MISTERINYA KEHIDUPAN INI

Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya setelah sholat tarawih dan juga baca al-qur'an di mesjid. Sedangkan Abdul, ya pulang ke rumah karena ada urusan dengan kedua orang tua Abdul.

"Manusia yang punya ilmu agama dan ilmu lainnya. Apakah manusia itu dapat melihat Malaikat, Jin, Setan dan Iblis?" kata Budi.

"Emmmm. Budi ngomong tentang itu. Tujuannya ke manusia yang mana?" kata Eko.

"Ya...manusia yang mengisi acara di Tv lah," kata Budi.

"Kalau itu sih tanya aja pada manusia yang mengisi acara Tv. Seperti bertanya...pada Pak Ustad!" kata Eko.

Eko mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik bakwan goreng lah. 

"Ya...Eko. Sekedar obrolan saja!" kata Budi.

Budi mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik bakwan goreng lah. 

"Ya sekedar obrolan," kata Eko.

"Jadi...bisa kan Eko. Mewakili manusia yang mengisi acara di Tv!" kata Budi.

"Ok. Aku bisa mewakili manusia yang mengisi acara di Tv. Jawabannya adalah....aku...melihat Malaikat, Jin, Setan dan Iblis," kata Eko.

Eko selesai makan satu buah bakwan, ya mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. 

"Beneran Eko!" kata Budi.

Budi selesai makan satu buah bakwan, ya mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik. Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah. 

"Ya...beneran lah aku melihat Malaikat, Jin, Setan, Iblis dan juga Dewa yang di puja manusia. Ya di obrolin kan orang yang mengisi acara di Tv," kata Eko.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Kalau begitu sih becandaan lah," kata Budi.

"Memang becandaan. Acara Tv. Ya manusia-manusia yang mengisi acara Tv..saja becandaan sampai serius," kata Eko. 

"Eeeeem. Manusia-manusia di acara Tv...kan kerjaan mereka. Dari acara becandaan sampai serius," kata Budi. 

"Emmmmm," kata Eko. 

"Jadi yang beneran gitu...Eko tentang melihat Malaikat, Jin, Setan dan Iblis?" kata Budi. 

"Kalau itu sih. Manusia yang punya ilmu gaib, ya bisa melihat Roh," kata Eko. 

"Manusia yang punya ilmu gaib, ya bisa melihat Roh. Sedangkan aku dan Eko, ya tidak bisa melihat Roh lah," kata Budi. 

"Realita ceritakan aku dan Budi, ya memang tidak bisa melihat Roh. Ya Abdul juga tidak bisa melihat Roh," kata Eko. 

"Ya....berarti. Cukup menyakini apa yang tertulis di kitab-kitab tentang...Malaikat, Jin, Setan, Iblis sampai para Dewa," kata Budi. 

"Memang cukup menyakini saja. Dari dulu sampai sekarang," kata Eko. 

"Kalau begitu. Lebih baik main catur saja!" kata Budi. 

"Ok....main catur saja!" kata Eko. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. 

"Manusia yang dapat mendengarkan Roh bicara. Berarti sholat dan bacaan al-qur'an di benarkan sama Roh, ya Eko?" kata Budi. 

"Memang ceritanya...begitu sih. Roh membenarkan sholat dan bacaan al-qur'an," kata Eko. 

"Cerita itu tetap misteri kehidupan ini, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya...begitulah...misteri kehidupan ini," kata Eko. 

Eko dan Budi, ya main catur dengan baik sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.