Duuaaarrrrrr!!!
Terdengar suara petir menyambar memenuhi seisi ruangan kamarku, membuatku terus terjaga dari tidurku. Dinginnya udara malam masuk melewati celah dijendela, menusuk hingga ketulang rusukku. Kulihat jam sudah menunjukan pukul 12.00, susah tuk tidur. Kemudian aku bangkit dari meja belajarku dan berjalan menuju jendela dibelakangku. "Gelap sekali malam ini, apakah akan turun hujan" pikirku dalam hati.
Duuuaaarrrr!!!
Sekali lagi terdengar suara petir menyambar menimbulkan kilatan cahaya dibalik jendela. Sesat aku melamun, aku mendengar seperti suara pintu yang terbuka secara perlahan, aku menoleh kebelakang ternyata pintu lemari bajuku yang terbuka. "rupanya angin, bikin kaget saja!" Umpatku dalam hati.
Aku pun berjalan menuju pintu lemari yang terbuka, saat aku mencoba hendak menutup pintu samar-samar terdengar ada suara di balik baju-bajuku yang tergantung di dalam lemari. Rasa takut sekaligus penasaran seperti menghipnotisku utuk membuka satu persatu baju-bajuku, secara perlahan aku mencoba membuka baju-bajuku mencari arah sumber dari suara tersebut, saat pada bajuku yang ketiga tiba-tiba.........
Meeeeoooooonnnggg!! Sontak aku kaget dan terjatuh ke belakang..
“Ternyata kucing....”
Nafasku tersengal-sengal terasa berat karena takut sekaligus kaget.
Aku berdiri dan menutup pintu lemari bajuku, kemudian aku menuju kamar mandi tuk memncuci muka. “Akhirnya seger kembali, dasar kucing sial!” umpatku dalam hati.
Saat aku keluar dari kamar mandi, aku melihat sosok perempuan sedang duduk di kursi meja belajarku seperti sedang menulis sesuatu. Aku tidak bisa melihat dengan jelas, karena lampu kamar memang sengaja aku matikan dan hanya lampu di tempat meja belajarku yang masih menyala.
“Kakak lagi ngapain dikamarku?” Tanyaku penuh keheranan.
Saat aku menyalakan lampu, sontak aku kaget karena sosok tadi tiba-tiba menghilang dari pandanganku. Panas dingin menjalar keseluruh tubuhku, saat aku merasakan ada seseorang di belakangku. Saat aku membalikan badan....
Arrrrrgggggghhhhhhhhhh, setan. Ada setan.! Teriaku sejadi-jadinya
“Rudi, rudi kamu tidur yah? Berangsur-angsur aku mendengar seseorang memanggil namaku. “Ibu paling gak suka kalau ada yang tidur saat perlajaran ibu”
Perlahan mataku terbuka, aku melihat sekelilingku orang-orang tertawa melihatku. Aku memegangi kepalaku yang agak pusing, perlahan kesadaranku pun pulih.
“ko aku berada dikelas....” aku mencoba berpikir tuk mencerna apa yang telah terjadi.
“Malah ngelamun, cepat kamu cuci muka kekamar mandi! Kata wanita di depanku yang kuketahui adalah guru matematikaku.
“Ahhhhh seger sekali, sialan ternyata hanya mimpi”
Selesai dari kamar mandi, aku bergegas kembali kekelas. Akhinya pelajaranpun berakhir dengan bunyi nya bel sekolah, para siswa berhamburan keluar kelas tuk langsung pulang kerumah. Namun tidak dengan ku yang kena hukuman harus membersihkan ruangan kelas sendiri karena tidur pada saat pelajaran tadi.
“Akhirnya selesai, sekarang hanya tinggal mengunci pintu dan bergegas pulang!
Saat aku dalam perjalanan pulang menuju, aku melihat pintu gudang terbuka. “perasaan tuh pintu udah di tutup deh!? Aku pun berjalan menuju pintu gudang yang terbuka, tiba-tiba aku mendengar ada orang menangis setelah ku lihat ternyata didalam ada siswi sedang menangis.
“Hey, kamu kenapa?” perlahan aku berjalan mendekati siswi tersebut.”Kenapa kamu menangis, digudang lagi, sekarang gudang mau saya tutup sebaiknya kamu pulang!”
Saat aku hendak mau memegang bahunya, dia berbalik menatapku. Darah yang mengalir, kulit yang terkelupas terlihat jelas di wajahnya. Dia menerkamku seolah-olah ingin memakanku.
Aarrrrrrgggghhhhhhh, tooolllloooonnnggg aaadddaa setaaaaaannnn..............
Tiba-tiba aku kaget saat cipratan air mengenai wajahku.
“Akhirnya kamu bangun juga, cepat nanti malah terlambat kesekolah liat tuh udah jam 6 pagi! Kata wanita tersebut sambil mencipratkan air lagi kewajahku. “Makannya kata ibu juga jangan begadang, bandel amat nih anak kalau dibilangin, sambil ngigou setan segala, makanya sebelum tidur tuh berdo’a dulu biar gak di ganggu setan!” ibuku terus saja ngomel tak henti-hentinya.
Masih bingung dengan apa yang telah terjadi, tiba-tiba kupingku di jewer.
“Cepetan mandi, malah bengong..”
“iya-iya, sakit tau bu!” gerutuku sambil mengelus-ngelus kupingku yang terasa panas.
Perlahan kesadaranku pulih saat air mengguyur tubuhku. Masih tidak percaya kalau ini bukan mimpi, aku coba mencubit pipiku sekali lagi.
“Awww, kalau sakit berarti bukan mimpi”
Akhirnya setelah kejadian itu aku selalu mebiasakan diri berdo’a agar tidak mimpi seram lagi.
Selesai.................
Karya: Oleh Uje
No comments:
Post a Comment