Rakitnya hanyut dari hulu,
Menurut air hilir selalu,
Segala yang memandang belas dan pilu,
Masing-masing berenang berebut dahulu.
Tersenyum bertitah Raden Mentari,
"Kakang sekalian! Pergilah diri!
Ambilkan rakit! Bawa kemari!
Jikalau dapat, aku ganjari!"
..................................................
Setengah ramai rebut-rebutan,
Nyatalah mayat tampak kelihatan,
Sekaliannya terkejut salah ingatan,
Rasanya takut bukan buatan.
Setengah berkata tiada bertentu,
"Mayat manusia, bukannya hantu!
Baunya seperti bau narwastu!
Raden bertitah, "Siapakah itu?"
Sekaliannya menyembah seraya katanya,
"Mayat manusia, tuanku! Rupanya,
terlalu sekali baik parasnya,
seperti tersenyum rupa bibirnya.
Raden pun segera datang melihati,
Serta dipandang, diamat-amati,
mayat isterinya nyatalah pasti,
Raden terkejut berdebar hati.
Karya: Hooykaas
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
JAB WE MET
Malam yang tenang di kediaman rumah Budi. Setelah nonton Tv acara kuis family 100, yaaa seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya se...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment