Eko dan Budi duduk di depan rumah Budi.
"Acara Tv, ya tetap saja acaranya bagus-bagus di bulan Ramadhan," kata Budi.
"Memuji...Budi?" kata Eko.
"Bisa di bilang sih memuji," kata Budi.
"Ya...usahanya manusia untuk menghibur manusia dengan cara acara-acara di Tv dengan berbagai tema yang di angkat dengan baik," kata Eko.
"Dari usaha yang di jalankan dengan baik, ya berbuah manis, ya uang," kata Budi.
"Hasilnya uang, ya bisa beli makanan dan minuman....jadinya, ya tidak lah sia-sia usaha yang di jalankan dengan baik," kata Eko.
"Salah satu pintu rezeki....terbuka dengan baik, ya membuat kebaikan semua orang," kata Budi.
"Ya...realitanya begitu kenyataannya," kata Eko.
"Ngomong-ngomong....buka puasa makan dan minum apa hari ini?" kata Budi.
"Emmmm...kelakuan. Puasa mikirin makan dan minuman....kaya anak kecil saja yang lagi belajar puasa," kata Eko.
"Ya...deh aku bukan anak kecil. Aku sudah dewasa dan juga sudah bekerja. Tapi kan cuma sekedar saja, ya bahan obrolan saja," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan sih tidak masalah," kata Eko.
"Jadi...buka puasa hari ini?" kata Budi berpikir panjang.
"Yang ada saja. Makan dan minuman untuk buka puasa. Kan kita dari keadaan keluarga miskin yang berusaha dengan baik menjadi mampu," kata Eko.
"Keadaan miskin di masa lalu, ya masih terbelit hutang dan susah membayar hutang. Ya di bulan Ramadhan, ya tetap menjalankan puasa dengan baik, ya sebagai muslim yang baik. Ya buka puasanya, ya seperti biasanya kehidupan sehari-harinya orang miskin," kata Budi.
"Rezekinya buka puasa dengan singkong rebus dan juga cukup air putih," kata Eko.
"Tetap rasa syukurlah...rezekinya singkong rebus dan air putih saja," kata Budi.
"Memang bersyukur dengan baik. Ketika waktunya telah berubah saat ini. Ya di bilang aku dan Budi mampu. Ya buka puasanya....lumayan sih," kata Eko.
"Aku dan Eko, ya berusaha jadi orang mampu. Keluar dari garis kemiskinan. Ya menikmati buka puasa, ya makan yang enak banget," kata Budi.
"Tetap saja. Kebiasaan di jalanin dengan baik. Makan gorengan," kata Eko.
"Murah meriah dan juga enak. Gorengan," kata Budi.
Terdengar suara adzan magrib dari mesjid, ya tanda untuk sholat magrib dan berbuka puasa. Eko dan Budi, ya buka puasa dengan rezeki hari ini. Rezekinya, ya gorengan gitu. Sebenarnya sih, ya bisa saja makan enak seperti pizza. Ya keperluan hidup masih banyak untuk di perhitungkan dengan baik, ya jadinya di jalanin biasa saja. Maka itu jalan cerita orang miskin dengan orang kaya, ya beda cara buka puasanya, ya dari rezekinya yang di usahakan dengan baik.
Budi dan Eko, ya berbuka puasa dengan baik. Setelah berbuka puasa, ya Eko dan Budi ke mesjid untuk melaksanakan sholat magrib. Singkat waktu. Eko dan Budi, ya beranda di mesjid. Eko dan Budi, ya bertemu dengan Abdul untuk melaksanakan sholat magrib. Ya ketiganya bertemu dengan teman-teman di lingkungan gitu. Keakraban terjadi dengan baik, ya satu agama. Silaturahmi terjalin dengan baik lah. Di dalam mesjid berkumpul orang-orang sholeh yang menegakkan ajaran agama untuk kebaikan diri, keluarga dan juga orang lain.
Sholat magrib berjalan dengan baik, ya sampai selesai. Eko, Budi dan Abdul....masih di mesjid, ya baca al-qur'an dengan baik dengan tujuan khatam baca al-qur'an di bulan Ramadhan.
No comments:
Post a Comment