Adam ingin menggagalkan perampokan, tapi tidak ingin identitasnya ketahuan. Adam pun memakai topeng yang baru ia beli dan memutuskan dirinya menjadi seorang tokoh silat yang terkenal Wiro Sableng. Segera Adam menghadapi para penjahat yang merampok toko emas.
"Kalian semua berhenti melakukan perampokan itu!" kata Adam yang menjadi Wiro Sableng.
"Siapa kamu?" tanya salah satu penjahat.
"Wiro Sableng," katanya.
"Orang gila....ingin jadi pahlawan," kata salah satu penjahat.
Para penjahat pun mentertawakan Wiro Sableng. Tetap Wiro Sableng tidak peduli tertawaan para penjahat.
"Sudah jangan peduli kan orang gila. Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita!" kata salah satu penjahat.
Para penjahat sepakat terus melakukan kegiatannya merampok. Wiro Sableng menyerang penjahat dengan teknik silatnya. Pertarungan jadi sengit banget. Wiro Sableng pun mengalahkan satu persatu mengalahkan para penjahat dan setelah itu diikat.
"Pekerjaan ku beres," kata Wiro Sableng.
Wiro Sableng meninggalkan tempat tersebut. Polisi dateng ke TKP berdasarkan laporkan warga dan mendapatkan para penjahat yang terikat dan segera di bawa ke kantor untuk di penjara. Di tempat yang aman. Adam yang menjadi Wiro Sableng, ya membuka topengnya dan topeng di simpan dengan baik. Adam pun teringat sesuatu "Waktunya aku ke kampus."
Adam segera ke kampus dengan berlari. Sampai di halte bus, ya Adam naik bus ke kampus. Dalam bus, Adam membuka jaringan internet pake Hp-nya untuk membaca berita. Tahu-tahu ada berita tentang Wiro Sableng menggagalkan perampokan di toko emas.
"Aku terkenal," kata hati Adam.
Adam menghentikan baca artikel di Hp-nya. Bus pun berhenti di halte. Adam pun keluar dari bus. Berlarilah Adam ke kampus. Ya sampai kampus, ya tepat waktu. Adam belajar dengan baik di ruang kuliah bersama teman-teman.
Pendidikan berjalan dengan baik sampai selesai. Adam melihat Indah yang cantik di pandangan matanya. Ketika Indah berpapasan dengan Adam. Ya Adam hanya diam seribu bahasa pada orang ia sukai. Indah pun akrab ngobrol dengan Linda dan Nia.
"Penjahat bisa aku kalahkan. Tapi kalau urusan cewek, aku tidak bisa berkata-kata di hadapannya," kata hati Adam.
Adam pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Pendidikan berjalan dengan baik sampai selesai. Adam melihat Indah yang cantik di pandangan matanya. Ketika Indah berpapasan dengan Adam. Ya Adam hanya diam seribu bahasa pada orang ia sukai. Indah pun akrab ngobrol dengan Linda dan Nia.
"Penjahat bisa aku kalahkan. Tapi kalau urusan cewek, aku tidak bisa berkata-kata di hadapannya," kata hati Adam.
Adam pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
No comments:
Post a Comment