Budi duduk di depan rumahnya dengan keadaan santai banget gitu, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Berbagai penghuni gedung apartemen bertingkat tinggi sedang menonton film yang ditayangkan di televisi. Kisah film ini mengikuti beberapa remaja yang masuk tanpa izin ke kota yang sepi dan dikelilingi tembok karena wabah Iblis dari film pertama. Menemukan mayat iblis, salah satu remaja secara tidak sengaja menghidupkannya kembali ketika darah menetes dari goresan ke mulut iblis.
Kenyataannya, seorang wanita muda bernama Sally merayakan ulang tahunnya di sebuah pesta bersama teman-temannya. Ketika salah satu temannya menerima telepon dari seorang anak laki-laki bernama Jacob dan mengundang Jacob ke pesta, dia menjadi marah, berteriak dia tidak ingin melihat Jacob dan meminta semua orang pergi. Saat dia mengasingkan diri di kamarnya, dia menonton sebagian film di televisi. Tiba-tiba, setan di televisi melihatnya melalui televisi. Setan itu menerobos televisi dan menyerangnya. Dia tidak dapat melarikan diri, karena teman-temannya telah mengunci pintu, sehingga mereka bisa menyiapkan kue ulang tahunnya secara rahasia.
Saat teman-temannya menghadiahkan kuenya kepada Sally, dia berubah menjadi iblis dan menyerang mereka, mengubah semua kecuali dua dari mereka menjadi monster yang haus darah. Empedu makhluk tersebut merembes ke dalam gedung, membakar langit-langit dan masuk ke apartemen lain serta menyebabkan korsleting pada sistem kelistrikan. Di sebuah apartemen, seekor anjing menjilat empedunya dan berubah menjadi binatang buas yang menyerang dan membunuh pemiliknya. Di apartemen lain, seorang anak laki-laki yang ditinggalkan sendirian oleh orang tuanya menghindari Sally dan teman-teman iblisnya yang mengamuk, namun diracuni oleh empedu dan menjadi monster.
Bocah iblis itu menyerang Hannah, seorang wanita hamil yang menunggu suaminya pulang. Dia membunuh bocah iblis itu, tetapi iblis terbang yang lebih kecil keluar dari tubuhnya untuk menerornya lebih lanjut. Suaminya, George, terjebak di dalam lift bersama wanita lain. Saat mereka melarikan diri melalui pintu layanan, seorang penjaga keamanan yang berubah menjadi iblis setelah wajahnya dicakar oleh Sally menerobos pintu lift dan menginfeksi wanita itu. Dia mengejar George melalui langit-langit kabin lift. Saat dia memanjat kabel suspensi di atas taksi, dia mengusir iblis itu sebelum memasuki apartemennya dan Hannah tepat pada waktunya untuk membunuh iblis terbang dengan payung.
Sementara itu, sekelompok binaragawan yang dipimpin oleh seorang instruktur gym bernama Hank telah membarikade diri mereka di tempat parkir bawah tanah gedung, bersama dengan sekelompok penyewa. Karena tidak dapat mendobrak pintu garasi, mereka membela diri melawan setan dengan senapan dan senjata darurat, seperti bom molotov. Para iblis akhirnya memaksa masuk. Meskipun jumlah mereka melebihi jumlah iblis, mereka yang tidak terinfeksi akan berubah menjadi iblis atau dibunuh.
Orang yang terinfeksi mulai kembali ke atas gedung. George menyebabkan kebocoran di pipa gas yang membunuh semua orang yang terinfeksi kecuali Sally dalam sebuah ledakan. Hannah dan George memasuki apartemen Sally, menemukan dua pengunjung pesta yang tersembunyi. Keempatnya berjalan ke atap tetapi dihentikan oleh Sally. Dia menginfeksi dua pengunjung pesta, tapi George mengirim mereka. George dan Hannah turun ke atap gedung yang berdekatan, berkelahi dan melukai Sally saat mereka pergi. Di dalam gedung tetangga, yaitu studio televisi, Hannah melahirkan anak dari pasangan tersebut. Sally yang buta muncul dan pingsan, tampaknya sudah mati. Namun, gambar Sally muncul di beberapa monitor televisi, berlari ke arah penonton dan mungkin mencoba menyerang mereka melalui televisi karena Sally sendiri yang awalnya diserang.
***
Budi selesai baca cerpen, ya lanjut baca cerpen yang lainnya dengan judul 'Putri Tidur' :
Isi cerita yang di baca Budi :
Setelah bertahun-tahun tidak memiliki anak, ya Raja Ajiz dan Ratu Nunung menyambut kelahiran putri mereka yang di berikan nama Tiara. Raja dan Ratu mengumumkan hari libur bagi rakyatnya untuk memberi penghormatan kepada sang putri, dan pada saat pembaptisannya dia bertunangan dengan Pangeran Aslan, putra Raja Sule, ya temannya Raja Ajiz dengan tujuan untuk menyatukan kerajaan mereka.
Di antara para tamu juga terdapat tiga peri baik, ya yaitu peri Flora, peri Fauna, dan peri Merryweather. Ya peri Flora dan peri Fauna masing-masing memberkati Tiara dengan keindahan dan nyanyian, ya tapi pemberian peri Merryweather terganggu oleh kedatangan peri jahat Maleficent.
Sebagai balas dendam karena tidak di undang, ya dia mengutuk sang putri, ya menyatakan bahwa sebelum matahari terbenam pada ulang tahunnya yang ketujuh belas, ya harinya akan tertusuk poros roda yang berputar dan mati.
Meski sihirnya tidak sekuat Maleficent, Merryweather menggunakan berkahnya untuk melemahkan kutukan tersebut, ya sehingga alih-alih mati, Tiara justru malah tertidur lelap, ya hanya dipecahkan oleh ciuman cinta sejati. Raja Ajiz memerintahkan semua roda pemintal di seluruh kerajaan untuk di bakar sebagai tindakan pencegahan, ya sementara para peri mempunyai ide untuk menyembunyikan Tiara di sebuah pondok hutan agar dia bisa hidup dengan aman hingga ulang tahunnya yang ketujuh belas. Atas desakan para peri, ya Raja Ajiz dan Ratu Nunung dengan enggan membiarkan mereka membawa putri mereka pergi.
Bertahun-tahun Tiara tumbuh menjadi seorang wanita muda yang cantik. Pada ulang tahun yang ketujuh belas, ya para peri mengirimnya untuk mengumpulkan buah beri sehingga mereka bisa menyiapkan pesta kejutan. Di hutan, ya Tiara bertemu dengan teman-teman binatangnya dan mulai bernyanyi, ya menarik perhatian Aslan, ya yang kini menjadi pemuda tampan. Mereka bertemu dan langsung jatuh cinta satu sama lain.
Tiara mengundang Aslan untuk datang ke pondok malam itu, ya tapi mereka berangkat tanpa mengungkapkan siapa mereka. Sementara itu, ya Flora dan Merryweather berdebat mengenai warna gaun ulang tahun Tiara, ya menarik perhatian gagak Maleficent, Diablo, yang mengetahui keberadaan sang putri. Sekembalinya ke rumah, ya Tiara memberitahu walinya bahwa dia adalah seorang putri, ya sudah bertunangan dengan seorang pangeran, dan karena itu tidak boleh melihat pria yang dia temui lagi, ya yang membuat Tiara kecewa. Pada saat yang sama, ya Aslan juga memberi tahu ayahnya tentang gadis petani yang dia temui dan ingin dinikahinya, ya meskipun pernikahannya telah diatur sebelumnya. Raja Sule meyakinkannya sebaliknya, ya tapi tidak berhasil.
Sesaat sebelum matahari terbenam, ya para peri membawa Tiara ke kastil untuk menunggu perayaan ulang tahunnya. Maleficent muncul dan membujuknya menjauh dari para peri ke ruang menara, ya tempat Tiara menusuk harinya pada poros roda yang berputar, ya memenuhi kutukannya. Para peri menempatkan Tiara yang sekarang tertidur di menara tertinggi dan membaca mantra pada semua orang di kastil, ya menyebabkan mereka tertidur sampai putri mereka terbangun. Flora sengaja mendengar percakapan mengantuk antara kedua raja dan menyadari bahwa Aslan yang di cintai Tiara adalah satu dan sama. Para peri bergegas ke pondok, ya hanya untuk mengetahui bahwa Aslan telah di culik oleh Maleficent dan anak buahnya.
Di wilayah kekuasaannya, ya Gunung Terlarang, Maleficent mengungkapkan kepada Aslan identitas cintanya dan rencananya untuk mengurungnya selama satu abad sampai dia berada di ambang kematian, ya lalu melepaskannya untuk bertemu Tiara, yang tidak akan berumur satu pun. Hari. Para peri menyelamatkan Aslan dan mempersenjatai dia dengan Pedang Kebenaran dan Perisai Kebajikan yang ajaib. Marah, ya Maleficent mengelilingi kastil dengan hutan duri, ya tapi Aslan berhasil menerobosnya. Dia kemudian berteleportasi di depannya dan berubah menjadi naga raksasa yang bernafas api. Saat mereka bertarung, ya Aslan melemparkan pedang, ya yang diberkati oleh para peri, ya langsung ke jantung Maleficent, ya membunuhnya.
Dengan kepergian Maleficent, ya Aslan membangun Tiara dengan ciuman, ya mematahkan mantranya dan membangun kerajaan. Pasangan itu turun ke ruang dansa, ya tempat Tiara bertemu kembali dengan orang tuanya dan kemudian berdansa dengan gembira bersama Aslan, ya sementara Flora dan Merryweather melanjutkan pertengkaran mereka mengenai warna gaunnya.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motornya di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Buah," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Aku teringat dengan cerita Daniel, ya pernah tinggal di jalan Samratulangi gang pisang, ya kota Bandar Lampung. Tentang perilaku orang-orang di lingkungan itu, ya cowok dan ceweknya, ya antara kaya dan miskin. Ya cenderung kaya sih, ya yang perilakunya buruk yang di umpakan buah yang terlihat bagus, ya tapi dalemnya busuk karena ulat," kata Budi.
"Orang kaya cenderung perilaku buruk, ya karena di pengaruhi faktor ini dan itu. Ya hidup di kota Bandar Lampung sih," kata Eko.
"Orang-orang yang sudah tua pun, ya sama cenderung perilaku buruknya di samakan perumpaan buah yang terlihat bagus dari luar ternyata dalamnya busuk karena ada ulat," kata Budi.
"Orang-orang tua, ya lebih dulu lahir tapi tidak bisa memperbaiki perilakunya sampai punya anak, ya karena di pengaruhi faktor ini dan itu, ya apa lagi kalau keturunan asli Lampung dan sanak family menutupi keburukan ini dan itu," kata Eko.
"Sedang urusan agama, ya cuma citra untuk menutupi keburukan," kata Budi.
"Ya bisa terjadi sih. Urusan agama hanya citra untuk menutupi keburukan. Ya masih berkaitan dengan perumpamaan buah yang terlihat bagus tapi ternyata dalamnya busuk karena ada ulat," kata Eko.
"Ya aku tahu apa yang di omongin Eko itu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Terkadang suku Lampung, ya menyanjung suku lain atau sebaliknya dengan tujuannya ada maunya untuk mengukuhkan kedudukan agar bisa bertahan di struktur pemerintahan," kata Budi.
"Hidup ini mencari untung dari apa yang di kerjakan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil singkong di piring, ya di makan dengan baik singkong gitu.
"Singkong enak," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup dulu dengan sekarang, ya di pikir dengan baik. Enak dulu. Ya di mana manusia, ya tidak gila dengan harta benda yang membutakan segalanya. Cukup makan dan minum, ya sudah tenang hidup ini," kata Eko.
"Makan dan minum cukup, ya sudah tenang. Cerita masa lalu. Kalau masa sekarang, ya gila harta benda dengan tujuan kaya sanak family dengan cara apa pun mendapatkannya," kata Budi.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus gitu. Aqua gelas di minum dengan baik sama Eko gitu. Ya memang aqua gelas di siapkan Budi, ya di taruh di bawah meja satu dus untuk tamu gitu.
"Kata Daniel sih, ya orang kaya yang terlihat sombong sampai sanak familinya.....nama keluarga Ansori, ya yang lain ada gitu" kata Budi.
"Ansori. Orang Lampung. Terlihat sombong sampai sanak familinya, ya jelas itu mah. Orang kaya," kata Eko.
"Ya ada kerjaannya di pemerintahan," kata Budi.
"Citra harus di perlihatkan dengan baik dengan tujuannya kerja di pemerintahan lebih berhak orang Lampung asli," kata Eko.
"Bener omongan Eko. Terlihat banget, ya citra yang di tampakkan suku Lampung demi kerja di pemerintahan. Kong kali kong terlihat baik. Sedang suku lain yang tinggal di Lampung, ya biasa saja," kata Budi.
Eko menaruh aqua gelas di meja gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.
"Obrolon kita extrim apa enggak?" kata Budi.
"Biasa saja!!!" kata Eko.
"Biasa toh!!!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment