CAMPUR ADUK

Tuesday, January 8, 2019

MERAPI

Saat Merapi batuk beriak
Butiran merah mengoyak senja
Puluhan desa cemberut luluh
nestapa

Ribuan hektar sawah merana
Cemberut bintang langit berduka
Melihat insan gundah gulana

Merah lahar mengalir deras
Jutaan kubik debu bersandar
Mencabik bukit runtuh merata

Oh, Merapi
Kapan kau berhenti.
Biarkan insan membangun negeri
Bercanda ria senyum di hati

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

REQUIEM FOR A DREAM

"Bintang berkelap kelip di langit yang gelap," kata Budi. Memang Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi d...

CAMPUR ADUK