Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Kasino selesai baca bukunya di ruang tamu, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya selesai membuat bakwan goreng di dapur....segera membawa sepiring bakwan goreng ke ruang tengah.
Bakwan goreng di taruh di meja dan Indro berkata "Don, Kasino....bakwan goreng yang enak buat Indro telah tersaji."
"Camilan....sambil nonton Tv, asik," kata Dono.
"Benar omongan Dono. Camilan sambil nonton Tv," kata Kasino.
Dono menikmati Bakwan goreng, ya Kasino juga termasuk Indro. Ketiganya menikmati nonton Tv sambil makan bakwan goreng.
"Acara LIDA, tetap tidak ada penonton....ya di studio Tv?!" kata Indro.
"Kan...masa pandemi covid-19, jadinya tidak ada penonton di studio Tv," kata Kasino.
"Sama....aja dengan KDI, tidak ada penonton di studio Tv," kata Dono.
"Dua acara kompetisi nyanyi lagu dangdut, tetap tidak ada penonton di studio Tv," kata Indro.
"Entah sampai kapan....dunia ini masih di sibukin ngurusin masalah kesehatan ini dan itu?" kata Kasino.
"Kalau itu program kerja pemerintahan ini dan itu menanggulangi kesehatan, ya positif lama lah," kata Dono.
"Iya....juga..ya....positif lama. Sampai pilkada serentak pun tetap saja....masalah kesehatan ini dan itu. Iklan di Tv tentang covid-19 belum di cabut juga," kata Indro.
"Kalau membicarakan masalah covid-19 sampai vaksin untuk mengatasi tuh penyakit, ya tidak ada habis-habisnya......sampai bosen banget. Pada akhirnya orang-orang berkata seperti ini 'Benar juga menjaga Kesehatan demi kebaikan diri sendiri, keluarga dan juga orang lain demi ingin hidup lebih lama menikmati hidup di dunia ini. Walau kenyataan hidup itu singkat, ya sesuai umur masing-masing'," kata Kasino.
"Bener omongan Kasino. Tidak ada habisnya di bicarakan," kata Dono.
"Iya...benar Kasino, tidak ada habisnya di bicarakan tuh penyakit. Kalau begitu. Seperti biasa aja ya. Permainan. Anak-anak LIDA. Siapa yang Dono dan Kasino jagokan...untuk jadi juara?" kata Indro.
"Permainan. Ok. Aku akan memilih, Jannah...aja," kata Dono.
"Seperti biasa Dono, ya konsisten dalam keputusan dan juga pernah jadi tokoh utama dalam tulisan Blog....tetap pilih Jannah. Gimana dengan mu...Kasino?" kata Indro.
"Siapa....ya? Oooo...ini saja. Selfi," kata Kasino.
"Selfi, kan sudah jadi juara. Ya belum jadi juara, ya masih proses gitu!" kata Indro.
"Ok.....jadi aku milih. Cowok apa cewek ya?" kata Kasino berpikir.
"Ya...ampun banyak pertimbangan Kasino ini. Kan seperti biasanya cewek dalam permainan ini!" kata Indro yang tegas.
"Baiklah akan aku pilih. Padahal cowok lebih baik lah. Cuma Permainan saja. Aku pilih....Diyah," kata Kasino.
"Kalau begitu....pilihan ku. Ada tiga pilih yang mana aku bingung. Dini, Meli ataukah Wulan," kata Indro berpikir panjang.
"Indro, banyak pilihannya. Bingung sendiri. Pilih salah satu!" kata Dono.
"Iya, aku pilih dengan baik. Meli...aja," kata Indro.
"Banyak berpikir panjang....ujung-ujungnya Meli juga di pilih," kata Kasino.
"Oooo iya kalau kita pilih dalam pemain kita....jadi masalah tidak dalam proses LIDA, karena termasuk pilihan penonton yang nonton LIDA?" kata Dono.
"Biasanya...tidak. Kan cuma sekedar permainan seperti biasanya," kata Indro yang tegas.
"Berarti aman toh. Tidak pengaruh apa-apa toh?!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Kalau begitu, kita fokus nonton Tv!" kata Dono.
"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro....fokus nonton Tv acara LIDA yang hiburan.
CAMPUR ADUK
Sunday, September 6, 2020
MANIS GITU RASA CINTA
Indro masih asik nonton Tv di ruang tengah. Dono menyelesaikan baca komik beranjak dari duduk bersama Kasino, ya di halaman belakang ke ruang tengah. Kasino, ya sibuk main game di Hp-nya di halaman belakang. Dono duduk di sebelah Indro. Dono, ya melihat Indro yang aneh ketika melihat tontonan di Tv.
"Indro....apa yang membuat senang banget, ya sampai terpancarkan di wajah gitu," tanya Dono.
"Itu tontonannya bagus," kata Indro.
"Oooo. Artis Kenta dan Haruka toh. Kenapa?" tanya Dono lagi.
"Ya lucu aja sih....kisahnya Kenta dan Haruka," kata Indro.
"Kan....Kenta di tolak sama Haruka," kata Dono.
"Iya. Tapi itu tidak masalah. Tingkah ke duanya...itu kaya iya kaya tidak. Kisah cinta yang menarik," kata Indro.
"Jadi....cinta itu rasanya menggelitik banget," kata Dono.
"Emang iya, cinta itu rasanya menggelitik banget. Di jalanan rasa menggelitik, ya tidak di jalanan seperti aku ini....cuma nonton kisah cinta Kenta dan Haruka jadinya menggelitik banget," kata Indro menegaskan.
"Ini namanya menyebar nilai kebaikan dari cinta itu," kata Dono.
"Bener sekali," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro, ya fokus lagi menonton tontonan acara yang bagus...masih gaya anak muda banget sih. Dono, ya membuka Youtobe di Hp-nya dan mencari tontonan yang bagus. Dono menemukan sesuatu yang menarik, ya di tonton sih.
"Artis Rara....ada hubungan dengan Ady Sky. Menarik juga. Jadi berlanjut kisah cinta. Bagaimana dengan Jerayut dan juga Gunawan yang katanya teman tapi bisa juga di bilang teman tapi mersa?. Gadis yang cantik di sukai banyak kumbang yang menyukainya," kata Dono.
Dono, ya menonton sampai selesai itu tontonan. Dono, ya dapet ide untuk bahan tulisnya, jadi menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya dan segera ke kamar untuk mengetik di leptopnya. Indro, ya tetap santai nonton acara Tv yang bagus sih di chanel SCTV. Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya dan segera ke dalam rumah tepatnya di ruang tengah dan duduk bersama Indro.
"Acara Tv-nya bagus Indro?!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Gaya....anak muda, ya temanya permainan dan juga kisah cinta ini dan itu," kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Risky Billar...masih terus toh permainan kisah cintanya dengan Lesti Kejora," kata Kasino.
"Iya. Kisah cinta Risky Billar dan Lesti Kejora....menggelitik rasanya," kata Indro.
"Memang iya sih aku...akui. Kisah cinta Risky Billar dan Lesti Kejora menggelitik rasanya. Aku tontonin di Youtobe, ya memang membuat keadaan seperti menggelitik gitu. Lucu, tapi bahagia. Memang di buat gitu kan Indro?" kata Kasino.
"Ya...Iyalah. Lucu aja sih. Tetap saja bahagia. Yang menjalankan dan yang menonton....ya asik-asik aja tentang kisah cinta tersebut. Gaya anak muda zaman sekarang. Manis gitu rasa cinta," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
"Ya sudah Indro terus nonton Tv yang acaranya bagus itu. Aku masih ada kerjaan!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
Indro, ya nonton Tv dengan asik di ruang tengah karena acaranya bagus sih. Kasino, ya ke kamarnya dan segera mengerjakan kerjaannya membuat pembukuan. Dono, ya sibuk mengetik di leptopnya.
"Indro....apa yang membuat senang banget, ya sampai terpancarkan di wajah gitu," tanya Dono.
"Itu tontonannya bagus," kata Indro.
"Oooo. Artis Kenta dan Haruka toh. Kenapa?" tanya Dono lagi.
"Ya lucu aja sih....kisahnya Kenta dan Haruka," kata Indro.
"Kan....Kenta di tolak sama Haruka," kata Dono.
"Iya. Tapi itu tidak masalah. Tingkah ke duanya...itu kaya iya kaya tidak. Kisah cinta yang menarik," kata Indro.
"Jadi....cinta itu rasanya menggelitik banget," kata Dono.
"Emang iya, cinta itu rasanya menggelitik banget. Di jalanan rasa menggelitik, ya tidak di jalanan seperti aku ini....cuma nonton kisah cinta Kenta dan Haruka jadinya menggelitik banget," kata Indro menegaskan.
"Ini namanya menyebar nilai kebaikan dari cinta itu," kata Dono.
"Bener sekali," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro, ya fokus lagi menonton tontonan acara yang bagus...masih gaya anak muda banget sih. Dono, ya membuka Youtobe di Hp-nya dan mencari tontonan yang bagus. Dono menemukan sesuatu yang menarik, ya di tonton sih.
"Artis Rara....ada hubungan dengan Ady Sky. Menarik juga. Jadi berlanjut kisah cinta. Bagaimana dengan Jerayut dan juga Gunawan yang katanya teman tapi bisa juga di bilang teman tapi mersa?. Gadis yang cantik di sukai banyak kumbang yang menyukainya," kata Dono.
Dono, ya menonton sampai selesai itu tontonan. Dono, ya dapet ide untuk bahan tulisnya, jadi menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya dan segera ke kamar untuk mengetik di leptopnya. Indro, ya tetap santai nonton acara Tv yang bagus sih di chanel SCTV. Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya dan segera ke dalam rumah tepatnya di ruang tengah dan duduk bersama Indro.
"Acara Tv-nya bagus Indro?!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Gaya....anak muda, ya temanya permainan dan juga kisah cinta ini dan itu," kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Risky Billar...masih terus toh permainan kisah cintanya dengan Lesti Kejora," kata Kasino.
"Iya. Kisah cinta Risky Billar dan Lesti Kejora....menggelitik rasanya," kata Indro.
"Memang iya sih aku...akui. Kisah cinta Risky Billar dan Lesti Kejora menggelitik rasanya. Aku tontonin di Youtobe, ya memang membuat keadaan seperti menggelitik gitu. Lucu, tapi bahagia. Memang di buat gitu kan Indro?" kata Kasino.
"Ya...Iyalah. Lucu aja sih. Tetap saja bahagia. Yang menjalankan dan yang menonton....ya asik-asik aja tentang kisah cinta tersebut. Gaya anak muda zaman sekarang. Manis gitu rasa cinta," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
"Ya sudah Indro terus nonton Tv yang acaranya bagus itu. Aku masih ada kerjaan!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
Indro, ya nonton Tv dengan asik di ruang tengah karena acaranya bagus sih. Kasino, ya ke kamarnya dan segera mengerjakan kerjaannya membuat pembukuan. Dono, ya sibuk mengetik di leptopnya.
Saturday, September 5, 2020
SANTAI DI RUMAH AJA
Dono sedang bersantai di halaman belakang, sambil minum teh dan juga nonton Youtobe di Hp. Kasino, ya sedang asik merawat tanaman di pot. Indro sedang memasak di dapur. Selang berapa saat sih, ya masakan Indro dan di bawa ke tempat Dono dan Kasino di halaman belakang.
Indro menaruh seiring pisang goreng di meja.
"Don, Kasino....pisang goreng!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
"Iya," saut Kasino.
Dono, ya menghentikan nonton Youtobe di Hp dan Hp di taruh di meja. Kasino, ya masih asik merawat tanaman di potnya.
"Emmmm....enak pisang goreng ini. Ngomong-ngomong...kenapa pisang goreng panjang ya?" kata Dono.
"Aku pake pisang tanduk," kata Indro.
"Pisang tanduk. Kayanya....ada di Tv?!" kata Dono.
"Memang aku....ikutan yang ada di Tv. Pisang goreng tanduk," kata Indro.
"Pak Tiru, segala hal di tiru. Tapi tidak masalah lah kalau yang di tiru hal yang baik. Pisang goreng tanduk, enak juga," kata Dono.
"Jelas enaklah, buatan Indro," kata Indro yang bangga pada dirinya.
"Iya deh aku...akui, Indro pinter masak," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Oiya...Don lagi nonton apa di Youtobe?" tanya Indro.
"Biasalah hari libur begini, hari minggu....ya nonton Kamen Rider yang terbaru," kata Dono.
"Jadi film Kamen Rider yang baru udah tayang toh?!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Kamen Rider Saber," kata Indro.
"Iya, Kamen Rider Saber," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Nonton ah, pinjem Hp kamu Don....untuk nonton Kamen Rider Saber," kata Indro.
"Nie...Hp-nya," kata Dono sambil menyerahkan Hp ke Indro.
Indro, ya segera nonton film Kamen Rider Saber di Youtobe pake Hp-nya Dono. Ya Dono asik makan pisang goreng sambil minum teh lah dan juga mulailah baca komik. Kasino, ya selesai urusannya merawat tanaman di potnya, ya segera mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir dari kran. Baru deh duduk bersama Dono dan Indro.
Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum.
"Enak...teh ini," kata Kasino.
Kasino pun segera mengambil pisang goreng di piring dan memakannya.
"Enak....pisang goreng ini," kata Kasino.
Kasino pun membuka jaringan internet di Hp-nya, ya baca artikel lah.
"Oooooo berita hari ini ada berita tentang bonsai di tanaman kelor. Bagus juga berita ini. Menarik untuk di baca," kata Kasino.
Kasino ya terus membaca artikel ini dan itu dan selanjutnya, ya main game di Hp-nya. Dono masih buku komik. Indro masih asik nonton Kamen Rider Saber.
"Wiiiii bagus banget film Kamen Rider Saber-nya. Penggabungan visual effeck dengan aksi laga bertarung.....jadi luar biasa bagus banget," celoteh Indro.
Indro, ya terus menonton film Kamen Rider Saber di Youtobe di Hp-nya Dono. Sampai film selesai, ya Hp di kembalikan ke Dono dan berkata "Terima Kasih Don."
"Iya," kata Dono sambil mengambil Hp dari tangan Indro.
"Oooo...iya. Hari minggu begini kita tidak jalan-jalan, kemana gitu?!" kata Indro.
"Ah...capek," saut Kasino sambil main game di Hp-nya.
"Aku...lagi males jalan-jalan, ingin bersantai di rumah saja!" saut Dono, ya lagi asik baca buku komik.
"Oooo begitu. Ya sudahlah. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.
Indro pun beranjak dari situ ke ruang tengah, ya segera nonton Tv. Indro pun memilih chenel Tv yang acaranya menarik gitu, ya jadinya asik nonton Tv.
Indro menaruh seiring pisang goreng di meja.
"Don, Kasino....pisang goreng!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
"Iya," saut Kasino.
Dono, ya menghentikan nonton Youtobe di Hp dan Hp di taruh di meja. Kasino, ya masih asik merawat tanaman di potnya.
"Emmmm....enak pisang goreng ini. Ngomong-ngomong...kenapa pisang goreng panjang ya?" kata Dono.
"Aku pake pisang tanduk," kata Indro.
"Pisang tanduk. Kayanya....ada di Tv?!" kata Dono.
"Memang aku....ikutan yang ada di Tv. Pisang goreng tanduk," kata Indro.
"Pak Tiru, segala hal di tiru. Tapi tidak masalah lah kalau yang di tiru hal yang baik. Pisang goreng tanduk, enak juga," kata Dono.
"Jelas enaklah, buatan Indro," kata Indro yang bangga pada dirinya.
"Iya deh aku...akui, Indro pinter masak," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Oiya...Don lagi nonton apa di Youtobe?" tanya Indro.
"Biasalah hari libur begini, hari minggu....ya nonton Kamen Rider yang terbaru," kata Dono.
"Jadi film Kamen Rider yang baru udah tayang toh?!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Kamen Rider Saber," kata Indro.
"Iya, Kamen Rider Saber," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Nonton ah, pinjem Hp kamu Don....untuk nonton Kamen Rider Saber," kata Indro.
"Nie...Hp-nya," kata Dono sambil menyerahkan Hp ke Indro.
Indro, ya segera nonton film Kamen Rider Saber di Youtobe pake Hp-nya Dono. Ya Dono asik makan pisang goreng sambil minum teh lah dan juga mulailah baca komik. Kasino, ya selesai urusannya merawat tanaman di potnya, ya segera mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir dari kran. Baru deh duduk bersama Dono dan Indro.
Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum.
"Enak...teh ini," kata Kasino.
Kasino pun segera mengambil pisang goreng di piring dan memakannya.
"Enak....pisang goreng ini," kata Kasino.
Kasino pun membuka jaringan internet di Hp-nya, ya baca artikel lah.
"Oooooo berita hari ini ada berita tentang bonsai di tanaman kelor. Bagus juga berita ini. Menarik untuk di baca," kata Kasino.
Kasino ya terus membaca artikel ini dan itu dan selanjutnya, ya main game di Hp-nya. Dono masih buku komik. Indro masih asik nonton Kamen Rider Saber.
"Wiiiii bagus banget film Kamen Rider Saber-nya. Penggabungan visual effeck dengan aksi laga bertarung.....jadi luar biasa bagus banget," celoteh Indro.
Indro, ya terus menonton film Kamen Rider Saber di Youtobe di Hp-nya Dono. Sampai film selesai, ya Hp di kembalikan ke Dono dan berkata "Terima Kasih Don."
"Iya," kata Dono sambil mengambil Hp dari tangan Indro.
"Oooo...iya. Hari minggu begini kita tidak jalan-jalan, kemana gitu?!" kata Indro.
"Ah...capek," saut Kasino sambil main game di Hp-nya.
"Aku...lagi males jalan-jalan, ingin bersantai di rumah saja!" saut Dono, ya lagi asik baca buku komik.
"Oooo begitu. Ya sudahlah. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.
Indro pun beranjak dari situ ke ruang tengah, ya segera nonton Tv. Indro pun memilih chenel Tv yang acaranya menarik gitu, ya jadinya asik nonton Tv.
KOMENTAR
Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah bersama Indro. Sedangkan Kasino, ya lagi sibuk urusan kerjaan.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono.
"Apa pendapat mu dengan sinetron yang kita tonton ini?" tanya Indro.
"Maksudnya...Putri Untuk Pangeran?!" kata Dono.
"Iya...Iya lah. Emangnya aku nanya sinetron lain, padahal yang kita tonton kan sinetron Putri Untuk Pangeran," kata Indro yang tegas.
"Sebenarnya ini pendapat, apa komentarin ya? Ah sama aja...jadinya. Bagus sih. Cuma saja!!!" kata Dono yang berpikir panjang.
"Cuma apa?" kata Indro, ya memotong omongan Dono.
"Alur ceritanya....ya ada kesamaan gitu dengan beberapa sinetron. Tapi itu tidak ada masalah sih, ya di tutupi dengan tokoh cewek dan cowok...yang ganteng dan cantik," kata Dono.
"Jadi penting toh...tokohnya, ya cantik dan ganteng gitu?!" kata Indro.
"Ya penting lah, jadi sorotan daya tarik gitu. Tapi jika ingin di bikin comedy....ya biasalah di tambah tokoh...cewek atau cowok yang ancur gitu. Bisa alami atau buatan gitu. Namanya dunia panggung hiburan," kata Dono.
"Iya, juga ya. Tetap aja kan....bagus pendapat Dono?!" kata Indro.
"Iya....bagus lah. Memang di buat sebagus mungkin...agar penonton senang dengan tontonan yang ia tonton di Tv," kata Dono yang tegas.
"Gimana dengan sinetron laganya Don?" kata Indro.
"Maksudnya?!" kata Dono.
"Maksudku adalah sinetron Kembalinya Raden Kian Santang?!" kata Indro.
"Pendapat ku tentang sinetron Kembalinya Raden Kian Santang adalah, ya bagus lah," kata Dono.
"Cuma gitu saja?!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Bagus, ya paling penting. Aksi laga lebih repot membuatnya dari pada cerita cinta, ya mudah ini dan itu," kata Indro.
"Itu tahu," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Sudah Don, jangan di bahas lagi!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono dan Indro, ya fokus lagi nonton Tv, ya sinetron Putri Untuk Pangeran. Kasino selesai dengan urusannya dan segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam untuk masuk rumah "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.
Kasino, ya segera masuk rumah dan duduk bersama Dono dan Indro di ruang tengah dan juga menaruh plastik yang berisi tiga nasi goreng, ya di bungkus dengan rapih.
"Don, Indro...nasi goreng!" kata Kasino.
"Makan, asik," kata Indro yang seneng banget.
"Nasi goreng, kesukaan aku," kata Dono.
Dono, Kasino dan Indro..... ya menikmati makan nasi goreng sambil nonton Tv.
"Putri Untuk Pangeran...sinetron yang di tonton sekarang?!" kata Kasino sambil makan nasi goreng.
"Iya," saut Indro.
"Bagus...sih alur ceritanya, ya sesuai dengan gaya anak muda gitu," kata Kasino.
"Gimana menurut mu Don?!" kata Indro.
"Ya...benar lah. Walau di buat hiperbola yang begini dan begitu....agar jadi menarik aja," kata Dono.
"Kalau begitu aku sama aja dengan Dono," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.
"Ya sudah jangan di bahas lagi. Nikmati makan nasi gorengnya!" kata Kasino.
"Ya," saut Dono dan Indro, ya bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro terus menikmati makan nasi goreng, ya sambil nonton Tv yang acara sinetron Putri Untuk Pangeran.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono.
"Apa pendapat mu dengan sinetron yang kita tonton ini?" tanya Indro.
"Maksudnya...Putri Untuk Pangeran?!" kata Dono.
"Iya...Iya lah. Emangnya aku nanya sinetron lain, padahal yang kita tonton kan sinetron Putri Untuk Pangeran," kata Indro yang tegas.
"Sebenarnya ini pendapat, apa komentarin ya? Ah sama aja...jadinya. Bagus sih. Cuma saja!!!" kata Dono yang berpikir panjang.
"Cuma apa?" kata Indro, ya memotong omongan Dono.
"Alur ceritanya....ya ada kesamaan gitu dengan beberapa sinetron. Tapi itu tidak ada masalah sih, ya di tutupi dengan tokoh cewek dan cowok...yang ganteng dan cantik," kata Dono.
"Jadi penting toh...tokohnya, ya cantik dan ganteng gitu?!" kata Indro.
"Ya penting lah, jadi sorotan daya tarik gitu. Tapi jika ingin di bikin comedy....ya biasalah di tambah tokoh...cewek atau cowok yang ancur gitu. Bisa alami atau buatan gitu. Namanya dunia panggung hiburan," kata Dono.
"Iya, juga ya. Tetap aja kan....bagus pendapat Dono?!" kata Indro.
"Iya....bagus lah. Memang di buat sebagus mungkin...agar penonton senang dengan tontonan yang ia tonton di Tv," kata Dono yang tegas.
"Gimana dengan sinetron laganya Don?" kata Indro.
"Maksudnya?!" kata Dono.
"Maksudku adalah sinetron Kembalinya Raden Kian Santang?!" kata Indro.
"Pendapat ku tentang sinetron Kembalinya Raden Kian Santang adalah, ya bagus lah," kata Dono.
"Cuma gitu saja?!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Bagus, ya paling penting. Aksi laga lebih repot membuatnya dari pada cerita cinta, ya mudah ini dan itu," kata Indro.
"Itu tahu," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Sudah Don, jangan di bahas lagi!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono dan Indro, ya fokus lagi nonton Tv, ya sinetron Putri Untuk Pangeran. Kasino selesai dengan urusannya dan segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam untuk masuk rumah "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.
Kasino, ya segera masuk rumah dan duduk bersama Dono dan Indro di ruang tengah dan juga menaruh plastik yang berisi tiga nasi goreng, ya di bungkus dengan rapih.
"Don, Indro...nasi goreng!" kata Kasino.
"Makan, asik," kata Indro yang seneng banget.
"Nasi goreng, kesukaan aku," kata Dono.
Dono, Kasino dan Indro..... ya menikmati makan nasi goreng sambil nonton Tv.
"Putri Untuk Pangeran...sinetron yang di tonton sekarang?!" kata Kasino sambil makan nasi goreng.
"Iya," saut Indro.
"Bagus...sih alur ceritanya, ya sesuai dengan gaya anak muda gitu," kata Kasino.
"Gimana menurut mu Don?!" kata Indro.
"Ya...benar lah. Walau di buat hiperbola yang begini dan begitu....agar jadi menarik aja," kata Dono.
"Kalau begitu aku sama aja dengan Dono," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.
"Ya sudah jangan di bahas lagi. Nikmati makan nasi gorengnya!" kata Kasino.
"Ya," saut Dono dan Indro, ya bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro terus menikmati makan nasi goreng, ya sambil nonton Tv yang acara sinetron Putri Untuk Pangeran.
Friday, September 4, 2020
TAHU BULAT
Setelah membeli tahu bulat, ya Indro segera pulang ke rumah. Sampai rumah, ya Indro mengucap salam "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Kasino.
Indro pun duduk di ruang tamu sambil menaruh plastik berisi tahu bulat dan berkata "Kasino tahu bulatnya."
Kasino, ya mengambil tahu bulat di plastik dan segera memakannya.
"Emmmm....enak Indro tahu bulatnya. Beli di mana?" kata Kasino.
"Dengerin aja....suara yang nyaring yang mempromosikan jualannya. Tahu bulat," kata Indro
"Oooo beli di pedagang tahu bulat keliling pake mobil," kata Kasino.
Indro terus makan tahu bulat yang enak. Ya Kasino, masih asik nonton Youtobe di Hp-nya sambil makan tahu bulat.
"Kasino, film Dragon Ball Heroes....yang terbaru.....?" tanya Indro.
"Iya," saut Kasino.
"Dragon Ball Heroes, semua karakter baik jagoan maupun penjahat muncul semuanya.....ya beradu kekuatan. Seru...ceritanya.Ya nggak Kasino?!" kata Kasino.
"Iya," saut Kasino.
Kasino pun selesai juga nonton Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.
"Kasino, film Kamen Rider Black di tayangkan di Tv lagi ya di chanel RTV?" kata Indro.
"Iya," saut Kasino sambil makan tahu bulat.
"Makan tahu bulat, aku haus," kata Indro.
Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.
"Segernya," kata Indro.
Kasino pun minum teh juga.
"Film Kamen Rider Black di tayangkan lagi, jadi nostalgia masa kecil dulu nonton Tv di rumah teman sana sini cuma ingin nonton film Kamen Rider Black. Maklum tidak punya parabola sih. Cuma ada TVRI aja," cerita Indro tentang kenangan Masa kecil.
"Masa kecil itu kenangan tidak terlupakan. Dimana bukan kamu Indro...yang nonton Tv di rumah teman sana sini, tapi aku juga menonton Tv di rumah Pak RT, ya hanya sekedar nonton Tv saja gitu. Nama juga anak-anak," cerita Kasino tentang masa kecil.
"Dulu sekarang beda banget. Aku berusaha sekeras mungkin...akhirnya waktu menjawab segalanya. Bisa nonton Tv...di rumah. Ya santai di rumah saja. Hiburan jauh lebih gampang sekarang ini," kata Indro.
"Bener omongan mu Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
Kasino dan Indro, ya menikmati tahu bulat lagi.
"Hidup seperti tahu bulat ini," kata Indro.
"Kok perumpaannya tahu bulat ini?!" kata Kasino.
"Bulat tahu ini, ya seperti lingkaran. Jadi dunia ini berputar pada porosnya. Dulu aku tidak punya apa-apa, ya sekarang aku punya lah," penjelasan Indro.
"Rodanya kehidupan toh....maksudnya?!" kata Kasino.
"Yo,...i," saut Indro.
Dono, ya selesai mengetik di kamarnya dan segera keluar dari kamar dan duduk di ruang tamu bersama Kasino dan Indro.
"Ada tahu bulat," kata Dono.
Dono mengambil tahu bulat di plastik dan segera di makannya.
"Emmm....enak tahu bulat ini," kata Dono.
Dono menikmati tahu bulat yang enak.
"Kasino, Indro...lagi ngobrol apa?" tanya Dono.
"Biasalah Don....tahu bulat di umpamakan rodanya kehidupan," kata Indro.
"Ya...Don, rodanya kehidupan," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Roda kehidupan toh. Awalnya kita di bawah, ya suatu saat di atas. Nanti kembali lagi ke bawah lagi, ya giliran gitu," kata Dono yang tegas.
"Ya...seperti itu maksudnya Don!" kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Ya...bener semuanya, tidak ada yang salah. Nama juga roda kehidupan," kata Kasino
Dono pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.
"Seger," kata Dono.
"Aku mau main game ah di Hp ku," kata Indro.
"Aku baca buku," kata Kasino.
"Jadi melakukan kebiasaan masing-masing, ya?!" kata Dono.
"Iya," saut Indro dan Kasino, ya bersamaan.
"Kalau begitu aku nonton Tv ah," kata Dono.
Dono pindah duduk ke ruang tengah dan segera nonton Tv.
"Tahu bulat. Di buat ide cerita menarik," celoteh Dono.
Dono pun asik nonton Tv yang acaranya bagus gitu.
"Kasino, film Dragon Ball Heroes....yang terbaru.....?" tanya Indro.
"Iya," saut Kasino.
"Dragon Ball Heroes, semua karakter baik jagoan maupun penjahat muncul semuanya.....ya beradu kekuatan. Seru...ceritanya.Ya nggak Kasino?!" kata Kasino.
"Iya," saut Kasino.
Kasino pun selesai juga nonton Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.
"Kasino, film Kamen Rider Black di tayangkan di Tv lagi ya di chanel RTV?" kata Indro.
"Iya," saut Kasino sambil makan tahu bulat.
"Makan tahu bulat, aku haus," kata Indro.
Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.
"Segernya," kata Indro.
Kasino pun minum teh juga.
"Film Kamen Rider Black di tayangkan lagi, jadi nostalgia masa kecil dulu nonton Tv di rumah teman sana sini cuma ingin nonton film Kamen Rider Black. Maklum tidak punya parabola sih. Cuma ada TVRI aja," cerita Indro tentang kenangan Masa kecil.
"Masa kecil itu kenangan tidak terlupakan. Dimana bukan kamu Indro...yang nonton Tv di rumah teman sana sini, tapi aku juga menonton Tv di rumah Pak RT, ya hanya sekedar nonton Tv saja gitu. Nama juga anak-anak," cerita Kasino tentang masa kecil.
"Dulu sekarang beda banget. Aku berusaha sekeras mungkin...akhirnya waktu menjawab segalanya. Bisa nonton Tv...di rumah. Ya santai di rumah saja. Hiburan jauh lebih gampang sekarang ini," kata Indro.
"Bener omongan mu Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
Kasino dan Indro, ya menikmati tahu bulat lagi.
"Hidup seperti tahu bulat ini," kata Indro.
"Kok perumpaannya tahu bulat ini?!" kata Kasino.
"Bulat tahu ini, ya seperti lingkaran. Jadi dunia ini berputar pada porosnya. Dulu aku tidak punya apa-apa, ya sekarang aku punya lah," penjelasan Indro.
"Rodanya kehidupan toh....maksudnya?!" kata Kasino.
"Yo,...i," saut Indro.
Dono, ya selesai mengetik di kamarnya dan segera keluar dari kamar dan duduk di ruang tamu bersama Kasino dan Indro.
"Ada tahu bulat," kata Dono.
Dono mengambil tahu bulat di plastik dan segera di makannya.
"Emmm....enak tahu bulat ini," kata Dono.
Dono menikmati tahu bulat yang enak.
"Kasino, Indro...lagi ngobrol apa?" tanya Dono.
"Biasalah Don....tahu bulat di umpamakan rodanya kehidupan," kata Indro.
"Ya...Don, rodanya kehidupan," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Roda kehidupan toh. Awalnya kita di bawah, ya suatu saat di atas. Nanti kembali lagi ke bawah lagi, ya giliran gitu," kata Dono yang tegas.
"Ya...seperti itu maksudnya Don!" kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Ya...bener semuanya, tidak ada yang salah. Nama juga roda kehidupan," kata Kasino
Dono pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.
"Seger," kata Dono.
"Aku mau main game ah di Hp ku," kata Indro.
"Aku baca buku," kata Kasino.
"Jadi melakukan kebiasaan masing-masing, ya?!" kata Dono.
"Iya," saut Indro dan Kasino, ya bersamaan.
"Kalau begitu aku nonton Tv ah," kata Dono.
Dono pindah duduk ke ruang tengah dan segera nonton Tv.
"Tahu bulat. Di buat ide cerita menarik," celoteh Dono.
Dono pun asik nonton Tv yang acaranya bagus gitu.
Thursday, September 3, 2020
CINTA ITU RASANYA MENGGELITIK
Dono sedang asik mengetik di leptopnya di ruang tamu. Indro lagi asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah. Saat iklan di Tv, ya pindah duduk Indro ke ruang tamu.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menghentikan mengetiknya di leptopnya.
"Aku baca blog mu, ya terlalu sering berkaitan dengan ajaran Islam. Ya, kenapa enggak menulis ceritanya di kaitkan agama lain aja?" tanya Indro.
"Pertanyaan yang bagus. Konsep di buat kan kehidupan sehari-harinya penulis....jadi otomatis agama yang di jalankan Islam. Ya sama aja di bilang berdakwa juga sih. Sedangkan agama lain? Ya sebenarnya sih sudah pernah sih tulis. Contohnya cerita cinta, tokohnya di sesuaikan namanya dan ketika ending cerita....ya menikahnya dengan tata cara agama lain, bisa saja Kristen...ya di gereja," penjelasan Dono.
"Iya juga ya. Cuma penyesuaian saja dengan pokok masalah yang diangkat cerita," kata Indro.
"Itu tahu," kata Dono.
"Apa pendapat mu dengan acara Tv, ya kaitannya dengan cerita cinta ini dan itu?" tanya Indro.
"Pendapat aku ya? Menarik saja," kata Dono.
"Menarik saja. Tidak ada penjelasan?" kata Indro.
"Semuanya rencana manusia yang di konsep dengan rapih setiap acara di Tv, jadi menarik lah untuk di tonton oleh pemirsa di rumah," kata Dono.
"Iya juga ya. Manusia merencanakan sesuatu, Tuhan yang menentukan segalanya," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Betul sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Ya, sudahlah Don...lanjutin mengetiknya lagi! Aku mau nonton Tv lagi," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono, ya mengetik lagi di leptopnya. Indro pun pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Apa pendapatmu hubungan Lesti dan Risky Billar?" tanya Indro.
"Hubungan Lesti dan Risky Billar. Sebagai teman kerja dan juga ada kisah cinta dalam hubungan perteman, cenderung lebih di katakan sih pacaran. Ya menarik aja untuk di tonton. Menggelitik rasa bagi setiap orang yang melihat tingkah keduanya," penjelasan Kasino.
"Rasa menggelitik toh. Berarti sama dong dengan Risky Febian dengan Anya Gelardine?" kata Indro.
"Sama aja sih. Cuma konsep ceritanya yang di kemas Risky Febian dengan Anya Gelardine, kan Cuwek," penjelasan Kasino.
"Iya juga sih. Kalau di baca di artikel, nonton Youtobe dan nonton di Tv. Ya konsep di jalanan Risky Febian dan Anya Gelardine, ya Cuwek. Cinta membuat rasa yang menggelitik," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
"Semua yang kita baca dan tonton...itu sekedar hiburan saja," kata Kasino.
"Iya. Ooooo iya...Kasino apa pendapatmu dengan acara kita tonton ini?" tanya Indro.
"Maksudnya Lesti Blak-Blakkan?" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Ya....bagus aja. Menarik untuk di tonton. Cinta itu rasanya menggelitik," kata Kasino.
"Iya juga....ya. Cinta itu rasanya menggelitik," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
"Ada pertanyaan selanjutnya?!" kata Kasino.
"Tidak ada," kata Indro yang tegas.
"Tidak ada lagi, ya sudah kita fokus nonton Tv!" kata Kasino.
"Iya," saut Indro.
Indro dan Kasino, ya kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menghentikan mengetiknya di leptopnya.
"Aku baca blog mu, ya terlalu sering berkaitan dengan ajaran Islam. Ya, kenapa enggak menulis ceritanya di kaitkan agama lain aja?" tanya Indro.
"Pertanyaan yang bagus. Konsep di buat kan kehidupan sehari-harinya penulis....jadi otomatis agama yang di jalankan Islam. Ya sama aja di bilang berdakwa juga sih. Sedangkan agama lain? Ya sebenarnya sih sudah pernah sih tulis. Contohnya cerita cinta, tokohnya di sesuaikan namanya dan ketika ending cerita....ya menikahnya dengan tata cara agama lain, bisa saja Kristen...ya di gereja," penjelasan Dono.
"Iya juga ya. Cuma penyesuaian saja dengan pokok masalah yang diangkat cerita," kata Indro.
"Itu tahu," kata Dono.
"Apa pendapat mu dengan acara Tv, ya kaitannya dengan cerita cinta ini dan itu?" tanya Indro.
"Pendapat aku ya? Menarik saja," kata Dono.
"Menarik saja. Tidak ada penjelasan?" kata Indro.
"Semuanya rencana manusia yang di konsep dengan rapih setiap acara di Tv, jadi menarik lah untuk di tonton oleh pemirsa di rumah," kata Dono.
"Iya juga ya. Manusia merencanakan sesuatu, Tuhan yang menentukan segalanya," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Betul sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Ya, sudahlah Don...lanjutin mengetiknya lagi! Aku mau nonton Tv lagi," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono, ya mengetik lagi di leptopnya. Indro pun pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Apa pendapatmu hubungan Lesti dan Risky Billar?" tanya Indro.
"Hubungan Lesti dan Risky Billar. Sebagai teman kerja dan juga ada kisah cinta dalam hubungan perteman, cenderung lebih di katakan sih pacaran. Ya menarik aja untuk di tonton. Menggelitik rasa bagi setiap orang yang melihat tingkah keduanya," penjelasan Kasino.
"Rasa menggelitik toh. Berarti sama dong dengan Risky Febian dengan Anya Gelardine?" kata Indro.
"Sama aja sih. Cuma konsep ceritanya yang di kemas Risky Febian dengan Anya Gelardine, kan Cuwek," penjelasan Kasino.
"Iya juga sih. Kalau di baca di artikel, nonton Youtobe dan nonton di Tv. Ya konsep di jalanan Risky Febian dan Anya Gelardine, ya Cuwek. Cinta membuat rasa yang menggelitik," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
"Semua yang kita baca dan tonton...itu sekedar hiburan saja," kata Kasino.
"Iya. Ooooo iya...Kasino apa pendapatmu dengan acara kita tonton ini?" tanya Indro.
"Maksudnya Lesti Blak-Blakkan?" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Ya....bagus aja. Menarik untuk di tonton. Cinta itu rasanya menggelitik," kata Kasino.
"Iya juga....ya. Cinta itu rasanya menggelitik," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
"Ada pertanyaan selanjutnya?!" kata Kasino.
"Tidak ada," kata Indro yang tegas.
"Tidak ada lagi, ya sudah kita fokus nonton Tv!" kata Kasino.
"Iya," saut Indro.
Indro dan Kasino, ya kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget.
AJARI AKU MENCINTAI DIRINYA
Bejo menyukai Wati saat pertama kali bertemu dengan Wati ketika pulang kuliah, ya berpapasan di jalan. Pikiran Bejo terbuai dengan pesona kecantikanku Wati terus menerus. Bejo menemui Tejo yang sedang santai memancing di kali, ya Bejo mancing juga.
"Bejo tumben ikutan mancing di sini?" tanya Tejo.
"Aku lagi kacau....Tejo. Pikiran ku ini selalu mikirin Wati," kata Bejo.
"Waduh....teman ku kena penyakit cinta," kata Tejo.
"Bisa di bilang begitu sih. Kena penyakit cinta. Ada solusi untuk mengobati penyakit cinta ku?" kata Bejo.
"Solusi...ya?!. Oooo...iya. Ngomong-ngomong sudah menyatakan cinta sama orang
yang kau sukai....Bejo?" kata Tejo.
"Belum," kata Bejo.
"Berarti Bejo, kamu belum bertindak. Cobain dulu menyatakan cinta!" kata Tejo.
"Kalau di tolak gimana?" kata Bejo.
"Ya...resikonya cuma itu. Di tolak pasti sakit hati," kata Tejo.
"Ya sudahlah aku cobain," kata Bejo.
"Emmm," saut Tejo.
Bejo meninggalkan tempat tersebut. Tejo pun terus memancing sampai dapet ikanlah, baru pulang ke rumah.
Bejo menjalankan misinya menyatakan cinta ke Wati. Hari pertama menyatakan cinta, ya Bejo bertemu dengan Wati di jalan dengan berakhir di tolak. Hari ke dua, Bejo menyatakan cinta di kampus tempat Wati kuliah dengan berakhir gagal. Bejo sudah pusing dengan kegagalannya di tolak Wati. Tetap saja saran Tejo di teruskan kalau cinta sama cewek, ya Bejo menjalankan lagi misinya menyatakan cinta di rumahnya. Pada akhirnya Bejo tetap gagal juga, di tolak sama Wati.
"Kenapa kau begitu kejam menolak aku Wati. Padahal aku benar-benar mencintai mu Wati sepenuh hati?!" kata Bejo yang meratap dengan keadaan dirinya.
Tejo ya seperti biasa sebagai teman baik menyarankan ke Bejo untuk berguru dengan Pak Abah yang terkenal dengan sebutkan guru cinta. Bejo menerima saran Tejo, ya segera ke rumah Pak Abah untuk berguru.
Bejo pun bertemu dengan Pak Abah. Bejo menceritakan maksud dan tujuannya untuk meminta Pak Abah menjadi guru bagi Bejo untuk menyelesaikan masalahnya?! Pak Abah tidak mau mengajarkan Bejo. Tapi Bejo langsung bersujud pada Pak Abah dan berkata "Tolong bantu aku Pak Abah. Ajari aku untuk mendapatkan cinta ku."
"Bejo tumben ikutan mancing di sini?" tanya Tejo.
"Aku lagi kacau....Tejo. Pikiran ku ini selalu mikirin Wati," kata Bejo.
"Waduh....teman ku kena penyakit cinta," kata Tejo.
"Bisa di bilang begitu sih. Kena penyakit cinta. Ada solusi untuk mengobati penyakit cinta ku?" kata Bejo.
"Solusi...ya?!. Oooo...iya. Ngomong-ngomong sudah menyatakan cinta sama orang
yang kau sukai....Bejo?" kata Tejo.
"Belum," kata Bejo.
"Berarti Bejo, kamu belum bertindak. Cobain dulu menyatakan cinta!" kata Tejo.
"Kalau di tolak gimana?" kata Bejo.
"Ya...resikonya cuma itu. Di tolak pasti sakit hati," kata Tejo.
"Ya sudahlah aku cobain," kata Bejo.
"Emmm," saut Tejo.
Bejo meninggalkan tempat tersebut. Tejo pun terus memancing sampai dapet ikanlah, baru pulang ke rumah.
Bejo menjalankan misinya menyatakan cinta ke Wati. Hari pertama menyatakan cinta, ya Bejo bertemu dengan Wati di jalan dengan berakhir di tolak. Hari ke dua, Bejo menyatakan cinta di kampus tempat Wati kuliah dengan berakhir gagal. Bejo sudah pusing dengan kegagalannya di tolak Wati. Tetap saja saran Tejo di teruskan kalau cinta sama cewek, ya Bejo menjalankan lagi misinya menyatakan cinta di rumahnya. Pada akhirnya Bejo tetap gagal juga, di tolak sama Wati.
"Kenapa kau begitu kejam menolak aku Wati. Padahal aku benar-benar mencintai mu Wati sepenuh hati?!" kata Bejo yang meratap dengan keadaan dirinya.
Tejo ya seperti biasa sebagai teman baik menyarankan ke Bejo untuk berguru dengan Pak Abah yang terkenal dengan sebutkan guru cinta. Bejo menerima saran Tejo, ya segera ke rumah Pak Abah untuk berguru.
Bejo pun bertemu dengan Pak Abah. Bejo menceritakan maksud dan tujuannya untuk meminta Pak Abah menjadi guru bagi Bejo untuk menyelesaikan masalahnya?! Pak Abah tidak mau mengajarkan Bejo. Tapi Bejo langsung bersujud pada Pak Abah dan berkata "Tolong bantu aku Pak Abah. Ajari aku untuk mendapatkan cinta ku."
"Dasar anak muda yang keras kepala. Demi cinta....mau berkorban apa saja?!" kata Pak Abah.
"Tolong aku Pak Abah. Ajari aku untuk mencintai dirinya, orang aku sukai dengan jalan penuh dengan kebaikan," kata Bejo.
Pak Abah pusing dengan ulahnya Bejo.
"Baiklah, aku terima kamu jadi muridku," kata Pak Abah.
"Baiklah, aku terima kamu jadi muridku," kata Pak Abah.
Bejo pun bangun dari keadaan dirinya tadi bersujud. Pak Abah membimbing dengan penuh kedisiplinan, ya Bejo pun belajar dengan tekun banget sampai bisa menguasai ilmu yang di berikan.
***
Tiga bulan berlalu. Bejo telah berhasil menguasai ilmu yang di berikan Pak Abah.
"Waktunya pembuktian," kata Bejo yang optimis.
Bejo pun menemui Wati di rumahnya untuk menyatakan cinta. Wati menerima cintanya Bejo. Ya Bejo pun senang sekali cintanya di terima Wati. Setelah urusan selesai.
Bejo pun menemui Tejo, ya seperti biasa memancing di kali.
"Tejo aku berhasil. Cinta ku di terima Wati," kata Bejo yang senang.
"Selamat...ya berhasil di terima sama Wati," kata Tejo.
Bejo dapet ikan di pancingannya dan ikan di taruh di ember. Bejo pun, ya mancing lagi.
"Ngomong-ngomong Bejo....ilmu apa yang di ajarkan Pak Abah sama kamu?" tanya Tejo.
"Belajar mengaji dan juga sholat yang benar," kata Bejo.
"Berarti....Wati menerima cinta kamu karena kamu sudah menjadi pemimpin yang baik, ya Bejo," kata Tejo.
"Omongan mu Tejo benar sekali. Semenjak aku menguasai ilmu yang di berikan Pak Abah, aku selalu tenang pembawaannya. Kalau dulu sih kacau balau. Pantes aku di tolak Wati," kata Bejo.
"Yang terpentingkan sekarang Bejo, kamu di terima Wati. Syukurinlah...buah dari usaha kamu yang keras. Pejuang cinta sejati," kata Tejo.
"Alhamdulillah," saut Bejo.
Bejo dan Tejo mengakhiri obrolan keduanya di pinggir kali sambil memancing, ya pulang dengan membawa hasil pancingan.
"Waktunya pembuktian," kata Bejo yang optimis.
Bejo pun menemui Wati di rumahnya untuk menyatakan cinta. Wati menerima cintanya Bejo. Ya Bejo pun senang sekali cintanya di terima Wati. Setelah urusan selesai.
Bejo pun menemui Tejo, ya seperti biasa memancing di kali.
"Tejo aku berhasil. Cinta ku di terima Wati," kata Bejo yang senang.
"Selamat...ya berhasil di terima sama Wati," kata Tejo.
Bejo dapet ikan di pancingannya dan ikan di taruh di ember. Bejo pun, ya mancing lagi.
"Ngomong-ngomong Bejo....ilmu apa yang di ajarkan Pak Abah sama kamu?" tanya Tejo.
"Belajar mengaji dan juga sholat yang benar," kata Bejo.
"Berarti....Wati menerima cinta kamu karena kamu sudah menjadi pemimpin yang baik, ya Bejo," kata Tejo.
"Omongan mu Tejo benar sekali. Semenjak aku menguasai ilmu yang di berikan Pak Abah, aku selalu tenang pembawaannya. Kalau dulu sih kacau balau. Pantes aku di tolak Wati," kata Bejo.
"Yang terpentingkan sekarang Bejo, kamu di terima Wati. Syukurinlah...buah dari usaha kamu yang keras. Pejuang cinta sejati," kata Tejo.
"Alhamdulillah," saut Bejo.
Bejo dan Tejo mengakhiri obrolan keduanya di pinggir kali sambil memancing, ya pulang dengan membawa hasil pancingan.
Wednesday, September 2, 2020
UNIK
Indro di halaman belakang sedang asik baca buku komik sambil minum teh yang enak banget. Kasino, ya selesai urusan kerjaannya jadi segera pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya Kasino segera ke halaman belakang sambil mengucap salam Indro "Assalamualaikum."
Indro pun menjawab "Waalaikumsalam."
Kasino pun duduk dan melihat tekok terbuat dari bambu dan juga cangkir dari bambu dan pairing terbuat dari kayu.
"Indro, tekok dan cangkir yang biasa kemana?" tanya Kasino.
Indro berhenti membaca buku komiknya dan berkata "Ada di lemari makan."
"Ada di lemari makan. Perabotan makan dan minum terbuat dari bambu dan kayu, Unik sih. Beli apa minta?" kata Kasino.
"Belilah sama teman yang menjual kerajinan yang unik dari bambu dan kayu," kata Indro.
"Oooooo begitu," kata Kasino.
Kasino pun menuangkan tekok yang berisi teh ke cangkir dan segera meminum teh.
"Enak...teh ini," kata Kasino.
Indro, ya minum teh juga.
"Ngomong-ngomong....Dono kemana Indro?" tanya Kasino.
"Biasalah ada urusan kerjaan. Kalau kerjaan sudah selesai, ya paling Dono main ke tempat Rara. Sekedar ngobrol ini dan itu saja. Namanya juga hubungan cinta kasih yang di restui orang tua," kata Indro.
"Iya juga ya. Kalau hubungan di restui orang tua, ya jalannya mulus aja," kata Kasino.
Kasino mengambil kue di piring terbuat dari kayu.
"Emmm....enak kue ini. Rasanya ada lain. Kopi gitu," kata Kasino.
"Enak...ya kue buatan ku...Kasino. Memang aku campur kopi sih. Jadi rasa kopinya menonjol gitu," kata Indro.
"Jangan-jangan ini resep kue kamu belajar inovasinya dari acara di Tv ya?" tanya Kasino.
"Iya," kata Indro.
Kasino menikmati kue buatan Indro yang enak dan juga minum teh. Ya Indro pun berhenti baca buku komik dan segera membuka artikel di Hp-nya.
"Berita hari ini masih seputar ini dan itu," kata Indro.
Indro, ya membaca artikel ini dan itu. Dono pun selesai urusannya, ya langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya langsung ke halaman belakang dan mengucap salam ke Indro dan Kasino "Assalamualaikum."
Kasino dan Indro menjawab bersamaan "Waalaikumsalam."
Dono pun duduk dan melihat perabotan makan dan minum terbuat dari bambu dan kayu.
"Unik....ini perabotan makan dan minum. Siapa yang beli?" tanya Dono.
"Aku," kata Indro sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya.
"Indro yang beli toh. Pinter Indro kalau membeli barang yang unik-unik seperti ini," pujian Dono.
"Terima kasih...pujiannya Dono," kata Indro.
Dono pun mengambil kue di pairing kayu dan makan kue buatan Indro.
"Emmmm....rasa kue ini....unik. Rasa kopi," kata Dono.
"Memang kopi rasanya Don," kata Kasino.
"Kopi beneran," kata Dono.
"Memang aku membuat kue, ya aku tambah rasa kopi. Yang penting enakkan," kata Indro yang tegas.
"Iya," kata Dono.
Dono pun menjulangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.
"Enak," kata Dono.
Tiba-tiba terdengar suara Adzan. Ketiganya pun segera melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik....ya sholat di rumah saja.
Indro pun menjawab "Waalaikumsalam."
Kasino pun duduk dan melihat tekok terbuat dari bambu dan juga cangkir dari bambu dan pairing terbuat dari kayu.
"Indro, tekok dan cangkir yang biasa kemana?" tanya Kasino.
Indro berhenti membaca buku komiknya dan berkata "Ada di lemari makan."
"Ada di lemari makan. Perabotan makan dan minum terbuat dari bambu dan kayu, Unik sih. Beli apa minta?" kata Kasino.
"Belilah sama teman yang menjual kerajinan yang unik dari bambu dan kayu," kata Indro.
"Oooooo begitu," kata Kasino.
Kasino pun menuangkan tekok yang berisi teh ke cangkir dan segera meminum teh.
"Enak...teh ini," kata Kasino.
Indro, ya minum teh juga.
"Ngomong-ngomong....Dono kemana Indro?" tanya Kasino.
"Biasalah ada urusan kerjaan. Kalau kerjaan sudah selesai, ya paling Dono main ke tempat Rara. Sekedar ngobrol ini dan itu saja. Namanya juga hubungan cinta kasih yang di restui orang tua," kata Indro.
"Iya juga ya. Kalau hubungan di restui orang tua, ya jalannya mulus aja," kata Kasino.
Kasino mengambil kue di piring terbuat dari kayu.
"Emmm....enak kue ini. Rasanya ada lain. Kopi gitu," kata Kasino.
"Enak...ya kue buatan ku...Kasino. Memang aku campur kopi sih. Jadi rasa kopinya menonjol gitu," kata Indro.
"Jangan-jangan ini resep kue kamu belajar inovasinya dari acara di Tv ya?" tanya Kasino.
"Iya," kata Indro.
Kasino menikmati kue buatan Indro yang enak dan juga minum teh. Ya Indro pun berhenti baca buku komik dan segera membuka artikel di Hp-nya.
"Berita hari ini masih seputar ini dan itu," kata Indro.
Indro, ya membaca artikel ini dan itu. Dono pun selesai urusannya, ya langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya langsung ke halaman belakang dan mengucap salam ke Indro dan Kasino "Assalamualaikum."
Kasino dan Indro menjawab bersamaan "Waalaikumsalam."
Dono pun duduk dan melihat perabotan makan dan minum terbuat dari bambu dan kayu.
"Unik....ini perabotan makan dan minum. Siapa yang beli?" tanya Dono.
"Aku," kata Indro sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya.
"Indro yang beli toh. Pinter Indro kalau membeli barang yang unik-unik seperti ini," pujian Dono.
"Terima kasih...pujiannya Dono," kata Indro.
Dono pun mengambil kue di pairing kayu dan makan kue buatan Indro.
"Emmmm....rasa kue ini....unik. Rasa kopi," kata Dono.
"Memang kopi rasanya Don," kata Kasino.
"Kopi beneran," kata Dono.
"Memang aku membuat kue, ya aku tambah rasa kopi. Yang penting enakkan," kata Indro yang tegas.
"Iya," kata Dono.
Dono pun menjulangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.
"Enak," kata Dono.
Tiba-tiba terdengar suara Adzan. Ketiganya pun segera melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik....ya sholat di rumah saja.
WIRO SABLENG
Adam menemukan buku silat peninggalan kakeknya di kamar, tepatnya di bawah tempat tidur. Adam mempelajari buku silat tersebut, ya sambil di praktekkan dengan baik. Setiap hari Adam berlatih dengan baik dan pada akhirnya Adam pun menguasai ilmu silat tersebut. Adam ke pasar ada ingin ia beli. Sampai di pasar. Adam membeli apa yang ia perlukan?! Dan membeli sebuah topeng di toko mainan. Saat ingin pulang, ya terjadi perampokan di toko emas.
Adam ingin menggagalkan perampokan, tapi tidak ingin identitasnya ketahuan. Adam pun memakai topeng yang baru ia beli dan memutuskan dirinya menjadi seorang tokoh silat yang terkenal Wiro Sableng. Segera Adam menghadapi para penjahat yang merampok toko emas.
Adam ingin menggagalkan perampokan, tapi tidak ingin identitasnya ketahuan. Adam pun memakai topeng yang baru ia beli dan memutuskan dirinya menjadi seorang tokoh silat yang terkenal Wiro Sableng. Segera Adam menghadapi para penjahat yang merampok toko emas.
"Kalian semua berhenti melakukan perampokan itu!" kata Adam yang menjadi Wiro Sableng.
"Siapa kamu?" tanya salah satu penjahat.
"Wiro Sableng," katanya.
"Orang gila....ingin jadi pahlawan," kata salah satu penjahat.
Para penjahat pun mentertawakan Wiro Sableng. Tetap Wiro Sableng tidak peduli tertawaan para penjahat.
"Sudah jangan peduli kan orang gila. Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita!" kata salah satu penjahat.
Para penjahat sepakat terus melakukan kegiatannya merampok. Wiro Sableng menyerang penjahat dengan teknik silatnya. Pertarungan jadi sengit banget. Wiro Sableng pun mengalahkan satu persatu mengalahkan para penjahat dan setelah itu diikat.
"Pekerjaan ku beres," kata Wiro Sableng.
Wiro Sableng meninggalkan tempat tersebut. Polisi dateng ke TKP berdasarkan laporkan warga dan mendapatkan para penjahat yang terikat dan segera di bawa ke kantor untuk di penjara. Di tempat yang aman. Adam yang menjadi Wiro Sableng, ya membuka topengnya dan topeng di simpan dengan baik. Adam pun teringat sesuatu "Waktunya aku ke kampus."
Adam segera ke kampus dengan berlari. Sampai di halte bus, ya Adam naik bus ke kampus. Dalam bus, Adam membuka jaringan internet pake Hp-nya untuk membaca berita. Tahu-tahu ada berita tentang Wiro Sableng menggagalkan perampokan di toko emas.
"Aku terkenal," kata hati Adam.
Adam menghentikan baca artikel di Hp-nya. Bus pun berhenti di halte. Adam pun keluar dari bus. Berlarilah Adam ke kampus. Ya sampai kampus, ya tepat waktu. Adam belajar dengan baik di ruang kuliah bersama teman-teman.
Pendidikan berjalan dengan baik sampai selesai. Adam melihat Indah yang cantik di pandangan matanya. Ketika Indah berpapasan dengan Adam. Ya Adam hanya diam seribu bahasa pada orang ia sukai. Indah pun akrab ngobrol dengan Linda dan Nia.
"Penjahat bisa aku kalahkan. Tapi kalau urusan cewek, aku tidak bisa berkata-kata di hadapannya," kata hati Adam.
Adam pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Pendidikan berjalan dengan baik sampai selesai. Adam melihat Indah yang cantik di pandangan matanya. Ketika Indah berpapasan dengan Adam. Ya Adam hanya diam seribu bahasa pada orang ia sukai. Indah pun akrab ngobrol dengan Linda dan Nia.
"Penjahat bisa aku kalahkan. Tapi kalau urusan cewek, aku tidak bisa berkata-kata di hadapannya," kata hati Adam.
Adam pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Tuesday, September 1, 2020
MENGUBAH NASIF DENGAN KEPINTARAN
Doni sedang asik duduk di depan rumahnya sambil baca koran. Bayu yang bawa layangan lewat rumahnya Doni, ya mampir.
"Assalamualaikum," kata Bayu.
"Waalaikumsalam. Bayu silahkan duduk," jawab Doni.
"Iya, Don," kata Bayu.
Bayu pun duduk di samping Doni.
"Biasanya kamu kerja Don, sekarang di rumah?" tanya Bayu.
"Keadaan sekarang. Tapi tidak jadi terlalu beban buat ku. Aku garap lahan di belakang. Daun pisang ku di beli orang. Ya lumayan hasilnya untuk beli beras," kata Doni.
"Oooo begitu," kata Bayu.
"Sedangkan kamu Bayu...tidak kerja. Main layangan aja!" kata Doni.
"Kerjaan ku kan buat layang-layang untuk di jual. Lumayan hasilnya untuk beli beras," kata Bayu.
"Hidup aku dengan kamu Bayu tidak jauh beda. Berusaha mencari rezeki dengan kepintaran...agar dapur ngebul," kata Doni.
"Iya sih. Kalau kamu jualan daun pisang sih ada terus yang membeli karena permintaan pasar. Kalau aku yang jualan layangan, ya kala musim layangan. Saat tidak musim layangan, ya aku jadi kuli batu. Hidup seperti ini. Aku jalani dengan penuh keikhlasan banget demi dapur ngebul. Iya untungnya aku belum nikah. Jadi beban ku tidak terlalu berat," kata Bayu.
"Aku juga belum nikah juga. Bukan takut nikah. Biaya untuk diri sendiri sekarang ini, ya cukup saja dan juga bisa bantu orang tua. Harapan sih ada untuk mengubah nasif. Kalau begitu Bayu aku beli layangan mu satu," kata Doni.
"Laris manis dagangan ku," kata Bayu.
Bayu pun menyerahkan layangan ke Doni, dan Doni pun menyerahkan uang ke Bayu dengan harga pasaran sekarang.
"Doni, gimana kabar berita tentang bantuan pemerintah untuk orang miskin?" tanya Bayu.
"Aku sih baca beritanya sih. Ya kalau dapet di syukurin, kalau tidak dapet....ya berusaha lagi. Jalan tidak di situ saja. Seperti kita ini. Terus berusaha di kala berita ini dan itu....ya tentang ekonomi tidak jelas ini dan itunya," kata Doni.
"Jadi jangan terlalu berharap toh. Hanya terus berusaha mengubah nasif dengan jalan kepintaran kita," kata Bayu.
"Benar sekali," kata Doni menegaskan omongan Bayu.
Terdengar suara adzan. Doni dan Bayu menghentikan obrolannya. Keduanya pun memutuskan untuk ke mesjid terdekat, ya melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik...sholat tepat waktunya.
"Assalamualaikum," kata Bayu.
"Waalaikumsalam. Bayu silahkan duduk," jawab Doni.
"Iya, Don," kata Bayu.
Bayu pun duduk di samping Doni.
"Biasanya kamu kerja Don, sekarang di rumah?" tanya Bayu.
"Keadaan sekarang. Tapi tidak jadi terlalu beban buat ku. Aku garap lahan di belakang. Daun pisang ku di beli orang. Ya lumayan hasilnya untuk beli beras," kata Doni.
"Oooo begitu," kata Bayu.
"Sedangkan kamu Bayu...tidak kerja. Main layangan aja!" kata Doni.
"Kerjaan ku kan buat layang-layang untuk di jual. Lumayan hasilnya untuk beli beras," kata Bayu.
"Hidup aku dengan kamu Bayu tidak jauh beda. Berusaha mencari rezeki dengan kepintaran...agar dapur ngebul," kata Doni.
"Iya sih. Kalau kamu jualan daun pisang sih ada terus yang membeli karena permintaan pasar. Kalau aku yang jualan layangan, ya kala musim layangan. Saat tidak musim layangan, ya aku jadi kuli batu. Hidup seperti ini. Aku jalani dengan penuh keikhlasan banget demi dapur ngebul. Iya untungnya aku belum nikah. Jadi beban ku tidak terlalu berat," kata Bayu.
"Aku juga belum nikah juga. Bukan takut nikah. Biaya untuk diri sendiri sekarang ini, ya cukup saja dan juga bisa bantu orang tua. Harapan sih ada untuk mengubah nasif. Kalau begitu Bayu aku beli layangan mu satu," kata Doni.
"Laris manis dagangan ku," kata Bayu.
Bayu pun menyerahkan layangan ke Doni, dan Doni pun menyerahkan uang ke Bayu dengan harga pasaran sekarang.
"Doni, gimana kabar berita tentang bantuan pemerintah untuk orang miskin?" tanya Bayu.
"Aku sih baca beritanya sih. Ya kalau dapet di syukurin, kalau tidak dapet....ya berusaha lagi. Jalan tidak di situ saja. Seperti kita ini. Terus berusaha di kala berita ini dan itu....ya tentang ekonomi tidak jelas ini dan itunya," kata Doni.
"Jadi jangan terlalu berharap toh. Hanya terus berusaha mengubah nasif dengan jalan kepintaran kita," kata Bayu.
"Benar sekali," kata Doni menegaskan omongan Bayu.
Terdengar suara adzan. Doni dan Bayu menghentikan obrolannya. Keduanya pun memutuskan untuk ke mesjid terdekat, ya melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik...sholat tepat waktunya.
WIRO SABLENG VS SI BUTA DARI GOA HANTU
Wiro yang dirinya merasa laper, ya ke warung makan untuk makanlah. Tahu-tahu ada dua orang di hajar sama seorang pendekar buta karena memang bikin ulah membuat perkara dengan pendekar buta. Dua penjahat pun meninggalkan tempat tersebut dengan lari tunggang langgang.
"Hebat, pendekar buta itu," kata Wiro dengan suara samar.
Pendekar buta kembali asik makan di warung. Wiro, ya masuk warung untuk makan dan minum. Wiro pun duduk dan berkata "Pak pesan makan dan minuman yang murah saja!"
"Iya," saut Bapak pemilik warung.
Bapak pemilik warung pun menyiapkan pesanan dengan cepat dan segera di sajikan di orang yang memesan.
"Waktunya makan," kata Wiro
Wiro menikmati makan dan minumnya. Pendekar buta meninggalkan warung setelah membayar pada Bapak pemilik warung. Wiro yang penasaran tentang pendekar buta, ya bertanya Bapak pemilik warung "Pak pendekar buta itu siapa?"
"Pendekar buta itu di kenal dengan nama besar ya Barda, si buta dari goa hantu," kata Bapak pemilik warung.
"Oooo. Barda, si buta dari goa hantu," kata Wiro.
Wiro pun kembali menikmati makan dan minum. Selang berapa saat. Wiro keyang juga. Wiro segera membayar makan dan minumannya kepada Bapak pemilik warung. Wiro berjalan menuju tujuaannya. Saat di kaki bukit. Terjadi pertarungan yang hebat. Pendekar buta bertarung dengan banyak orang yang memang tidak suka dengan pendekar buta. Wiro, ya menonton pertarungan tersebut.
Pendekar buta, ya mengalahkan satu persatu lawannya sampai tidak berdaya lagi. Wiro senang melihat pertarungan yang memenangkan adalah pendekar buta dari goa hantu. Wiro pun ingin menjajal kemampuannya bertarung menghadapi pendekar buta, jadi menghadang pendekar buta dan berkata "Maaf pendekar buta. Aku Wiro Sableng ingin dapat bimbingan dari anda. Sudikah anda mengajari aku...beberapa jurus silat."
"Aku tidak ingin bertarung dengan mu," kata Barda.
"Kalau begitu terpaksa aku memaksa mu untuk bertarung dengan ku," kata Wiro.
Wiro pun menyerang pendekar buta dengan teknik silatnya. Pendekar buta, ya bisa membaca setiap gerakan lawannya dengan pendengarannya yang tajam. Pertarungan makin sengit banget. Wiro sampai mengeluarkan ilmu tenaga dalam, ya pukulan matahari. Perdekar buta pun bisa menghindari serangan tenaga dalam Wiro. Dengan cepat pendekar buta menyerang dengan pukulan tongkatnya. Wiro menahan serangan pendekar buta dengan kapal mautnya 212.
Wiro pun berkata "Terima kasih atas pelajarannya."
"Kau pemuda yang baik," kata Barda.
Barda pun meninggalkan tempat tersebut, ya melanjutkan perjalanannya. Wiro yang senang dapet pelajaran dari pertarungan hebat melawan pendekar buta yang terkenal dengan julukan ya si buta dari goa hantu. Wiro pun melanjutkan perjalanannya.
"Hebat, pendekar buta itu," kata Wiro dengan suara samar.
Pendekar buta kembali asik makan di warung. Wiro, ya masuk warung untuk makan dan minum. Wiro pun duduk dan berkata "Pak pesan makan dan minuman yang murah saja!"
"Iya," saut Bapak pemilik warung.
Bapak pemilik warung pun menyiapkan pesanan dengan cepat dan segera di sajikan di orang yang memesan.
"Waktunya makan," kata Wiro
Wiro menikmati makan dan minumnya. Pendekar buta meninggalkan warung setelah membayar pada Bapak pemilik warung. Wiro yang penasaran tentang pendekar buta, ya bertanya Bapak pemilik warung "Pak pendekar buta itu siapa?"
"Pendekar buta itu di kenal dengan nama besar ya Barda, si buta dari goa hantu," kata Bapak pemilik warung.
"Oooo. Barda, si buta dari goa hantu," kata Wiro.
Wiro pun kembali menikmati makan dan minum. Selang berapa saat. Wiro keyang juga. Wiro segera membayar makan dan minumannya kepada Bapak pemilik warung. Wiro berjalan menuju tujuaannya. Saat di kaki bukit. Terjadi pertarungan yang hebat. Pendekar buta bertarung dengan banyak orang yang memang tidak suka dengan pendekar buta. Wiro, ya menonton pertarungan tersebut.
Pendekar buta, ya mengalahkan satu persatu lawannya sampai tidak berdaya lagi. Wiro senang melihat pertarungan yang memenangkan adalah pendekar buta dari goa hantu. Wiro pun ingin menjajal kemampuannya bertarung menghadapi pendekar buta, jadi menghadang pendekar buta dan berkata "Maaf pendekar buta. Aku Wiro Sableng ingin dapat bimbingan dari anda. Sudikah anda mengajari aku...beberapa jurus silat."
"Aku tidak ingin bertarung dengan mu," kata Barda.
"Kalau begitu terpaksa aku memaksa mu untuk bertarung dengan ku," kata Wiro.
Wiro pun menyerang pendekar buta dengan teknik silatnya. Pendekar buta, ya bisa membaca setiap gerakan lawannya dengan pendengarannya yang tajam. Pertarungan makin sengit banget. Wiro sampai mengeluarkan ilmu tenaga dalam, ya pukulan matahari. Perdekar buta pun bisa menghindari serangan tenaga dalam Wiro. Dengan cepat pendekar buta menyerang dengan pukulan tongkatnya. Wiro menahan serangan pendekar buta dengan kapal mautnya 212.
Wiro pun berkata "Terima kasih atas pelajarannya."
"Kau pemuda yang baik," kata Barda.
Barda pun meninggalkan tempat tersebut, ya melanjutkan perjalanannya. Wiro yang senang dapet pelajaran dari pertarungan hebat melawan pendekar buta yang terkenal dengan julukan ya si buta dari goa hantu. Wiro pun melanjutkan perjalanannya.
POCONG
Tuyul lagi senang dapet uang dari nyopetlah. Pocong pun muncul dan berkata "Senang banget....Tuyul dapet uang, padahal yang biasa dengan kebiasaanmu itu...nyopet."
"Iya senenglah aku dapet duit. Kalau aku tidak dapet duit, aku di hukum sama Tuan ku yang sakti," kata Tuyul.
"Tuan mu....Dukun ya?" kata Pocong.
"Iya Pocong. Udah ngobrolnya. Aku harus cepat pulang. Sudah di tungguin Tuan aku," kata Tuyul.
"Iya," saut Pocong.
Tuyul pun bergerak cepat dan menghilang, ya menuju rumah Tuannya. Pocong melompat dan melompat. Eeeee Pocong melihat seekor Babi yang sedang gesek-gesek di dinding tembok rumah orang kaya dan berkata "Babi ngepet itu adalah manusia berusaha ingin cepat kaya dengan ilmu Babi ngepet."
Babi berhasil ngepet, ya langsung bergerak meninggalkan tempat tersebut dan menghilang. Pocong pun meninggalkan tempat tersebut dengan melompat dan melompat sampai pos hansip. Ada dua warga di pos hansip sedang nonton Tv dengan asiknya, ya acara dangdutan. Pocong teringat ketika masih hidup, ya sering nonton dangdut dan nyanyi lagu dangdut yang ia sukai. Tapi karena kebodohan dirinya Pocong semasa hidup, ya make narkoba....jadi mati muda deh. Pocong pun menyesal.
Pocong sudah jadi makluk gaib, ya masih kepingin nonton dangdutan, jadi ikutan gitu dengan dua warga di pos hansip.
"Toto....kok lama-lama ada bau yang enggak nie," kata Bono.
"Bau badanmu...Bono, kali. Belum mandi," kata Toto.
"Masa?!" kata Bono.
Bono pun mencium bau tubuhnya.
"Tidak ada bau busuk pada ku," kata Bono.
"Maaf bau busuk itu dari aku," kata Pocong.
Bono terkejut suara yang bicara di belakang dan juga Toto. Keduanya menoleh ke belakang dan melihat sosok Pocong.
"Pocong," teriak Bono dan Toto.
Bono dan Toto yang takut dengan pocong, ya segera pergi dari pos hansip dengan lari tunggang langgang.
"Aduh....teman asik nonton Tv acara dangdutan, kabur. Aku lupa kalau aku ini pocong, kerjaannya nakutin manusia hidup. Bodok ah. Yang penting dangdutan sampai pagi," kata Pocong.
Pocong pun asik nonton Tv di pos hansip sampai waktu berganti, ya pagilah dan Pocong pun menghilang.
"Iya senenglah aku dapet duit. Kalau aku tidak dapet duit, aku di hukum sama Tuan ku yang sakti," kata Tuyul.
"Tuan mu....Dukun ya?" kata Pocong.
"Iya Pocong. Udah ngobrolnya. Aku harus cepat pulang. Sudah di tungguin Tuan aku," kata Tuyul.
"Iya," saut Pocong.
Tuyul pun bergerak cepat dan menghilang, ya menuju rumah Tuannya. Pocong melompat dan melompat. Eeeee Pocong melihat seekor Babi yang sedang gesek-gesek di dinding tembok rumah orang kaya dan berkata "Babi ngepet itu adalah manusia berusaha ingin cepat kaya dengan ilmu Babi ngepet."
Babi berhasil ngepet, ya langsung bergerak meninggalkan tempat tersebut dan menghilang. Pocong pun meninggalkan tempat tersebut dengan melompat dan melompat sampai pos hansip. Ada dua warga di pos hansip sedang nonton Tv dengan asiknya, ya acara dangdutan. Pocong teringat ketika masih hidup, ya sering nonton dangdut dan nyanyi lagu dangdut yang ia sukai. Tapi karena kebodohan dirinya Pocong semasa hidup, ya make narkoba....jadi mati muda deh. Pocong pun menyesal.
Pocong sudah jadi makluk gaib, ya masih kepingin nonton dangdutan, jadi ikutan gitu dengan dua warga di pos hansip.
"Toto....kok lama-lama ada bau yang enggak nie," kata Bono.
"Bau badanmu...Bono, kali. Belum mandi," kata Toto.
"Masa?!" kata Bono.
Bono pun mencium bau tubuhnya.
"Tidak ada bau busuk pada ku," kata Bono.
"Maaf bau busuk itu dari aku," kata Pocong.
Bono terkejut suara yang bicara di belakang dan juga Toto. Keduanya menoleh ke belakang dan melihat sosok Pocong.
"Pocong," teriak Bono dan Toto.
Bono dan Toto yang takut dengan pocong, ya segera pergi dari pos hansip dengan lari tunggang langgang.
"Aduh....teman asik nonton Tv acara dangdutan, kabur. Aku lupa kalau aku ini pocong, kerjaannya nakutin manusia hidup. Bodok ah. Yang penting dangdutan sampai pagi," kata Pocong.
Pocong pun asik nonton Tv di pos hansip sampai waktu berganti, ya pagilah dan Pocong pun menghilang.
Monday, August 31, 2020
ADEK SENANG JADIAN SAMA ABANG (ANJAY)
Dono duduk di ruang tamu, lagi asik nonton Youtobe cerita cinta Lesti dan Risky. Sampai Dono terkesan dialog Lesti dan Risky.
"Adek Senang Jadian Sama Abang," kata Lesti.
"Abang juga," kata Risky.
Risky dan Lesti saling memandang dengan penuh kemersaan.
Dono pun berkata dengan tontonannya di Youtobe "Dunia serasa milik Lesti dan Risky, yang lainnya ngontrak....ini mah."
Dono terus menonton sampai selesai tontonan di Youtobe-nya dan Hp di taruh di meja. Ya segera minum teh Dono. Indro baru selesai urusannya dan segera pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya Indro mengucap salam "Assamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Dono.
Indro segera duduk di ruang tamu, ya langsung menuangkan tekok berisi teh ke gelas dan segera di minum Indro.
"Enak, seger, manis lagi dan terakhir harumnya teh ini," kata Indro.
Indro menikmati minum tehnya.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menaruh gelas teh di meja.
"Berita hari ini heboh tentang Anjay loe," kata Indro sambil menaruh gelas di meja.
"Hebohnya seperti apa?" tanya Dono.
"Anjay itu....kata itu dapat merendahkan martabat dan bisa di pidana," kata Indro.
"Masa?!" kata Dono yang bersikap santai.
"Kok nanggapinnya gitu Don?" kata Indro.
"Anjay itu sebenarnya ungkapkan perasaan. Adek Senang Jadian Sama Abang," penjelasan Dono.
"Tapi 'Y' gimana kok Abang sih?" tanya Indro.
"Kalau 'Y' itu kata Sayang. Jadi Adek Senang Jadian Sama Ayang," penjelasan Dono.
"Wah kalau itu, ya benar kamu lah Don. Anjay itu ungkapkan perasaan. Berarti di berita di media itu kontrafersilah. Dapat dari mana itu Don, ya maksud dari Anjay tersebut?" kata Indro.
"Dari Youtobe. Ketika dialognya Lesti ke Risky," kata Dono.
"Wawaah. Momen yang romantis dong. Aku suka itu mah. Ya sudahlah Don, jangan di bahas lagi!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono mengambil Hp di meja dan segera main game di Hp-nya. Indro, ya segera ke belakang untuk berbenah dirilah. Kasino lagi asik nonton Tv, ya acara makan-makan gitu.
"Acara makan-makannya bagus banget," kata Kasino.
Kasino terus asik nonton Tv di ruang tengah. Indro pun selesai berbenah diri, ya Indro duduk di ruang tamu lagi dan segera main game di Hp-nya.
"Adek Senang Jadian Sama Abang," kata Lesti.
"Abang juga," kata Risky.
Risky dan Lesti saling memandang dengan penuh kemersaan.
Dono pun berkata dengan tontonannya di Youtobe "Dunia serasa milik Lesti dan Risky, yang lainnya ngontrak....ini mah."
Dono terus menonton sampai selesai tontonan di Youtobe-nya dan Hp di taruh di meja. Ya segera minum teh Dono. Indro baru selesai urusannya dan segera pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya Indro mengucap salam "Assamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Dono.
Indro segera duduk di ruang tamu, ya langsung menuangkan tekok berisi teh ke gelas dan segera di minum Indro.
"Enak, seger, manis lagi dan terakhir harumnya teh ini," kata Indro.
Indro menikmati minum tehnya.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menaruh gelas teh di meja.
"Berita hari ini heboh tentang Anjay loe," kata Indro sambil menaruh gelas di meja.
"Hebohnya seperti apa?" tanya Dono.
"Anjay itu....kata itu dapat merendahkan martabat dan bisa di pidana," kata Indro.
"Masa?!" kata Dono yang bersikap santai.
"Kok nanggapinnya gitu Don?" kata Indro.
"Anjay itu sebenarnya ungkapkan perasaan. Adek Senang Jadian Sama Abang," penjelasan Dono.
"Tapi 'Y' gimana kok Abang sih?" tanya Indro.
"Kalau 'Y' itu kata Sayang. Jadi Adek Senang Jadian Sama Ayang," penjelasan Dono.
"Wah kalau itu, ya benar kamu lah Don. Anjay itu ungkapkan perasaan. Berarti di berita di media itu kontrafersilah. Dapat dari mana itu Don, ya maksud dari Anjay tersebut?" kata Indro.
"Dari Youtobe. Ketika dialognya Lesti ke Risky," kata Dono.
"Wawaah. Momen yang romantis dong. Aku suka itu mah. Ya sudahlah Don, jangan di bahas lagi!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono mengambil Hp di meja dan segera main game di Hp-nya. Indro, ya segera ke belakang untuk berbenah dirilah. Kasino lagi asik nonton Tv, ya acara makan-makan gitu.
"Acara makan-makannya bagus banget," kata Kasino.
Kasino terus asik nonton Tv di ruang tengah. Indro pun selesai berbenah diri, ya Indro duduk di ruang tamu lagi dan segera main game di Hp-nya.
ANJAY
Boim dan Lita sedang asik jalan-jalan di taman. Eeee Lita melihat sesuatu di ujung jalan dan berkata "Yang lihat tuh!", sambil Lita menunjuk dengan tangannya.
"Apa?" tanya Boim.
"Anjay," kata Lita.
"Apa adek ngatatain Abang.....Anjay?" kata Boim.
"Memang adek mengatain Abang. Itu di sana beneran Anjay," kata Lita.
"Abang ngerti kata Anjay dan adek tunjuk di sana pun Anjay. Anjay kepanjangannya Anjing Ayang," penjelasan Boim.
"Berarti di sana ada Anjing Ayang. Cuma gitu doang. Padahal Anjay kepanjangannya yang lain adalah Antara Jakarta dan Surabaya," kata Lita.
"Berarti seperti kita ini...ya Dek. Abang orang Jakarta, yang menjalin cinta dengan gadis Surabaya. Anjay," kata Boim.
"Ya Iya lah," kata Lita.
"Abang cinta sama adek," kata Boim.
"Adek juga," kata Lita.
Lita dan Boim pun meninggal tempat tersebut ke rumah makan, ya untuk makanlah. Saat berpapasan dengan dua cowok dan cewek, ya Boim dan Lita terdengar sih kata Anjay.
"Abang kata Anjay terkenal banget ya di pake untuk obrolan," kata Lita.
"Cuma obrolan saja. Tidak perlu di perhitungan. Lain orang lain juga persepsi orang tentang Anjay," kata Boim.
"Iya juga ya," kata Lita.
"Anjay....bisa juga maksudnya....Aku Senang Jalan Sama Ayang," penjelasan Boim.
"Gimana dengan berita di media tentang Anjay. Sampai-sampai terkena pidana karena di anggap kata penghinaan," kata Lita.
"Biar saja berita di media. Makin kontrafersi makin sip," kata Boim.
"Iya juga....ya," kata Lita.
Lita dan Boim sampai juga di rumah makan, ya segera memesan makan dan minum lah. Boim dan Lita menikmati kebersamaan keduanya dengan penuh keasikkan.
"Apa?" tanya Boim.
"Anjay," kata Lita.
"Apa adek ngatatain Abang.....Anjay?" kata Boim.
"Memang adek mengatain Abang. Itu di sana beneran Anjay," kata Lita.
"Abang ngerti kata Anjay dan adek tunjuk di sana pun Anjay. Anjay kepanjangannya Anjing Ayang," penjelasan Boim.
"Berarti di sana ada Anjing Ayang. Cuma gitu doang. Padahal Anjay kepanjangannya yang lain adalah Antara Jakarta dan Surabaya," kata Lita.
"Berarti seperti kita ini...ya Dek. Abang orang Jakarta, yang menjalin cinta dengan gadis Surabaya. Anjay," kata Boim.
"Ya Iya lah," kata Lita.
"Abang cinta sama adek," kata Boim.
"Adek juga," kata Lita.
Lita dan Boim pun meninggal tempat tersebut ke rumah makan, ya untuk makanlah. Saat berpapasan dengan dua cowok dan cewek, ya Boim dan Lita terdengar sih kata Anjay.
"Abang kata Anjay terkenal banget ya di pake untuk obrolan," kata Lita.
"Cuma obrolan saja. Tidak perlu di perhitungan. Lain orang lain juga persepsi orang tentang Anjay," kata Boim.
"Iya juga ya," kata Lita.
"Anjay....bisa juga maksudnya....Aku Senang Jalan Sama Ayang," penjelasan Boim.
"Gimana dengan berita di media tentang Anjay. Sampai-sampai terkena pidana karena di anggap kata penghinaan," kata Lita.
"Biar saja berita di media. Makin kontrafersi makin sip," kata Boim.
"Iya juga....ya," kata Lita.
Lita dan Boim sampai juga di rumah makan, ya segera memesan makan dan minum lah. Boim dan Lita menikmati kebersamaan keduanya dengan penuh keasikkan.
Sunday, August 30, 2020
SESUAI DENGAN DATA
Dono lagi asik nonton film pendek di Youtobe di Hp. Indro yang telah membuat kopi di dapur, ya segera di bawa ke ruang tamu.
"Don lagi asik nonton apa Don, kaya serius banget?" tanya Indro sambil duduk.
Dono pun berhenti nonton di Youtobe di Hp-nya.
"Nonton film pendek yang lagi viral gitu," kata Dono.
"Maksud mu...Tilik," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Apa pendapatmu tentang film pendek Tilik," tanya Indro sambil minum kopi.
"Pendapat sebagai penonton yang baik, bukan pendapat seorang kritik film. Ya bagus aja sih. Sesuai dengan pokok permasalahannya yang angkat. Di lihat kebiasaan di kehidupan sehari-hari, ya aku ambil dengan beberapa data kebiasaan masyarakat. Maksudnya Ibu-Ibu...ini dan itu. Kena semua dengan adegan yang ini dan itunya," kata Dono.
"Berarti film pendek Tilik, ya bagus. Bener-bener viral. Yang buat film pendeknya pinter dong," kata Indro.
"Ya, datanya sesuai gitu," kata Dono.
"Iya sih," kata Indro.
"Ya sudahlah. Aku mau nonton lagi!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Indro pun minum kopinya dengan santai. Dono pun terus nonton film pendek Tilik sampai selesai. Setelah itu Dono pun ke kamar, ya mengetik untuk mengerjakan pekerjaannya. Kasino selesai membuat mie goreng di dapur, ya di bawa ke ruang tamu.
"Wiiiii. Mie goreng bagi dong Kasino," kata Indro sambil menaruh gelas kopinya di meja.
"Kebiasaan mu...Indro gotek aja. Buat aja mie goreng di dapur sana!" kata Kasino.
"Iya deh aku buat mie goreng setelah aku selesai minum kopi," kata Indro.
Kasino pun menikmati makan mie goreng yang enak gitu.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino sambil menikmati mie goreng.
"Apa pendapat mu tentang film pendek Tilik, yang viral gitu," tanya Indro.
Kasino berhenti makan mie goreng ya dan berkata "Oooooo. Film pendek Tilik. Sebagai penonton yang baik, ya bagus sih. Berarti pembuat filmnya, ya pinterlah."
"Dapet pujian lagi film pendek Tilik. Tadi Dono...sekarang Kasino. Ya aku juga ah. Bagus!. Oooo Iya Kasino, ada kritikan apa enggak?! " kata Indro.
"Kritik. Penting ngak ya. Kalau nilainya untuk kritikan yang membangun sih ada. Tapi nggak usahlah. Aku cuma penonton saja. Bukan ahli pembuat film, jadi kritik film....ya gak usahlah," kata Kasino.
"Iya...juga ya. Pujian aja. Bagus keseluruhannya film pendek Tilik. Pinter yang membuatnya," kata Indro yang tegas.
"Sipp!!!" saut Kasino.
Kasino pun menikmati makan mie goreng. Indro, ya minum kopinya dengan santai. Dono tetap sibuk mengetik di leptopnya, ya di kamarnya.
"Don lagi asik nonton apa Don, kaya serius banget?" tanya Indro sambil duduk.
Dono pun berhenti nonton di Youtobe di Hp-nya.
"Nonton film pendek yang lagi viral gitu," kata Dono.
"Maksud mu...Tilik," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Apa pendapatmu tentang film pendek Tilik," tanya Indro sambil minum kopi.
"Pendapat sebagai penonton yang baik, bukan pendapat seorang kritik film. Ya bagus aja sih. Sesuai dengan pokok permasalahannya yang angkat. Di lihat kebiasaan di kehidupan sehari-hari, ya aku ambil dengan beberapa data kebiasaan masyarakat. Maksudnya Ibu-Ibu...ini dan itu. Kena semua dengan adegan yang ini dan itunya," kata Dono.
"Berarti film pendek Tilik, ya bagus. Bener-bener viral. Yang buat film pendeknya pinter dong," kata Indro.
"Ya, datanya sesuai gitu," kata Dono.
"Iya sih," kata Indro.
"Ya sudahlah. Aku mau nonton lagi!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Indro pun minum kopinya dengan santai. Dono pun terus nonton film pendek Tilik sampai selesai. Setelah itu Dono pun ke kamar, ya mengetik untuk mengerjakan pekerjaannya. Kasino selesai membuat mie goreng di dapur, ya di bawa ke ruang tamu.
"Wiiiii. Mie goreng bagi dong Kasino," kata Indro sambil menaruh gelas kopinya di meja.
"Kebiasaan mu...Indro gotek aja. Buat aja mie goreng di dapur sana!" kata Kasino.
"Iya deh aku buat mie goreng setelah aku selesai minum kopi," kata Indro.
Kasino pun menikmati makan mie goreng yang enak gitu.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino sambil menikmati mie goreng.
"Apa pendapat mu tentang film pendek Tilik, yang viral gitu," tanya Indro.
Kasino berhenti makan mie goreng ya dan berkata "Oooooo. Film pendek Tilik. Sebagai penonton yang baik, ya bagus sih. Berarti pembuat filmnya, ya pinterlah."
"Dapet pujian lagi film pendek Tilik. Tadi Dono...sekarang Kasino. Ya aku juga ah. Bagus!. Oooo Iya Kasino, ada kritikan apa enggak?! " kata Indro.
"Kritik. Penting ngak ya. Kalau nilainya untuk kritikan yang membangun sih ada. Tapi nggak usahlah. Aku cuma penonton saja. Bukan ahli pembuat film, jadi kritik film....ya gak usahlah," kata Kasino.
"Iya...juga ya. Pujian aja. Bagus keseluruhannya film pendek Tilik. Pinter yang membuatnya," kata Indro yang tegas.
"Sipp!!!" saut Kasino.
Kasino pun menikmati makan mie goreng. Indro, ya minum kopinya dengan santai. Dono tetap sibuk mengetik di leptopnya, ya di kamarnya.
CAROQ
Angko di dalam mobil taxi menunggu penumpang yang ingin naik taxinya. Linda pun bergerak terburu-buru karena di ikuti orang yang berjas. Linda pun masuk mobil taxi yang ngetem di pinggir jalan.
"Mas jalanin mobilnya!" kata Linda.
Angko mengikuti perintah dari penumpang yang naik di mobilnya, jadi mobil di jalanin. Orang-orang yang mengejar Linda pun, ya kesal karena target kabur.
"Mbak mau di anter kemana?" tanya Angko.
"Ke hotel melati!" kata Linda.
"Baik...mbak," kata Angko.
Angko membawa mobil taxi dengan baik ke tujuan, ya hotel melati. Sampai di depan hotel melati. Linda keluar dari mobil taxi setelah memberikan uang ke Angko. Tiba-tiba orang-orang yang mengikuti Linda datang dan memaksa Linda untuk ikut dan masuk mobil hitam. Angko pun keluar dari mobil dan menolong Linda. Pertarungan pun terjadi juga sampai mengalahkan satu persatu lawannya. Angko pun membawa Linda pergi dari situ.
Angko pun membawa mobilnya ke tempat yang sepi. Sampai di pinggir pantai. Angko mulai mencari tahu tentang siapa Linda?. Ya Linda pun bercerita tentang dirinya bahwa pengedar narkoba tapi sudah tobat. Si Bengis terus mengincar Linda, karena Linda bisa melapor ke polisi. Angko tidak ada jalan lagi harus melindungi Linda dari Si Bengis.
Pergilah Angko dan Linda dari pantai untuk mencari makan gitu. Saat sampai di pasar malam. Linda di tangkap sama Bewok anak buahnya Si Bengis. Angko pun masih bertarung dengan anak buah Si Bengis. Setelah menang bertarung, ya Angko pun mencari tahu keberadaan markas Si Begis dari anak buahnya yang Angko kalahkan.
Angko pun pergi ke markas si Bengis dengan mobil taxinya, ya di bawa ngebut banget. Sampai di markas Si Bengis. Angko pun berubah jadi Caroq.
"Pertarungan di mulai," kata Caroq.
Caroq pun masuk ke markas Si Bengis dengan diam-diam dan mengalahkan satu persatu anak buahnya. Kamera pengawas melihat keberadaan Caroq yang mengalah satu persatu penjaga. Si Bengis pun menyuruh anak buahnya mengajar Caroq. Ya Caroq yang sudah ketahuan, jadi harus menghadapi anak buah Si Bengis yang banyak itu.
Caroq yang tidak gentar menghadapinya semua musuhnya. Pertarungan sengit banget. Satu persatu anak buah Si Bengis di kalahkan. Bewok orang kepercayaan Si Bengis muncul di hadapan Caroq.
"Hebat juga kau bisa mengalahkan banyak orang," kata Bewok.
"Jangan banyak bacot, ayo kita bertarung," kata Caroq menantang.
"Benar-benar cari mati ini orang," kata Bewok.
Bewok pun menembak ke arah Caroq. Dengan cepat Caroq menghindari serangan Bewok. Caroq pun bersembunyi di tumpukan kotak kayu.
"Hei...jagoan sampai kapan kau bersembunyi di situ?" kata Bewok.
"Aku terdesak karena senjata api," kata Caroq.
Bewok pun menembakin ke arah Caroq. Ya Caroq pun meningkatkan kemampuannya dan segera bergerak cepat. Peluru yang di tembakin Bewok bisa di hindari, kadang di tangkis dengan celurit. Caroq makin mendekati Bewok. Ya Bewok terdesak dan peluru di senjatanya telah habis. Caroq pun menebas Bewok.
"Aaaaa," kata Bewok.
Caroq pun menendang kebagian mukanya Bewok, jadi terpental dan jatuh di lantai. Caroq pun segera ke sebuah ruangan dan bertemu dengan Si Bengis.
"Hebat-hebat. Seorang jagoan yang mengalahkan semua anak buah ku. Ternyata rumor tentang kau benar semuanya. Pahlawan yang memberantas kejahatan. Caroq," kata Si Bengis.
Si Bengis pun beranjak dari duduknya dan mengambil senjatanya berubah golok.
"Kita mulai pertarungan ini. Siapa paling hebat. Aku atau kau," kata Si Bengis.
Si Bengis pun menyerang Caroq dengan goloknya. Ya Caroq juga menyerang dengan dua celuritnya. Pertarungan Caroq dan Si Bengis sangat hebat banget. Si Bengis pun memainkan tarian goloknya yang hebat banget sampai salah satu celurit di tangan Caroq terlepas, ya tersayat gitu.
"Hebat juga silat mu," kata Caroq.
Caroq pun terus menyerang Si Bengis dengan celuritnya. Tertebaslah Si Begis dengan celurit Caroq.
"Baru kali ini ada orang yang bisa melukai aku. Kau hebat Caroq," kata Si Bengis.
Si Bengis pun terus menyerang Caroq begitu juga Caroq, ya pertarungan pun sampai tangan kosong ke duanya. Caroq meninju muka Si Bengis sampai jatuh di lantai. Si Bengis terkapar di lantai tidak berdaya.
"Aku mengalahkan mu," kata Caroq.
Caroq pun mengambil dua celuritnya di lantai dan segera membebaskan Linda. keduanya pun meninggalkan tempat tersebut. Caroq berubah jadi Angko dan segera menelpon Polisi untuk menangkap pengedar narkoba di markas Si Bengis, ya semuanya di tangkap dan segera di penjara.
Linda pun terbebas dari cengkraman Si Bengis, ya setelah Si Bengis dan semua anak buah di penjara. Angko seperti biasa jalani ke dua kehidupannya, ya sebagai sopir taxi dan juga sebagai pahlawan yang memberantas kejahatan yang di kenal namanya Caroq.
"Mas jalanin mobilnya!" kata Linda.
Angko mengikuti perintah dari penumpang yang naik di mobilnya, jadi mobil di jalanin. Orang-orang yang mengejar Linda pun, ya kesal karena target kabur.
"Mbak mau di anter kemana?" tanya Angko.
"Ke hotel melati!" kata Linda.
"Baik...mbak," kata Angko.
Angko membawa mobil taxi dengan baik ke tujuan, ya hotel melati. Sampai di depan hotel melati. Linda keluar dari mobil taxi setelah memberikan uang ke Angko. Tiba-tiba orang-orang yang mengikuti Linda datang dan memaksa Linda untuk ikut dan masuk mobil hitam. Angko pun keluar dari mobil dan menolong Linda. Pertarungan pun terjadi juga sampai mengalahkan satu persatu lawannya. Angko pun membawa Linda pergi dari situ.
Angko pun membawa mobilnya ke tempat yang sepi. Sampai di pinggir pantai. Angko mulai mencari tahu tentang siapa Linda?. Ya Linda pun bercerita tentang dirinya bahwa pengedar narkoba tapi sudah tobat. Si Bengis terus mengincar Linda, karena Linda bisa melapor ke polisi. Angko tidak ada jalan lagi harus melindungi Linda dari Si Bengis.
Pergilah Angko dan Linda dari pantai untuk mencari makan gitu. Saat sampai di pasar malam. Linda di tangkap sama Bewok anak buahnya Si Bengis. Angko pun masih bertarung dengan anak buah Si Bengis. Setelah menang bertarung, ya Angko pun mencari tahu keberadaan markas Si Begis dari anak buahnya yang Angko kalahkan.
Angko pun pergi ke markas si Bengis dengan mobil taxinya, ya di bawa ngebut banget. Sampai di markas Si Bengis. Angko pun berubah jadi Caroq.
"Pertarungan di mulai," kata Caroq.
Caroq pun masuk ke markas Si Bengis dengan diam-diam dan mengalahkan satu persatu anak buahnya. Kamera pengawas melihat keberadaan Caroq yang mengalah satu persatu penjaga. Si Bengis pun menyuruh anak buahnya mengajar Caroq. Ya Caroq yang sudah ketahuan, jadi harus menghadapi anak buah Si Bengis yang banyak itu.
Caroq yang tidak gentar menghadapinya semua musuhnya. Pertarungan sengit banget. Satu persatu anak buah Si Bengis di kalahkan. Bewok orang kepercayaan Si Bengis muncul di hadapan Caroq.
"Hebat juga kau bisa mengalahkan banyak orang," kata Bewok.
"Jangan banyak bacot, ayo kita bertarung," kata Caroq menantang.
"Benar-benar cari mati ini orang," kata Bewok.
Bewok pun menembak ke arah Caroq. Dengan cepat Caroq menghindari serangan Bewok. Caroq pun bersembunyi di tumpukan kotak kayu.
"Hei...jagoan sampai kapan kau bersembunyi di situ?" kata Bewok.
"Aku terdesak karena senjata api," kata Caroq.
Bewok pun menembakin ke arah Caroq. Ya Caroq pun meningkatkan kemampuannya dan segera bergerak cepat. Peluru yang di tembakin Bewok bisa di hindari, kadang di tangkis dengan celurit. Caroq makin mendekati Bewok. Ya Bewok terdesak dan peluru di senjatanya telah habis. Caroq pun menebas Bewok.
"Aaaaa," kata Bewok.
Caroq pun menendang kebagian mukanya Bewok, jadi terpental dan jatuh di lantai. Caroq pun segera ke sebuah ruangan dan bertemu dengan Si Bengis.
"Hebat-hebat. Seorang jagoan yang mengalahkan semua anak buah ku. Ternyata rumor tentang kau benar semuanya. Pahlawan yang memberantas kejahatan. Caroq," kata Si Bengis.
Si Bengis pun beranjak dari duduknya dan mengambil senjatanya berubah golok.
"Kita mulai pertarungan ini. Siapa paling hebat. Aku atau kau," kata Si Bengis.
Si Bengis pun menyerang Caroq dengan goloknya. Ya Caroq juga menyerang dengan dua celuritnya. Pertarungan Caroq dan Si Bengis sangat hebat banget. Si Bengis pun memainkan tarian goloknya yang hebat banget sampai salah satu celurit di tangan Caroq terlepas, ya tersayat gitu.
"Hebat juga silat mu," kata Caroq.
Caroq pun terus menyerang Si Bengis dengan celuritnya. Tertebaslah Si Begis dengan celurit Caroq.
"Baru kali ini ada orang yang bisa melukai aku. Kau hebat Caroq," kata Si Bengis.
Si Bengis pun terus menyerang Caroq begitu juga Caroq, ya pertarungan pun sampai tangan kosong ke duanya. Caroq meninju muka Si Bengis sampai jatuh di lantai. Si Bengis terkapar di lantai tidak berdaya.
"Aku mengalahkan mu," kata Caroq.
Caroq pun mengambil dua celuritnya di lantai dan segera membebaskan Linda. keduanya pun meninggalkan tempat tersebut. Caroq berubah jadi Angko dan segera menelpon Polisi untuk menangkap pengedar narkoba di markas Si Bengis, ya semuanya di tangkap dan segera di penjara.
Linda pun terbebas dari cengkraman Si Bengis, ya setelah Si Bengis dan semua anak buah di penjara. Angko seperti biasa jalani ke dua kehidupannya, ya sebagai sopir taxi dan juga sebagai pahlawan yang memberantas kejahatan yang di kenal namanya Caroq.
MENCOBA MENCINTAI
"BIAR AKU MENCOBA MENCINTAI DIRI MU. WALAU SEBENARNYA AKU TAHU DIRI MU BELUM BISA MELUPAKAN DIA," kata Dono.
Indro yang mendengar omongan Dono, ya aneh dan berkata "Don, coba ulang omongan mu tadi!"
"Sebenarnya itu hanya sekedar keresahan hati aku saja," kata Dono.
"Ya...aku ingin mendengarkan lagi!" kata Indro.
"Iya. Dengarkan dengan baik. BIAR AKU MENCOBA MENCINTAI DIRI MU. WALAU SEBENARNYA AKU TAHU DIRI MU BELUM BISA MELUPAKAN DIA," kata Dono.
"Wah itu ungkapkan perasaan itu mah. Jangan-jangan Don pake karakter Risky, ya menyukai Lesti," kata Indro.
"Kok tahu," kata Dono.
"Ya tahu tempe oncomnya kamu Don....jika bersyair ini dan itu lewat celetukan ini dan itu untuk di buat cerita sesuai keinginan hati mu," kata Indro.
"Ketahuan deh kartunya," kata Dono.
"Ya sama mencintai Lesti kan hanya sebuah pola pemain cerita," kata Indro.
"Ya...iya lah. Mencintai tapi tidak berharap apa pun?! Cuma cerita saja. Lebih cenderung penggemar saja. Gimana!" kata Dono yang jujur.
"Itu lebih baik. Membuat orang kita sukai bahagia dengan nilai kebaikan kita," kata Indro.
"Ngerti aja pola pikir ku," kata Indro.
"Ngertilah teman baik. Tapi aku punya permainan seperti biasanya. Jika ada Lesti di hadapan mu, jadi kamu bicara apa?" kata Indro.
"Bicara apa ya? Paling aku bilang saja aku tetap menjadi Kakak yang baik dan penggemar yang baik itu saja," kata Dono yang jujur.
"Kakak toh. Iya umur mu di atas Lesti. Ya wajar jadi Kakak," kata Indro.
"Hidup di bawa senang lah," kata Dono.
"Iya tahu. Ada satu permainan lagi. Mana yang kamu pilih Lesti ataukah Rara?" kata Indro.
"Lesti dan Rara. Pilihan yang berat. Ok yang aku pilih adalah Putri," kata Dono niat becanda.
"Kok Putri. Ok. Putri ada dua. Yang satu Putri DA dan satu Putri anaknya Sule. Mana yang kamu pilih?" kata Indro.
"Jawaban adalah aku mencoba mencintainya dalam sebuah tulisan yang aku buat cerita, ya cuma permainan saja. Senang-senang," kata Dono.
"Ya itu mah kembali ke pokok utama tetap Mencoba Mencintai," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Nama juga permainan. Seorang penulis mencintai semua karakter yang ia tulis sama rata, jadinya adil," kata Dono.
"Ya sudahlah tidak bahas lagi," kata Indro.
"Iya," saut Dono
Indro pun nonton Tv online di Hp-nya, ya berita. Dono sebenarnya ingin menulis ide cerita tersebut, ya jadinya cuma di tulis di buku tulis saja agar tidak hilang. Dono pun main game di Hp-nya. Kasino, ya nonton Tv di ruang tengah dengan tontonan yang ia sukai.
Indro yang mendengar omongan Dono, ya aneh dan berkata "Don, coba ulang omongan mu tadi!"
"Sebenarnya itu hanya sekedar keresahan hati aku saja," kata Dono.
"Ya...aku ingin mendengarkan lagi!" kata Indro.
"Iya. Dengarkan dengan baik. BIAR AKU MENCOBA MENCINTAI DIRI MU. WALAU SEBENARNYA AKU TAHU DIRI MU BELUM BISA MELUPAKAN DIA," kata Dono.
"Wah itu ungkapkan perasaan itu mah. Jangan-jangan Don pake karakter Risky, ya menyukai Lesti," kata Indro.
"Kok tahu," kata Dono.
"Ya tahu tempe oncomnya kamu Don....jika bersyair ini dan itu lewat celetukan ini dan itu untuk di buat cerita sesuai keinginan hati mu," kata Indro.
"Ketahuan deh kartunya," kata Dono.
"Ya sama mencintai Lesti kan hanya sebuah pola pemain cerita," kata Indro.
"Ya...iya lah. Mencintai tapi tidak berharap apa pun?! Cuma cerita saja. Lebih cenderung penggemar saja. Gimana!" kata Dono yang jujur.
"Itu lebih baik. Membuat orang kita sukai bahagia dengan nilai kebaikan kita," kata Indro.
"Ngerti aja pola pikir ku," kata Indro.
"Ngertilah teman baik. Tapi aku punya permainan seperti biasanya. Jika ada Lesti di hadapan mu, jadi kamu bicara apa?" kata Indro.
"Bicara apa ya? Paling aku bilang saja aku tetap menjadi Kakak yang baik dan penggemar yang baik itu saja," kata Dono yang jujur.
"Kakak toh. Iya umur mu di atas Lesti. Ya wajar jadi Kakak," kata Indro.
"Hidup di bawa senang lah," kata Dono.
"Iya tahu. Ada satu permainan lagi. Mana yang kamu pilih Lesti ataukah Rara?" kata Indro.
"Lesti dan Rara. Pilihan yang berat. Ok yang aku pilih adalah Putri," kata Dono niat becanda.
"Kok Putri. Ok. Putri ada dua. Yang satu Putri DA dan satu Putri anaknya Sule. Mana yang kamu pilih?" kata Indro.
"Jawaban adalah aku mencoba mencintainya dalam sebuah tulisan yang aku buat cerita, ya cuma permainan saja. Senang-senang," kata Dono.
"Ya itu mah kembali ke pokok utama tetap Mencoba Mencintai," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Nama juga permainan. Seorang penulis mencintai semua karakter yang ia tulis sama rata, jadinya adil," kata Dono.
"Ya sudahlah tidak bahas lagi," kata Indro.
"Iya," saut Dono
Indro pun nonton Tv online di Hp-nya, ya berita. Dono sebenarnya ingin menulis ide cerita tersebut, ya jadinya cuma di tulis di buku tulis saja agar tidak hilang. Dono pun main game di Hp-nya. Kasino, ya nonton Tv di ruang tengah dengan tontonan yang ia sukai.
ADA AJA CERITA
Kasino baru pulang dari urusannya, eee tahu-tahu tanaman yang ia tanam di halaman depan hilang. Kasino pun langsung masuk rumah dan berkata "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Indro di ruang tamu.
"Indro, tahu tanaman di depan rumah yang aku tanam?" tanya Kasino sambil duduk.
"Tahu sih. Pohon murbai kan," kata Indro.
"Berarti tamu tahu siapa yang ngambil?" tanya Kasino.
"Awalnya ngambil diam-diam. Ya ketahuan aku dan juga Dono. Lalu aku tanya dengan baik-baik. Katanya di bolehin sama kamu Kasino. Memang di ambil dari akarnya," penjelasan Indro.
"Wah kacau ini mah. Padahal aku bilang ambil batangnya, stek gitu. Eeee ini dari akarnya. Namanya di kasih hati minta jantung. Tanaman ku hilang deh," kata Kasino.
"Aku mana tahu. Kalau cuma batangnya....aja. Paling itu pohon murbai untuk obat atau untuk bonsai. Kebiasaan orang-orang seperti itu," kata Indro.
"Ya udahlah aku ikhlasin aja....dari pada beban pikiran," kata Kasino.
"Padahalkan Pak Handoko, ya pengurus mesjid.....ada pohon murbai. Minta aja bibit lagi sama Pak Handoko, pasti di kasih," saran Indro.
"Awalnya di minta orang, eee ini aku yang meminta ke orang....jadi aneh. Ah sudahlah tidak minta," kata Kasino yang tegas.
"Ya sudah, masalah selesai," kata Indro.
Indro, ya baca bukulah. Kasino langsung ke belakang untuk berbenah diri. Dono lagi asik di halaman belakang sambil minum teh.
"Kedengarannya yang obrolan Kasino dan Indro...tentang pohon murbai yang hilang di depan rumah. Paling itu pohon untuk bonsai atau obat. Kebiasaan orang seperti itu, ya aneh saja," kata Dono.
Dono menaruh gelas teh di meja dan segera membaca buku komiknya dengan baik. Kasino pun selesai berbenah diri, ya duduk di ruang tengah untuk nonton Tv, ya untuk menghilangkan rasa ini dan itu di dalam dirinya. Indro bosen baca buku, jadi buku di taruh meja. Di bukanlah artikel di Hp oleh Indro.
"Oooooo berita hari ini masih seputar ini dan itu," kata Indro.
Indro pun terus membaca artikel ini dan itu, ya sampai tahu isinya itu artikel lah. Setelah membaca artikel di Hp, ya Indro pun ke ruang tengah untuk nonton Tv. Eeeee adzan di kumandangkan. Indro, Kasino dan Dono, ya meninggalkan kerjaan mereka masing-masing untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah di rumah saja. Sholat di jalankan dengan penuh ke khusukkan. Setelah sholat magrib. Dono, ya mengetik di leptopnya, ya di kamar lah. Kasino dan Indro, ya nonton Tv.
"Acaranya Baim Wong dengan Paula," kata Kasino.
"Ganti...ya Kasino!" kata Indro.
"Mau di ganti...acara apa?" kata Kasino.
"Berita," kata Indro.
"Kalau begitu...suit aja. Yang menang menentukan acara yang di tonton," kata Kasino.
"Ok....adu suit," kata Indro.
Indro dan Kasino, ya adu suit. Yang menang adalah Kasino.
"Jadi kita nonton acara Baim Wong dengan Paula, setelah acara ini habis baru nonton berita," kata Kasino.
"Ya...mengikuti aturan yang menanglah," kata Indro.
Indro dan Kasino, ya nonton Tv dengan penuh keasikan karena memang acaranya menarik dan bagus.
"Waalaikumsalam," jawab Indro di ruang tamu.
"Indro, tahu tanaman di depan rumah yang aku tanam?" tanya Kasino sambil duduk.
"Tahu sih. Pohon murbai kan," kata Indro.
"Berarti tamu tahu siapa yang ngambil?" tanya Kasino.
"Awalnya ngambil diam-diam. Ya ketahuan aku dan juga Dono. Lalu aku tanya dengan baik-baik. Katanya di bolehin sama kamu Kasino. Memang di ambil dari akarnya," penjelasan Indro.
"Wah kacau ini mah. Padahal aku bilang ambil batangnya, stek gitu. Eeee ini dari akarnya. Namanya di kasih hati minta jantung. Tanaman ku hilang deh," kata Kasino.
"Aku mana tahu. Kalau cuma batangnya....aja. Paling itu pohon murbai untuk obat atau untuk bonsai. Kebiasaan orang-orang seperti itu," kata Indro.
"Ya udahlah aku ikhlasin aja....dari pada beban pikiran," kata Kasino.
"Padahalkan Pak Handoko, ya pengurus mesjid.....ada pohon murbai. Minta aja bibit lagi sama Pak Handoko, pasti di kasih," saran Indro.
"Awalnya di minta orang, eee ini aku yang meminta ke orang....jadi aneh. Ah sudahlah tidak minta," kata Kasino yang tegas.
"Ya sudah, masalah selesai," kata Indro.
Indro, ya baca bukulah. Kasino langsung ke belakang untuk berbenah diri. Dono lagi asik di halaman belakang sambil minum teh.
"Kedengarannya yang obrolan Kasino dan Indro...tentang pohon murbai yang hilang di depan rumah. Paling itu pohon untuk bonsai atau obat. Kebiasaan orang seperti itu, ya aneh saja," kata Dono.
Dono menaruh gelas teh di meja dan segera membaca buku komiknya dengan baik. Kasino pun selesai berbenah diri, ya duduk di ruang tengah untuk nonton Tv, ya untuk menghilangkan rasa ini dan itu di dalam dirinya. Indro bosen baca buku, jadi buku di taruh meja. Di bukanlah artikel di Hp oleh Indro.
"Oooooo berita hari ini masih seputar ini dan itu," kata Indro.
Indro pun terus membaca artikel ini dan itu, ya sampai tahu isinya itu artikel lah. Setelah membaca artikel di Hp, ya Indro pun ke ruang tengah untuk nonton Tv. Eeeee adzan di kumandangkan. Indro, Kasino dan Dono, ya meninggalkan kerjaan mereka masing-masing untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah di rumah saja. Sholat di jalankan dengan penuh ke khusukkan. Setelah sholat magrib. Dono, ya mengetik di leptopnya, ya di kamar lah. Kasino dan Indro, ya nonton Tv.
"Acaranya Baim Wong dengan Paula," kata Kasino.
"Ganti...ya Kasino!" kata Indro.
"Mau di ganti...acara apa?" kata Kasino.
"Berita," kata Indro.
"Kalau begitu...suit aja. Yang menang menentukan acara yang di tonton," kata Kasino.
"Ok....adu suit," kata Indro.
Indro dan Kasino, ya adu suit. Yang menang adalah Kasino.
"Jadi kita nonton acara Baim Wong dengan Paula, setelah acara ini habis baru nonton berita," kata Kasino.
"Ya...mengikuti aturan yang menanglah," kata Indro.
Indro dan Kasino, ya nonton Tv dengan penuh keasikan karena memang acaranya menarik dan bagus.
Saturday, August 29, 2020
BAHAN OBROLAN
Dono sedang asik di halaman belakang sambil minum teh.
"Hidup tenang banget," kata Dono.
Dono menikmati minum tehnya. Indro masih asik baca artikel di Hp-nya.
"Berita tentang pasangan artis Rizky Aditya dengan Citra Kirana, oh ternyata Citra Kirana sudah melahirkan toh. Bayinya lucu banget," kata Indro yang senang melihat bayi.
Indro terus baca artikel yang lainnya.
"Deddy Corbuzier, Youtober paling tajir...geser Baim Wong. Gokil. Pinter banget...ini mah jadi orang kaya," kata Indro yang punya pemikiran yang optimis.
Indro terus membaca artikel selanjutnya.
"Pemeran Black Panter, Chadwick Bozeman meninggal dunia. Inalillahi wainalilahi rojiun," kata Indro turut berduka cita.
Terus membaca artikel yang lainnya.
"BlackPink, Ok bagus banget deh lagu-lagunya dan dance-nya," pujian Indro.
Indro pun berhenti membaca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro menuangkan tekok teh berisi teh ke gelas. Segera Indro minum teh.
"Enak, teh ini," kata Indro.
Kasino selesai juga baca komiknya dan segera minum teh. Indro pun terpikirkan sesuatu tentang acara Tv dan berkata "Don, Kasino....apa pendapat mu acara LIDA...yang di lanjutkan, sudah TOP 9?"
"Bagus aja," kata Dono.
"Bagus juga," kata Kasino.
"Bagus toh. Gimana acara KDI 2020?" kata Indro.
"Bagus, kan pemenangnya Alwi," kata Dono niatnya becanda.
"Benar itu yang menang Alwi. Tuh anak ngisi acara di KDI 2020. Viral di mana-mana...jadi yang menang Alwi. Viral gitu," kata Kasino yang ikut permainan Dono.
"Bener Alwi pemenangnya. Sebenarnya pesaing beratnya Beltran Peto Putra Onsu. Anak-anak sekarang pinter banget menyanyinya. Jadi terkenal. Viral. Yang paling sip sih Thalia Putri Onsu....nurunin bakat artisnya Sarwenda. Cantik....cantik...cantik gitu," kata Indro.
"Bisa aja Indro...memujinya," kata Dono.
"Apa salahnya..kan pujian. Niat baik aja," kata Indro.
"Bener Indro, seratus persen," kata Dono.
"Sipp deh," kata Indro.
Indro pun mengambil Hp-nya di meja dan main game di Hp-nya.
"Kenapa kita selalu membahas tentang artis?" tanya Kasino.
"Kalau membahas lingkungan sekitar, ya adem ayem lah. Lebih baik artis lah. Cuma bahan obrolan saja," kata Dono.
"Menarik sih jadi bahan omongan," kata Kasino.
"Emmm, basa basinya Kasino," kata Dono.
"Yo,...i," kata Kasino.
Kasino pun menikmati minum teh sambil baca komik yang lain lah. Dono pun membuka Youtobe-nya di Hp-nya untuk nonton Tasbih yang ada Lesti.
"Menarik...acaranya, ya bagus sih," pujian Dono.
Dono terus menonton Youtobe dari satu tontonan ke tontonan yang lain, ya menikmati keadaan yang tenang banget.
"Hidup tenang banget," kata Dono.
Dono menikmati minum tehnya. Indro masih asik baca artikel di Hp-nya.
"Berita tentang pasangan artis Rizky Aditya dengan Citra Kirana, oh ternyata Citra Kirana sudah melahirkan toh. Bayinya lucu banget," kata Indro yang senang melihat bayi.
Indro terus baca artikel yang lainnya.
"Deddy Corbuzier, Youtober paling tajir...geser Baim Wong. Gokil. Pinter banget...ini mah jadi orang kaya," kata Indro yang punya pemikiran yang optimis.
Indro terus membaca artikel selanjutnya.
"Pemeran Black Panter, Chadwick Bozeman meninggal dunia. Inalillahi wainalilahi rojiun," kata Indro turut berduka cita.
Terus membaca artikel yang lainnya.
"BlackPink, Ok bagus banget deh lagu-lagunya dan dance-nya," pujian Indro.
Indro pun berhenti membaca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro menuangkan tekok teh berisi teh ke gelas. Segera Indro minum teh.
"Enak, teh ini," kata Indro.
Kasino selesai juga baca komiknya dan segera minum teh. Indro pun terpikirkan sesuatu tentang acara Tv dan berkata "Don, Kasino....apa pendapat mu acara LIDA...yang di lanjutkan, sudah TOP 9?"
"Bagus aja," kata Dono.
"Bagus juga," kata Kasino.
"Bagus toh. Gimana acara KDI 2020?" kata Indro.
"Bagus, kan pemenangnya Alwi," kata Dono niatnya becanda.
"Benar itu yang menang Alwi. Tuh anak ngisi acara di KDI 2020. Viral di mana-mana...jadi yang menang Alwi. Viral gitu," kata Kasino yang ikut permainan Dono.
"Bener Alwi pemenangnya. Sebenarnya pesaing beratnya Beltran Peto Putra Onsu. Anak-anak sekarang pinter banget menyanyinya. Jadi terkenal. Viral. Yang paling sip sih Thalia Putri Onsu....nurunin bakat artisnya Sarwenda. Cantik....cantik...cantik gitu," kata Indro.
"Bisa aja Indro...memujinya," kata Dono.
"Apa salahnya..kan pujian. Niat baik aja," kata Indro.
"Bener Indro, seratus persen," kata Dono.
"Sipp deh," kata Indro.
Indro pun mengambil Hp-nya di meja dan main game di Hp-nya.
"Kenapa kita selalu membahas tentang artis?" tanya Kasino.
"Kalau membahas lingkungan sekitar, ya adem ayem lah. Lebih baik artis lah. Cuma bahan obrolan saja," kata Dono.
"Menarik sih jadi bahan omongan," kata Kasino.
"Emmm, basa basinya Kasino," kata Dono.
"Yo,...i," kata Kasino.
Kasino pun menikmati minum teh sambil baca komik yang lain lah. Dono pun membuka Youtobe-nya di Hp-nya untuk nonton Tasbih yang ada Lesti.
"Menarik...acaranya, ya bagus sih," pujian Dono.
Dono terus menonton Youtobe dari satu tontonan ke tontonan yang lain, ya menikmati keadaan yang tenang banget.
HATI SEDINGIN ES
Rianty hidup dengan tenang walau susah. Andi selalu menjadi teman baik Rianty dari kecil. Hubungan keduanya menjadi hubungan cinta kasih. Di dalam kesusahan, Andi menerima tawaran Joko untuk merawat dan menjaga Rianty. Ya Andi mendapat uang dari Joko pada hal Andi tidak menginginkan uang karena sebentar ia berbuat seperti itu agar Rianty bahagia... tidak hidup susah lagi. Rianty melihat negoisasi Andi dan Joko.
"Aku di jual sama Andi ke Joko," kata Rianty.
Rianty pun pergi dari rumah secara diam-diam. Andi dan Joko pun mencari Rianty sampai larut malam banget. Rianty tahu kalau dirinya di cari Andi dan Joko karena Rianty bersembunyi di balik batu besar. Rianty pergi dari situ dan lebih jauh lagi masuk hutan, sampai akhirnya Rianty terpeleset dan masuk jurang dan di bawah jurang ada aliran sungai. Rianty pun terbawa aliran sungai.
Andi telah mencari Rianty sampai satu minggu bersama Joko. Ya Joko pun menemukan kain tersangkut di pinggir jurang.
"Rianty kaya meninggal, Andi," kata Joko.
"Rianty.....," teriak Joko.
Joko pun menyesal banget.
"Ikhlaskan kepergian Rianty untuk selamanya Andi," nasehat Joko.
"Iya," kata Andi sambil menghapus air matanya di pipinya.
Andi dan Joko meninggalkan tempat tersebut.
***
Rianty di temukan oleh Ibu Minah di aliran tapi ternyata Rianty hilang ingatan. Karena Ibu Minah tidak punya anak dan juga Janda, ya gadis yang di temukan di aliran sungai itu di angkat jadi anaknya dan juga di beri nama Lestari.
***
5 tahun telah berlalu. Andi berhasil dengan usahanya di bantu Joko, ya jadi orang kaya dan jauh dari kesusahan seperti dulu. Suatu ketika Andi bertemu dengan seorang cewek yang ia kenal saat berpapasan dan berada di pasar.
"Cewek itu jangan-jangan Rianty. Wajahnya mirip. Rianty kan sudah meninggal," kata hati Andi.
Andi penasaran dengan cewek yang wajahnya sama dengan Rianty, jadi di buntutinlah sampai rumah. Eeee ketahuan Andinya, ya di gebukin warga karena Lestari berteriak "Tolong ada penjahat nie!"
Andi pun berusaha membela diri menjelaskan pada warga, tapi kenyataannya wajah Andi sudah pada bengep karena di tinju. Lestari pun mengobati Andi karena salah menduga siapa Andi?!. Ketika Andi dapat data tentang Lestari dari Ibu Minah, ternyata Ibu angkatnya Lestari bahwa Lestari di temukan di pinggir sungai dengan keadaan lupa ingatan.
Andi senang karena dugaannya benar, bahwa Lestari adalah Rianty. Andi pun berusaha untuk memulihkan ingatan Rianty. Tapi kenyataannya sih.....Andi kena tampar terus oleh Rianty.
"Hati Rianty sudah sedingin es," kata Andi.
Rianty atau Lestari memang mengingat sedikit demi sedikit tentang Andi, setiap mengingat kenangan rasa pahit itu langsung sakit hati....jadinya di tamparlah Andi. Ya Andi berusaha memulihkan ingatan Rianty....tetap hasilnya dirinya di tampar.
"Dasar cewek berhati sedingin es," kata Andi.
Usaha Andi pun mulai ada ke berhasilan, ya Rianty jatuh cinta pada diri Andi. Rianty sudah ingat siapa dirinya. Rianty menerima cinta Andi, walau di masa lalu Andi mengkhianatin Rianty...ya hanya salah paham saja. Hati sedingin es pun mencair menjadi kehangatan karena rasa cinta itu memulihkan segalanya.
Andi menikah dengan Rianty dan hidup dengan penuh kebahagian.
"Aku di jual sama Andi ke Joko," kata Rianty.
Rianty pun pergi dari rumah secara diam-diam. Andi dan Joko pun mencari Rianty sampai larut malam banget. Rianty tahu kalau dirinya di cari Andi dan Joko karena Rianty bersembunyi di balik batu besar. Rianty pergi dari situ dan lebih jauh lagi masuk hutan, sampai akhirnya Rianty terpeleset dan masuk jurang dan di bawah jurang ada aliran sungai. Rianty pun terbawa aliran sungai.
Andi telah mencari Rianty sampai satu minggu bersama Joko. Ya Joko pun menemukan kain tersangkut di pinggir jurang.
"Rianty kaya meninggal, Andi," kata Joko.
"Rianty.....," teriak Joko.
Joko pun menyesal banget.
"Ikhlaskan kepergian Rianty untuk selamanya Andi," nasehat Joko.
"Iya," kata Andi sambil menghapus air matanya di pipinya.
Andi dan Joko meninggalkan tempat tersebut.
***
Rianty di temukan oleh Ibu Minah di aliran tapi ternyata Rianty hilang ingatan. Karena Ibu Minah tidak punya anak dan juga Janda, ya gadis yang di temukan di aliran sungai itu di angkat jadi anaknya dan juga di beri nama Lestari.
***
5 tahun telah berlalu. Andi berhasil dengan usahanya di bantu Joko, ya jadi orang kaya dan jauh dari kesusahan seperti dulu. Suatu ketika Andi bertemu dengan seorang cewek yang ia kenal saat berpapasan dan berada di pasar.
"Cewek itu jangan-jangan Rianty. Wajahnya mirip. Rianty kan sudah meninggal," kata hati Andi.
Andi penasaran dengan cewek yang wajahnya sama dengan Rianty, jadi di buntutinlah sampai rumah. Eeee ketahuan Andinya, ya di gebukin warga karena Lestari berteriak "Tolong ada penjahat nie!"
Andi pun berusaha membela diri menjelaskan pada warga, tapi kenyataannya wajah Andi sudah pada bengep karena di tinju. Lestari pun mengobati Andi karena salah menduga siapa Andi?!. Ketika Andi dapat data tentang Lestari dari Ibu Minah, ternyata Ibu angkatnya Lestari bahwa Lestari di temukan di pinggir sungai dengan keadaan lupa ingatan.
Andi senang karena dugaannya benar, bahwa Lestari adalah Rianty. Andi pun berusaha untuk memulihkan ingatan Rianty. Tapi kenyataannya sih.....Andi kena tampar terus oleh Rianty.
"Hati Rianty sudah sedingin es," kata Andi.
Rianty atau Lestari memang mengingat sedikit demi sedikit tentang Andi, setiap mengingat kenangan rasa pahit itu langsung sakit hati....jadinya di tamparlah Andi. Ya Andi berusaha memulihkan ingatan Rianty....tetap hasilnya dirinya di tampar.
"Dasar cewek berhati sedingin es," kata Andi.
Usaha Andi pun mulai ada ke berhasilan, ya Rianty jatuh cinta pada diri Andi. Rianty sudah ingat siapa dirinya. Rianty menerima cinta Andi, walau di masa lalu Andi mengkhianatin Rianty...ya hanya salah paham saja. Hati sedingin es pun mencair menjadi kehangatan karena rasa cinta itu memulihkan segalanya.
Andi menikah dengan Rianty dan hidup dengan penuh kebahagian.
Friday, August 28, 2020
KENAPA NAMANYA KAPTEN YA?
Reggy sedang asik duduk taman, ya sambil baca koran. Tahu-tahu dua anak muda berjalan di depan Reggy membicarakan Kapten Halilintar. Reggy senang mendengar obrolan dua pemuda tersebut tentang Kapten Halilintar. Reggy terkejut dengan obrolan dua pemuda tersebut "Kenapa nama awalnya Kapten, padahal Halilintar saja sudah keren?"
"Iya juga," kata hati Reggy.
Dua pemuda itu tidak membahas lebih jauh tentang Kapten Halilintar dan mengobrol tentang grub band terkenal Virgo. Reggy pun meninggalkan tempat tersebut. Sambil berjalan Reggy pun berpikir panjang tentang nama 'Kapten' tersebut. Eeeee ada anak-anak bernyanyi lagu 'Kapten'
"Aku menyukai lagu Kapten. Apa mungkin karena itu aku di beri nama 'Kapten' sama Raja Petir?!" kata Reggy dengan suara samar.
Reggy, ya senang anak-anak bernyanyi lagu 'Kapten' tersebut. Reggy pun berjalan lagi.
"Kenapa aku tidak bertanya pada Raja Petir tentang nama 'Kapten' tersebut? Oooo iya aku berlatih di kerajaan petir. Aku telah menjadi prajurit kerajaan petir dan jabatan ku masih 'Kapten'. Kemungkinan itu yang benar," kata Reggy dengan suara samar.
Tiba-tiba tanah bergetar. Semua warga kota panik.
"Gempa tah," kata Reggy.
Semua warga kota berlari dan berteriak monster.
"Monster," kata Reggy.
Reggy pun mencari tempat untuk berubah menjadi Kapten Halilintar. Setelah berubah Kapten Halilintar bergerak cepat menuju Monster yang mengamuk di kota. Kapten Halilintar melihat Monster yang berwujud seperti T-Rex, benar-benar mengamuk. Ada seorang cewek mau di injak tuh Monster T- Rex. Segera Kapten Halilintar bergerak cepat menyelamatkannya.
"Kamu telah selamat," kata Kapten Halilintar.
"Terima kasih Kapten Halilintar," kata cewek.
"Iya," saut Kapten Halilintar.
Cewek tersebut pergi dari situ. Kapten Halilintar pun bergerak cepat dan melompat ke arah Monster T-Rex dan melancarkan tinjuan ke wajah tuh Monster. Sang Monster terkena tinjuan Kapten Halilintar, ya mundur beberapa langkah.
"Ternyata ia Monster yang kuat," kata Kapten Halilintar.
Monster T-Rex pun menyerang Kapten Halilintar, ya menghindarlah. Serangan Monster yang beringas membuat keadaan kota makin hancur.
"Aku segera mengalahkan Monster tersebut," kata Kapten Halilintar.
Kapten Halilintar pun berlari sambil meningkatkan kekuatan Halilintar di tubuhnya dan segera melompat menuju Monster.
"Ledakan Halilintar," kata Kapten Halilintar.
Monster pun terkena kekuatan Ledakan Halilintar, ya Monster hancur.
"Aku telah mengalahkan Monster," kata Kapten Halilintar.
Di atas gedung Shadow melihat pertarungan Kapten Halilintar dan Monster T-Rex yang ia bangkit kan dari tidur panjangnya.
"Salah satu prajurit ku telah kalah. Kapten Halilintar pemain ini belum selesai," kata Shadow.
Shadow pun menghilang. Kapten Halilintar merasa ada yang mengawasinya tapi diabaikannya. Kapten Halilintar pun mencari tempat untuk berubah kembali menjadi Reggy. Setelah itu. Reggy pun teringat sesuatu dengan janjinya dengan Reni, ya nonton Konser Virgo di Tv. Reggy pun segera bergegas ke studio Tv untuk menonton penampilan Virgo yang bagus banget.
"Iya juga," kata hati Reggy.
Dua pemuda itu tidak membahas lebih jauh tentang Kapten Halilintar dan mengobrol tentang grub band terkenal Virgo. Reggy pun meninggalkan tempat tersebut. Sambil berjalan Reggy pun berpikir panjang tentang nama 'Kapten' tersebut. Eeeee ada anak-anak bernyanyi lagu 'Kapten'
"Aku menyukai lagu Kapten. Apa mungkin karena itu aku di beri nama 'Kapten' sama Raja Petir?!" kata Reggy dengan suara samar.
Reggy, ya senang anak-anak bernyanyi lagu 'Kapten' tersebut. Reggy pun berjalan lagi.
"Kenapa aku tidak bertanya pada Raja Petir tentang nama 'Kapten' tersebut? Oooo iya aku berlatih di kerajaan petir. Aku telah menjadi prajurit kerajaan petir dan jabatan ku masih 'Kapten'. Kemungkinan itu yang benar," kata Reggy dengan suara samar.
Tiba-tiba tanah bergetar. Semua warga kota panik.
"Gempa tah," kata Reggy.
Semua warga kota berlari dan berteriak monster.
"Monster," kata Reggy.
Reggy pun mencari tempat untuk berubah menjadi Kapten Halilintar. Setelah berubah Kapten Halilintar bergerak cepat menuju Monster yang mengamuk di kota. Kapten Halilintar melihat Monster yang berwujud seperti T-Rex, benar-benar mengamuk. Ada seorang cewek mau di injak tuh Monster T- Rex. Segera Kapten Halilintar bergerak cepat menyelamatkannya.
"Kamu telah selamat," kata Kapten Halilintar.
"Terima kasih Kapten Halilintar," kata cewek.
"Iya," saut Kapten Halilintar.
Cewek tersebut pergi dari situ. Kapten Halilintar pun bergerak cepat dan melompat ke arah Monster T-Rex dan melancarkan tinjuan ke wajah tuh Monster. Sang Monster terkena tinjuan Kapten Halilintar, ya mundur beberapa langkah.
"Ternyata ia Monster yang kuat," kata Kapten Halilintar.
Monster T-Rex pun menyerang Kapten Halilintar, ya menghindarlah. Serangan Monster yang beringas membuat keadaan kota makin hancur.
"Aku segera mengalahkan Monster tersebut," kata Kapten Halilintar.
Kapten Halilintar pun berlari sambil meningkatkan kekuatan Halilintar di tubuhnya dan segera melompat menuju Monster.
"Ledakan Halilintar," kata Kapten Halilintar.
Monster pun terkena kekuatan Ledakan Halilintar, ya Monster hancur.
"Aku telah mengalahkan Monster," kata Kapten Halilintar.
Di atas gedung Shadow melihat pertarungan Kapten Halilintar dan Monster T-Rex yang ia bangkit kan dari tidur panjangnya.
"Salah satu prajurit ku telah kalah. Kapten Halilintar pemain ini belum selesai," kata Shadow.
Shadow pun menghilang. Kapten Halilintar merasa ada yang mengawasinya tapi diabaikannya. Kapten Halilintar pun mencari tempat untuk berubah kembali menjadi Reggy. Setelah itu. Reggy pun teringat sesuatu dengan janjinya dengan Reni, ya nonton Konser Virgo di Tv. Reggy pun segera bergegas ke studio Tv untuk menonton penampilan Virgo yang bagus banget.
KAPTEN HALILINTAR
Reggy sedang berada di Labnya untuk menemukan serum kekuatan yang membuat dirinya menjadi kuat. Berkali-kali serum yang di buatnya gagal total. Reggy frustasi dengan usahanya, jadi meninggalkan Labnya dan pergi ke kafe untuk bersantai.
Di kafe Reggy sedang asik minum, ya sambil mendengarkan grub band Virgo. Reggy menjadi santai banget karena memang lagu yang di bawa kan grub band Virgo, ya bagus banget. Usai grub band Virgo menyanyi, ya Reggy ingin berkenalan dengan vokalis yang bernyanyi dengan sangat merdu itu. Reni ternyata anaknya baik gitu, jadi mudah akrab...jadi Reggy berteman baik lah dengan Reni.
Pikiran Reggy kembali normal lagi, tidak stores lagi. Reggy yang berambisi untuk menyelesaikan kerjaannya, jadi ke Labnya untuk menyusul ulang data-data zat kimia. Usaha Reggy pun berhasil dan di suntikan serum yang di buatnya dengan baik. Reggy mulai mencoba kekuatannya dengan membengkokkan besi. Ternyata besi tidak bengkok.
"Apa yang salah lagi?" kata Reggy.
Reggy yang bingung keluar dari Labnya. Berjalan-jalan Reggy untuk menghilangkan rasa kecewa di dalam dirinya karena tidak berhasil lagi. Tiba-tiba angin bertiup kencang banget dan muncullah tornado yang menghancurkan segalanya. Reggy pun berlari dengan sekuat tenaga, tapi tersedot ke dalam tornado.
Ya Reggy pun pasrah dengan keadaannya. Esok paginya Reggy terbangun dari keadaannya, ia melihat sebuah istana yang megah. Reggy pun masuk ke dalam istana tersebut. Rasa haus pun datang pada Reggy. Ternyata di dalam istana ada aliran sungai. Reggy pun meminum air tersebut.
"Segarnya air ini," kata Reggy.
Reggy pun melangkah lagi ke dalam istana. Ternyata ada sebuah patung besar seperti manusia banteng memegang kampak yang besar juga. Reggy yang ingin tahu, jadi terus masuk ke dalam istana. Patung manusia banteng bergerak dan menyerang Reggy dengan sebuah kampak besarnya.
Reggy, ya menghindari serangan patung manusia banteng tersebut. Terus berlari dan berlari, ya masuk ke dalam istana. Patung manusia banteng terus menyerang Reggy dengan kampaknya yang besar. Di depannya Reggy ada tembok yang menghalangi langkahnya.
"Jalan buntu, mati deh aku," kata Reggy.
Reggy pun tidak bisa lari lagi, ya terpaksa menghadapi patung manusia banteng. Saat patung manusia banteng menyerang dengan kampak besarnya, ya Reggy menghindarinya dan langsung bergerak dengan melompat dan meninju ke wajah patung manusia banteng. Hancur deh wajah patung manusia banteng. Tubuhnya patung manusia banteng pun rubuh ke lantai.
"Aku kuat. Serum ku berhasil. Horeee," kata Reggy yang senang.
Reggy pun mengangkat tubuh patung manusia banteng dan berkata "Kok enteng banget ya."
Reggy pun melempar patung manusia banteng. Setelah itu. Reggy pun berjalan masuk lebih ke dalam istana. Di aula utama ada Raja di singgahsana.
"Reggy," kata Raja Petir.
"Iya...aku," kata Reggy.
"Kau pemuda yang hebat," pujian Raja Petir.
"Siapa anda, bisa tahu nama aku?" tanya Reggy.
"Aku...Raja Petir," katanya.
"Raja Petir dan aku berada di mana ini?" kata Reggy.
"Istana ku," kata Raja Petir.
"Istana, kerajaan petir," kata Reggy.
"Benar sekali," kata Raja Petir.
"Jadi gara-gara tornado aku sampai di kerajaan petir," kata Reggy.
"Reggy. Tumbuh kuat karena kamu meminum air yang mengalir di istana ku," kata Raja Petir.
"Jadi karena air itu aku jadi kuat. Aku kirain dari hasil serum yang aku suntikan ke dalam tubuh ku. Ya sudahlah yang terpenting aku sudah jadi kuat. Raja gimana aku bisa pulang ke rumah?" kata Reggy.
"Reggy, kau belum boleh pulang. Latihan di sini selama sebulan, untuk kamu jadi lebih kuat lagi. Dengan kekuatan mu....banyak orang yang akan kau selamat kan," kata Raja Petir.
"Baiklah," kata Reggy.
Reggy mulai latihan di istana petir, ya di awasin Raja Petir. Terkadang Reggy memeriksa data serum yang ia buat dan akhirnya Reggy pun tersadar dengan kepintarannya karena serum yang di buatnya dan telah di suntikan itu berhasil, karena berkombinasi dengan air yang ia minum di istana petir. Reggy memiliki kekuatan dan juga kecepatan yang luar biasa. Latihan di jalanan Reggy selama sebulan pun selesai juga.
Raja pun memberikan pakaian bagus untuk Reggy dan memberi nama pada Reggy yaitu Kapten Halilintar.
"Raja kenapa aku di berinama Kapten Halilintar. Nama lain aja Raja. Seperti Hercules atau Samson...ya. Kuat dan perkasa," kata Reggy.
"Kau tetap Kapten Halilintar," kata Raja Petir dengan tegas.
"Baiklah, aku terima nama itu. Tapi aku tidak punya kekuatan Halilintar...nama ku Kapten Halilintar?" kata Reggy.
"Aku akan memberikan kekuatan itu," kata Raja Petir.
Raja Petir memberikan kekuatan Halilintar pada Reggy. Setelah itu, ya Reggy pun mencoba mengeluarkan kekuatan Halilintar dari tangan kanannya. Keluarlah kilatan Halilintar tersebut, ya Reggy senang dan berkata "Terima kasih Raja."
"Iya," kata Raja Petir.
Raja petir memulangkan Reggy, ya ke rumahnya.
"Aku sudah di rumah," kata Reggy yang senang.
Reggy yang menghilang selama sebulan, ya kembali seperti biasa menjalankan aktivitasnya. Reggy pun ke kafe tempat biasanya untuk mendengarkan suara merdu Reni, tapi ternyata Reni dan grub band telah menjadi grub band yang terkenal karena masuk Tv. Reggy pun mendatangi konser Virgo, ya mendengarkan semua lagunya Virgo dengan baik. Setelah itu. Reggy pun bertemu dengan Reni, ya vokalis grub band Virgo.
Reni senang bertemu dengan Reggy. Tiba-tiba penjahat menculik Reni. Reggy pun segera mencari tempat berubah dan menjadi Kapten Halilintar.
"Aku mengalahkan penjahat yang menculik Reni," kata Kapten Halilintar.
Kapten Halilintar bergerak cepat banget dan segera menyelamatkan Reni. Terjadilah pertarungan yang sengit banget antara Kapten Halilintar dengan para penjahat. Semua penjahat, ya di kalahkan Kapten Halilintar. Wartawan mengambil foto Kapten Halilintar dan juga Reni. Kapten Halilintar pun pergi dari situ dan mencari tempat yang sepi untuk kembali menjadi Reggy.
Polisi pun dateng untuk menangkap para penjahat. Reggy pun menemui Reni dan mengantarkan pulang. Semenjak kejadian itu. Kapten Halilintar jadi terkenal karena selalu di kaitkan dengan Reni vokalis grub band Virgo. Reggy yang menjadi Kapten Halilintar, ya siap sedia memberantas kejahatan di mana-mana dengan kekuatan supernya.
***
Dono selesai menulis di leptopnya segera di simpan dengan baik dan juga di matikan leptopnya. Keluarlah Dono dari kamar ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino dan Indro, ya nonton Tv.
"Acaranya bagus," kata Dono.
"Ambyar Awards, bagus sih," kata Indro.
"Iya bagus," kata Kasino.
"Don, tadi kamar ngetik cerita apa?" tanya Indro.
"Kapten Halilintar....menyesuaikan maunya aku," kata Dono.
"Oooo begitu, Kapten Halilintar menyesuaikan maunya kamu Dono. Bagus itu," kata Indro.
"Ya begitulah," saut Dono.
Dono, Kasino dan Indro....ya kembali asik nonton Tv dengan santailah.
Di kafe Reggy sedang asik minum, ya sambil mendengarkan grub band Virgo. Reggy menjadi santai banget karena memang lagu yang di bawa kan grub band Virgo, ya bagus banget. Usai grub band Virgo menyanyi, ya Reggy ingin berkenalan dengan vokalis yang bernyanyi dengan sangat merdu itu. Reni ternyata anaknya baik gitu, jadi mudah akrab...jadi Reggy berteman baik lah dengan Reni.
Pikiran Reggy kembali normal lagi, tidak stores lagi. Reggy yang berambisi untuk menyelesaikan kerjaannya, jadi ke Labnya untuk menyusul ulang data-data zat kimia. Usaha Reggy pun berhasil dan di suntikan serum yang di buatnya dengan baik. Reggy mulai mencoba kekuatannya dengan membengkokkan besi. Ternyata besi tidak bengkok.
"Apa yang salah lagi?" kata Reggy.
Reggy yang bingung keluar dari Labnya. Berjalan-jalan Reggy untuk menghilangkan rasa kecewa di dalam dirinya karena tidak berhasil lagi. Tiba-tiba angin bertiup kencang banget dan muncullah tornado yang menghancurkan segalanya. Reggy pun berlari dengan sekuat tenaga, tapi tersedot ke dalam tornado.
Ya Reggy pun pasrah dengan keadaannya. Esok paginya Reggy terbangun dari keadaannya, ia melihat sebuah istana yang megah. Reggy pun masuk ke dalam istana tersebut. Rasa haus pun datang pada Reggy. Ternyata di dalam istana ada aliran sungai. Reggy pun meminum air tersebut.
"Segarnya air ini," kata Reggy.
Reggy pun melangkah lagi ke dalam istana. Ternyata ada sebuah patung besar seperti manusia banteng memegang kampak yang besar juga. Reggy yang ingin tahu, jadi terus masuk ke dalam istana. Patung manusia banteng bergerak dan menyerang Reggy dengan sebuah kampak besarnya.
Reggy, ya menghindari serangan patung manusia banteng tersebut. Terus berlari dan berlari, ya masuk ke dalam istana. Patung manusia banteng terus menyerang Reggy dengan kampaknya yang besar. Di depannya Reggy ada tembok yang menghalangi langkahnya.
"Jalan buntu, mati deh aku," kata Reggy.
Reggy pun tidak bisa lari lagi, ya terpaksa menghadapi patung manusia banteng. Saat patung manusia banteng menyerang dengan kampak besarnya, ya Reggy menghindarinya dan langsung bergerak dengan melompat dan meninju ke wajah patung manusia banteng. Hancur deh wajah patung manusia banteng. Tubuhnya patung manusia banteng pun rubuh ke lantai.
"Aku kuat. Serum ku berhasil. Horeee," kata Reggy yang senang.
Reggy pun mengangkat tubuh patung manusia banteng dan berkata "Kok enteng banget ya."
Reggy pun melempar patung manusia banteng. Setelah itu. Reggy pun berjalan masuk lebih ke dalam istana. Di aula utama ada Raja di singgahsana.
"Reggy," kata Raja Petir.
"Iya...aku," kata Reggy.
"Kau pemuda yang hebat," pujian Raja Petir.
"Siapa anda, bisa tahu nama aku?" tanya Reggy.
"Aku...Raja Petir," katanya.
"Raja Petir dan aku berada di mana ini?" kata Reggy.
"Istana ku," kata Raja Petir.
"Istana, kerajaan petir," kata Reggy.
"Benar sekali," kata Raja Petir.
"Jadi gara-gara tornado aku sampai di kerajaan petir," kata Reggy.
"Reggy. Tumbuh kuat karena kamu meminum air yang mengalir di istana ku," kata Raja Petir.
"Jadi karena air itu aku jadi kuat. Aku kirain dari hasil serum yang aku suntikan ke dalam tubuh ku. Ya sudahlah yang terpenting aku sudah jadi kuat. Raja gimana aku bisa pulang ke rumah?" kata Reggy.
"Reggy, kau belum boleh pulang. Latihan di sini selama sebulan, untuk kamu jadi lebih kuat lagi. Dengan kekuatan mu....banyak orang yang akan kau selamat kan," kata Raja Petir.
"Baiklah," kata Reggy.
Reggy mulai latihan di istana petir, ya di awasin Raja Petir. Terkadang Reggy memeriksa data serum yang ia buat dan akhirnya Reggy pun tersadar dengan kepintarannya karena serum yang di buatnya dan telah di suntikan itu berhasil, karena berkombinasi dengan air yang ia minum di istana petir. Reggy memiliki kekuatan dan juga kecepatan yang luar biasa. Latihan di jalanan Reggy selama sebulan pun selesai juga.
Raja pun memberikan pakaian bagus untuk Reggy dan memberi nama pada Reggy yaitu Kapten Halilintar.
"Raja kenapa aku di berinama Kapten Halilintar. Nama lain aja Raja. Seperti Hercules atau Samson...ya. Kuat dan perkasa," kata Reggy.
"Kau tetap Kapten Halilintar," kata Raja Petir dengan tegas.
"Baiklah, aku terima nama itu. Tapi aku tidak punya kekuatan Halilintar...nama ku Kapten Halilintar?" kata Reggy.
"Aku akan memberikan kekuatan itu," kata Raja Petir.
Raja Petir memberikan kekuatan Halilintar pada Reggy. Setelah itu, ya Reggy pun mencoba mengeluarkan kekuatan Halilintar dari tangan kanannya. Keluarlah kilatan Halilintar tersebut, ya Reggy senang dan berkata "Terima kasih Raja."
"Iya," kata Raja Petir.
Raja petir memulangkan Reggy, ya ke rumahnya.
"Aku sudah di rumah," kata Reggy yang senang.
Reggy yang menghilang selama sebulan, ya kembali seperti biasa menjalankan aktivitasnya. Reggy pun ke kafe tempat biasanya untuk mendengarkan suara merdu Reni, tapi ternyata Reni dan grub band telah menjadi grub band yang terkenal karena masuk Tv. Reggy pun mendatangi konser Virgo, ya mendengarkan semua lagunya Virgo dengan baik. Setelah itu. Reggy pun bertemu dengan Reni, ya vokalis grub band Virgo.
Reni senang bertemu dengan Reggy. Tiba-tiba penjahat menculik Reni. Reggy pun segera mencari tempat berubah dan menjadi Kapten Halilintar.
"Aku mengalahkan penjahat yang menculik Reni," kata Kapten Halilintar.
Kapten Halilintar bergerak cepat banget dan segera menyelamatkan Reni. Terjadilah pertarungan yang sengit banget antara Kapten Halilintar dengan para penjahat. Semua penjahat, ya di kalahkan Kapten Halilintar. Wartawan mengambil foto Kapten Halilintar dan juga Reni. Kapten Halilintar pun pergi dari situ dan mencari tempat yang sepi untuk kembali menjadi Reggy.
Polisi pun dateng untuk menangkap para penjahat. Reggy pun menemui Reni dan mengantarkan pulang. Semenjak kejadian itu. Kapten Halilintar jadi terkenal karena selalu di kaitkan dengan Reni vokalis grub band Virgo. Reggy yang menjadi Kapten Halilintar, ya siap sedia memberantas kejahatan di mana-mana dengan kekuatan supernya.
***
Dono selesai menulis di leptopnya segera di simpan dengan baik dan juga di matikan leptopnya. Keluarlah Dono dari kamar ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino dan Indro, ya nonton Tv.
"Acaranya bagus," kata Dono.
"Ambyar Awards, bagus sih," kata Indro.
"Iya bagus," kata Kasino.
"Don, tadi kamar ngetik cerita apa?" tanya Indro.
"Kapten Halilintar....menyesuaikan maunya aku," kata Dono.
"Oooo begitu, Kapten Halilintar menyesuaikan maunya kamu Dono. Bagus itu," kata Indro.
"Ya begitulah," saut Dono.
Dono, Kasino dan Indro....ya kembali asik nonton Tv dengan santailah.
KAMEN RIDER V3
Toro bersama adiknya Hayasi sedang asik main bisbol di lapangan. Monster Turtel bersama anak buahnya ke lapangan.
"Tangkap pemuda yang bermain bisbol tersebut!" kata Monster Turtel.
"Baik," jawab semua anak buahnya.
Anak buah Monster Turtel membawa pemuda tersebut dengan paksa. Hayasi pun berteriak meminta pertolongan. Shiro kebetulan tidak jauh dari daerah tersebut dan mendengar teriakan meminta tolong. Shiro naik motornya dan memang melihat anak buah Monster Turtel....sedang membawa paksa pemuda. Shiro meningkatkan laju motornya dengan baik sampai di arahkan ke anak buah Monster Turtel, tapi anak buah Monster Turtel menghindar.
Shiro menghentikan laju motornya dan bertarung dengan anak buah Monster Turtel. Satu persatu anak buah Monster di kalahkan Shiro. Saat berhadapan Monster Turtel, ya Shiro kewalahan banget karena Monster Turtel pun menembakkan basoka dari tempurungnya.
Shiro menghindari serangan tersebut dan menyelamatkan pemuda dan juga adiknya dari ledakan yang di lancarkan Monster Turtel, sedang anak buah Monster Turtel kena ledakan semua. Shiro, beserta pemuda yang ia selamatkan dan juga adiknya....ya bersembunyi di tempat paling aman.
"Kemana semuanya," kata Monster Turtel.
Monster Turtel mencari ke sana ke sini. Shiro berdiri di atas kotak kayu tersusun dan berkata "Berubah."
Monster Turtel menembakkan basoka lagi dari tempurungnya. Shiro yang telah berubah Kamen Rider V3, ya melompat dan menghindari semua serangan Monster Turtel. Ketika ada celah, mulai menyeranglah Kamen Rider V3 dengan tinjuan dan tendangan. Ya Monster Turtel meladengin serangan Kamen Rider V3. Jadilah pertarungan sangat sengit banget antara keduanya. Kamen Rider V3 mengalahkan Monster Turtel dengan tinjuan yang kuat ke wajahnya sampai terpental. Ya Monster Turtel kabur gitu, karena kalah bertarung melawan Kamen Rider V3.
Kamen Rider V3 melihat Monster Turtel yang lari kocar kacir ke sana dan ke sini dan berkata "Dasar Monster pengecut."
Kamen Rider V3 pun berubah kembali menjadi Shiro dan segera meninggalkan tempat tersebut. Monster Turtel bertemu dengan Gatot Kaca dan segera di tendang sama Gatot Kaca sampai terpental jauh banget. Toro dan adiknya Hayasi pulang ke rumah karena sudah aman.
Monster Turtel bangun dari keadaannya dan berkata "Siapa kamu?".
"Aku adalah Gatot Kaca," katanya.
"Gatot Kaca, Satria Dewa," kata Monster Turtel.
"Iya," kata Gatot Kaca.
Monster Turtel pun memanggil anak buahnya. Segera datenglah anak buah yang banyak banget.
"Serang!" kata Monster Turtel.
Anak buah Monster Turtel pun menyerang Gatot Kaca. Pertarungan sengit banget. Gatot Kaca mengalahkan satu persatu anak buahnya Monster Turtel.
"Anak buah telah aku kalahkan semua. Sekarang giliran kamu," kata Gatot Kaca.
Monster Turtel pun menyerang dengan basoka dari tempurungnya. Gatot Kaca menghindari serangan Monster Turtel. Dengan gerak cepat sekali...Gatot Kaca berada di depan Monster Turtel dan di tinjunya Monster Turtel sampai terpental jauh. Saat Monster Turtel bangun dari keadaannya, eeee tahu-tahu Gatot Kaca berada di depan Monster Turtel dan segera menendang. Monster Turtel terkena tendangan Gatot Kaca sampai terpental jauh dan bergerak cepatlah Gatot Kaca, ya meninju lagi dengan sangat kuat. Monster Turtel pun hancur di tangan Gatot Kaca.
"Aku telah membereskan masalah," kata Gatot Kaca.
Gatot Kaca pun terbang ke langit, ya pulang ke rumah lah.
Masked Rider Black, ya nonton saja pertarungan yang hebat antara Gatot Kaca dan Monster Turtel. Masked Rider Black pun meninggalkan tempat tersebut dengan motor belalangnya.
"Kemana semuanya," kata Monster Turtel.
Monster Turtel mencari ke sana ke sini. Shiro berdiri di atas kotak kayu tersusun dan berkata "Berubah."
Monster Turtel menembakkan basoka lagi dari tempurungnya. Shiro yang telah berubah Kamen Rider V3, ya melompat dan menghindari semua serangan Monster Turtel. Ketika ada celah, mulai menyeranglah Kamen Rider V3 dengan tinjuan dan tendangan. Ya Monster Turtel meladengin serangan Kamen Rider V3. Jadilah pertarungan sangat sengit banget antara keduanya. Kamen Rider V3 mengalahkan Monster Turtel dengan tinjuan yang kuat ke wajahnya sampai terpental. Ya Monster Turtel kabur gitu, karena kalah bertarung melawan Kamen Rider V3.
Kamen Rider V3 melihat Monster Turtel yang lari kocar kacir ke sana dan ke sini dan berkata "Dasar Monster pengecut."
Kamen Rider V3 pun berubah kembali menjadi Shiro dan segera meninggalkan tempat tersebut. Monster Turtel bertemu dengan Gatot Kaca dan segera di tendang sama Gatot Kaca sampai terpental jauh banget. Toro dan adiknya Hayasi pulang ke rumah karena sudah aman.
Monster Turtel bangun dari keadaannya dan berkata "Siapa kamu?".
"Aku adalah Gatot Kaca," katanya.
"Gatot Kaca, Satria Dewa," kata Monster Turtel.
"Iya," kata Gatot Kaca.
Monster Turtel pun memanggil anak buahnya. Segera datenglah anak buah yang banyak banget.
"Serang!" kata Monster Turtel.
Anak buah Monster Turtel pun menyerang Gatot Kaca. Pertarungan sengit banget. Gatot Kaca mengalahkan satu persatu anak buahnya Monster Turtel.
"Anak buah telah aku kalahkan semua. Sekarang giliran kamu," kata Gatot Kaca.
Monster Turtel pun menyerang dengan basoka dari tempurungnya. Gatot Kaca menghindari serangan Monster Turtel. Dengan gerak cepat sekali...Gatot Kaca berada di depan Monster Turtel dan di tinjunya Monster Turtel sampai terpental jauh. Saat Monster Turtel bangun dari keadaannya, eeee tahu-tahu Gatot Kaca berada di depan Monster Turtel dan segera menendang. Monster Turtel terkena tendangan Gatot Kaca sampai terpental jauh dan bergerak cepatlah Gatot Kaca, ya meninju lagi dengan sangat kuat. Monster Turtel pun hancur di tangan Gatot Kaca.
"Aku telah membereskan masalah," kata Gatot Kaca.
Gatot Kaca pun terbang ke langit, ya pulang ke rumah lah.
Masked Rider Black, ya nonton saja pertarungan yang hebat antara Gatot Kaca dan Monster Turtel. Masked Rider Black pun meninggalkan tempat tersebut dengan motor belalangnya.
Thursday, August 27, 2020
KENAPA HARUS DIA ?
Dono sedang santai duduk bawah pohon yang rindang sambil melihat keadaan lingkungan. Indro, ya melihat Dono lagi duduk santai di bawah pohon rindang....jadi ikutan juga.
"Don apa yang kamu lihat?" tanya Indro.
"Melihat cewek cantik," kata Dono.
"Mana?" kata Indro.
"Itu di sana. Yang berjualan itu," kata Dono.
"Don....itukan Ibu-Ibu. Aku kirain gadis gitu," kata Indro.
"Dulunya gadis, sekarang Ibu-Ibu," kata Dono yang tegas.
"Iya sih benar. Oh...iya Don gimana kabarnya Rara?" tanya Indro.
"Kenapa harus dia yang di bicarakan?" kata Dono.
"Kok ngomongnya gitu Don. Jangan-jangan ada masalah dengan hubungan mu dengan Rara?" kata Indro.
"Ada sih. Dia berpaling dari ku. Menduakan cinta ku. Cowok yang bersamanya lebih baik dari aku," kata Dono.
"Wah...makin serius ini hubungan pastinya bisa putus," kata Indro memprediksinya.
"Kalau putus ya putus aja. Paling aku cari cewek yang lain. Sebagai pengganti cinta yang kandas di tengah jalan," kata Dono yang tegas banget.
"Bener putus. Lebih baik sih cari pengantinnya. Cowok kaya Dono mudah mendapatkan cewek. Kalau tidak salah ada cewek yang ingin bersama Dono....sekitar dua cewek, ada satu lagi...jadinya tiga. Playboy...juga bukan Dono, cuma terlalu baik aja sama cewek," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Jangan buka kartu," kata Dono.
"Iya deh," kata Indro.
Kasino melihat Dono dan Indro lagi duduk santai di bawah pohon rindang...sambil ngobrol dengan asik banget. Ya Kasino pun ikutan duduk bersama kawan-kawan.
"Ngobrolin apa sih, kok serius banget?" tanya Kasino.
"Ini loe Kasino. Dono putus dengan Rara," kata Indro.
"Masa iya. Perasaan hubungan Dono dengan Rara....baik-baik saja," kata Kasino.
"Hubungan Dono dengan Rara baik-baik saja. Wah Dono sebenarnya....yang kamu bicarakan Rara yang mana?" kata Indro.
"Rara yang mana ya?!" kata Dono yang berpikir.
"Paling Rara yang artis di Tv. Cuma permainan saja untuk topik pembicaraan," kata Kasino.
"Aku kena permainannya Dono," kata Indro.
"Yo,...i," saut Dono.
"Salah aku juga sih. Membuka omongan kaitan dengan Rara," kata Indro.
"Makanya topik pembicaraannya kan, kenapa harus dia yang di bicarakan?" kata Dono dengan tegas.
"Bener Dononya sih," kata Kasino.
"Padahal aku sudah serius banget. Ternyata cuma permainan. Rara yang artis di Tv jadi bahan pembicaraan. Hubungan yang tidak mungkin terjadi hubungan," kata Indro.
"Rara yang artis lagi dekat cowok ini dan itu. Pantes Dono mengkaitkan saja. Cuma permainannya Don," kata Kasino.
"Yo,...i," saut Dono.
Tiba-tiba terdengar suara adzan oleh Dono, Kasino dan Indro. Jadi ketiganya memutuskan untuk ke mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat.
Wednesday, August 26, 2020
SEBUAH PERMINTAAN
Boby sedang duduk santai di taman. Boni lewat daerah situ, ya pake motor dan melihat Boby sedang duduk santai di taman. Boni menghentikan laju motornya dan segera menghampiri Boby.
"Boby....teman ku," kata Boni sambil duduk di sebelahnya Boby.
"Boni, tumben ikutan duduk santai di taman," kata Boby.
"Liat kamu...duduk sendirian di taman, ya sambil melihat keadaan sekitar," kata Boni.
"Oh...begitu," kata Boby.
"Ngomong-ngomong kerjaan gimana di masa perubahan begini. Ya masih berkaitan ini dan itunya covid-19 dan juga vaksin sudah di proses dengan baik?" kata Boni.
"Baik sih," kata Boby.
"Berarti sama dengan ku. Gimana dengan jalan cerita cinta mu, maksudnya pacar gitu?" kata Boni.
"Putuslah. Dia mengkhianatin aku," kata Boby.
"Ooo begitu," kata Boni.
"Masalahnya aku sekarang aku bingung," kata Boby.
"Bingung kenapa Boby?" tanya Boni.
"Cewek yang jadi teman baik ku, eeee meminta aku jadi kekasihnya," kata Boby.
"Itu sih enaklah jika cewek membuka hatinya untuk mu Boby," kata Boni.
"Memang sih enak. Tapi masalahnya bukan satu melainkan dua. Mungkin karena aku terlalu baik, jadi kebaikan ku selalu di salah artikan," kata Boby.
"Ganteng bener Boby, dua cinta datang dengan penuh kebaikan untuk menggantikan cinta yang mengkhianati. Ya kemungkinannya sih benar Boby, kamu terlalu baik pada cewek. Pada akhirnya dua cewek membuka hatinya untuk mu Boby. Oh iya, apakah dua cewek itu meminta kamu jadi kekasih kamu....sudah saling mengenal gitu alias bertemu?" kata Boni.
"Untungnya keduanya belum bertemu, tidak saling kenal. Ya aman sih jadi urusan perteman ku baik-baik saja. Kalau bertemu, ya jadi rival untuk jadi kekasih aku," kata Boby.
"Lebih baik dua cewek itu tidak saling mengenal," kata Boni.
"Gimana jalan cerita cintamu, ya pacarmu Boni?" tanya Boby.
"Ya baik sih," kata Boni.
Tiba-tiba terdengar suara adzan. Boni dan Boby pun memutuskan ke mesjid terdekat untuk sholat. Sampai di mesjid, ya segera sholat dengan penuh ke khusukkan. Setelah sholat.
"Boni ngobrol di lanjutkan lain waktu, aku ada urusan," kata Boby.
"Urusan kerjaan ataukah urusan cewek?" tanya Boni.
"Kerjaanlah. Abaikan saja cewek yang meminta diri ku jadi kekasihnya," kata Boby.
"Begitu toh," kata Boni.
"Assalamualaikum," salam Boby.
"Waalaikumsalam," jawab salam Boni.
Boby sudah pergi dengan motornya, ya Boni pun pergi dari situ juga dengan motornya....ya ketujuannya pulang ke rumah.
"Boby....teman ku," kata Boni sambil duduk di sebelahnya Boby.
"Boni, tumben ikutan duduk santai di taman," kata Boby.
"Liat kamu...duduk sendirian di taman, ya sambil melihat keadaan sekitar," kata Boni.
"Oh...begitu," kata Boby.
"Ngomong-ngomong kerjaan gimana di masa perubahan begini. Ya masih berkaitan ini dan itunya covid-19 dan juga vaksin sudah di proses dengan baik?" kata Boni.
"Baik sih," kata Boby.
"Berarti sama dengan ku. Gimana dengan jalan cerita cinta mu, maksudnya pacar gitu?" kata Boni.
"Putuslah. Dia mengkhianatin aku," kata Boby.
"Ooo begitu," kata Boni.
"Masalahnya aku sekarang aku bingung," kata Boby.
"Bingung kenapa Boby?" tanya Boni.
"Cewek yang jadi teman baik ku, eeee meminta aku jadi kekasihnya," kata Boby.
"Itu sih enaklah jika cewek membuka hatinya untuk mu Boby," kata Boni.
"Memang sih enak. Tapi masalahnya bukan satu melainkan dua. Mungkin karena aku terlalu baik, jadi kebaikan ku selalu di salah artikan," kata Boby.
"Ganteng bener Boby, dua cinta datang dengan penuh kebaikan untuk menggantikan cinta yang mengkhianati. Ya kemungkinannya sih benar Boby, kamu terlalu baik pada cewek. Pada akhirnya dua cewek membuka hatinya untuk mu Boby. Oh iya, apakah dua cewek itu meminta kamu jadi kekasih kamu....sudah saling mengenal gitu alias bertemu?" kata Boni.
"Untungnya keduanya belum bertemu, tidak saling kenal. Ya aman sih jadi urusan perteman ku baik-baik saja. Kalau bertemu, ya jadi rival untuk jadi kekasih aku," kata Boby.
"Lebih baik dua cewek itu tidak saling mengenal," kata Boni.
"Gimana jalan cerita cintamu, ya pacarmu Boni?" tanya Boby.
"Ya baik sih," kata Boni.
Tiba-tiba terdengar suara adzan. Boni dan Boby pun memutuskan ke mesjid terdekat untuk sholat. Sampai di mesjid, ya segera sholat dengan penuh ke khusukkan. Setelah sholat.
"Boni ngobrol di lanjutkan lain waktu, aku ada urusan," kata Boby.
"Urusan kerjaan ataukah urusan cewek?" tanya Boni.
"Kerjaanlah. Abaikan saja cewek yang meminta diri ku jadi kekasihnya," kata Boby.
"Begitu toh," kata Boni.
"Assalamualaikum," salam Boby.
"Waalaikumsalam," jawab salam Boni.
Boby sudah pergi dengan motornya, ya Boni pun pergi dari situ juga dengan motornya....ya ketujuannya pulang ke rumah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
JEFF, WHO LIVES AT HOME
Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...