
"Lebih baik Indro lah menyukai Lesti dari awalnya. Risky Billar kan....barulah sekarang gitu. Jadinya populer kisah kasihnya Lesti dengan Risky Billar," kata Kasino.
"Bisa di sebut. Bayang-bayang cinta untuk Lesti dari pengagum rahasianya....penggemar gitu?!" kata Indro.
"Bisa...Indro. Kan maunya Indro!" kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Kalau tahu Lesti tahu omongan kita...seneng kali ya Kasino?!" kata Indro.
"Cewek. Di sukai. Ya senenglah. Contohnya : temennya Indro, ya cewek yang di sukai. Indro memuji kecantikan dan kepintarannya. Indro tidak ingin mengambil hatinya. Ya berteman saja. Ya ceweknya senenglah...dengan jalinan perteman yang baik," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
Kasino dan Indro terus menyaksikan acara Tv yang bagus itu dengan baik.
"Fildan duet dengan Lesti...ternyata keduanya bagus ya...Kasino?!" kata Indro.
"Iya," kata Kasino.
"Apa bisa Fildan di sebut...Raja dangdut apa Pangeran dangdut?!" kata Indro berpikir panjang.
"Bisa aja di sebut begitu. The next generation.....penyanyi dangdut. Terserah Indro saja mengomentarinya. Omongan sama aja dengan ngomongin Lesti yang tadi....Ratu dangdut apa Putri dangdut?!" kata Kasino.
"Nama juga penonton baik. Terserah aku bicarakan!" kata Indro.
"Emmm," kata Kasino.
"Sudah tidak perlu di bahas lagi. Fokus nonton Tv aja!" kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv karena memang acara musik dangdut bagus gitu. Dono asih asik baca bukunya.
No comments:
Post a Comment